Monday, 03 November 2025 09:47

 

 

 

Penulis : Rania, / Editor : Mitha MK.

Jakarta,Phinisinews.com Himpunan Penyelenggara Umrah dan Haji (HIMPUH) resmi bekerja sama dengan Musholaku, pelopor dekorasi mushola estetik, untuk mewujudkan program "Mushola Impian bagi Jamaah Umroh dan Haji Indonesia". Kerja sama ini ditandatangani oleh Ketua HIMPUH, Muhammad Firman Taufik, dan Founder Musholaku, Mario Hidayat, pada 3 November 2025.

Kolaborasi ini merupakan yang pertama di Indonesia antara asosiasi penyelenggara perjalanan ibadah dengan penyedia dekorasi mushola. Melalui program ini, setiap jamaah umroh dan haji di bawah naungan HIMPUH akan mendapatkan souvenir eksklusif berupa dekorasi mushola atau mihrab dinding dari Musholaku.

"Kami ingin menghadirkan sesuatu yang lebih dari sekadar kenang-kenangan. Kami ingin menghadirkan ketenangan batin dan rasa syukur melalui setiap desain dan doa yang kami tuangkan dalam souvenir Musholaku," ujar Mario Hidayat.

Souvenir tersebut dirancang tidak hanya sebagai cenderamata, tetapi juga sebagai pengingat spiritual bagi jamaah untuk menjaga semangat ibadah usai kembali dari Tanah Suci. Program ini diharapkan dapat meningkatkan kepuasan dan loyalitas jamaah, serta memperkuat branding travel umroh dan haji anggota HIMPUH.

Kerja sama ini juga sejalan dengan visi Musholaku untuk mendekorasi seluruh mushola di Indonesia. Sebagai bagian dari Dekoria Home Living, Musholaku menghadirkan konsep desain mushola dan mihrab bertema Moroccan dan Arabic yang dapat dikirim ke seluruh wilayah Indonesia.

Tentang HIMPUH:
HIMPUH (Himpunan Penyelenggara Umrah dan Haji) adalah organisasi berbadan hukum yang menghimpun Penyelenggara Perjalanan Ibadah Umrah (PPIU) dan Penyelenggara Ibadah Haji Khusus (PIHK) berizin Kementerian Agama RI. Didirikan pada 29 Oktober 2009, HIMPUH berkomitmen meningkatkan kualitas layanan dan profesionalisme penyelenggaraan ibadah umrah dan haji.

Tentang Musholaku:
Musholaku merupakan unit bisnis dari Dekoria Home Living yang mengkhususkan diri pada dekorasi mushola estetik, kaligrafi islami, dan souvenir religi. Sebagai pelopor Islamic home décor di Indonesia, Musholaku menawarkan produk dekorasi yang dirancang untuk mempercantik ruang ibadah dan memperdalam nilai spiritual.

Untuk informasi lebih lanjut, kunjungi media sosial resmi HIMPUH di Instagram @himpuh.news dan @koshima_id, serta Musholaku di @musholaku.id dan @dekoriahomeliving. Anggota HIMPUH dapat menghubungi PIC: 085831456666 (Ibu Nurul) untuk penawaran spesial produk Musholaku.

 

 

 

