Makassar (Phinisinews.com) – Ketua Umum Dewan Ekonomi Indonesia (DEIT) Pusat, Annar Salahuddin Sampetoding mengatakan, “keroyok” akan jadi ciri atau karakter cara penyelesaian masalah dilingkup DEIT.
“Bila ada salah satu dari pengusaha DEIT tertimpa masalah maka kita akan ‘keroyok’. Taglinenya ‘Ayo kita keroyok’. Ini menjadi salah satu cara penyelesaian permasalahan secara bersama-sama di lingkungan DEIT. Artinya DEIT akan memberikan perlindungan sesuai aturan hukum yang ada bila anggotanya bermasalah atau terzolimi, sehingga pengusaha tidak merasa sendiri, tetapi secara bersama akan dibantu dalam penyelesaian masalahnya,” ujarnya.
Hal itu dikemukakan Annar Salahuddin Sampetoding saat melantik Pengurus DEIT Provinsi Sulawesi Selatan Periode 2021-2026 yang dinahkodai oleh Drs H La Tunreng, MM, di Baruga Pattingalloang Rumah Jabatan Gubernur Sulsel, di Makassar, Rabu.
Dia mencontohkan, saat ini DEIT sedang membantu “mengeroyok” menyelesaikan kasus raibnya dana puluhan miliar dari pengusaha nasional Idris Mangga Barani pada salah satu Bank plat merah di Makassar.
Pola “keroyok” akan menjadi karakter cara penyelesaian permasalahan yang menimpa pengusaha di lingkup DEIT yang dilakukan secara bersama-sama.
Sedangkan untuk membantu anggota DEIT agar berkembang lebih cepat, saat ini pihaknya kata Annar, menjalin kerjasama pemanfaatan aset mati (aset tidak produktif) BUMN untuk dihidupkan kembali (diproduktifkan) oleh anggota DEIT.
Dia mencontohkan, semua aset mati (tidak produktif) milik PT Berdikari (BUMN) di wilayah Indonesia Timur akan dikelola oleh DEIT di 12 provinsi agar kembali menjadi aset produktif, baik aset lahan maupun aset lainnya.
Selain itu, pihaknya, lanjut Annar yang juga Direktur Utama PT Sulwood Utama, segera akan melakukan pembicaraan dengan Menteri BUMN, Erick Thohir untuk memenfaatkan aset terbengkelai (tidak produktif) dari semua BUMN yang ditutup yang asetnya berada di Indonesia Timur untuk diproduktifkan oleh pengusaha DEIT.
Upaya itu dilakukan untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi di Indonesia Timur maupun untuk mempercepat tumbuh kembang pengusaha di wilayah ini. Sebab kita harus jujur bahwa masih banyak pengusaha di Indonesia timur tertinggal dibandingkan pengusaha lain, terutama bila dibandingkan dengan pengusaha di Pulau Jawa, ucap Annar yang saat ini menggelontorkan dana Rp100 miliar membangun Pasar Wisata Belanja di lahan seluas dua hektar lebih milik PT Berdikari di Makassar untuk menampung dan memasarkan produk UMKM Sulsel.
Selain berbagai upaya itu, DEIT akan mendirikan Perusahaan (PT) sebagai holding company (perusahaan induk) milik bersama pengusaha setempat di 12 provinsi untuk mewadahi aktivitas besar dalam berbagai kerjasama yang menguntungkan pengusaha anggota DEIT.
Ketua DEIT Sulsel, La Tunreng mengatakan, Pengusaha Sulsel harus berperan dari hulu sampai hilir untuk semua aktivitas potensi ekonomi, termasuk aktivitas tambang yang saat ini marak.
Pengusaha Sulsel harus menyadari bahwa masih banyak peluang pengusaha untuk mengembangkan dan meningkatkan perekonomian nasional melalui Indonesia Timur.
Sedangkan untuk lingkup Sulsel, DEIT Sulsel siap mendukung program pemerintah Provinsi agar Sulsel tetap menjadi pusat perdagangan kawasan timur Indonesia, sekaligus sebagai kontributor utama dalam perkembangan perekonomian nasional.
Saat pelantikan, juga dilakukan kerjasama melalui penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antara DEIT Sulsel dengan beberapa perusahaan dan wadah organisasi lain.
Pengurus DEIT Provinsi Sulsel periode 2021-2022 yang dilantik oleh Ketua Umum DEIt Pusat, Annar Salahuddin Sampe Toding adalah Ketua Umum, Drs H. La Tunreng, MM, Wakil Ketua Umum Kelembagaan Organisasi dan Media, Wilson Abdullah, Wakil Ketua Umum Perekonomian, Budy Setiawan, Wakil Ketua Umum Bidang Maritim dan Sumber Daya, Haris Hody.
