Kebut Vaksinasi Saling Dukung Dengan Sapu Jagad Featured

Kegiatan Vaksinasi massal covid-19 di Mall-Mall Makassar. (Foto : Fred). Kegiatan Vaksinasi massal covid-19 di Mall-Mall Makassar. (Foto : Fred).
 

Oleh : Fredrich Kuen

Makassar (phinisinews.com) – Dua program vaksinasi massal yang dilakukan di Provinsi Sulawesi Selatan yakni “Kebut Vaksinasi” untuk Sulsel secara keseluruhan dan “Sapu Jagad” untuk khusus Kota Makassar, saling mendukung untuk mencapai target vaksinasi.

Tujuannya, agar Sulsel secara keseluruhan maupun Makassar secara khusus terjadi “Herd Immunity” (kekebalan kelompok) sehingga Makassar maupun Sulsel secara utuh kembali pulih dari dampak Pandemi Covid-19.

Kebut Vaksinasi dikomandoi Pelaksana (Plt) Gubernur Sulsel, Andi Sudirman Sulaiman sedangkan program Sapu Jagad diinisiasi oleh Walikota Makassar, Moh Ramdhan Pomanto dan Wakil Walikota, Fatmawati Rusdi.

Dalam pelaksanaan program “Kebut Vaksinasi”, Pemprov Sulsel bekerjasama dengan jajaran Forkopimda dan pihak swasta terus memassifkan program vaksinasi dengan menghadirkan gerai-gerai vaksin dan mobile vaksinator, sehingga memudahkan masyarakat untuk mendapatkan fasilitas vaksin.

“Kami bersama TNI-Polri serta pihak swasta terus mendorong percepatan vaksinasi agar  terbentuk herd immunity, sebab melalui vaksinasi merupakan salah satu upaya untuk menekan penyebaran covid-19,” ujar Andi Sudirman.

Menurut data (19/9), cakupan vaksinasi di wilayah Provinsi  Sulsel dari target 7.058.141 orang telah tercapai 2.127.376 orang lebih atau sekitar 30,14 persen, untuk vaksinasi dosis satu .

Sedangkan untuk vaksinasi dosis dua, cakupan di Sulsel telah mencapai 17,16 persen atau sebanyak 1.211.435 orang.

Kondisi perkembangan covid-19 di Sulsel adalah Effective Reproduction Number (Rt) di Sulsel berada di bawah satu atau sekitar 0,72. Sedangkan tingkat kesembuhan atau Recovery Rate (RR) mencapai 95,7 persen (Nasional 95,1 persen). Dan Tingkat Kematian atau Case Fatality Rate (CFR) adalah 2,02 persen (Nasional 3,4 persen).

Adapun beberapa kebijakan yang telah dilakukan dalam penanganan pengendalian Covid-19 di Sulsel, diantaranya program Fasilitas Isolasi Terintegrasi (FIT) di Asrama Haji Sudiang 1.500 tempat tidur (TT), BPSDM 150 TT, Balai Besar Pelatihan Kesehatan (BBPK) 80 TT dengan total 1.730 TT.

Pengadaan HFNC (ICU) untuk meningkatkan kapasitas BOR (Bed Occupancy Rate) kini keterisian tempat tidur rumah sakit untuk isolasi 11 persen dan tempat tidur ICU 16,71 persen, pemberlakuan RT-PCR di bandara dan pelabuhan guna menekan angka imported cases ke Sulsel, Telemedicine Hallo Dokter, yaitu program konsultasi dokter secara online bagi pasien isolasi mandiri di rumah. 

Selain itu, Protokol Kesehatan terus dilakukan secara ketat di semua aktivitas masyarakat secara menyeluruh, yakni terus menggunakan masker atau double masker pada semua kegiatan kemasyarakatan, menjaga jarak serta menghindari kerumunan pada potensi banyak masyarakat berkumpul, serta terus membiasakan  mencuci tangan dengan sabun di air mengalir sebelum dan setelah aktivitas dilakukan dimanapun itu.

Sedangkan Walikota Makassar, Ramdhan Pomanto setelah melaksanakan banyak program “Makassar Recover” (pemulihan Kota Makassar dari dampak Pandemi Covid-19) dan berhasil menurunkan level PPKM dari IV ke II yakni dari Zona Merah menjadi Zona Kuning.

Kini, gerak cepat dengan sistem “Sapu Jagad” mulai  dilakukan Walikota untuk menuntaskan program gerakan vaksinasi massal mengatasi Pandemi Covid-19, sekaligus pemulihan daerah ini dari dampak Covid-19.

Konsepnya adalah 100 RT divaksinisasi dalam satu hari 100 persen. Dengan demikian di targetkan tiap kecamatan selesai dalam 3-4 hari.

Program vaksinasi ini mengundang warga dengan memberikan undangan khusus dan diharapkan hadir sesuai waktu dan juga tempat yang dicantumkan. Namun jika ada warga yang belum juga memenuhi undangan maka akan dilakukan pendekatan persuasif.

Program ini dilakukan karena masih ada beberapa masyarakat yang belum melakukan vaksinasi covid-19, membuat Pemerintah Kota Makassar bergerak cepat melakukan vaksinasi sapu jagad dan diminta masyarakat kota ini untuk berpartisipasi aktif sebagai penerima vaksin.

Inovasinya adalah gerakan vaksinasi di 100 RT dalam satu hari 100 persen. Program inilah yang dikatakan sebagai vaksinasi sapu jagad yang diharapkan seluruh warga tuntas untuk melaksanakan vaksin dalam maksimal empat hari.

Program ini melibatkan TNI – Polri  dan Kejaksaan serta BINda. Pemerintah Kota akan menyisir semua RT dan bergerak dalam 50 hari. Masing-masing setiap hari ada 100 RT. Bedanya, kita mengundang orang datang untuk  vaksin dari rumah ke rumah. Kita memberikan undangan seperti undangan orang kawin.

“Jika ada warga yang tidak memenuhi undangan vaksin maka akan dilakukan pendekatan persuasif dengan melibatkan semua elemen baik RT, RW maupun orang yang memiliki pengaruh di lingkungannya,” ucap Walikota.

 

Dalam program percepatan vaksinasi, semua kekuatan pemerintah kota akan diturunkan, khusus untuk menuntaskan kelancaran proses vaksinasi.

Dia menyebutkan, jika metode ini berjalan dengan lancar hanya dibutuhkan 50 hari untuk mencapai 100 persen target vaksinasi di Kota Makassar.

Program Makassar Recover yang dicanangkan ini telah mampu menekan pergerakan dan penyebaran covid-19.

“Semua bersatu dan bekerja sama menyukseskan Makassar Recover dengan aktif ke lapangan melihat potensi penyebaran covid. Memisahkan yang sakit dan sehat dan juga mengedukasi warga akan pentingnya beradaptasi pada kondisi sekarang ini,” ucapnya.

Selama ini, penanganan Covid-19 di Makassar dilakukan secara massif untuk mencegah penularan, memutus mata rantai penyebaran serta melakukan penyembuhan, sebab pada PPKM, Makasar selalu berada pada level IV  seperti di Pulau Jawa, sedangkan kabupaten dan kota lainnya di Sulsel tidak pada level tersebut, sehingga penanganan di Makassar dilakukan dengan inovasi tinggi dan terpadu.

Di Kota Makassar, Program Makassar Recover terdiri dari satuan tugas (Satgas) Tim Raika (Pengurai Kerumunan), Tim Hunter (deteksi OTG, Testing, Tracing dan Treatment), Tim Detector (deteksi OTG, deteksi penderita Covid, deteksi dari rumah ke rumah serta pencegatan di perbatasan wilayah) yang melibatkan ribuan tenaga kesehatan, pihak pengamanan TNI, Polri dan Satpol PP serta relawan.

Inovasi penanganan Pandemi Covid-19 ini juga dilakukan, terutama inovasi isolasi bagi pasien orang tanpa gejala (OTG) serta untuk stadium ringan Cavid-19 serta melalui isolasi apung dilakukan atas kerjasama Pemerintah Kota Makassar serta jajaran Kementerian Perhubungan yang memanfatkan Kapal penumpang KM Umsini dengan kapasitas 900 tempat tidur yang diparkir (lego jangkar) di antara Pelabuhan Makassar dan Pulau Lae-lae atau berada tepat di depan Kota Makassar dalam kawasan wisata Pantai Losari selama dua bulan.

Selain dengan berbagai variasi inovasi tersebut, juga dilakukan variasi lain melalui meningkatkan iman, meningkatkan imunitas, dan aman dengan patuhi protokol kesehatan.

Juga terus dilaksanakan pengawasan aktivitas di tempat keramaian, pusat perbelanjaan, tempat wisata, tempat hiburan malam dan lainnya yang dilakukan dengan pengawasan utama aturan, jam operasi serta pelaksanaan protokol kesehatan. (Editor : Mitha MK).

Read 2164 times
Rate this item
(0 votes)
Published in Feature
Login to post comments

Galleries

 
  Penulis : Fred Daeng Narang  /  Editor : Mitha MK Bekasi, Jawa Barat (Phinisinews.com) – Master Asesor BNSP,...
  Penulis : Mitha MK / Editor : Fyan AK     Pulau Kodingareng, Makassar (Phinisinews.com) - Rektor Universitas...
  Penulis : Fred Daeng Narang  /  Editor : Mitha K Makassar (Phinisinews.com) – Sebanyak 120 kantong darah...
  Penulis : Redaksi  /  Editor : Fred Daeng Narang Bulukumba, Sulsel (Phinisinews.com) – Masyarakat adat...

Get connected with Us