Saturday, 18 October 2025 18:07

Ngawi,Jawa Timur – Guna mewujudkan lingkungan pangan yang sehat, aman, dan halal di area kampus, Program Studi (Prodi) Ilmu Gizi Universitas Darussalam (UNIDA) Gontor menyelenggarakan Pengabdian kepada Masyarakat (PkM). Kegiatan yang mengusung tema “Edukasi Penjamah Makanan untuk Wujudkan Kantin Sehat dan Halal melalui Hygiene Sanitasi” ini berfokus pada peningkatan kapasitas para penjamah makanan di Bakery Unit Usaha UNIDA Gontor.
Edukasi ini dirancang untuk memperkuat pemahaman dan keterampilan praktis para penjamah makanan dalam menerapkan prinsip hygiene dan sanitasi pangan. Tujuannya, setiap proses pengolahan makanan di kampus tidak hanya memenuhi standar gizi dan cita rasa, tetapi juga menjamin aspek keamanan, kebersihan, dan kehalalan, selaras dengan nilai-nilai Islam dan regulasi kesehatan.
“Sebagai akademisi, kami memiliki tanggung jawab untuk membagikan ilmu kepada masyarakat, khususnya pelaku usaha pangan. Tujuannya agar mereka mampu menjaga kualitas makanan dari hulu ke hilir,” ujar Kartika Pibriyanti, S.KM., M.Gizi., selaku Ketua Pelaksana kegiatan. “Kami ingin memastikan bahwa setiap hidangan yang dihasilkan unit usaha kampus tidak hanya lezat dan bergizi, tetapi juga diproses secara higienis dan halal. Pemahaman ini krusial bagi penjamah makanan sebagai ujung tombak dalam menjaga kesehatan konsumen,” tegasnya.
Dalam kegiatan tersebut, peserta mendapatkan pembekalan materi komprehensif dari para dosen dan ahli gizi, mencakup:
•    Penerapan prinsip dasar hygiene dan sanitasi dalam pengolahan makanan.
•    Teknik pencegahan kontaminasi silang di area produksi.
•    Praktik mencuci tangan yang benar sesuai standar kesehatan.
•    Standar penyimpanan dan penyajian makanan yang aman.
Tidak hanya sesi teori, kegiatan ini juga dilengkapi dengan demonstrasi dan praktik langsung di area bakery. Para peserta secara aktif diajarkan cara menjaga kebersihan peralatan kerja, tata cara penyimpanan bahan, serta pentingnya penggunaan alat pelindung diri (APD) saat menangani pangan.
Antusiasme tinggi ditunjukkan oleh para penjamah makanan. Mereka mengaku banyak mendapatkan wawasan baru yang langsung dapat diaplikasikan untuk meningkatkan kualitas proses produksi sehari-hari.
Dukungan penuh juga disampaikan oleh Kaprodi Ilmu Gizi UNIDA Gontor, Lulu’ Luthfiya, S.Gz., M.P.H. “Kegiatan ini merupakan langkah strategis menuju penerapan standar kantin sehat dan halal di seluruh lingkungan UNIDA Gontor. Ke depannya, kami menargetkan semua unit usaha pangan kampus dapat menjadi percontohan praktik hygiene sanitasi yang baik, sehingga mampu menginspirasi institusi pendidikan lainnya,” paparnya.
Melalui inisiatif ini, Prodi Ilmu Gizi UNIDA Gontor kembali menegaskan komitmennya dalam mendukung terciptanya lingkungan kampus yang sehat, bersih, dan penuh keberkahan. Hal ini sejalan dengan visi universitas untuk mencetak generasi unggul yang berkarakter dan memiliki wawasan thayyibah dalam segala aspek kehidupan.
Tentang Program Studi Ilmu Gizi UNIDA Gontor:
Program Studi Ilmu Gizi Universitas Darussalam (UNIDA) Gontor merupakan bagian dari Fakultas Ilmu Kesehatan yang berkomitmen untuk menghasilkan lulusan yang kompeten di bidang gizi, dengan mengintegrasikan ilmu pengetahuan modern dan nilai-nilai Islam. Prodi ini aktif berkontribusi dalam pengembangan ilmu gizi melalui Tri Dharma Perguruan Tinggi, termasuk kegiatan pengabdian kepada masyarakat untuk meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan umat.

PKM : Kartika Pibriyanti, S.KM., M.Gizi.

Kaprodi : Lulu’ Luthfiya, S.Gz., M.P.H.
Program Studi Ilmu Gizi
Universitas Darussalam (UNIDA) Gontor


Saturday, 02 August 2025 11:00
 

Penulis : Fred K  /  Editor  : Mitha K

Gowa, Sulsel (Phinisinews.com) -  Pembiayaan multiguna yang dilakukan PT Federal International Finance (FIF Group) anak PT Astra International Tbk, trendnya (kecenderungannya) tetap naik disaat pengamat menilai situasi ekonomi nasional tidak baik-baik saja.