Serta dilengkapi Ketua-ketua Bidang yakni Ketua Bidang Kelembagaan, Organisasi dan Media, Andi Rais Petta Paladeng, Bidang Hukum, M. Syahrir Siregar, SH, MH, Ketenagakerjaan, Riman S. Duyo, Bidang Kesehatan, dr Salwa Mochtar M.Kes, Pembangunan Daerah Tertinggal, Andi Sri Rahayu Usmi, Investasi dan Luar Negeri, Rachmat Idris Manggabarani dan Ketua Bidang Sosial, Mustafa Arsyad.
Ketua Bidang Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Arwan Tjahjadi, Perdagangan Johansyah Haruna, Perindustrian, Muhammar Muhayang, Koperasi dan Usaha Kecil Menengah, Muhammad Nur, Keuangan dan Pajak, Iviet Ikasari, Komunikasi dan Informatika, Fredrich Kuen, dan Ketua Bidang Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi, Abdul Kadir Lakkuru.
Ketua Bidang Pertanian, Ardi Lunrang, Perhubungan, Basri Zain, Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Kamaruddin Wahab, Kelautan dan Perikanan, Pety Fatimah, Energy dan Sumber Daya Mineral, Yunan Yunus Kadir, Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Rahman Rivai serta Ketua Bidang Badan Usaha Milik Negara dan Badan Usaha Milik Daerah, Tony M. Pahlevi. (FK/MMK).Penulis : Fred K / Editor : Mitha MK
Makassar (Phinisinews.com) – Struktur Organisasi Dewan Ekonomi Indonesia Timur (DEIT) Provinsi Sulawesi Selatan periode 2021-2026 yang akan dilantik 6 Oktober 2021 di Baruga Patingaloang Rumah Jabatan Gubernur Sulsel, akan langsung “action” bekerja untuk peningkatan ekonomi di provinsi ini.
Pelantikan akan dilakukan oleh Ketua Umum DEIT Pusat, Annar Salahuddin Sampetoding, di dampingi Plt Gubernur Sulsel, Andi Sudirman Sulaiman serta dilakukan penandatanganan beberapa MoU (nota kesepahaman) dengan berbagai pihak, kata Ketua Panitia Pelantikan DEIT Sulsel, M. Syahrir Siregar, SH, MH di Makassar, Selasa.
Menurut Syahrir, saat Audiens dengan Plt Gubernur. Andi Sudirman Sulaiman mengharapkan DEIT Sulsel diminta atau tidak, harus beri masukan, kajian dan solusi terhadap kebijaksanaan atau proyek proyek prioritas yang akan dibuat atau sedang dibuat di Sulsel.
Begitupun terhadap sektor pariwisata, silahkan buat kajian dan masukan untuk pengembangan prioritas dan bisa juga dilakukan secara mandiri oleh pelaku dunia usaha yang tergabung dalam DEIT, ucap Plt Gubernur saat itu.
“Ini berarti DEIT Sulsel sudah harus langsung action, bekerja untuk peningkatan ekonomi di Sulsel, sekalkigus mendorong peningkatan ekonomi dan pelaku usaha untuk lebih cepat mencapai kesejahteraan bersama,” ujarnya.
Dia menguraikan, anggota dan pengurus DEIT adalah merupakan pelaku bisnis yang mempunyai latar belakang berbeda namun punya satu tujuan yang sama yaitu memajukan serta mensejahterakan masyarakat Indonesia Timur dan juga mendorong pertumbuhan ekonomi secara makro.
DEIT meliputi 12 provinsi di tanah air, yakni Papua, Papua Barat, Maluku, Maluku Utara, Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan, Nusa Tenggara Timur, Nusa Tenggara Barat, serta 177 Kabupaten/Kota, terbentang dari Samudera Pasifik dan Samudera Hindia, yang menghasilkan kekayaan Sumber Daya Alam yang berlimpah.
Selain itu, DEIT juga mengadakan pembinaan pengusaha kecil dan menengah agar Sumber Daya Manusia (SDM) dapat meningkatkan kualitas yang bersaing. Lalu, meningkatkan dan mengembangkan kemampuan pegusaha sehingga dapat menjadi pengusaha yang tangguh, profesional, mandiri, berbudaya dan berkarakter Indonesia Timur.
Sekaligus mendorong hubungan kemitraan yang sinergis baik antarpengusaha maupun anggota dengan pemerintah di tingkat pusat maupun daerah serta lembaga atau organisasi lain yang berkaitan dengan bidang ekonomi dan investasi.
