Monday, 02 November 2015 10:54

Mahasiswa-mahasiswa Australia kelas Bahasa Indonesia Flinders University memamerkan kemahirannya menabuh gamelan. Laura Gransburry, Liam Sankey, Andrew Schaefer, Jake Wundersitz, Hannah Impett, dan teman-temannya menikmati malam Minggu dengan mendendangkan tembang-tembang slendro dan pelog.

“Memainkan gamelan mendapatkan sensasi yang luar biasa, sangat berbeda dengan alat musik yang biasa saya pegang seperti gitar, drum, dan lainnya,” ungkap Jake Wundersitz di sela-sela gelaran Flinders University Pendopo: End-of-Semester Concert 2015 (Sabtu, 13 Oktober).

Meskipun banyak dari mereka belum pernah ke Indonesia, rasa cintanya kepada gamelan diungkapkan lewat 6 lagu dengan sangat apik. Seluruh penonton yang terdiri dari warga Australia, WNI diaspora, dan mahasiswa internasional yang menonton konser yang diselenggarakan School of Humanities and Creative Arts Indonesian Department Flinders University tersebut dibuat terkesima dan hanyut bersama kebolehan mereka mengharmonisasikan berbagai instrumen gamelan di gedung dengan arsitektur khas Jawa, Pendopo, yang berdiri di tengah-tengah Flinders University.

“Kenikmatan yang tidak bisa dibahasakan dengan kata-kata,” ujar Liam Sankey yang mampu memainkan gong, demung, dan slenthem dalam konser itu. Liam hanya mengenal Indonesia lewat pelajaran Bahasa Indonesia waktu SD dan tahun ini mengambil kelas Bahasa Indonesia di Flinders University.

Bahkan, mahasiswi yang mengambil kelas Bahasa Spanyol, Ashlee Oswald, sengaja memilih mata pelajaran gamelan untuk bisa menikmati musik dari Jawa ini dengan memainkannya secara langsung.

“Malam yang sungguh indah. Fantastik. Bermain gamelan dengan kelezatan yang tak terkirakan. Amazing.”

Demikian Ashlee mengumbar kebahagiaan di depan ibunya usai konser bersama teman-teman kelas Bahasa Indonesia dan menamakan kelompoknya dengan 2015 Student Gamelan Ensemble. Grup ini terdiri dari mahasiswa-mahasiswa program S1 yang besrasal dari Flinders dan Adelaide University Australia Selatan.

Kecintaan Ashlee dan Liam terhadap gamelan mendorong keduanya hendak mengenal lebih jauh Indonesia dengan berencana mengunjungi Yogyakarta dan berbagai wilayah nusantara selain Bali yang sudah mashur di Australia.

Sejarah Pendopo dan Mata Pelajaran Gamelan di Australia

Pada malam konser tersebut, ungkapan terima kasih para anggota 2015 Student Gamelan Ensemble dipersembahkan kepada Associate Professor Anton Lucas dan istrinya Kadar Lucas yang pada tahun 1990 menghadiahkan Pendopo dan Gamelan Sekar Laras kepada Flinders University.

Pendopo menjadi simbol keakraban masyarakat dan budaya kedua negara, Australia dan Indonesia, di Flinders University yang mulai dikembangkang sejak 1978.

“Gedung ini telah menjadi rumah bagi pertemuan-pertemuan serta berbagai inisiatif kerjasama dalam beragam bidang seperti pendidikan, kebudayaan, dan kesenian antara masyarakat dan pemerintah Australia dan Indonesia,” kata Anton Lucas yang bersama istrinya mengembangkan senyum bahagia sepanjang konser malam itu.

Profesor yang lebih 30 tahun mendedikasikan kerja-kerja akademisnya pada studi-studi Indonesia di Flinders University ini menceritakan bagaimana upayanya sejak 1980-an untuk menghadirkan Pendopo dan peralatan gamelan yang lengkap di Australia. Baru kemudian ia bersama istri dan beberapa koleganya mendirikan Gamelan Sekar Laras Community Ensemble 1983 yang beralamat di bangunan yang sama pula, Pendopo.

Sejak saat itu ensemble ini mengajarkan gamelan untuk masyarakat dan mahasiswa yang ada di Australia Selatan.