“Betul, situasi ekonomi nasional saat ini berpengaruh terhadap sektor pembiayaan, namun hanya terkoreksi kecil, malah pembiayaan untuk sektor multiguna cenderung tetap naik,” kata Area Department Head FIF Group Sulselbar, I Made Kunang Satria Wibawa saat menjawab Pers di Sungguminasa, Kabupaten Gowa, Provinsi Sulawesi Selatan, Sabtu, saat membuka pagelaran Hajatan Cabang Gowa, tanpa merinci angka.

Karena trend pembiayaan ini tetap bagus, terbukti cabang Gowa menjadi cabang terbaik di Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat dengan kisaran aset Rp.330 miliar, maka, lanjutnya, FIF Group menghadirkan program Hajatan Cabang yang berlangsung di pelataran Kantor Cabang FIF Gowa.

“Ini adalah bentuk apresiasi, sekaligus memanjakan bagi pelanggan setia,” ujar Made dan melanjutkan bahwa pagelaran ini diikuti seluruh portofolio FIFGROUP, yaitu FIFASTRA, SPEKTRA, DANASTRA, FINATRA, serta AMITRA dengan menawarkan banyak promo yang menarik, seperti potongan angsuran serta  diramaikan berbagai program menarik lainnya serta hiburan bagi seluruh pelanggan setia maupun calon pelanggan dan masyarakat umum. 

Secara nasional, FIF Group merupakan perusahaan pembiayaan dengan lebih dari 1.600 jaringan di seluruh tanah air. 

Branch Manager Gowa, Faisal menguraikan, bagi pelanggan FIF Group Gowa yang ingin mewujudkan impian untuk memiliki sepeda motor Honda baru melalui FIFASTRA memiliki kesempatan untuk mendapatkan promo potongan angsuran hingga tiga kali angsuran. 

Sedangkan bagi pelanggan yang tertarik memiliki alat elektronik, gadget, atau perabot rumah tangga juga berkesempatan untuk mendapatkan promo belanja bersama SPEKTRA, dengan potongan satu kali angsuran. 

Sementara itu, DANASTRA yang menyediakan pembiayaan multiguna, menawarkan promo potongan hingga tiga kali angsuran. 

Selain itu, FINATRA menawarkan potongan administrasi hingga Rp5,5 juta untuk pembiayaan produktif Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). 

Tidak hanya itu, AMITRA yang menawarkan pembiayaan syariah untuk Haji dan paket umrah juga memberikan promo khusus selama gelaran Hajatan dengan hanya membayar Rp2,7 juta untuk DP Umrah dan potongan admin Rp500 ribu untuk pembiayaan haji. 

Saat itu juga diserahkan bantuan bagi dua Panti Asuhan, bantuan kepada masyarakat ring satu sekitar Kantor Cabang Gowa, melalui program Secanting (Sehat Ceria Tanpa Stunting) yang merupakan salah satu kegiatan Corporate Social Responsibility (CSR) perseroan. 

Beberapa UMKM yang telah dibantu oleh FIF Group, menyajikan produk makanan dan minumannya untuk seluruh pengunjung hajatan menggunakan sistem kupon yang akan ditebus oleh FIF Group. (FK/MK).

Saturday, 02 August 2025 10:40
 

Penulis : Mitha K  /  Editor : Fred K

Gowa, Sulsel (Phinisinews.com) -  Suasana penuh keceriaan terasa di pelataran Kantor Cabang FIF Group  Gowa, Sulawesi Selatan, Sabtu, saat ratusan pelanggan setia menghadiri Hajatan Cabang FIF Group Gowa 2025.