Selain itu, DEIT akan mendirikan perusahaan perdagangan bersama atau bermitra di 12 provinsi, untuk mensupport dan menjadi fasilitator usaha atau bisnis dalam rangka turut serta membangun ekonomi di wilayah masing-masing daerah, serta akan mendirikan perusahaan perdagangan bersama atau bermitra di 12 kawasan negara-negara, untuk mensupport dan menjadi fasilitator usaha atau bisnis dalam rangka turut serta membangun ekonomi di Indonesia Timur.
Struktur Organisasi DEIT Sulsel yang akan dilantik yakni Ketua Umum, Drs H. La Tunreng, MM, Wakil Ketua Umum Kelembagaan Organisasi dan Media, Wilson Abdullah, Wakil Ketua Umum Perekonomian, Budy Setiawan, Wakil Ketua Umum Bidang Maritim dan Sumber Daya, Haris Hody.
Serta dilengkapi Ketua-ketua Bidang yakni Ketua Bidang Kelembagaan, Organisasi dan Media, Andi Rais Petta Paladeng, Bidang Hukum, M. Syahrir Siregar, SH, MH, Ketenagakerjaan, Riman S. Duyo, Bidang Kesehatan, dr Salwa Mochtar M.Kes, Pembangunan Daerah Tertinggal, Andi Sri Rahayu Usmi, Investasi dan Luar Negeri, Rachmat Idris Manggabarani dan Ketua Bidang Sosial, Mustafa Arsyad.
Ketua Bidang Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Arwan Tjahjadi, Perdagangan Johansyah Haruna, Perindustrian, Muhammar Muhayang, Koperasi dan Usaha Kecil Menengah, Muhammad Nur, Keuangan dan Pajak, Iviet Ikasari, Komunikasi dan Informatika, Fredrich Kuen, dan Ketua Bidang Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi, Abdul Kadir Lakkuru.
Ketua Bidang Pertanian, Ardi Lunrang, Perhubungan, Basri Zain, Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Kamaruddin Wahab, Kelautan dan Perikanan, Pety Fatimah, Energy dan Sumber Daya Mineral, Yunan Yunus Kadir, Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Rahman Rivai serta Ketua Bidang Badan Usaha Milik Negara dan Badan Usaha Milik Daerah, Tony M. Pahlevi. (FK/MMK).
Penulis : Fred K / Editor : Mitha MK
Makassar (Phinisinews.com) – Pengusaha Nasional Annar Salahuddin Sampetoding yang juga Ketua Umum Dewan Ekonomi Indonesia Timur (DEIT) Indonesia, melalui PT Sulwood Utama siap menggelontorkan investasi Rp100 miliar untuk membangun Kawasan Wisata Belanja Baji Minasa di Kota Makassar.
Lahan kawasan wisata seluas lebih 21 ribu meter persegi tersebut merupakan optimalisasi pendayagunaan aset PT Berdikari (Persero) yang selama ini tidak dimanfaatkan secara optimal, kata Wakil Ketua Umum Kelembagaan, Organisasi dan Media DEIT Provinsi Sulawesi Selatan yang juga Operation and Marketing Director PT Sulwood Utama, Wilson Abdullah di Makassar, Selasa.
Fasilitas yang segera dibangun tahun ini dalam kawasan tersebut seperti tempat penjualan produk usaha kecil dan menengah, oleh oleh khas Sulsel, produk kerajinan tangan, butik, ruang pameran, food court, tempat bermain anak, miniatur kapal tradisional phinisi, ruang terbuka (plaza and stage), ruang kerja (working space), cafe, klinik, musholah, tempat terapi hingga produk kualitas tinggi (branded venue).
“Kawasan ini akan menjadi obyek wisata baru di Kota Makassar sebagai pasar moderen sekaligus pusat perdagangan, pusat cinderamata, kuliner, belanja, pasar wisata, tempat pemeran produk lokal, menampung produk UMKM dari 24 kabupaten/kota di Sulsel serta tempat sekretariat DEIT Sulsel,” ujar Wilson.
Menurut dia, pengusaha di Sulsel yang tergabung dalam DEIT dan kepengurusannya akan dilantik 6 Oktober 2021, periode 2021-2026, akan tampil sebagai penggagas agar potensi alam, lahan serta aset yang belum dimanfaatkan optimal dapat dimanfaatkan secara baik, menciptakan proyek baru dari hasil kajian ekonomi terpadu yang berdampak terbukanya lapangan kerja dan penyerapan tenaga kerja agar tercipta pertumbuhan ekonomi yang signifikan di Sulsel dan kawasan timur Indonesia.
Terutama, lanjutnya, untuk membangkitkan UMKM, pengusaha di Sulsel agar bergerak bangkit secara bersama untuk sejahtera bersama.
Wakil Ketua Umum Perekonomian DEIT Sulsel, Budy Setiawan mengatakan, seluruh aset BUMN yang tidak dimanfaatkan optimal, atau yang selama ini terbengkelai diupayakan untuk dimanfaatkan secara maksimal oleh pengusaha DEIT agar terjadi peningkatan ekonomi yang merata di kawasan timur Indonesia.
