Penulis : R. SAD / Editor : FK Daeng Narang
Makassar (Phinisinews.com) – Kaluarga Trah (garis keturunan) Pangeran Diponegoro yang tergabung dalam Ikatan Keluarga Pangeran Diponegoro (IKAPADI) Makassar, Sulawesi Selatan, menyelenggarakan halal bi halal di Makassar.
“Ada yang istimewa dalam halal bi halal 2025. Kali ini, acara tidak hanya menjadi momen mempererat tali silaturahim, sekaligus temu kangen, namun juga sebagai bentuk penghormatan dan Peringatan 200 Tahun Perang Jawa (1825 – 1830 / -2025). Perang yang dikobarkan Pangeran Diponegoro terhadap Penjajah Belanda, di Pulau Jawa,” kata Ketua Panitia, R. Aj (Raden Ajeng) Ismarlinah Septinah Suryaningsih Diponegoro pada kegiatan tersebut, akhir pekan lalu.
Tema kegiatan “Perkuat silaturahmi dengan semangat kebersamaan dan kekeluargaan”, dan dihadiri oleh ulama, Trah Pangeran Diponegoro yang ada di Sulsel serta beberapa tokoh masyarakat, serta para sesepuh IKAPADI Makassar.
Acara diawali dengan pembacaaan ayat-ayat suci Al Quran, sambutan sambutan, dilanjutkan tausiyah dan diakhiri doa bersama.
Untuk memahami sejarah Pangeran Diponegoro, selain bersandarkan pada sumber data primer seperti Babad Diponegoro Manado-Makassar, naskah/catatan terdahulu atau buku sejarah, juga dilengkapi riwayat tutur yang terjaga kuat dan diwariskan turun temurun di dalam Trah Pangeran Diponegoro.
“Jadi ruang lingkup sejarah dan persepsi yang disajikan lebih komprehensif,” ujar Ketua IKAPADI Makassar, RM (Raden Mas) Saiful Achmad Diponegoro.
Selain itu, acara ini merupakan representasi dari komitmen IKAPADI Makassar untuk terus terlibat aktif dalam pelestarian sejarah bangsa, pendidikan karakter, dan kegiatan sosial kemasyarakatan. Ke depan, semoga bermunculan generasi muda Indonesia yang senantiasa membumikan dan meneladani nilai-nilai kepahlawanan Pangeran Diponegoro, ucapnya.
IKAPADI Makassar merupakan organisasi kekeluargaan Trah Pangeran Diponegoro, dengan berbasis budaya, tradisi dan sejarah bangsa, IKAPADI Makassar bertekad untuk ikut berkontribusi dalam merawat serta menumbuhkembangkan semangat nasionalisme. (RSAD/FKDN).