FIF Group (Federal International Finance) adalah perusahaan pembiayaan yang merupakan anak perusahaan PT Astra International Tbk dan gelaran ini tidak hanya memanjakan pelanggan dengan menghadirkan promo menarik dari berbagai layanan pembiayaan FIF Group, tetapi juga dipenuhi hiburan, lomba, hingga aksi sosial untuk masyarakat sekitar.

Acara dibuka secara resmi oleh  Area Department Head FIF Group Sulselbar, I Made Kunang Satria Wibawa, bersama Kepala Cabang FIF Group Gowa, Faisal, ditandai dengan pemotongan pita dan tumpeng.

Momentum ini sekaligus menjadi ajang apresiasi bagi para pelanggan yang telah setia menggunakan layanan FIF Group selama ini.

“Kegiatan ini kami gelar untuk mengapresiasi pelanggan setia sekaligus memaksimalkan pelayanan dengan program dan promo spesial yang hanya ada di Hajatan Cabang,” ujar Made Kunang.

Selain promo pembiayaan motor Honda hingga potongan angsuran tiga kali, acara ini juga menawarkan beragam potongan menarik untuk produk elektronik, pembiayaan multiguna, UMKM, hingga paket umrah dan haji.

Anak-anak pun turut terhibur dengan lomba mewarnai, sementara para orang dewasa ikut menikmati karaoke, penampilan band lokal, hingga servis gratis motor Honda.

Tidak lupa, FIF Group juga menyalurkan bantuan sosial kepada Panti Asuhan Yuda Mandiri dan Panti Asuhan Al Muflihin, serta mendukung program kesehatan masyarakat sekitar melalui CSR bertajuk Secanting (Sehat Ceria Tanpa Stunting).

Dengan konsep yang merangkul pelanggan dan masyarakat, Hajatan Cabang ini semakin menegaskan komitmen FIF Group sebagai “Satu Solusi Pembiayaan” yang dekat dengan nasabahnya. (MK/FK).

Wednesday, 14 May 2025 15:15

 Penulis ; Ahmad Imron  /  Editor : FK Dg Narang

Makassar (Phinisinews.com) – Dewan Pers (DP) Periode 2025-2028 diharapkan berani melakukan “otokritik” (instrospeksi) untuk perkembangan pers nasional yang lebih baik, menghilangkan sekat antarsesama pers dan melanjutkan program harmonisasi yang terhenti tanpa kejelasan.

Kebijaksanaan itu penting dalam menghadapi kondisi pers nasional yang “tidak baik-baik saja” dibuktikan dengan pemutusan hubungan kerja pada media mainstream (arus utama) yang sangat banyak, bergugurannya media serta munculnya fenomena media online yang terus tumbuh sebagai korporasi efisien, karena sumber daya manusianya sedikit, mengikuti perkembangan teknologi komunikasi kekinian dan tumbuh sebagai kekuatan baru dalam kancah pers nasional.

Hal itu merupakan kesimpulan diskusi kelompok Pemilik Media dan Pemimpin Redaksi berbagai media lintas konstituen di Sulawesi Selatan, yang dilakukan secara daring maupun luring dari Kafe Baca Makassar, Rabu.

Ketua Lembaga Forum Pimpinan Redaksi (LFPR) Sulsel yang juga Pimpinan Redaksi Phinisinews.com, Fred Kuen Daeng Narang mengharapkan, DP Periode 2025-2028 mampu menghilangkan “barrier” (sekat penghalang) antara Konstituen Dewan Pers dan Non Konstituen Dewan Pers serta menjadi pengayom dan pembina seluruh media pers dan wartawannya tanpa dibatasi sekat konstituen.

“Konstituen dan non konstituen itu adalah stigma perpecahan di kalangan pers, padahal keberadaan Dewan Pers itu adalah dalam upaya mengembangkan kemerdekaan pers dan meningkatkan kehidupan pers nasional. Artinya, konstituen DP dan non konstituen DP, semuanya adalah Pers Nasional, yang ‘sentuhannya’ harusnya sama,” ujar Fred yang juga Asesor Kompetensi Pers.