Dia memberi contoh kerjasama melaluin nota kesepahaman (MoU) DEIT dan PT Berdikari (BUMN) yakni pengusaha yang tergabung dalam DEIT di seuruh Indonesia Timur akan memanfaatkan aset PT Berdikari di kawasan timur Indonesia yang tidak terpakai untuk dioptimalisasi pendayagunaan aset tersebut.
Ketua Umum (DEIT) Sulsel, Drs H. La Tunreng, MM menyatakan, keberadaan DEIT di Sulsel bukan untuk meminta-minta proyek, melainkan akan menciptakan proyek, membuka lapangan usaha serta membuka lapangan kerja.
DEIT bersama Tim Pakar akan mengkaji sumber-sumber daya yang ada di Sulsel untuk dimanfaatkan, direkomendasikan ke Gubernur untuk menciptakan lapangan usaha, ekonomi dan lapangan kerja sebagai salah satu cara men-support pemerintah daerah setempat..
“Kita pengusaha tidak boleh hanya jadi penonton atau jadi pelaku ekonomi karena dipanggil, melainkan harus menjadi tuan rumah berbagai usaha dan proyek pemanfaatan sumber daya alam di daerah sendiri,” ucapnya.
DEIT saat ini berada di 12 provinsi kawasan timur Indonesia serta 12 negara di dunia. (FK/MMK).
Penulis : Uci / Editor : Mitha MMK
Malino, Gowa, Sulsel (Phinisinews.com) – Pembangunan infra struktur jalan tani di Desa Parigi, Kecamatan Tinggi Moncong, Kabupaten Gowa, Provinsi Sulawesi Selatan, menjadi prioritas demi meningkatkan kesejahteraan petani dengan membuka akses produksi ke daerah pemasaran.
Sebab, jalan tani ini mempermudah akses petani dari daerah produsen (kebun) ke jalan akses ke daerah pemasaran, kata Kepala Desa Parigi, Hj. Siti Aida di Parigi, Kabupaten Gowa, Sulsel, Rabu.
Tahun 2021 ini, saat Pandemi Covid-19 masih melanda semua wilayah di tanah air, pembangunan infra struktur jalan tani kami prioritaskan sebab pembukaan akses dari daerah produsen ke daerah pemasaran merupakan langkah utama yang diupayakan agar perekonomian masyarakat tidak terpuruk, melainkan mampu bangkit karena produksinya dapat dipasarkan dengan lancar karena ketersediaan infrstruktur, sekalipun itu hanya kelancaran akses dari kebuh ke jalan tani dan dilanjutkan ke jalan utama untuk menuju daerah pemasaran.
Menurut Siti Aida, dengan adanya jalan tani ini maka akses untuk masyarakat menjadi mudah, yang selama ini mereka semua yang bermukim di wilayah Desa Parigi sini berjalan kaki dari kebun hingga ke tepi jalan raya. Sekarang mereka semua dapat menempuh dengan roda dua maupun roda empat.
Hasil pertanian itu adalah Singkong, ubi jalar, kacang tanah, pisang, serta yang ramai sekarang masyarakat menanam porang yang sebentar lagi akan panen.
Jalan tani yang ditinjau itu panjangnya 1,5 kilometer, lebar empat meter dengan anggaran berasal dari ADD Desa sekitar Rp100 juta.
Pada areal jalan tani ini, lanjutnya, bukan hanya digunakan khusus jalan tani, tetapi juga akan diusahakan sebagai rest areal tempat singgah para pengunjung yang berasal dari arah Kota Makassar untuk beristirahat sejenak sebelum melanjutkan perjalananya ke Kota Wisata Malino.
Rest area ini akan membuka lapangan kerja bagi pemuda pemuda Desa Parigi serta sumber pemasukan dari Pajak Bumi dan Bangunan.
Malino adalah ibukota Kecamatan Tinggi Moncong, Kabupaten Gowa, yang juga salah satu Kota Wisata di Provinsi Sulsel yang menjadi Destinasi utama wisata di daerah ketinggian (wisata puncak) dan salah satu desanya adalah Parigi.
Malino memiliki obyek wisata hutan pinus, Perkebunan Anggrek, Teh, Markisa, obyek wisata pemandangan alam, air terjun, beragam jenis bunga serta udaranya dingin. (Uci/Mitha MMK).
Penulis : Fred K / Editor : Mitha MK
Makassar (Phinisinews.com) – Ketua Umum Dewan Ekonomi Indonesia Timur (DEIT) Provinsi Sulawesi Selatan, Drs H. La Tunreng, MM menyatakan, keberadaan DEIT di Sulsel bukan untuk meminta-minta proyek, melainkan akan menciptakan proyek, membuka lapangan usaha serta membuka lapangan kerja.
