Sunday, 25 September 2022 04:47
 

Penulis : Sulwan Dase  /  Editor : Fred K

Makassar (Phinisinews.com) - Dua orang mahasiswi Program Studi Teknik Telekomunikasi Politeknik Negeri Ujung Pandang (PNUP), Nur Huda dan Sri Wahyuni Idris berhasil merancang bangun nano repeater untuk jaringan seluler 5G.

Nano Repeater adalah pemancar ulang sinyal selular 5G dengan ukuran daya pancar yang kecil, namun dapat meningkatkan sinyal para pengguna 5G yang jauh dari lokasi BTS (Base Transceiver Station).

Proyek perancangan Nano Repeater tersebut dipertanggungjawabkan dua mahasiswi itu dihadapan penguji dalam sebuah  Sidang Tugas Akhir, di Kampus PNUP, Makassar, pekan ini. Didampingi dosen pembimbing Sulwan Dase, ST, MT, dan Muh. Mimsyad, ST, M.Eng, PhD.

Dalam uji coba yang dilakukan di dekat Kantor PT Telkom di jalan AP Pettarani Makassar,  diperoleh hasil yang memuaskan, perangkat Nano Repeater tersebut dapat memberikan penguatan terhadap sinyal 5G sampai 23 dB (desibel).

Perangkat tersebut menggunakan dua Antena Microstrip Rectangular Patch yang di desain dan dipabrikasi sendiri di Laboratorium Frekuensi Tinggi dan Transmisi Politeknik Negeri Ujung (PNUP). 

Sebagai penguat aktif, pada Nano Repeater diberikan sebuah Low Noise Amplifier (LNA), ujar dua mahasiswi tersebut.

Dalam perkembangan jaringan komunikasi selular, wilayah pelayanan (cover area) dari satu BTS disebut Cell. Kemudian cover area diperkecil menjadi Micro Cell tetapi jumlah pelanggan yang dilayani menjadi lebih banyak, ujarnya.

Menurut Dosen Pembimbing, Sulwan Dase, Lebih kecil lagi areanya saya sebut Nano Cell. Daya pancar dan cover area sangat kecil.

Keadaan itu, menginspirasi saya selalu dosen untuk membuat Nano Repeater.  Kedua mahasiswa tersebut kemudian saya tawari untuk merancang bangun sebuah Nano Repeater sebagai Tugas Akhir dan berhasil, ujarnya. (SD/FK).

Thursday, 22 September 2022 10:33
 

Penulis : Ahmad Imron  /  Editor :  Mitha MK

Makassar (Phinisinews.com) – PT GMTD (Gowa Makassar Tourism Development) yang memiliki Kawasan wisata, perkantoran, bisnis dan perumahan di Kawasan Tanjung Bunga Makassar, secara rutin menggelar donor darah, untuk membantu memenuhi kebutuhan darah bagi masyarakat yang membutuhkan.

“Tiap tiga bulan, GMTD menggelar donor darah secara umum, terutama dilakukan oleh karyawan GMTD dari semua unit dan kali ini digelar di Atrium (ruang utama) Mall GTC Tanjung Bunga,” kata General Manager Mall GTC, Firman Situmeang di lokasi pelaksanaan donor darah di Makassar, Kamis.

Sebanyak 100 kantong darah ditargetkan terkumpul, dan terbanyak pendonor dari kalangan GMTD devisi bisnis, mall, property, tourism, Bank Nobu, keamanan serta dari masyarakat umum.

“Ini bagian dari CSR (corporate social responsibility – tanggung jawab sosial perusahaan) untuk masyarakat dan lingkungan sekitarnya,” ujar Firman yang didampingi panitia lainnya, Veronika.

Selain donor darah, banyak kegiatan sosial lainnya yang dilakukan pihak GMTD yang memiliki lahan sekitar 1.000 hektare di kawasan itu, secara rutin digelar untuk masyarakat.

Di Kawasan GMTD Tanjung Bunga tersedia berbagai fasilitas seperti obyek wisata pantai, Kawasan bisnis, property, danau untuk olahraga dayung, mall, rumah sakit, Kawasan pemukiman dan lainnya. (AI/MMK).