“Karena kami sejak awal membangun kerjasama dengan para akademisi ahli dan praktisi untuk mempelajari dan memainkan gamelan, baik yang berasal dari Solo, Yogyakarta, Canberra, Melbourne, Perth, sampai Amerika Serikat, sehingga kami berkepentingan untuk mendirikan Mata Pelajaran Gamelan di Flinders University,” kenang Anton sambil membeberkan nama-nama seperti Sutendri Yusuf, Sugito, Nani Sudarsono, Ariadne Budianto, Subono dan sebagainya.

Menurut Indonesianis ini, mata pelajaran gamelan di Flinders University menjadi yang pertama di dunia yang berada di bawah departemen ilmu sosial level bachelor untuk mempelajari konteks sosial dan persentuhan gamelan dengan musik-musik lainnya di dunia.

Bahasa Indonesia dan Gamelan

Pada kesempatan yang sama rasa bangga juga ditunjukkan Rossi von der Borch. Sebagai pengampu kelas Bahasa Indonesia di Flinders University, ia mendorong mhasiswanya untuk mengambil mata pelajaran gamelan.

“Dengan gamelan murid-murid tidak hanya belajar bahasa Indonesia dan keindonesiaan lewat tulisan dan bacaan yang menggunakan otak,” kata perempuan yang aktif dalam Program Jembatan, sebuah inisiatif Flinders University untuk membangun kerjasama people to people Australia-Indonesia.

Menurutnya, murid-murid bisa mengenal Indonesia dengan hati mereka lewat permainan dan penciptaan musik yang bagus menggunakan instrumen-instrumen gamelan, selain kegiatan tahunan lainnya seperti berkemah bersama para murid dengan orang Indonesia di Australia Selatan. Untuk itu pula setiap tahun dibentuk kelompok musik gamelan dari masing-masing angkatan.

Dalam konser itu lagu Lancaran Demam Emas digubah oleh salah satu murid Bahasa Indonesianya, Laura Gransbury dengan mengambil tembang slendro.

“Kelas Bahasa Indonesia dan gamelan menjadi media paling efektif untuk mempertemukan Australia-Indonesia melalui perkenalan budaya dan tradisi Indonesia,” cerita Rossi tentang pengalamannya mendampingi murid-muridnya.(Sejuk/Mitha K)

Thursday, 29 October 2015 15:46

Phinisinews - Makassar - Wakil Rektor III Unhas Dr.Ir. Abd.Rasyid Djalil, M.Si, Kamis (29/10) melepas tim Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Tari Unhas ke Barcelona, Spanyol. Kontingen yang berkekuatan 16 orang ini Kamis sore meninggalkan Makassar dan diharapkan sebelum 31 Oktober, saat acara dimulai, sudah tiba di Costabrva, salah satu kota tempat Kompetisi Tari Folklore se-Dunia, selain  Barcelona.

Para mahasiswa yang menjadi duta Unhas itu berasal Ilmu Budaya 3 orang, Isip 5, Hukum, Pertanian, Kedokteran, dan Teknik masing-masing satu orang. Mereka terdiri atas 4 penari pria dan 8 wanita.

Dalam kompetisi itu Tim Unhas membawakan dua nomor tari tradisional Sulawesi Selatan, yakni ‘’Toraya Mala’bi’’ dan Tari Bisu dari Bone. Bertindak sebagai koreografer adalah Mat Azmar Ali, Penata Musik:A.Musawir Kamil dan M.Saleh. Mereka didampingi dua dosen, Prof.La Ode Asrul dan Prof.Hamka.

WR III Unhas Abd. Rasyid Djalil mengharapkan kepada duta Unhas itu tidak saja mengikuti kompetisi, tetapi juga menjalin komunikasi dengan peserta dari berbagai negara.

‘’Ini penting guna membangun jejaring,’’ kata Rasyid Djalil yang didampingi Kepala Biro Kemahsiswaan Unhas Ir.Ali Mantung dan Prof. La Ode Asrul serta Kepala Humas dan Protokol Unhas saat melepas Tim Tari Unhas tersebut.

Dia juga mengharapkan kepada kontingen dari Unhas agar menjalin komunikasi dengan perwakilan Indonesia di Spanyol sebelum dan selama kegiatan berlangsung.

