Print this page

Jamin Konektivitas Daerah Terisolir, Lanjut Diversifikasi Tanaman

Gubernur Sulsel, Prof HM Nurdin Abdullah meresmikan 10 km ruas jalan konektivitas daerah potensial perkebunanan terisolair di Sinjai Barat, Sulsel. (Foto : Humas Pemprov Sulsel). Gubernur Sulsel, Prof HM Nurdin Abdullah meresmikan 10 km ruas jalan konektivitas daerah potensial perkebunanan terisolair di Sinjai Barat, Sulsel. (Foto : Humas Pemprov Sulsel).
 

Penulis : Fred Kuen  /  Editor : Mitha K

Sinjai, Sulsel (Phinisinews.com) – Di Masa Pandemi Covid-19 saat ini, Gubernur Provinsi Sulawesi Selatan, Prof HM Nurdin Abdullah tetap membangun jalan untuk menjamin konektivitas dengan daerah terisolir di Kabupaten Sinjai, Sulsel, sekaligus merancang diversifikasi tanaman untuk daerah tersebut.

“Sekarang ini saya resmikan 10 kilometer jalan aspal kualitas terbaik dan tahun 2021 ini juga akan kita tuntaskan enam kilometer sisanya untuk membuka daerah terisolir di Sinjai Barat, Kabupaten Sinjai ke akses pasar, sebab daerah itu merupakan daerah Perkebunan yang sangat potensial di Sulsel,” kata Gubernur.

Hal tersebut dikemukakan Gubernur Nurdin Abdullah yang didamping Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Sulsel, Prof Rudy Djamaluddin,  saat meninjau dan meresmikan ruas jalan di dataran tinggi Palampang – Munte – Bontolempangan di Sinjai Barat,  Jumat, sepanjang 10 kilometer.

Desa Bontolempangan yang berada di dataran tinggi Sinjai Barat merupakan hunian bagi sekitar 600 Kepala Keluarga (KK) yang umumnya berprofesi sebagai petani kopi dan jagung serta aneka produk pertanian lainnya yang lokasinya dikelilingi bukit yang berselimuti kabut, udara sejuk sangat terasa di Dusun Ambe, Desa Botolempangan, Sinjai Barat, tempat masyarakat menyambut iring-iringan Gubernur Sulsel. Setelah menempuh dua jam perjalanan dari pusat kota Kabupaten Sinjai.

Penyambutan Gubernur di daerah yang selama ini terisolir itu dilakukan dengan protokol kesehatan secara ketat, pakai masker, menjaga jarak serta mencuci tangan dengan sabun di air mengalir.

Gubernur mengatakan, pembangunan akses jalan bagi masyarakat merupakan salah satu program prioritas Pemprov Sulsel untuk menjamin konektivitas, utamanya daerah terisolir di seluruh kabupaten kota, sekaligus sebagai pemenuhan hak masyarakat atas akses jalan yang memadai.

“Jalan ini adalah urat nadi perekonomian dan masih ada jalan-jalan yang belum dapat dinikmati dengan baik, tentu ini akan berpengaruh pada perekonomian masyarakat. Dengan selesainya jalan 10 km, masih ada enam kilometer lagi tahun ini akan kita tuntaskan,” ujarnya.

“Kalau ini tuntas, akses jalan dari Sinjai ke Bulukumba jauh lebih dekat, dan beberapa konektivitas lebih baik lagi. Saya kira jalan menjadi penting sekali karena ini akan membawa produk masyarakat ke pasar,” terangnya.

Saat menanggapi antusias petani mengembangkan talas Jepang satoimo, Gubernur Nurdin menyampaikan, tahun ini Pemprov Sulsel melalui Dinas Pertanian akan memberikan bantuan bibit talas kepada petani sebagai diversifikasi dari tanaman yang selama ini sudah dikembangkan.

“Kadis Pertanian Sulsel akan memasok bibit dan pupuk. Setelah mandiri baru kita lepas. Kebutuhan akan talas itu sebulan mencapai 3.000 ton, di mana 80 persen dipasok oleh China. Kita berharap bisa menggantikan China,” kata Gubernur.

Selain membantu perekonomian masyarakat, Gubernur mengatakan, bahan pangan umbi-umbian ini akan menyehatkan masyarakat.

“Di samping nilai ekonomi, makanan ini sangat sehat untuk masyarakat. Sudah ada uji laboratorium, ini kolagen tinggi dan antioksidan tinggi, dan Pemprov juga akan bantu untuk pengadaan sapi sehingga bisa mengembalikan produksi susu di Sinjai Barat,” katanya.

Sebelumnya, Kepala Dusun Bihulo, Desa Botolempangan, Hasbi mengatakan, masyarakat telah lama menunggu terwujudnya jalan beraspal di desanya.

“Dari sekian lama kita menunggu, alhamdullilah Desa Bontolempangan bisa dibangun jalan beraspal,” ucapnya.

Hasbi menyebutkan, sejak adanya jalan ini, akses petani untuk membawa produknya ke pembeli sangat lancar sehingga meningkatkan pendapatan petani.

“Sejak jalan dibangun, transportasi lancar dan pemasukan petani cukup meningkat. Alhamdulillah berkat adanya pembangunan jalan di sini untuk tembus ke Kabupaten Bukukumba,” ujar Hasbi.

Dia mengatakab, lahan seluas 50 hektare dimanfaatkan petani untuk menanam kopi, dengan potensi 800 kilogram per hektare. Tahun ini,  petani juga siap mengembangkan budidaya talas Jepang satoimo.

“Mudah-mudahan 2021 ini kami bisa bantu pemerintah kembangkan talas Jepang, petani berminat untuk menanam talas Jepang,” ucapnya.

Mendampingi Gubernur Sulsel, Bupati Sinjai, Andi Seto Gadhista Asapa mengapresiasi dan menyampaikan rasa terima kasih atas bantuan pembangunan jalan yang berhasil dilaksanakan Pemprov Sulsel.

“Terima kasih kepada Bapak Gubernur Sulsel yang memberi perhatian kepada Sinjai, khususnya pembangunan infrastruktur dan jalan di Bontolempangan ini merupakan idaman masyarakat. Boleh dikatakan jalanan ini belum pernah tersentuh aspal semenjak jaman kemerdekaan. Tadi kita melihat bukti kesyukuran masyarakat kepada Bapak Gubernur Sulsel, terima kasih Bapak Gubernur,” ucap Seto. (FK/R-HMS/MK).

Read 1074 times
Rate this item
(0 votes)
Published in Citizen Journalism
Phinisi News

Latest from Phinisi News

Login to post comments