Wednesday, 21 September 2022 12:25
 

Penulis : Mitha MK  /  Editor : Ahmad Imron

Makassar (Phinisinews.com) – Sejarah Pers di Provinsi Sulawesi Selatan, Kembali terukir dengan dilakukannya pertama kali Sertifikasi Kompetensi Utama (SKW) untuk skema wartawan utama oleh Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) melalui Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) Pers Indonesia.

Pelaksanaan uji kompetensi (Ukom) dilakukan di Tempat Uji  Kompetensi (TUK) Yayasan Pers Multimedia Phinisi Kuensyam (YPMPK) di Jalan Metro Tanjung Bunga Ruko Mall GTC Blok GA.9 No.7 Makassar, yang juga kampus pelatihan jurnalistik dan kehumasan Phinisi Pers Multimedia Training Center (P2MTC).

Pemantauan di Makassar, Rabu, sejarah lain juga diukir oleh organisasi Pers, Jurnalis Melenial Bersatu Indonesia (JMBI) yang baru berusia tujuh bulan tetapi tercatat empat orang pengurus terasnya menjadi empat orang pertama yang berstatus “Kompeten” setelah melewati SKW Skema Wartawan Utama dari BNSP melalui LSP Pers Indonesia.

Pengurus teras JMBI itu adalah Ardianto, SH, MH, Risman, S.Si, MSi, Herman Nompo, ST, SH, MT dan Hadi Soetrisno, SH.

Ketua Yayasan Pers Multimedia Phinisi Kuensyam yang juga Ketua TUK YPMPK, Fredrich Kuen, MSi membenarkan pelaksanaan SKW BNSP yang mengukir beberapa point sejarah pers di Sulsel, yakni dari pelaksanaan merupakan yang pertama di Sulsel lingkup pers oleh BNSP melalui LSP Pers Indonesia dan empat orang dari peserta SKW itu adalah pengurus organisasi Pers yang baru berumur tujuh bulan, namun sangat konsisten melaksanakan program kerja peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) wartawan.

JMBI tercatat dalam usia yang sangat muda, sudah tiga kali melakukan pelatihan jurnalistik tingkat Pimpinan Redaksi, padahal untuk pelatihan level tersebut sangat langka dilakukan oleh organisasi organisasi pers yang usianya sudah puluhan tahun.

Selain itu, JMBI juga melakukan Bimbingan Teknis (Bimtek) bagi anggotanya yang calon wartawan utama.

JMBI walau usia secara organisasi muda, namun pengurus (DPP dan DPW) serta anggotanya, tercatat banyak yang wartawan senior dengan pengalaman jurnalistik enam tahun ke atas.

Khusus TUK YPMPK, menurut Fredrich, akan mengupayakan tiap 10 hari melakukan Sertifikasi Kompetensi Wartawan untuk semua tingkatan, Muda, Madya dan Utama bagi wartawan yang belum kompeten yang akan dilaksanakan di kantornya di Ruko Mall GTC Tanjung Bunga, maupun mobile (bergerak) ke kabupaten di Sulsel, untuk mendekatkan pelayanan peningkatan kualitas SDM wartawan Kompeten hingga ke daerah.

Untuk lingkup Sulsel, hampir tidak ada lagi alasan sulit ikut Uji Kompetensi, sehingga wartawan trampil yang secara unjuk kerja sudah menyatakan dirinya kompeten, saatnya kini untuk mensertifikatkan kompetensi tersebut untuk menghasilkan karya jurnalistik berkualitas yang bekerja secara professional sesuai Undang Undang No.40 tahun 1999 tentang Pers dan taat melaksanakan kode etik jurnalistik secara konsisten. (MK/AI).

Monday, 19 September 2022 16:39
 

Penulis : Ahmad Imron  /  Editor :  Mitha MK

Makassar (Phinisinewscom) – Lembaga Pelatihan Jurnalistik dan Kehumasan, Phinisi Pers Multimedia Training Center (P2MTC) menggelar Bimbingan Teknis (Bimtek) bagi calon wartawan utama di Makassar, Sulawesi Selatan.

