Gubernur Sulsel dan Pj Walikota Makassar meluncurkan Bus Wisata Gratis hasil daur ulang mobil pengangkut sampah Tangkasaki di Makassar (Foto : Humas Pemprov Sulsel). Gubernur Sulsel dan Pj Walikota Makassar meluncurkan Bus Wisata Gratis hasil daur ulang mobil pengangkut sampah Tangkasaki di Makassar (Foto : Humas Pemprov Sulsel).
 

Penulis : Fred Kuen  /  Editor : Mitha K

Makassar (Phinisinews.com) – Sekalipun masa Pandemi Covid-19 masih berlangsung, namun Kota Makassar sebagai ibukota Provinsi Sulawesi Selatan, terus berinovasi mengembangkan sektor pariwisata untuk menjadikan Makassar sebagai kota wisata dengan menghadirkan bus wisata gratis.

Bus Wisata ini merupakan kendaraan daur ulang (recycle) dari kendaraan pengangkut sampah “tangkasaki” (kendaraan pengangkut sampah bak tertutup – semacam mobil box) lalu dimodifikasi menjadi bus wisata indah dan dioperasionalkan secara gratis pada rute khusus kawasan wisata di Kota Makassar.

Gubernur Provinsi Sulsel, Prof HM Nurdin Abdullah bersama Penjabat Walikota Makassar, Prof Rudy Djamaluddin meluncurkan tiga dari rencana 10 unit bus wisata gratis tersebut di obyek wisata Anjungan Pantai Losari Makassar, Kamis, dengan protokol kesehatan yang ketat, memakai masker, menjaga jarak dan mencui tangan dengan sabun di air mengalir sesuai fasilitas yang tersedia di tempat itu..

Menurut Gubernur, Ini ide brilian, biasanya mobil rongsokan dimusnahkan, tetapi ini bisa dimanfaatkan kembali dan hari ini telah dibuktikan, kita semua bisa menciptakan pemerintahan yang amanah, pemerintahan yang melayani dan betul-betul memiliki kepedulian (care) yang tinggi.

Pemprov Sulsel mengapresiasi Kota Makassar yang terus berinovasi, mendaur ulang kendaraan pengangkut sampah menjadi bus wisata serta telah menyiapkan tiga koridor untuk rute   bus melintasi obyek wisata kota bagi wisatawan nusantara dan mancanegara secara gratis.

Pj Walikota Makassar, Rudy Djamaluddin mengatakan, pengadaan bus wisata hasil daur ulang mobil pengangkut sampah Tangkasaki tujuannya untuk mendorong Makassar menjadi kota tujuan wisata dan kota ramah investasi.

Selain itu, untuk memanusiakan manusia, sebab  kendaraan pengangkuta sampah Tangkasaki dinilai cara kerjanya masih konvesional.

“Sebenarnya yang menjadi keprihatinan kita, mobil tangkasaki ini cara kerjanya  manual. Kenapa demikian?. Karena sampah dinaikkan cara manual ke kendaraan pengangkut, didorong ke dalam sampahnya artinya masih manual dan dikeluarkan sampahnya pun masih manual. Jadi sangat miris melihat petugas kebersihan yang rela masuk ke dalam bak mobil sampah hanya untuk mengeluarkan sampah yang sudah diangkut. Semua ini berawal dari keadaan itu,” ucapnya.

Karenanya, kehadiran bus ini menjadi salah satu cara untuk menggunakan truk sampah Tangkasaki menjadi lebih berguna.

“Tidak mungkin dibiarkan saja begitu, ada sekitar 400-an mobil sampah, 120 unit itu mobil Tangkasaki, sisanya mobil tongkang. Nah transportasi kota kita yang gratis itu tidak ada, makanya kita buat bus hasil recycle mobil tangkasasi. Kita sudah hadirkan juga mobil sampah konfaktor yang perbandingan kerjanya 1:3 dibandingkan mobil Tangkasaki,” ujar Rudy.

Sebagai langkah awal Bus Wisata Metro Kota Makassar ini hanya dihadirkan tiga unit. Namun, Rudy tengah mengusulkan tambahan 10 unit secepatnya.

Untuk rutenya sendiri di Kota Makassar, Bus ini akan melayani tiga koridor. Yaitu Koridor 1 (Jalan Datu Museng- Sultan Hasanuddin – Slamet Riyadi – Riburane – Ujungpandang- Pattimura – Sombaopu- Datumuseng).

Koridor 2 (Jalan Penghibur- Pasar Ikan- Ujungpandang – Nusantara – Riburane- Ahmad Yani- Sudirman- Kartini- Bontolempangan- Amanagappa- Sudirman- Hajibau- Penghibur).

Koridor 3 (Jalan Penghibur – Pasar Ikan- Ujungpandang- Riburane- Ahmad Yani – Balaikota- Thamrin – Bontolempangan- Arief Rate- Sultan Hasanuddin- Lamadukelleng- Haji Bau- Metro Tanjung Bunga – Zona Lego-lego – Penghibur).

“Ini gratis untuk warga Makassar dan wisatawan yang ke Makassar. Jam operasionalnya itu kita usahakan dari pagi sampai malam dengan sopir dan pengawas di bus dilakukan bergantian,” ujarnya.

Dalam acara launching itu juga turut ditampilkan dua unit mobil Damkar (Pemadam Kebakaran) Sulsel yang tidak terpakai lagi, tetapi didaur ulang menjadi mobil caddy. Mobil caddy ini diperuntukkan untuk wisatawan di obyek wisata Bira, Kabupaten Bulukumba.

Mobil damkar usang tetapi jarak tempuhnya masih 7.000 kilometer. Merupakan damkar penolong dari Jepang. (FK/R-HMS/MK).

Read 1303 times
Rate this item
(0 votes)
Published in Hiburan Dan Pariwisata
Login to post comments

Galleries

 
  Penulis : Redaksi  /  Editor : Fred Daeng Narang Bulukumba, Sulsel (Phinisinews.com) – Masyarakat adat...
  Penulis : Fred Daeng Narang  /  Editor : Mitha K Makassar (Phinisinews.com) – Kawasan Wisata Terpadu Gowa...
  Penulis : Andi Mahrus Andis.   Makassar (Phinisinews.com) - Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Provinsi Sulawesi...
  Penulis : Redaktur Medan (Phinisinews.com) - Ketua Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) Pers Indonesia, Hence...

Get connected with Us