DEIT bersama Tim Pakar akan mengkaji sumber-sumber daya yang ada di Sulsel untuk dimanfaatkan, direkomendasikan ke Gubernur untuk menciptakan lapangan usaha, ekonomi dan lapangan kerja sebagai salah satu cara men-support pemerintah daerah setempat..
“Kita tidak boleh hanya jadi penonton atau jadi pelaku ekonomi karena dipanggil, melainkan harus menjadi tuan rumah berbagai usaha dan proyek pemanfaatan sumber daya alam di daerah sendiri,” kata Ketum DEIT Sulsel, La Tunreng pada pertemuan rutin unsur Wakil Ketua Umum dan Ketua Bidang di Makassar beberapa hari lalu.
Untuk itu, DEIT akan tampil sebagai penggagas agar potensi alam dapat dimanfaatkan secara baik, menciptakan proyek baru dari hasil kajian ekonomi terpadu yang berdampak terbukanya lapangan kerja dan penyerapan tenaga kerja agar tercipta pertumbuhan ekonomi yang signifikan di Sulsel dan kawasan timur Indonesia.
Dia mencontohkan, DEIT Indonesia telah melakukan kesepakatan melalui MoU dengan PT Berdikari. DEIT akan memanfaatkan semua aset PT Berdikari yang ada di Indonesia Timur.
Khusus di Sulsel, aset lahan yang segera dimanfaatkan adalah lahan seluas dua hektar lebih di Baji Minasa Makassar dan ribuan hektar lahan di Kabupaten Sidrap, Sulsel.
Khusus di Makassar, di kawasan Baji Minasa akan dibangun pasar moderen sekaligus “trade center”, tempat pameran produk lokal, pasar wisata, pasar oleh-oleh yang menampung produk UMKM dari 24 Kabupaten/Kota di Sulsel.
Plt Gubernur Sulsel, Andi Sudirman Sulaiman saat menerima audiensi dalam rangka pelantikan DEIT Sulsel mengharapkan, diminta atau tidak, DEIT harus beri masukan, kajian dan solusi terhadap kebijaksanaan atau proyek proyek prioritas yang akan dibuat atau sedang dibuat.
DEIT juga diharapkan berperan memberi masukan dan kajian pembuatan draf Pergub seperti zonasi pasar moderen integrad, seperti usaha skala nasional hanya berada di jalan nasional dengan jarak berapa meter, begitupun skala propinsi hanya di jalan provinsi dan skala kabupaten kota hanya di jalan kabupaten/kota agar pelaku dunia usaha tidak saling mematikan, yang diharapkan dunia usaha akan tumbuh sehat, sekaligus dapat memacu pertumbuhan ekonomi di daerah ini.
Begitupun terhadap sektor pariwisata, silahkan buat kajian dan masukan untuk pengembangan prioritas dan bisa juga dilakukan secara mandiri oleh pelaku dunia usaha yang tergabung dalam DEIT.
La Tunreng berjanji, DEIT Sulsel yang memiliki tiga Wakil Ketua Umum yakni WKU Organisasi Kelembagaan dan Media, Wilson Abdullah, WKU Perekonomi, Budy Setiawan dan WKU Maritim dan Sumber Daya, Haris Hody akan memberikan masukan, rekomendasi dan solusi setiap tiga bulan sesuai prioritas kebijaksanan Pemprov Sulsel yang sedang dilaksanakan, akan dilaksanakan maupun usulan baru dengan tujuan untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi di daerah ini. (FK/MMK).
Oleh : Fredrich Kuen
Makassar (phinisinews.com) – Dua program vaksinasi massal yang dilakukan di Provinsi Sulawesi Selatan yakni “Kebut Vaksinasi” untuk Sulsel secara keseluruhan dan “Sapu Jagad” untuk khusus Kota Makassar, saling mendukung untuk mencapai target vaksinasi.
Tujuannya, agar Sulsel secara keseluruhan maupun Makassar secara khusus terjadi “Herd Immunity” (kekebalan kelompok) sehingga Makassar maupun Sulsel secara utuh kembali pulih dari dampak Pandemi Covid-19.
Kebut Vaksinasi dikomandoi Pelaksana (Plt) Gubernur Sulsel, Andi Sudirman Sulaiman sedangkan program Sapu Jagad diinisiasi oleh Walikota Makassar, Moh Ramdhan Pomanto dan Wakil Walikota, Fatmawati Rusdi.