Bimtek  dilaksanakan di Kampus P2MTC, di Jalan Metro Tanjung Bunga, Ruko Mall GTC Blok GA.9 No.7 Makassar diikuti para Pimpinan Redaksi media mainstream (arus utama) dan online, di Makassar, Senin, menyikapi rencana Yayasan Pers Multimedia Phinisi Kuensyam (YPMPK) yang akan menggelar Sertifikasi Kompetensi Wartawan pekan ini di Makassar.

Direktur Eksekutif P2MTC, Fredrich Kuen, M.Si mengatakan, penting Bimtek bagi calon peserta Uji Kompetensi (Ukom), karena tujuan Bimtek itu sendiri untuk menyegarkan kembali ingatan calon terhadap semua segmen yang selama ini dikerjakan. Artinya bila selama ini merasa diri kompeten sebagai wartawan senior, maka saatnya mensertifikatkan kompetensi tersebut.

Materi Bimtek selama enam jam terdiri dari mengurai kerja cerdas(control sosial, control media, agenda setting, framing dan pembentukan opini), lalu mengurai tulisan tajam (indepht report, investigasi report, feature, tajuk dan opini).

Materi lain yakni sikap dan profesionalitas, mengurai fire wall (tembok api Redaksi dan bisnis media), mengurai jobs description Pimpinan Redaksi serta mekanisme penyelesaian delik pers serta pembinaan internal.

Modul Bimtek tersebut, lanjutnya, adalah pekerjaan sehari hari Pimred, Wakil Pimpinan Redaksi atau Redaktur senior saat memimpin rapat redaksi secara off line maupun online.

Menurut Fredrich, P2MTC selalu siap untuk melakukan Bimtek dan Pelatihan jurnalistik serta kehumasan untuk pihak manapun dan untuk level apapun, dimanapun itu berada, baik bagi calon wartawan, Wartawan Muda, Redaktur, Pimred dan teman teman Humas atau calon humas.

Selain pelatihan dan Bimtek di Kampus P2MTC, pihaknya, lanjutnya, juga melayani permintaan pelatihan dan Bimtek di provinsi dan kabupaten lain di luar Sulsel. Jadi P2MTC bersifat mobile untuk mensupport (mendukung) transfer knowledge ketrampilan jurnalistik dan kehumasan, ujarnya. (AI/MMK).

Friday, 09 September 2022 18:51
 

Penulis : A Febrico  /  Editor : Hadi S

Makassar (Phinisinews.com) - Pelatihan jurnalistik dan kehumasan yang dilakukan P2MTC (Phinisi Pers Multimedia Training Center) selama tiga tahun terakhir, terbukti banyak peminatnya.

Hal itu terlihat, setiap akhir pekan pasti ada pelatihan di Kampus P2MTC di jalan Metro Tanjung Bunga di salah satu Ruko Mall GTC Makassar.

Ketika dikonfirmasi usai pelatihan “Cara cepat menjadi wartawan profesional”, Direktur Eksekutif P2MTC, Fredrich Kuen, MSi, di Makassar, Jumat, membenarkan hal tersebut, tanpa menguraikan angka.

Peserta pelatihan terdiri dari banyak kalangan yakni wartawan pemula hingga Pimpinan Redaksi, Humas (public relation), mahasiswa,  citizen atau warga masyarakat umum yang meminati ilmu dan ketrampilan jurnalistik dan kehumasan.

Daya tarik pelatihan ini, terutama perbandingan model pengajaran yakni 30 persen teori dan 70 persen praktek dengan durasi pelatihan selama 16 jam dan dilakukan dalam dua cara yakni skala kecil (private) untuk 6-10 orang dan skala besar untuk 40-50 orang.

Berdasarkan hal itu, maka banyak institusi pemerintah dan swasta mengirim humasnya untuk melakukan pelatihan profesional di P2MTC. Selain itu, banyak kelompok wartawan juga melakukan pelatihan di tempat itu, serta beberapa media pers online baru, mengirim kru nya secara lengkap yakni wartawan, fotografer, Video Jurnalis, Redaktur hingga Pimred untuk melakukan pelatihan dengan paket khusus sesuai keinginan pemilik media.

