Penulis : Ahmad Imron / Editor : Fred Daeng Narang
Makassar (Phinisinews.com) – Ketua DPRD Kota Makassar, Rudianto Lallo, SH mengatakan, DPRD Kota Makassar siap berkolaborasi melakukan restorasi budaya untuk melestarikan, mengembalikan atau memulihkan kebudayaan yang hilang, dilupakan atau tergerus.
“Silahkan buat konsep restorasi budaya di Sulawesi Selatan, lalu kita kolaborasikan untuk upaya pelestariannya,” kata Rudianto Lallo saat menerima Tim Sembilkan La’lang Sipue Award di Ruang kerjanya di Makassar, Kamis.
Tim Sembilan dari Yayasan La’lang Sipue Foundation adalah Ir Hamin M. Daeng Nyanrang, Dipl Eng (Ketua), Drs H. Hatta Hamzah Karaeng Gajang (Tokoh Budaya), Fred Daeng Narang, MSi (Tokoh Pers), Drs HA Yunus Rivai Karaeng Mile, SH (Tokoh Budaya), Hendra Mappasomba Karaeng Garassi (Pelestari Budaya), Kamsiruddin, SE, SH, MH (Pemerhati Budaya) dan lainnya.
Rudianto Lallo yang juga politisi Partai Nasdem mengakui banyak budaya yang menjadi identitas, mulai tergerus dan hilang. Dia mencontohkan Makassar sebagai “Kota Daeng” namun sudah tidak banyak etnis Makassar menggunakan “Pa’daengang” sebagai identitasnya.
Selain itu, upaya pelestarian budaya, apapun namanya baik restorasi, mengembalikan atau memulihkan budaya harus disertai menempatkan pejabat di semua bidang kebudayaan dan pariwisata harus sesuai kompetensinya agar upaya pelestarian budaya dapat maksimal, namun bila sebaliknya, maka hasilnya akan berbeda.
Di Kota Makassar adalah pusat Kerajaan Tallo sehingga restorasi budaya Gowa-Tallo memang harus dilakukan oleh banyak pihak dengan cara berkolaborasi, sehingga saya secara pribadi dan institusi mendukung dan siap berkolaborasi melestarikan budaya seperti yang dirintis oleh Yayasan La’lang Sipue Foundation.
Apa yang bisa kami bantu, akan kami lakukan untuk ikut mensukseskan La’lang Sipue Award sebagai upaya melestarikan dan mengembalikan budaya sebagai milik bersama lintas ruang dan waktu, ujarnya.
Ketua Yayasan La’lang Sipue Foundation, Hamin Daeng Nyanrang menguraikan, saat ini pihaknya sedang melakukan upaya upaya restorasi budaya, digitalisasi budaya dan budaya mengenal keaslian uang rupiah.
Khusus La’lang Sipue Award sebagai bagian dari restorasi budaya adalah pemberian penghargaan yang fokus terhadap pemakaian Tongkosila di gedung pemerintahan, lalu apa fungsi serta adakah ediktif terhadap budaya.
Penilaian dilakukan oleh Tim beranggotakan sembilan orang dari kalangan tokoh budaya, budayawan, pemerhati budaya, Tokoh Pers dan tenaga ahli dengan obyek penilaian seluruh Pemkab dan Pemkot di Sulsel, yang disertai forum group discution (FGD) dan puncak acara penyerahan award dilakukan di Benteng Somba Opu Makassar, 5 Maret 2023 sebagai salah satu cara pelestarian budaya Sulsel. (AI/FDN).