Dalam pelaksanaan program “Kebut Vaksinasi”, Pemprov Sulsel bekerjasama dengan jajaran Forkopimda dan pihak swasta terus memassifkan program vaksinasi dengan menghadirkan gerai-gerai vaksin dan mobile vaksinator, sehingga memudahkan masyarakat untuk mendapatkan fasilitas vaksin.
“Kami bersama TNI-Polri serta pihak swasta terus mendorong percepatan vaksinasi agar terbentuk herd immunity, sebab melalui vaksinasi merupakan salah satu upaya untuk menekan penyebaran covid-19,” ujar Andi Sudirman.
Menurut data (19/9), cakupan vaksinasi di wilayah Provinsi Sulsel dari target 7.058.141 orang telah tercapai 2.127.376 orang lebih atau sekitar 30,14 persen, untuk vaksinasi dosis satu .
Sedangkan untuk vaksinasi dosis dua, cakupan di Sulsel telah mencapai 17,16 persen atau sebanyak 1.211.435 orang.
Kondisi perkembangan covid-19 di Sulsel adalah Effective Reproduction Number (Rt) di Sulsel berada di bawah satu atau sekitar 0,72. Sedangkan tingkat kesembuhan atau Recovery Rate (RR) mencapai 95,7 persen (Nasional 95,1 persen). Dan Tingkat Kematian atau Case Fatality Rate (CFR) adalah 2,02 persen (Nasional 3,4 persen).
Adapun beberapa kebijakan yang telah dilakukan dalam penanganan pengendalian Covid-19 di Sulsel, diantaranya program Fasilitas Isolasi Terintegrasi (FIT) di Asrama Haji Sudiang 1.500 tempat tidur (TT), BPSDM 150 TT, Balai Besar Pelatihan Kesehatan (BBPK) 80 TT dengan total 1.730 TT.
Pengadaan HFNC (ICU) untuk meningkatkan kapasitas BOR (Bed Occupancy Rate) kini keterisian tempat tidur rumah sakit untuk isolasi 11 persen dan tempat tidur ICU 16,71 persen, pemberlakuan RT-PCR di bandara dan pelabuhan guna menekan angka imported cases ke Sulsel, Telemedicine Hallo Dokter, yaitu program konsultasi dokter secara online bagi pasien isolasi mandiri di rumah.
Selain itu, Protokol Kesehatan terus dilakukan secara ketat di semua aktivitas masyarakat secara menyeluruh, yakni terus menggunakan masker atau double masker pada semua kegiatan kemasyarakatan, menjaga jarak serta menghindari kerumunan pada potensi banyak masyarakat berkumpul, serta terus membiasakan mencuci tangan dengan sabun di air mengalir sebelum dan setelah aktivitas dilakukan dimanapun itu.
Sedangkan Walikota Makassar, Ramdhan Pomanto setelah melaksanakan banyak program “Makassar Recover” (pemulihan Kota Makassar dari dampak Pandemi Covid-19) dan berhasil menurunkan level PPKM dari IV ke II yakni dari Zona Merah menjadi Zona Kuning.
Kini, gerak cepat dengan sistem “Sapu Jagad” mulai dilakukan Walikota untuk menuntaskan program gerakan vaksinasi massal mengatasi Pandemi Covid-19, sekaligus pemulihan daerah ini dari dampak Covid-19.
Konsepnya adalah 100 RT divaksinisasi dalam satu hari 100 persen. Dengan demikian di targetkan tiap kecamatan selesai dalam 3-4 hari.
Program vaksinasi ini mengundang warga dengan memberikan undangan khusus dan diharapkan hadir sesuai waktu dan juga tempat yang dicantumkan. Namun jika ada warga yang belum juga memenuhi undangan maka akan dilakukan pendekatan persuasif.
Program ini dilakukan karena masih ada beberapa masyarakat yang belum melakukan vaksinasi covid-19, membuat Pemerintah Kota Makassar bergerak cepat melakukan vaksinasi sapu jagad dan diminta masyarakat kota ini untuk berpartisipasi aktif sebagai penerima vaksin.
Inovasinya adalah gerakan vaksinasi di 100 RT dalam satu hari 100 persen. Program inilah yang dikatakan sebagai vaksinasi sapu jagad yang diharapkan seluruh warga tuntas untuk melaksanakan vaksin dalam maksimal empat hari.
Program ini melibatkan TNI – Polri dan Kejaksaan serta BINda. Pemerintah Kota akan menyisir semua RT dan bergerak dalam 50 hari. Masing-masing setiap hari ada 100 RT. Bedanya, kita mengundang orang datang untuk vaksin dari rumah ke rumah. Kita memberikan undangan seperti undangan orang kawin.
“Jika ada warga yang tidak memenuhi undangan vaksin maka akan dilakukan pendekatan persuasif dengan melibatkan semua elemen baik RT, RW maupun orang yang memiliki pengaruh di lingkungannya,” ucap Walikota.