Fredrich mengakui, P2MTC selain melakukan pelatihan sesuai modul yang telah ada, juga melayani permintaan pelatihan khusus untuk jurnalistik dan kehumasan sesuai kebutuhan perusahaan atau institus pemesan (mitra).

Untuk pola pelatihan, penyelenggara bisa oleh P2MTC dan dapat pula oleh pihak lain (institusi pemerintah/swasta). P2MTC menyediakan trainer (pelatih) nya. Sedangkan tempat pelatihan dapat dilakukan di Kampus P2MTC atau ditempat pemesan pelatihan,

Artinya, P2MTC sangat fleksibel dalam menyelenggarakan pelatihan, sebab melayani permintaan pelatihan dimanapun itu, baik di kabupaten di Sulsel maupun di seluruh penjuru tanah air di luar Sulsel serta negosiabel, ujarnya.

Salah seorang peserta pelatihan jurnalistik “Cara cepat menjadi wartawan professional” (journalism private training), Andi Febrico Daeng Gaza saat berbicara tentang kesannya mengatakan, terdapat perbedaan signifikan pelatihan jurnalistik di P2MTC dibandingkan bila mengikuti pelatihan di tempat lain maupun di organisasi pers.

Di  P2MTC pelatihan sangat efektif dengan durasi waktu yang ketat, mudah dipahami serta disajikan secara menarik sehingga secara cepat dalam pelatihan ini, kami mampu mempraktekkan cara penulisan berita yang benar dengan pola inverted pyramid (piramida terbalik), mampu mempraktekkan teknis foto news (foto berita) berbasis fotografi dengan pembuatan caption (keterangan gambar) yang menarik serta mampu melakukan pengambilan gambar video dengan sudut pandang yang tepat berbasis fotografi dan tidak goyang.

“Saya mensyukuri, hanya dalam waktu 16 jam, empat ketrampilan pokok sebagai wartawan milenial yang profesional dapat kami miliki yakni cara wawancara yang santun, Teknik menulis berita yang menarik berdasarkan fakta, Teknik pengambilan foto news berbasis fotografi serta gambar video berbasis videografi,” ujarnya.

Karena ini ketrampilan, lanjutnya, saya yakin dalam praktek kerja keseharian kami akan tampil beda dibanding sesama wartawan pemula.

Selain itu, pemahaman tentang kode etik jurnalistik diajarkan dengan penerapan disiplin yang tinggi, begitupun pemahaman terhadap Undang Undang No.40 tahun 1999 tentang Pers.

Intinya, saya mensyukuri mendapat tempat pelatihan dan instruktur terbaik di P2MTC, ucapnya. (AF/HS).

Catatan : Berita ini hasil praktek interview dan penulisan berita peserta pelatihan Journalism Private Training, Andi Febrico.

Friday, 09 September 2022 18:42
 

Penulis : A Febrico  /  Editor : Hadi S

Makassar (Phinisinews.com) - Pelatihan jurnalistik dan kehumasan yang dilakukan P2MTC (Phinisi Pers Multimedia Training Center) selama tiga tahun terakhir, terbukti banyak peminatnya.

Hal itu terlihat, setiap akhir pekan pasti ada pelatihan di Kampus P2MTC di jalan Metro Tanjung Bunga di salah satu Ruko Mall GTC Makassar.

Ketika dikonfirmasi usai pelatihan “Cara cepat menjadi wartawan profesional”, Direktur Eksekutif P2MTC, Fredrich Kuen, MSi, di Makassar, Jumat, membenarkan hal tersebut, tanpa menguraikan angka.

Peserta pelatihan terdiri dari banyak kalangan yakni wartawan pemula hingga Pimpinan Redaksi, Humas (public relation), mahasiswa,  citizen atau warga masyarakat umum yang meminati ilmu dan ketrampilan jurnalistik dan kehumasan.

Daya tarik pelatihan ini, terutama perbandingan model pengajaran yakni 30 persen teori dan 70 persen praktek dengan durasi pelatihan selama 16 jam dan dilakukan dalam dua cara yakni skala kecil (private) untuk 6-10 orang dan skala besar untuk 40-50 orang.