‘’Jaga bendera Unhas dan bendera Republik Indonesia,’’ kunci Abd,Rasyid Djalil. (Mitha Kuen/Foto Doc. UNHAS)

Wednesday, 28 October 2015 12:35

Phinisinews - Makassar, Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Farmasi UIT melakukan aksi  teaterikal dijalan Rappocini depan kampus 2 Universitas Indonesia Timur (UIT) Makassar, dalam memperingati hari sumpah pemuda yang jatuh pada tanggal, 28/10/2015.

Aksi teaterikal yang dilakukan oleh Pengurus Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Farmasi bekerja sama dengan Unit Kerja Mahasiswa Lingkar seni UIT tidak hanya menampilkan aksi  teaterikal, tapi juga menampilkan dance untuk menghibur mahasiswa yang berada di halaman kampus 2 UIT Makassar.

Empat  mahasiswa tampil tanpa mengenakan pakaian tubuhnya dilumuri dengan cat putih bergantung di balkon lantai 2 dan 3 aksi ini menggambarkan pemuda Indonesia yang membanggakan daerahnya masing-masing tanpa menyadari kalau mereka satu bangsa ,satu bahasa dan satu  tanah air yaitu "Indonesia".

Aksi teaterikal tersebut manarik parhatian sejumlah mahasiswa, Hal ini tidak di sia-siakan begitu saja fakultas farmasi  memanfaatkan situasi tersebut untuk melanjutkan orasi ilmiah yang dibawakan oleh salah satu  pengurus BEM Farmasi.

Dalam orasinya di paparkan tujuan aksi tersebut  yaitu pertama memperingati hari Sumpah Pemuda yang menjadi topik utama mahasiswa farmasi itu sendiri, ada semboyan yang di bangun pada hari ini. Farmasi berani mengubah dalam artian kebiasaan - Kebiasaan pemuda dalam hal ini mahasiswa sering kali melakukan aksi yang mengakibatkan dampak negatif terhadap masyarakat namun perlahan - perlahan itu kita ubah dengan cara pengembangan minat dan bakat serta potensi yang di miliki oleh setiap mahasiswa." ujar Eri selaku Wakil Ketua BEM.

Selain itu Ia menambahkan teaterikal yang dipersembahkan oleh teman-teman Lingkar Seni berbicara tentang kasus yang dihadapi oleh pemuda sekarang, bahwa ada pertikaian diantara pemuda tentang etnis, suku dan sebagainya. Padahal kalau kita mau melihat fungsi dan peranan pemuda adalah membawa nama baik bangsa Indonesia itu sendiri" tegasnya.(By:Arifandy/Mitha K)

 

 

 

Sunday, 14 September 2014 08:10

Tempat wisata Bantimurung yang bertempat di kabupaten Maros, Makassar juga dikenal dengan kerajaan kupu-kupu atau The KIngdom Of Butterfly karena merupakan tempat penangkaran Kupu-kupu yang dibudidayakan.

Thursday, 21 August 2014 16:07

Jakarta (Phinisinews) - Majelis hakim Mahkamah Konstitusi (MK) menolak seluruh permohonan gugatan kubu calon presiden dan wakil presiden Prabowo Subianto-Hatta Rajasa terhadap hasil Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden 2014.

"Menolak permohonan pemohon untuk seluruhnya," kata Ketua Majelis Hakim Hamdan Zoelva saat membacakan amar putusan sidang sengketa Pilpres di Mahkamah Konstitusi (MK) Jakarta, Kamis malam.

Mahkamah menilai berdasarkan seluruh pertimbangan, mengenai dalil yang diajukan pemohon adanya pelanggaran yang bersifat terstruktur, sistematis, dan masif, tidak terbukti menurut hukum.

"Demikian pula mengenai dalil lainnya, menurut Mahkamah, dalil Pemohon tersebut juga tidak terbukti terjadi secara terstruktur, sistematis, dan masif yang secara signifikan memengaruhi perolehan suara Pemohon sehingga melampaui perolehan suara Pihak Terkait. Oleh karena itu, menurut Mahkamah, dalil Pemohon tidak beralasan menurut hukum," kata Hakim Konstitusi Muhammad Alim.

Alim mengatakan, dalil Pemohon tidak berdasar dan tidak dibuktikan oleh kesaksian saksi yang diajukan dalam persidangan, serta tidak disertai oleh alat bukti lain yang memadai.

