Penting, Pelatihan Publikasi dan Dokumentasi Sekolah Budaya

Pelatihan Sekolah Budaya angkatan pertama,  “Training in publications and documentation of cultural activities” diikuti pegiat budaya di Sulsel, di Kampus P2MTC, Ruko Mall GTC Metro Tanjung Bunga Makasar, Selasa. (Foto : Peserta pelatihan). Pelatihan Sekolah Budaya angkatan pertama, “Training in publications and documentation of cultural activities” diikuti pegiat budaya di Sulsel, di Kampus P2MTC, Ruko Mall GTC Metro Tanjung Bunga Makasar, Selasa. (Foto : Peserta pelatihan).
 

Penulis : Rio   /  Editor : Fred K

Makassar (Phinisinews.com) - Direktur P2MTC (Phinisi Pers Multimedia Training Center) Fredrich Kuen Daeng Narang, MSi, mengaku penting dan sangat dibutuhkan tim publikasi dan dokumentasi untuk liputan kegiatan kebudayaan di Sulawesi Selatan, sehingga sekolah budaya harus berperan aktif.

Hal itu dilakukan untuk mendukung pencanangan “Gerakan Kedaulatan Budaya” awal tahun 2025 ini dengan berbagai item kebudayaan strategis, seperti dialog budaya tiap Kamis sepanjang tahun, revitalisasi kota lama Jongaya di Makassar, Pemugaran Makam Pahlawan Nasional Pangeran Diponegoro di Makassar serta banyak kegiatan lainnya.

Hal itu dikatakan Fredrich yang juga Asesor Kompetensi Pers BNSP (Badan Nasional Sertifikasi Profesi) pada pelatihan “Training in publications and documentation of cultural activities,” Sekolah Budaya ankatan I, diikuti berbagai unsur pegiat budaya di Sulsel, yang dilaksanakan di Kampus P2MTC Ruko Mall GTC, Tanjung Bunga, Makassar, Selasa.

Pelatihan ini sekaligus sekolah budaya akan mengawal dan mendukung publikasi serta dokumentasi kegiatan budaya sepanjang tahun 2025, sebagai upaya ikut melestarikan budaya memanfaatkan teknologi digitalisasi sesuai bidang masing masing pegiat budaya.

Menurut Budayawan dan Antropolog Prof Dr Andi Halilintar Lathief selaku penyelenggara sekolah budaya yang hadir membuka dan memantau langsung pelatihan ini menyatakan, "pelatihan publikasi dan dokumentasi ini penting untuk mem-back up (mendukung) gerakan kedaulatan kebudayaan di Sulsel”.

Kegiatan Gerakan Kedaulatan budaya itu antara lain, dialog budaya setiap hari Kamis sepanjang tahun 2025, Pemugaran makam Pangeran Diponegoro (Pahlawan Nasional) di Makassar, revitalisasi Kawasan Kota Lama Jongaya (di tempat itu dahulu menjadi istana Raja Gowa XXXIII sampai Raja Gowa XXXVI).

Program ini menjadi konsentrasi tim publikasi dan dokumentasi sekolah kedaulatan budaya angkatan pertama.

Tujuan dari kolaborasi ini sebagai upaya mendukung momentum delapan dasawarsa Negara Kesatuan Republik Indonesia (1945-2025) dan 200 tahun  Pangeran Diponegoro.

Halilintar menegaskan, pelatihan ini berkolaborasi dengan beberapa lembaga yang mengutus kader pegiat budaya sebagai peserta pelatihan, yang nantinya diharapkan bergerak bersama-sama mendukung publikasi dan melakukan dokumentasi kegiatan budaya di Sulsel. (Rio/FK).

 

Catatan Redaksi : Berita ini adalah hasil praktek pelatihan dari salah seorang peserta,  Rio Rocky Hermanus.

Read 96 times
Rate this item
(0 votes)
Published in Citizen Journalism
Login to post comments

Galleries

 
  Penulis : Mitha MK  /  Editor : Fyan AK Makassar (Phinisinews.com) – Ketua Asosiasi Pendidikan Tinggi Ilmu...
  Penulis : Rio & Firdaus   /  Editor : Fred K Makassar (Phinisinews.com) – Dialog budaya ke-5 di...
  Penulis :  Ahmad Imron  /  Editor : Mitha MK Makassar (Phinisinews.com) – Direktur P2MTC (Phinisi Pers...
  Penulis : Fred Daeng Narang   /  Editor : Ahmad Imron Makassar (Phinisinews.com) – Dialog Budaya sepanjang...

Get connected with Us