Print this page

Sulsel Tetap Tangani Stunting Masa Pandemi Covid-19

Penyerahan bantuan Rp.150 juta dana penanganan stunting di Kota Palopo, Sulsel. (Foto : Humas Pemkot Palopo). Penyerahan bantuan Rp.150 juta dana penanganan stunting di Kota Palopo, Sulsel. (Foto : Humas Pemkot Palopo).
 

Penulis : Fred Kuen  /  Editor : Fyan AK

Palopo, Sulsel (Phinisinews.com) – Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan melalui Tim Penggerak PKK tetap menangani dan memberi prioritas penanganan masalahan stunting dan gizi buruk di masa Pandemi Covid-19 sekarang ini.

Stunting adalah kondisi ketika seorang anak gagal berkembang akibat kurang gizi kronis sejak dalam kandungan, sehingga penting pengasupan yang bisa dilakukan pada masa 1.000 hari pertama kehidupan untuk mencegah stunting.

Pemantauan Pers akhir pekan ini, pemberian bantuan untuk penanganan stunting dan gizi buruk, terutama karena dampak Pandemi Covid-19 mendapat perhatian serius dari Pemprov Sulsel melalui Tim Penggerak PKK.

Pelaksana Tugas Ketua Tim Penggerak PKK Sulsel, Naoemi Octarina, menyerahkan bantuan penanganan stunting dan penanganan gizi senilai Rp150 juta, kepada Ketua Tim Penggerak PKK Kota Palopo, Utia Sari Judas.

Bantuan diserahkan pada acara Silaturahim Tim Penggerak PKK Sulsel bersama pengurus Tim Penggerak PKK Kota Palopo, di Auditorium Rujab Walikota Palopo, yang disaksikan Plt Gubernur Sulsel, Andi Sudirman Sulaiman.

Naoemi Octarina mengingatkan untuk tetap waspada dengan kondisi pandemi Covid-19, serta tidak mengabaikan protokol kesehatan yakni senantiasa menggunkan masker di semua aktivitas, sering sering mencuci tangan menggunakan sabun di air mengalir atau menggunakan hand sanitizer, serta tetap menjaga jarak dan menghindari kerumunan dalam berkegiatan.

“Kehadiran PKK sebagai wujud komitmen dan untuk bersinergi dalam melakukan pemberdayaan kepada masyarakat sekalipun dalam kondisi sulit pandemi Covid-19 ini. Salah satunya dalam penanganan stunting,” ujarnya.

Bantuan ini adalah sebagai bentuk upaya pencegahan dan penanganan stunting di Kota Palopo.

Dia berharap dana ini mampu untuk melakukan langkah penanganan yang bisa dimanfaatkan untuk lebih efektif programnya dalam melakukan sosialisasi, edukasi mencegah stunting dengan memberikan pemahaman pentingnya pengasupan yang bisa dilakukan pada masa seribu hari pertama kehidupan.

Dibutuhkan persamaan visi misi dalam penanganan stunting dan harus bersinergi, berjalan sama-sama, ada tim ahli dari Pemprov bersama PKK untuk saling monitoring upaya pencegahan dan penanganan stunting.

Naoemi juga berharap, agar adanya sinergi dalam melakukan 10 program pokok PKK yang bisa bermanfaat untuk masyarakat banyak.

Utia Sari Judas berharap dengan arahan Plt Gubernur Sulsel dan Plt Ketua TP PKK Sulsel, bisa memberikan ilmu dan masukan tentang penanganan stunting.

Tahun 2020 bantuan anggaran dari Provinsi Sulsel senilai Rp100 juta, memberikan intervensi kepada 129 kasus stunting yang tidak tercover dalam Dinas Kesehatan Palopo.

Usai penyerahan bantuan, kegiatan dilanjutkan dengan Sosialisasi Kelembagaan 10 Program Pokok PKK oleh pengurus PKK Sulsel yakni Penghayatan dan Pengamalan Pancasila, Gotong Royong, Pangan, Sandang, Perumahan dan Tata Laksana, Rumah Tangga, Pendidikan dan Ketrampilan, Kesehatan, Pengembangan Kehidupan Berkoperasi, Kelestarian Lingkungan Hidup dan Perencanaan Sehat. (FK/FAK).

Read 1360 times
Rate this item
(0 votes)
Published in Citizen Journalism
Phinisi News

Latest from Phinisi News

Login to post comments