Pimred Bugis Pos, Arwan D. Awing menyatakan, idealnya Dewan Pers menjadi “rumah” untuk semua media dan wartawan, bukan seperti saat ini, terjadi eksklusivitas seakan  konstituen DP lebih baik dari pada non konstituen. Padahal fakta lapangan tidak demikian, banyak juga penyalahgunaan kartu kompetensi DP di lapangan. Padahal kompetensi itu pembuktiannya adalah kinerja jurnalistik tanpa salah, bukan selembar kartu/sertifikat.

Walau dia juga mengakui sertifikat kompetensi itu tetap dibutuhkan untuk administrasi dan persyaratan jabatan struktural di media. Di sinilah diskriminasi DP yang tidak memberi peluang non konstituen ikut sertifikasi wartawan (uji kompetensi wartawan).

Dia berharap harmonisasi Dewan Pers dan Lembaga Negara Badan Nasional Standarisasi Profesi (BNSP) segera dilanjutkan agar non konstituen DP memperoleh perlakuan yang sama sebagai pers nasional dalam hal sertifikasi kompetensi serta juga memperoleh sentuhan negara dalam hal pembiayaan sertifikasi tersebut layaknya konstituen DP.

Pimred Makassar Channel, Rusdy Embas menyatakan, otokritik (introspeksi) DP itu harus dilakukan seperti system sertifikasi, jangan berjenjang, melainkan harus sesuai jabatan dalam keredaksian. Sebab sesuatu yang ironi, bila Pimred dengan masa jabatan 15-20 tahun harus di Uji Kompetensi pada level wartawan muda, padahal mereka mungkin lebih “hebat” pengetahuan dan pengalaman dibandingkan sang penguji.

“Gantilah namanya, bukan uji kompetensi wartawan (UKW) melainkan sertifikasi kompetensi pers. Artinya mensertifikatkan kompetensi wartawan sesuai jabatannya melalui pembuktian portofolio keredaksiannya. Sebab hingga kini sangat banyak Pimred belum sertifikasi kompetensi, padahal mereka adalah ‘warna’ dari pers nasional yang karyanya dinikmatti oleh masyarakat,” ujarnya.

Selain itu, lanjutnya, DP harus melakukan pembenahan masa berlaku sertifikat kompetensi. Jangan seperti saat ini, berlaku seumur hidup, walaupun yang bersangkutan sudah tidak berprofesi sebagai wartawan atau pindah profesi, tetapi tetap dapat petantang petenteng dengan karta kompetensi utamanya. Bila umur sertifikasi ada pembatasan, maka evaluasi dapat dilakukan secara periodik dengan mengacu pada portofolio agar dapat diperpanjang atau dihentikan perpanjangan sertifikasi tersebut.

Pimpinan Umum Pedoman Rakyat.co.id (ex Harian Pedoman Rakyat), Ardhy M. Basir mengharapkan negara ada untuk kompetensi wartawan, dengan mendanai penyelenggaraan sertifikasi kompetensi, sehingga wartawan akan menikmati uji sertifikasi secara gratis.

“Kalau wartawan harus membayar sertifikasi kompetensi, maka idealnya negara memberikan tunjangan sertifikasi jurnalis (Serjul) bagi semua pemegang sertifikat kompetensi wartawan, seperti layaknya guru dan dosen (Serdos). Sebab wartawan juga mengajar di ruang publik, sedangkan dosen dan guru mengajar di ruang kelas, ucapnya.

Kalangan pemilik media dan Pimred di Sulsel, mengucakan selamat menjalankan amanah kepada sembilan orang Dewan Pers Periode 2025-2028, khususnya kepada Dahlan Dahi, wartawan professional yang merintis karier jurnalistiknya dari Makassar, Sulawesi Selatan dan terpilih masuk DP dari jalur Perusahaan Pers (Kompas Grup).

Dewan Pers Periode 2025-2028, Ketua, Prof Komaruddin Hidayat, anggota Dahlan Dahi, Abdul Manan,  Muhammad Jazuli, Maha Eka Swasta, Totok Suryanto, