Kuala Lumpur, (Phinisinews / CNN Indonesia), Peristiwa yang terjadi minggu lalu adalah sebuah terobosan dalam salah satu misteri terbesar disejarah penerbangan. Sebuah pecahan sayap Boeing 777 ditemukan di sebuah pulau bernama Reunion di Samudra Hindia. Semua orang di belahan dunia lantas mendiskusikannya dan mengingat masa-masa penerbangan Malaysia Airlines MH370 yang hilang dari radar pada 8 Maret 2014 lalu.
Namun, di negaranya sendiri yaitu Malaysia, perhatian rakyat tertuju ke tempat lain; sebuah skandal politik maha besar yang melibatkan munculnya dana misterius sebesar 700 juta dolar di akun-akun bank milik Perdana Menteri Malaysia Najib Razak.
Bahkan, pengumuman Najib pada Kamis (6/8) lalu, yang menyatakan bahwa pecahan sayap yang ditemukan di pulau Reunion tersebut 'telah dengan pasti dikonfirmasi' berasal dari MH370, ditujukan untuk memantapkan posisinya di perpolitikan Malaysia, menurut pakar politik Malaysia dari University of New South Wales Australia, Clive Kessler.
Kessler menilai, semenjak skandal politik ini merebak pada Juli lalu, Najib seakan menghilang dari penglihatan publik dan menolak untuk menjawab pertanyaan apapun mengenai hal tersebut.
"(Penemuan) ini memberikan dirinya kesempatan untuk muncul kembali di publik dan memainkan peran sebagai ayah dari negeri yang sedang berduka," ujar Kessler lewat sambungan telepon dari Kuala Lumpur, dikutip dari New York Times, Jumat (7/8).
Munculnya dana misterius, yang dijelaskan oleh badan antikorupsi Malaysia sebagai hadiah untuk sang perdana menteri dari sumber-sumber yang tidak diketahui, telah menggoyahkan kepopuleran pemerintahan Najib. Hal itu diperparah dengan usaha-usaha keras pemerintahan Najib untuk menghalau, baik komentar publik maupun penyelidikan resmi atas dana misterius ini.
Sejumlah surat kabar dibredel dan beberapa anggota kabinet Najib dicopot. Ada pula perintah bagi polisi Malaysia untuk menyelidiki pejabat-pejabat antikorupsi Malaysia.
Menurut laporan media lokal, pemerintah Malaysia tengah menginvestigasi kebocoran dokumen yang berhubungan dengan pembukaan dana misterius itu.
Sumber Dana Misterius Najib
Komisi Antikorupsi Malaysia tengah menyelidiki 1Malaysia Development Berhad (1MDB), sumber dana pembangunan negara yang kini sangat melarat. 1MDB dicurigai sebagai sumber dana misterius di akun-akun Najib.
Pada Senin kemarin, Komisi Antikorupsi Malaysia mengatakan bahwa 2,6 miliar ringgit di akun-akun Najib bukan bersumber dari 1MDB, tetapi 'hanya dari donor-donor'. Pada pernyataan yang sama, komisi ini juga menyatakan bahwa tidak ada pejabat mereka yang terlibat konspirasi untuk menggulingkan pemerintahan.
Hal ini memunculkan indikasi bahwa pemerintah Malaysia bisa melakukan pembalasan sedemikian parah terhadap penyelidikan Komisi Antikorupsi Malaysia.
"Warga Malaysia sangat memperhatikan isu 1MDB ini," ujar Oh Ei Sun, seorang peneliti senior di Sekolah Studi Kebijakan Internasional S. Rajaratnam School, Singapura, yang juga pernah menjadi sekretaris politik Najib pada 2009 hingga 2011.
"Saya merasa tidak banyak dari mereka yang mempedulikan investigasi MH370," lanjutnya.
Kessler mengamati, pernyataan Najib tentang keabsahan pecahan MH370 diberitakan secara luas dan positif oleh media-media resmi pemerintah, salah satunya adalah Utusan Malaysia. Utusan merupakan corong partai Najib yakni United Malays National Organization (UMNO), partai yang telah mendominasi politik Malaysia semenjak masa kemerdekaan.
Kenyataan sedikit berbeda di dunia internasional. Pernyataan Najib berkebalikan dengan pernyataan dari pejabat-pejabat Perancis, negara yang menemukan pecahan sayap tersebut -- mengingat Pulau Reunion adalah wilayah mereka.
Otoritas Perancis dan Amerika Serikat hanya berani mengungkapkan bahwa mereka memiliki 'keyakinan sangat tinggi' bahwa pecahan sayap adalah benar milik MH370.
Najib Razak mendapatkan sorotan karena dana misterius sebesar 700 juta dolar. (Olivia Harris/REUTERS/ Phinisinews)