Tahap Pertama, Makassar Akan Terima 14.234 Vaksin

Pj Walikota Makassar Prof Rudy Djamaluddin sedang disuntik Vaksin anti Covid-19 (Foto : Rifan). Pj Walikota Makassar Prof Rudy Djamaluddin sedang disuntik Vaksin anti Covid-19 (Foto : Rifan).

 

Penulis : Rifan  /  Editor : Fred Kuen

Makassar (Phinisinews.com) – Pejabat Walikota Makassar, Prof Rudy Djamaluddin mengatakan, untuk tahap pertama, Kota Makassar mendapat alokasi 14.234 vaksin dan sekarang sudah tiba 3.000 vaksin untuk penanggulangan covid-19.

“Setelah pencanangan ini, tahap pertama vaksin diberikan kepada aparat pemerintah, seperti TNI, Polri, tenaga kesehatan, pegawai kecamatan, kelurahan serta unsur lainnya," Katanya di Makassar, Kamis.

Pencanangan itu ditandai vaksinasi terhadap Forkopinda yakni Pj Walikota Rudy Djamaluddin, Dandim Kol KAV Dwi Iraya Sandra, S.Sos, Dandempom Letkol CPM Tabi Pasenggong, SH, MH., Serta Kapolrestabes Kota Makassar Kombes Pol Witnu Urup Laksana.

Saat pencanangan, protokol kesehatan dilakukan secara ketat yakni menggunakan masker, menjaga jarak serta mencuci tangan dengan sabun di air mengalir pada fasilitas yang sudah disediakan di tempat itu.

Dia menjelaskan, tujuan pemberian vaksin ini ada dua. Pertama adalah untuk melindungi diri dan kedua untuk memutus penularan covid-19.

"Secara bertahap melalui vaksinisasi ini akan mengurangi penyebaran covid-19, sekaligus memutus mata rantai penyebarannya di Kota Makassar,” ujarnya.

Seluruh warga Kota Makassar diharapkan memandang vaksin ini sebagai sesuatu yang sangat positif untuk menghentikan covid-19. Jangan percaya berita hoax sebab pemerintah tidak akan mencelakai warganya, kata Pj Walikota.

Ketua DPRD Kota Makassar, Rudianto Lalo SH tertunda divaksinasi karena faktor tekanan darah tinggi 149 per 90. Dan bila besok normal kembali, maka segera dilakukan vaksinasi.

"Yang tidak lolos disuntik vaksin itu adalah Ketua DPRD Kota Makassar  karena tekanan darah tinggi," kata Pejabat Kepala Dinas Kesehatan Kota Makassar, Agus Djaja Said.

Dia menjelaskan, sebelum disuntik vaksin harus diukur dulu tekanan darahnya. Dan dokter akan mengetahui siapa yang bisa divaksin dan tidak bisa. Bukan hanya tekanan darah,  Diabetes, serta Jantung juga yang menyebabkan tertundanya divaksin.

Sekalipun tertunda divaksin, Rudianto Lallo mengatakan, kita Pemerintah harus menjadi contoh teladan pada masyarakat dan mari kita dukung program vaksinasi yang sudah dicanangkan pemerintah pusat.

Pencanangan vaksinasi sudah dilakukan di kota ini dan pejabat pemerintah menjadi contoh pertama, selanjutnya akan diikuti oleh masyarakat.

"Yakin dan percaya vaksin ini adalah solusi terbaik dalam memutus mata rantai covid-19," Kata Rudianto Lallo. (Rif/FK).

Read 2544 times
Rate this item
(0 votes)
Published in Citizen Journalism
Login to post comments
Switch mode views:
  • Font size:
  • Decrease
  • Reset
  • Increase