Dalam program percepatan vaksinasi, semua kekuatan pemerintah kota akan diturunkan, khusus untuk menuntaskan kelancaran proses vaksinasi.
Dia menyebutkan, jika metode ini berjalan dengan lancar hanya dibutuhkan 50 hari untuk mencapai 100 persen target vaksinasi di Kota Makassar.
Program Makassar Recover yang dicanangkan ini telah mampu menekan pergerakan dan penyebaran covid-19.
“Semua bersatu dan bekerja sama menyukseskan Makassar Recover dengan aktif ke lapangan melihat potensi penyebaran covid. Memisahkan yang sakit dan sehat dan juga mengedukasi warga akan pentingnya beradaptasi pada kondisi sekarang ini,” ucapnya.
Selama ini, penanganan Covid-19 di Makassar dilakukan secara massif untuk mencegah penularan, memutus mata rantai penyebaran serta melakukan penyembuhan, sebab pada PPKM, Makasar selalu berada pada level IV seperti di Pulau Jawa, sedangkan kabupaten dan kota lainnya di Sulsel tidak pada level tersebut, sehingga penanganan di Makassar dilakukan dengan inovasi tinggi dan terpadu.
Di Kota Makassar, Program Makassar Recover terdiri dari satuan tugas (Satgas) Tim Raika (Pengurai Kerumunan), Tim Hunter (deteksi OTG, Testing, Tracing dan Treatment), Tim Detector (deteksi OTG, deteksi penderita Covid, deteksi dari rumah ke rumah serta pencegatan di perbatasan wilayah) yang melibatkan ribuan tenaga kesehatan, pihak pengamanan TNI, Polri dan Satpol PP serta relawan.
Inovasi penanganan Pandemi Covid-19 ini juga dilakukan, terutama inovasi isolasi bagi pasien orang tanpa gejala (OTG) serta untuk stadium ringan Cavid-19 serta melalui isolasi apung dilakukan atas kerjasama Pemerintah Kota Makassar serta jajaran Kementerian Perhubungan yang memanfatkan Kapal penumpang KM Umsini dengan kapasitas 900 tempat tidur yang diparkir (lego jangkar) di antara Pelabuhan Makassar dan Pulau Lae-lae atau berada tepat di depan Kota Makassar dalam kawasan wisata Pantai Losari selama dua bulan.
Selain dengan berbagai variasi inovasi tersebut, juga dilakukan variasi lain melalui meningkatkan iman, meningkatkan imunitas, dan aman dengan patuhi protokol kesehatan.
Juga terus dilaksanakan pengawasan aktivitas di tempat keramaian, pusat perbelanjaan, tempat wisata, tempat hiburan malam dan lainnya yang dilakukan dengan pengawasan utama aturan, jam operasi serta pelaksanaan protokol kesehatan. (Editor : Mitha MK).
Penulis : Fred K / Editor : Fyan AK
Makassar (Phinisinews.com) – Program vaksinasi “Sapu Jagad” covid-19 yang dimulai hari ini di Kota Makassar, diharapkan dalam waktu 3-4 hari tuntas menyentuh seluruh masyarakat sehingga tercipta “herd immunity” (kekebalan kelompok) di kota ini.
“Hari ini kita gelar vaksinasi sapu jagad. Vaksinasi yang diharapkan selesai di Makassar dengan konsep 100 RT dalam satu hari 100 persen. Dengan demikian di targetkan tiap kecamatan selesai dalam 3-4 hari,” kata Walikota Makassar, Moh Ramdhan Pomanto di Makassar, Rabu.
Program vaksinasi ini mengundang warga dengan memberikan undangan khusus dan diharapkan hadir sesuai waktu dan juga tempat yang dicantumkan. Namun jika ada warga yang belum juga memenuhi undangan maka akan dilakukan pendekatan persuasif.
“Jika ada warga yang tidak memenuhi undangan vaksin maka akan dilakukan pendekatan persuasif dengan melibatkan semua elemen baik RT, RW maupun orang yang memiliki pengaruh di lingkungannya,” ucap Walikota.
Program ini dilakukan karena masih ada beberapa masyarakat yang belum melakukan vaksinasi covid-19, membuat Pemerintah Kota Makassar bergerak cepat melakukan vaksinasi sapu jagad dan diminta masyarakat Kota Makassar untuk berpartisipasi aktif sebagai penerima vaksin.
Inovasinya adalah gerakan vaksinasi di 100 RT dalam satu hari 100 persen. Program inilah yang dikatakan sebagai vaksinasi sapu jagad yang diharapkan seluruh warga tuntas untuk melaksanakan vaksin dalam maksimal empat hari.