"Pemohon tidak dapat menguraikan dengan jelas siapa pelaku dan siapa penerimanya, kapan, di mana terjadinya, dan berapa jumlahnya. Selain itu, tidak dapat dipastikan terjadinya politik uang tersebut akan memengaruhi pilihan pemilih dan signifikan terhadap perolehan suara," katanya.

Terkait dalil adanya pengurangan suara pemohon dan penambahan suara pihak terkait (Joko Widodo-Jusuf Kalla), MK menyatakan dalil Pemohon tidak menguraikan dengan jelas dan rinci pada tingkat mana dan di mana terjadinya kesalahan hasil penghitungan suara yang berakibat berkurangnya perolehan suara Pemohon dan bertambahnya perolehan suara Pihak Terkait.

Majelis Hakim menyatakan pemohon hanya mendalilkan terjadi kesalahan hasil penghitungan suara yang mengakibatkan penambahan suara Pihak Terkait sebanyak 1,5 juta suara, dan pengurangan perolehan suara Pemohon sebanyak 1,2 juta suara yang terdapat di lebih kurang 155.000 tempat pemungutan suara (TPS).

Selain itu, berdasarkan fakta yang terungkap dalam persidangan tidak ada bukti yang meyakinkan Mahkamah bahwa telah terjadi pengurangan suara Pemohon dan penambahan suara Pihak Terkait seperti yang didalilkan Pemohon.

Terkait Daftar Pemilih Khusus, Daftar Pemilih Tambahan (DPTb), dan Daftar Pemilih Khusus Tambahan (DPKTb) , MK juga menilai tidak ada bukti penyalahgunaan.

"Tidak ada bukti termohon (KPU) atau terkait (pasangan calon presiden dan wakil presiden Joko Widodo-Jusuf Kalla) atau keduanya untuk melakukan mobilisasi," kata Hakim Konstitusi Ahmad Fadlil Sumadi saat membacakan pertimbangan hukum.

Fadlil juga mengatakan dalil pemohon yang DPKTb-nya besar, yakni di Sumatera Utara, Riau, Jakarta, Jawa Timur, juga tidak ditemukan menguntungkan atau merugikan salah satu pasangan calon.

"Mahkamah mencermati DPKTb di seluruh Indonesia, tidak menemukan merugikan pasangan calon," kata Fadlil.

MK juga menilai DPKTb tidak melanggar hukum dan harus dinilai sebagai implementasi hak warga negara yang tidak terdaftar dalam DPT untuk memilih.

"DPKTb, DPK, DPTB sesuai dengan hukum, telah memberikan ruang bagi pemilih meski tidak terdaftar di DPT," katanya.

MK juga menilai penggunaan sistem Noken atau ikat di Provinsi Papua adalah sah sesuai dengan Pasal 18 Undang-Undang Dasar 1945.

Hakim Konstitusi Wahiddudin Adams mengatakan, sistem Noken itu harus diadministrasikan dengan baik dalam dokumen C1 sehingga menguatkan keabsahan suara dan menghindari kecurangan dalam pemilu.

"Saat ini masih dibenarkan (penggunaan sistem Noken) namun harus diadministrasikan oleh penyelenggara pemilu yang disaksikan kepala suku dan kepala adat," ujarnya.

Hakim Konstitusi Aswanto menilai pemilu tidak boleh melanggar kesatuan adat beserta hak-hak tradisional yang dilindungi Undang-Undang.

MK menurut dia menilai sistem Noken memiliki alasan yuridis dengan menganut pokok mekanisme hukum adat yang sah.

"MK memahami nilai budaya di Papua yang khas dengan menerima kolektif dan aklamasi seperti di Yahokimo. Pemilu yang ada sebaiknya tidak dilibatkan dalam sistem persaingan yang bisa menggangu harmoni yang sudah dihayati," ujarnya.


Dengan ditolaknya permohonan Prabowo-Hatta ini menguatkan keputusan KPU yang menyatakan pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla sebagai presiden dan wakil presiden terpilih 2014-2019.

Putusan ini juga menguatkan hasil rekapitulasi suara Komisi Pemilihan Umum pasangan Jokowi-JK meraih 71.107.184 suara (53,19 persen), unggul di 23 provinsi, sedangkan Prabowo-Hatta meraih 62.578.528 suara (46,81 persen) dan menang di 10 provinsi.

