Print this page

“Mobile Vaccinator” Jadi Andalan “Kebut Vaksinasi” Sulsel Featured

“Mobile Vaccinator” Jadi Andalan “Kebut Vaksinasi” di Provinsi Sulawesi Selatan. (Foto : Dok Humas Pemprov Sulsel). “Mobile Vaccinator” Jadi Andalan “Kebut Vaksinasi” di Provinsi Sulawesi Selatan. (Foto : Dok Humas Pemprov Sulsel).
 

Oleh : Fredrich Kuen  /  Editor : Fyan AK

Makassar (Phinisinews.com) – Sembilan unit kendaraan “mobile vaccinator” milik Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan menjadi andalan, sekaligus rebutan digunakan untuk program “kebut vaksinasi” dalam rangka mempercepat capaian “herd immunity” (kekebalan kelompok) di Sulsel.

Mobile vaccinator, bertujuan untuk meningkatkan mobilitas pemberian vaksin kepada masyarakat. Agar tenaga kesehatan (nakes) dapat memperluas jangkauan dalam hal pemberian vaksin. Mobile vaccinator ini pun teregistrasi dengan website hallodokter.sulselprov.go.id.

Percepatan herd Immunity itu sebagai salah satu langkah hulu dalam penanganan covid-19 dengan mobile vaccinator, yang dapat menjangkau, sekaligus menyisir calon penerima vaksin yang selama ini luput tersentuh, sebab kendaraan yang menjadi vasilitator penyelenggaraan vaksinasi ini mampu menjangkau ke daerah sulit sekalipun serta dapat di parkir di manapun untuk melakukan vaksinasi.

Untuk sekolah tingkat SMA atau sederajat paling efektif dilakukan pelayanan vaksinasi menggunakan mobile vaccinator. Tinggal parkir di lapangan sekolah, maka siswa-siswi dapat melakukan vaksinasi tanpa harus mendaftar rumit dengan sistem antrian panjang. Sehingga sifatnya sederhana dan praktis.

Sekalipun terus terjadi penurunan angka pasien terpapar covid-19, level Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) juga terus menurun yang saat ini dari level-2 menuju level-1, serta zona covid-19 yang terus mengarah aman yakni dari zona kuning menuju hijau, namun pemberian vaksinasi belum tercapai sesuai target, sehingga semua pihak tidak boleh lengah, agar Pandemi Covid-19 segera berakhir, kata Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Sulsel, Andi Sudirman Sulaiman.

Vaksinisasi itu untuk memberikan perlindungan melalui kekebalan (imunitas) tubuh, sekaliguis menghentikan penularan covid-19, namun yang tidak kalah penting dan tetap harus dilakukan secara ketat adalah pencegahan terjadinya penularan melalui penerapan protokol kesehatan yang terus harus dilakukan secara ketat.

“Kita tidak boleh lengah, harus tetap sadar akan pentingnya prokes yakni terus menggunakan masker, double masker pada semua kegiatan, mencuci tangan dengan sabun di air mengalir dimanapun kita beraktivitas serta terus menjaga jarak dan menghindari kerumunan pada semua kegiatan, di samping tetap gencar dilakukan upaya treaching, testing dan treatmen serta tetap jaga iman dan imun selama pandemi Covid-19 ini,” ujarnya.

Jadi, lanjutnya, keseimbangan terus dilakukan dengan cara kebut vaksinasi, terus menerapkan prokes secara ketat, melakukan testing, treaching dan treatmen serta penyembuhan bagi pasien terpapar.

Untuk kebut vaksinisasi ini, gerai vaksin juga terus diperbanyak dan menjangkau hingga ke RT dan RW, artinya pelayanan pemberian vaksin mendekati masyarakat, bukan lagi masyarakat mencari tempat tempat vaksinisasi gratis, sebab di sekitar lingkungannya telah tersedia.

Data resmi perkembangan penanganan Pandemi Covid-19 di Sulsel hingga pertengahan Oktober 2021 yakni capaian vaksinasi memperlihatkan angka yang terus meningkat.

Cakupan vaksinasi dosis satu sudah mencapai 2.526.580 orang atau 35,80 persen, sementara vaksinasi dosis dua sudah mencapai 1.555.436 orang atau 22,04 persen dari target 7.058.141 orang.

Andi Sudirman mengatakan, mobile vaccinator terus bergerak ke kelompok masyarakat dan lainnya, seperti di sekolah, perguruan tinggi, pasar serta fasilitas umum lainnya. Apalagi, pemerintah pusat melalui Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) menerbitkan aturan teknis sebagai dasar perpanjangan PPKM.

