Print this page

Dianggap Berbau Amerika, KFC Pertama di Iran Ditutup

Restoran makanan cepat saji KFC yang pertama kali dibuka di Iran ditutup, padahal baru sekitar 36 jam beroperasi. (KFChalal.ir) Restoran makanan cepat saji KFC yang pertama kali dibuka di Iran ditutup, padahal baru sekitar 36 jam beroperasi. (KFChalal.ir)

Phinisinews - Restoran makanan cepat saji KFC yang pertama kali dibuka di Iran ditutup, padahal baru sekitar 36 jam beroperasi. Alasan penutupan karena restoran yang terkenal dengan ayam gorengnya itu terlalu "berbau" Amerika.

Diberitakan CNN yang mengutip Tasnim News, pemilik restoran tersebut mengatakan bahwa penutupan pada Selasa (3/11) terjadi karena kesalahpahaman. Dia mengatakan bahwa usahanya itu tidak berafiliasi dengan KFC, namun restoran serupa asal Turki dengan nama KFC Halal.

"Kami adalah bagian dari merk KFC yang berasal dari Turki. Restoran ini milik Muslim dan target pasarnya adalah negara Muslim," kata Abbas Pazuki, pemilik restoran itu.

Namun komentar pemilik ini bisa dipatahkan dengan segera. Pasalnya, restoran tersebut memiliki ciri khas KFC atau Kentucky Fried Chicken, yaitu gambar besar Kolonel Sanders, pencipta resep ayam goreng tepung dan dominasi warna merah pada restorannya. Hal serupa terlihat dalam situsnya.

Pemilik merk KFC, Yum! Brands mengaku terkejut dengan adanya KFC palsu di Iran ini dan berencana akan melancarkan gugatan. "Tidak ada hak franchise yang diberikan di Iran," kata pernyataan Yum! Brand.

Taslim News mengatakan bahwa KFC di Teheran adalah yang pertama dibuka di Iran. Restoran ini langsung mendapat sambutan baik dari para konsumen, terbukti dari mengularnya antrean pembeli.

Pemilik restoran mengatakan bahwa mereka telah mengantungi izin dari Kementerian Industri, Perdagangan dan Pertambangan Iran. Namun pada Selasa, restoran itu ditutup dengan penjelasan membahayakan kebudayaan Iran.

"Dekorasinya terlalu mirip dengan bendera Amerika dan kehadirannya dianggap sebagai pengaruh Amerika di kebudayaan Iran," tulis penjelasan polisi dalam secarik kertas berisi pengumuman penutupan di pintu restoran.

Kepala asosiasi produsen makanan Iran, Assadolah Ahmadi Shahrivar mengatakan pada FARS bahwa banyak restoran asal AS yang ingin membuka cabang di Teheran beberapa pekan terakhir, terutama setelah ketegangan kedua negara mulai mereda.

"Namun restoran dan produsen makanan itu tidak akan boleh buka di sini," kata dia.

Read 1852 times
Rate this item
(0 votes)
Published in Internasional
Login to post comments