Print this page

DEIT Dukung BP2KTI Dan Pemindahan Ibukota Negara

Ketua Umum DEIT, Annar Salahuddin Sampetoding menyatakan DEIT mendukung pembentukan BP2KTI dan Pemindahan Ibukota Negara dari Jakarta ke Pulau Kalimantan. (Foto : Dok DEIT Sulsel). Ketua Umum DEIT, Annar Salahuddin Sampetoding menyatakan DEIT mendukung pembentukan BP2KTI dan Pemindahan Ibukota Negara dari Jakarta ke Pulau Kalimantan. (Foto : Dok DEIT Sulsel).
 

Penulis : Hendra NA  /  Editor : Fred K

Makassar (Phinisinews.com) – Dewan Ekonomi Indonesia Timur (DEIT) medukung terbentuknya Badan Percepatan Pembangunan Kawasan Timur Indonesia (BP2KTI) serta juga mendukung pemindahan Ibukota Negara dari Jakarta ke Pulau Kalimantan.

Dukungan tersebut sebab tujuan perjuangan DEIT dan BP2KTI sama yakni ingin mensejahterakan masyarakat KTI, meningkatkan perekonomian, memberdayakan semua potensi serta menurunkan angka kemiskinan, walaupun dilakukan dengan cara berbeda, tetapi keduanya menawarkan kolaborasi sebagai kekuatan bersama, kata Ketua Umum DEIT, Annar Salahuddin Sampetoding menanggapi deklarasi pembentukan BP2KTI, di Makassar, Jumat.

Sedangkan pemindahan Ibukota Negara, menurut Annar, akan mendekatkan secara fisik ibukota negara, pusat pemerintahan dengan 12 provinsi di KTI, sekaligus membuktikan perhatian besar Presiden Joko Widodo terhadap KTI sebab semua akses akan semakin dekat.

Menurut dia, DEIT hadir untuk mengumpulkan pengusaha lokal atau perusahaan daerah untuk menggerakkan roda ekonomi kawasan Timur Indonesia dengan menarik investor asing dan nasional untuk bekerjasama, baik dalam perdagangan, pariwisata dan pengolahan potensi sumber daya alam di wilayah KTI.

Sedangkan BP2KTI bertujuan membantu pemerintah daerah KTI dalam perencanaan berbasis government entrepreneurship (kewiraswastaan) sehingga tercipta penganggaran yang efisien dan relevan.

Lalu melaksanakan riset dan kerjasama antarlembaga dalam dan luar negeri yang diwujudkan dalam berbagai sektor pembangunan. Kemudian pendampingan pemeritah daerah dalam memberikan pertimbangan pengambilan kebijaksanaan pembangunan ekonomi di KTI.

Menurut Annar, masih banyak yang tidak setuju pemindahan ibukota negara. Masih banyak yang belum rela. Sedangkan khusus masyarakat di Kawasan Timur Indonesia jelas menyambut baik rencana ini karena faktor kedekatan 12 provinsi di KTI dengan pusat pemerintahan.

Perhatian Presiden Jokowi terhadap KTI, lanjutnya cukup besar, sehingga program percepatan kawasan timur yang digagas Tokoh Indonesia Timur, Fadel Muhammad, Rektor Unhas, Dwia Aries Pulubuhu beserta jajarannya harus mendapat dukungan penuh dari Dewan Ekonomi Indonesia Timur.

Melalui dukungan ini diharapkan angka kemiskinan di seluruh provinsi di KTI dapat teratasi melalui akselerasi program percepatan pembangunan Indonesia timur ini. Dan pihaknya siap menggerakkan ekonomi lokal melalui penguatan kapasitas permodalan dan akses jaringan internasional bagi pelaku usaha lokal di Indonesia timur.

"Pengusaha di Indonesia timur harus solid dan kompetitif agar bisa bersaing dan tidak jadi penonton di negeri sendiri. Kita harus bangkit dan bisa keluar dari krisis akibat dampak Pandemi Covid-19," ujar Annar.

Deklarasi BP2KTI dilaksanakan di Auditorium Prof Dr Ahmad Amiruddin, Fakultas Kedokteran, Universitas Hasanuddin, Makassar (21/10) yang digagas Tokoh Indonesia Timur Fadel Muhammad, Rektor Unhas Dwia Aries Pulubuhu serta lainnya.

Ketua BP2KTI, Fadel Muhammad saat Deklarasi mengatakan, tingginya disparitas pembangunan antara wilayah Barat dan Timur Indonesia, baik dalam aspek ekonomi, sosial maupun budaya, sebagai akibat pemanfaatan sumberdaya yang tidak efisien dan  efektif membawa Kawasan Timur Indonesia pada posisi yang kurang menguntungkan.

Pada saat yang sama, pengelolaan keuangan daerah yang hanya mengejar serapan anggaran yang tinggi tanpa mempertimbangan perencanaan pembangunan yang bersifat menyeluruh, efisien, dan tepat sasaran.

Perencanaan pembangunan yang tidak efisien, boleh jadi sebagai akibat dari konsep perencanaan yang tidak berbasis Government Entrepreneurship, ujarnya. (HNA/Q/FK).

Read 862 times
Rate this item
(0 votes)
Published in Citizen Journalism
Phinisi News

Latest from Phinisi News

Login to post comments