Hal tersebut tertuang dalam Instruksi Menteri Dalam Negeri Nomor 48 Tahun 2021 tentang PPKM level 4, level 3, level 2 dan level 1, serta mengoptimalkan posko penanganan corona virus disease di tingkat desa dan kelurahan, untuk pengendalian penyebaran virus corona di wilayah Sumatera, Nusa Tenggara, Kalimantan, Sulawesi, Maluku, dan Papua, yang ditanda tangani 4 Oktober 2021 dan PPKM ini berlaku dua pekan.

Dari Inmendagri itu, menunjukkan perkembangan baik di Provinsi Sulsel. Seluruh kabupaten/kota di Sulsel kini masuk dalam PPKM level 2 (zona kuning). Padahal dua pekan sebelumnya, ada enam kabupaten/kota di Sulsel yang masuk dalam PPKM level 3 dan 18 kabupaten/kota lainnya masuk dalam PPKM level 2.

“Alhamdulillah, saat ini seluruh kabupaten/kota di Sulsel sudah PPKM level 2 atau zona kuning. Kita harus terus berupaya mempertahankan atau berupaya agar masuk dalam Level 1,” ucapnya.

Capaian ini tidak terlepas dari upaya bersama pemerintah, TNI-Polri, pihak swasta lainnya, serta masyarakat yang ikut aktif mendukung dalam upaya menekan angka penyebaran covid-19.

Yang sangat mengejutkan, lanjutnya, saat Tim Penggerak PKK dilibatkan, capaian vaksinisasi dalam satu hari mencapai puluhan ribu orang.

Plt Ketua Tim Penggerak (TP) PKK Provinsi Sulsel, Naoemi Octarina mengatakan, dalam rangka kebut vaksinasi covid-19 di Sulsel, maka dalam sehari, PKK Sulsel berhasil melakukan vaksinasi kepada 56.910 orang warga masyarakat.

Di Sulsel terdapat 3.047 desa/kelurahan yang tersebar di 24 kabupaten/kota yang juga di dalamnya terdapat TP PKK. Sehingga, bagaimana kekuatan ibu-ibu PKK dapat dimanfaatkan untuk bisa mewujudkan program vaksinasi ini.

Untuk keberlanjutan program ini, ucapnya, sebanyak sembilan mobile vaccinator milik Pemprov Sulsel akan diterjunkan ke kabupaten/kota.

Mobile vaccinator nanti akan diterjunkan ke Jeneponto, sehingga melalui TP PKK bisa tercapai 30 ribu lagi warga yang bisa divaksin dalam sehari.

Di Kabupaten Maros, saat mobile vaccinator di operasikan, dalam sehari menjangkau 1.150 siswa SMA/sederajat divaksinasi, kata Kepala Bidang Pembinaan SMA pada Dinas Pendidikan Provinsi Sulsel, Asqar.

Berbeda dengan di Kodya Parepare, Walikota Parepare, Dr HM Taufan Pawe mengingatkan warganya agar jangan terlena capaian status zona hijau atau menuju PPKM level 1. Turunnya kasus aktif pandemi covid-19 harus terus dijaga dengan disiplin dalam menegakkan prokes.

“Saya mengajak kepada seluruh masyarakat agar senantiasa menegakkan prokes secara ketat dan Pemkot tidak lagi melarang pelaksanaan kegiatan seperti peringatan seperti Maulid secara tatap muka, namun harus dibarengi dengan penerapan prokes ketat,” ujarnya.

Menurut Andi Sudirman Sulaiman, capaian vaksinisasi yang cukup tinggi di Sulsel, selain karena berbagai inovasi percepatan, juga karena setiap stok vaksin datang dari pemerintah pusat, langsung disebar ke kabupaten/kota dan segera disuntikkan kepada masyarakat.

Khusus operasional mobile vaccinator yang sangat efektif bergerak akan diturunkan ke kabupaten/kota berkolaborasi dengan berbagai pihak, diawali bergerak dari yang paling membutuhkan, dari banyaknya penduduk dan tingkat vaksinasi. Demikian juga dengan tujuh rumah sakit provinsi yang menangani vaksinasi, juga akan diturunkan untuk membantu. (FK/FAK).

Read 990 times
Rate this item
(0 votes)
Published in Feature
Phinisi News

Latest from Phinisi News

Login to post comments