Suasana di luar gedung persidangan, sekitar 1.000 meter dari gedung MK, ribuan massa relawan pendukung Prabowo-Hatta sejak siang melakukan demo, namun telah diantisipasi dengan baik oleh aparat polisi dan TNI, dan usai magrib massa pendemo bubar sesuai kesepakatan dan pembacaan putusan MK terus berlanjut dan MK memutuskan menolak seluruh gugatan. (Pnc/Int-An/Ai).

Thursday, 21 August 2014 14:58

Jakarta (Phinisinews) - Mahkamah Konstitusi (MK) menolak seluruh permohonan Perselisihan Hasil Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden yang diajukan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa, kata Ketua Majelis Hakim Hamdan Zoelva saat membacakan putusan sidang sengketa Pilpres di Jakarta, Kamis. (Pnc/Ai)

Thursday, 21 August 2014 12:48

Surabaya (Phinisinews) - Konsul Jenderal Amerika Serikat di Surabaya Joaquin Monserrate menilai pemilihan presiden di Indonesia pada 9 Juli 2014 mengalahkan Pilpres AS pada 2008, sehingga pilpres di Indonesia telah memecahkan rekor dunia.

"Menurut data saya, Presiden Obama terpilih dalam pilpres AS tahun 2008 yang diikuti 131.071.135 orang, sedangkan pilpres di sini pada 9 Juli 2014 diikuti 133.577.277 orang. Itu rekor dunia," katanya di sela-sela halalbihalal Konjen AS di Surabaya, Kamis sore.

Dalam acara yang dihadiri puluhan tokoh masyarakat dari kalangan pemerintahan, tokoh agama, tokoh masyarakat, akademisi, dan kalangan pers itu, ia menjelaskan fakta itu menunjukkan lebih banyak orang Indonesia yang percaya dengan sistem demokrasi.

"Padahal, ada orang yang bilang bahwa masyarakat Indonesia tidak siap dengan demokrasi, bahkan ada yang bilang bahwa demokrasi itu tidak cocok untuk Indonesia, tapi buktinya ada 133 juta lebih suara yang setuju dengan sistem demokrasi itu di sini," katanya.

Didampingi Wagub Jatim H Saifullah Yusuf, diplomat AS yang sudah dua kali bertugas di Konjen AS di Surabaya itu secara berkelakar menyatakan rekor itu akan direbut kembali oleh masyarakat AS pada Pilpres AS tahun 2016.

"Hanya enam tahun, rekor suara terbanyak di dunia yang diraih Amerika itu sudah direbut Indonesia, karena itu dua tahun lagi akan kita ambil (rebut) rekor itu," katanya dalam acara yang dihadiri 'sahabat baru' dari perjalanan 'US Independence Day Roadshow' (Juni).

Ditanya pers tentang capres yang didukungnya, ia menyatakan tidak mendukung calon yang ada, tapi mendukung rakyat Indonesia yang memberikan suara terbanyak di dunia itu. "Siapapun yang menjadi capres, kami siap bekerja sama secara komprehensif," katanya.

Menurut dia, kerja sama itu bisa dilakukan AS dan Indonesia dalam bidang pendidikan, ekonomi, sosial, dan demokrasi. "Dalam bidang demokrasi, kita mungkin bisa bekerja sama mendorong demokrasi di Irak, Vietnam, Thailand, ya mungkin saja," katanya.

Dalam bidang pendidikan, pihaknya sudah lama menjalin kerja sama dengan Provinsi Jatim dan Jabar dengan menempatkan 160 relawan yang tergabung dalam "Peace Corps" untuk mengajar Bahasa Inggris kepada siswa SMP/SMA. "Dari 160 relawan itu ada 90-an di Jatim," katanya.

Dalam bidang sosial dan ekonomi juga akan ditingkatkan. "Yang jelas, dalam 'US Independence Day Roadshow' ke Malang, Batu, Blitar, Ponorogo, Madiun, Ngawi, Jombang, Mojokerto, dan Bangkalan itu, kami diterima dengan murah hati, sehingga kami seperti di rumah sendiri," katanya.

Untuk mempererat hubungan itu, Konsul AS memperkenalkan enam diplomat baru yang bertugas di Konjen AS di Surabaya dalam Halalbihalal yang dihadiri puluhan "sahabat" dari berbagai daerah di Jatim itu.