Berdasarkan hal itu, maka banyak institusi pemerintah dan swasta mengirim humasnya untuk melakukan pelatihan profesional di P2MTC. Selain itu, banyak kelompok wartawan juga melakukan pelatihan di tempat itu, serta beberapa media pers online baru, mengirim kru nya secara lengkap yakni wartawan, fotografer, Video Jurnalis, Redaktur hingga Pimred untuk melakukan pelatihan dengan paket khusus sesuai keinginan pemilik media.

Fredrich mengakui, P2MTC selain melakukan pelatihan sesuai modul yang telah ada, juga melayani permintaan pelatihan khusus untuk jurnalistik dan kehumasan sesuai kebutuhan perusahaan atau institus pemesan (mitra).

Untuk pola pelatihan, penyelenggara bisa oleh P2MTC dan dapat pula oleh pihak lain (institusi pemerintah/swasta). P2MTC menyediakan trainer (pelatih) nya. Sedangkan tempat pelatihan dapat dilakukan di Kampus P2MTC atau ditempat pemesan pelatihan,

Artinya, P2MTC sangat fleksibel dalam menyelenggarakan pelatihan, sebab melayani permintaan pelatihan dimanapun itu, baik di kabupaten di Sulsel maupun di seluruh penjuru tanah air di luar Sulsel serta negosiabel, ujarnya.

Salah seorang peserta pelatihan jurnalistik “Cara cepat menjadi wartawan professional” (journalism private training), Andi Febrico Daeng Gaza saat berbicara tentang kesannya mengatakan, terdapat perbedaan signifikan pelatihan jurnalistik di P2MTC dibandingkan bila mengikuti pelatihan di tempat lain maupun di organisasi pers.

Di  P2MTC pelatihan sangat efektif dengan durasi waktu yang ketat, mudah dipahami serta disajikan secara menarik sehingga secara cepat dalam pelatihan ini, kami mampu mempraktekkan cara penulisan berita yang benar dengan pola inverted pyramid (piramida terbalik), mampu mempraktekkan teknis foto news (foto berita) berbasis fotografi dengan pembuatan caption (keterangan gambar) yang menarik serta mampu melakukan pengambilan gambar video dengan sudut pandang yang tepat berbasis fotografi dan tidak goyang.

“Saya mensyukuri, hanya dalam waktu 16 jam, empat ketrampilan pokok sebagai wartawan milenial yang profesional dapat kami miliki yakni cara wawancara yang santun, Teknik menulis berita yang menarik berdasarkan fakta, Teknik pengambilan foto news berbasis fotografi serta gambar video berbasis videografi,” ujarnya.

Karena ini ketrampilan, lanjutnya, saya yakin dalam praktek kerja keseharian kami akan tampil beda dibanding sesama wartawan pemula.

Selain itu, pemahaman tentang kode etik jurnalistik diajarkan dengan penerapan disiplin yang tinggi, begitupun pemahaman terhadap Undang Undang No.40 tahun 1999 tentang Pers.

Intinya, saya mensyukuri mendapat tempat pelatihan dan instruktur terbaik di P2MTC, ucapnya. (AF/HS).

Tuesday, 06 September 2022 14:47
 

Penulis : Sulwan Dase  /  Editor : Hadi S

Makassar (Phinisinews.com) - Politeknik Negeri Ujung Pandang ( PNUP) sebagai salah satu Perguruan Tinggi Vokasi (PTV) di Indonesia, secara sistematis berbenah diri untuk menerapkan kebijakan Kampus Merdeka dan Merdeka Belajar (KMMB) yang bermutu di bidang Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM).

Pusat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (P3M) PNUP,  di Ruang Multimedia Kampus 1 PNUP di Makassar, Selasa, mengadakan Workshop Penyusunan Proposal Penelitian Desentralisasi dan Penerapan IPTEK Pengembangan Kewilayahan (PIPK).