Bertempat di kantor kelurahan Mapala, Walikota memantau langsung pelaksanaan vaksinasi tersebut sekaligus juga mengedukasi warga pentingnya menjaga kesehatan.
Program vaksinasi di Kelurahan Mappala, Kecamatan Rappocini ini mendapat antusiasme yang besar dari masyarakat sekitar yang juga disaksikan Plt Kadis Kesehatan, Camat Rappocini dan beberapa stake holder terkait.
Selama pelaksanaan program ini, protokol kesehatan dilakukan juga secara ketat yakni semua wajib memakai masker dan double masker, menjaga jarak serta menghindari kerumunan dan mencuci tangan dengan sabun di air mengalir.
Imbauan yang sama juga dilakukan untuk seluruh warga Kota Makassar agar tetap menerapkan prokes secara ketat serta jangan pernah lengah terhadap penyebaran covid-19, ujarnya. (FK/PR/FAK).
Penulis : Fred K / Editor : Fyan AK
Makassar (Phinisinews.com) - Kota Makassar saat ini berstatus zona kuning dalam penyebaran virus covid-19 yang diperoleh melalui perjalanan panjang dengan berbagai usaha untuk menekan laju pergerakan covid di masyarakat karena selama ini Makassar masuk zona merah.
Walikota Makassar, Moh Ramdhan Pomanto di Makassar, Rabu, mengakui hal tersebut tidak terlepas dari peranan semua pihak yang telah mendukung berjalannya program Makassar Recover (Pemulihan Kota Makassar dari dampak Pandemi Covid-19).
Saat ini Kota Makassar telah turun level ke tingkatan dua yang sebelumnya berada pada tingkatan empat dengan jumlah warga terpapar saat itu mengalami kenaikan.
“Jumlah warga terpapar saat ini makin berkurang dan mengantarkan Makassar turun level ke tingkatan dua serta berubah warna yang tadinya zona merah dengan jumlah penderita covid yang tinggi sekarang sudah kuning atau penderita covid minim,” ujar Walikota tanpa merinci angka.
Menurut dia, program Makassar Recover yang dicanangkannya bersama Wawali Fatmawati Rusdi telah mampu menekan pergerakan dan penyebaran covid-19.
“Semua bersatu dan bekerja sama menyukseskan Makassar Recover dengan aktif ke lapangan melihat potensi penyebaran covid. Memisahkan yang sakit dan sehat dan juga mengedukasi warga akan pentingnya beradaptasi pada kondisi sekarang ini,” ucapnya.
Makassar yang sebelumnya berada di level empat langsung berubah ke level dua dengan keterlibatan petugas yang tergabung dalam Satgas Raika, Satgas Covid-19, Tim Detektor dan juga isolasi apung terpadu.
Selama ini, penanganan Covid-19 di Makassar dilakukan secara massif untuk mencegah penularan, memutus mata rantai penyebaran serta melakukan penyembuhan, sebab pada PPKM, Makasar selalu berada pada level IV seperti di Pulau Jawa, sedangkan kabupaten dan kota lainnya di Sulsel tidak pada level tersebut, sehingga penanganan di Makassar dilakukan dengan inovasi tinggi dan terpadu.
Di Kota Makassar, Program Makassar Recover terdiri dari satuan tugas (Satgas) Tim Raika (Pengurai Kerumunan), Tim Hunter (deteksi OTG, Testing, Tracing dan Treatment), Tim Detector (deteksi OTG, deteksi penderita Covid, deteksi dari rumah ke rumah serta pencegatan di perbatasan wilayah) yang melibatkan ribuan tenaga kesehatan, pihak pengamanan TNI, Polri dan Satpol PP serta relawan.
Inovasi penanganan Pandemi Covid-19 ini juga dilakukan, terutama inovasi isolasi bagi pasien orang tanpa gejala (OTG) serta untuk stadium ringan Cavid-19
Caranya melalui isolasi apung dilakukan atas kerjasama Pemerintah Kota Makassar serta jajaran Kementerian Perhubungan yang memanfatkan Kapal penumpang KM Umsini dengan kapasitas 900 tempat tidur yang diparkir (lego jangkar) di antara Pelabuhan Makassar dan Pulau Lae-lae atau berada tepat di depan Kota Makassar dalam kawasan wisata Pantai Losari selama dua bulan.
Selain dengan berbagai variasi inovasi tersebut, juga dilakukan variasi lain melalui meningkatkan iman, meningkatkan imunitas, dan aman dengan patuhi protokol kesehatan yakni terus memakai masker, double masker, tetap menjaga jarak di semua kegiatan serta menghindari kerumunan di ruang publik dan sering mencuci tangan dengan sabun di air mengalir pada semua aktivitas awal maupun akhir semua kegiatan, ujarnya. (FK/PR/FAK).