Keenam pejabat baru adalah Brandon Possin (Kepala Bidang Politik dan Ekonomi), Carolina Escalera (Kepala Bidang Humas), Zachary Haugen (Wakil Konsul), Joyce Clark (Kepala Program Informasi), Kevin Irvine (Kepala Bidang Keamanan Regional), dan James Cabansag (Wakil Kepala Bidang Keamanan Regional).

Dalam kesempatan itu, Wagub Jatim H Saifullah Yusuf menyatakan tokoh yang hadir dalam Halalbihalal di Konjen AS di Surabaya membuktikan bahwa "sahabat" AS di Jatim cukup banyak, apalagi "sahabat" yang hadir mewakili banyak kalangan, seperti pemerintah, tokoh, masyarakat, akademisi, pers, dan sebagainya.

"Apalagi, Halalbihalal ini diadakan Konjen Amerika, sebab Halalbihalal itu merupakan budaya Islam khas Nusantara yang tidak ada di negara Islam manapun, termasuk di Timur Tengah, meskipun Halalbihalal itu bahasa Arab, tapi orang Arab sendiri tidak mengerti," katanya. (Pnc/Int-An/Ai).

Thursday, 21 August 2014 07:13

Makassar (Phinisinews) - Merokok membawa banyak masalah kesehatan, namun masih banyak orang yang belum bisa meninggalkan kebiasaan merokok. Walaupun sebagian orang telah mencoba untuk lepas, namun tetap saja tidak membuahkan hasil.

Melalui cara-cara berikut seperti yang dikutip dari  www.meetdoctor.com  Anda dapat menjalankan proses menghilangkan kebiasaan merokok yang telah menjerat Anda selama ini:

  1. 1.      Yakinkan diri untuk berhenti
    Kuatkan niat jika Anda ingin benar-benar berhenti merokok. Alasan “tidak baik bagi kesehatan” saja bukanlah hal yang cukup. Jadi, Anda memerlukan alasan yang lebih kuat dan masuk akal. Misalnya, menghindari keluarga dari asap rokok, ingin terlihat lebih awet muda, menjaga penampilan, atau menghindari kanker paru-paru.

    2. Jangan lakukan sendiri
    Jika Anda ingin berhenti merokok, beritahukanlah keluarga, kerabat, dan teman-teman terdekat Anda. Hal itu dapat membantu Anda untuk benar-benar berhenti merokok. Pasalnya, mereka akan selalu mengingatkan bahwa Anda sedang menjalani proses berhenti merokok.

    3. Lakukan terapi
    Berhenti total untuk tidak merokok tidak semudah membalikkan telapak tangan. Banyak orang yang mencoba berhenti tanpa melakukan terapi justru malah akan kembali merokok. Mereka beralasan nikotin pada rokok menyebabkan ketergantungan. Otak menjadi terbiasa dengan nikotin dan sangat membutuhkannya.

    4. Jauhkan diri dari pemicu merokok
    Kebanyakan orang berasumsi bahwa “teman” untuk minum kopi adalah rokok. Cobalah mengganti rokok dengan roti atau beralihlah ke pteh. Jika Anda merokok seusai makan, segeralah menyikat gigi atau mengunyah beberapa permen karet untuk menghindari keinginan yang kuat untuk merokok.

    5. Berolahraga
    Perlu Anda ketahui, aktivitas fisik seperti berolahraga dapat membantu Anda mengurangi kecanduan nikotin. Olahraga ringan seperti berjalan bersama binatang peliharaan juga dapat membantu Anda. Selamat mencoba!. (Pnc/Int-mdc/Ai).

Galleries

Tiga Pilar Utama...

 
  Penulis : Fred Daeng Narang  /  Editor : Mitha MK Bekasi, Jawa Barat (Phinisinews.com) – Master Asesor BNSP,...
  Penulis : Mitha MK / Editor : Fyan AK     Pulau Kodingareng, Makassar (Phinisinews.com) - Rektor Universitas...
  Penulis : Fred Daeng Narang  /  Editor : Mitha K Makassar (Phinisinews.com) – Sebanyak 120 kantong darah...
  Penulis : Redaksi  /  Editor : Fred Daeng Narang Bulukumba, Sulsel (Phinisinews.com) – Masyarakat adat...

Get connected with Us