Para pemateri terdiri dari  Prof Rosmini Maru, SPd, MSi, PhD, dengan topik  Penyusunan Proposal Pengabdian kepada Masyarakat untuk Skema "Penerapan IPTEK Pengembangan Kewilayahan (POPK)", dan Prof Syafruddin Side, SSi, MSi, PhD, dengan topik Penyusunan Proposal Penelitian Desentralisasi.

Wakil Direktur Bidang Akademik dan Kemahasiswaan yang membidangi Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat,  Ahmad Zubair Sultan, ST, MT, PhD, berharap  kegiatan ini dapat menaikkan jumlah peneliti dan pengabdian kepada masyarakat yang di danai oleh pemerintah pusat dan sekaligus dapat meningkatkan mutu proposal dan mutu hasil riset dari para dosen PNUP.

“Kami berharap hasil riset para Dosen PNUP dapat diterapkan dan berdampak pada peningkatkan ekonomi masyarakat,” ujar Ahmad Zubair.

Menurut Panitia, Workshop bertujuan untuk meningkatkan jumlah Penelitian dan PKM yang didanai oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dan Dikti Ristek.

Selain itu, melalui workshop ini, diharapkan dapat meningkatkan produktivitas penelitian dan penerapan hasil Penelitian kepada Masyarakat.

Kegiatan Workshop di ikuti sebanyak 75 orang dosen dari 25 Program Studi dan berlangsung selama satu hari. (SD/HS).

Thursday, 18 August 2022 13:20
 

Penulis : Sulwan Dase  /  Editor : Fred K

Makassar (Phinisinews.com) - Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pendidikan dan Latihan (Diklat) Politeknik Negeri Ujungpandang, Zaini, S.ST, MT, mengatakan, Politeknik Negeri Ujungpandang telah melaksanakan kerjasama dengan Kementerian Kominfo (Kemenkominfo)  untuk kegiatan Pelatihan “Digital Talent Scholarship – DTS” (beasiswa bagi yang berbakat digital).

Bea siswa diberikan  Kemenkominfo RI kepada alumni SMK (Sekolah Menengah Kejuruan) dan Mahasiswa Politeknik  atau Alumni Politeknik Negeri Ujungpandang, kemudian dilatih untuk berbagai ketrampilan oleh Diklat Politeknik Negeri Ujungpandang, kata Zaini, di Makassar, Kamis.

Kegiatan pertama dilaksanakan pada tahun 2019 dengan skema Junior Network Administrator (JNA), Junior Mobile Programmer (JMP), Junior Web Developer (JWD), Intermediate Animator (IA) dan Junior Graffich Designer (JGD).

Peserta yang telah mengikuti pelatihan selanjutnya oleh Kementerian Kominfo diikutkan dalam Ujian  Sertifikat Kompetensi menurut skema yang diikuti oleh peserta.

Pada tahun 2020, lanjutnya,  skema Pelatihan DTS sama dengan skema tahun 2019, sedangkan tahun 2021, terdapat skema pelatihan baru yaitu Drive Test dan Radio Frequency Engineering (RFE) untuk mengukur Key Performance Indicator Jaringan Seluler.

Jumlah peserta  yang mengikuti pelatihan sebanyak 150 orang dari siswa-siswi SMK se Provinsi Sulawesi Selatan.

Tahun 2022, jumlah peserta sebanyak 203 orang yang terdiri dari alumni Politeknik dari berbagai provinsi dan sebagian mahasiswa Politeknik tingkat.

Zaini berharap, para peserta tahun 2022 ini dapat lulus saat mengikuti Ujian Sertifikasi Kompetensi yang dilaksanakan oleh Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP). (SD/FK).

Galleries

 
  Penulis : Fred Daeng Narang  /  Editor : Mitha MK Bekasi, Jawa Barat (Phinisinews.com) – Master Asesor BNSP,...
  Penulis : Mitha MK / Editor : Fyan AK     Pulau Kodingareng, Makassar (Phinisinews.com) - Rektor Universitas...
  Penulis : Fred Daeng Narang  /  Editor : Mitha K Makassar (Phinisinews.com) – Sebanyak 120 kantong darah...
  Penulis : Redaksi  /  Editor : Fred Daeng Narang Bulukumba, Sulsel (Phinisinews.com) – Masyarakat adat...

Get connected with Us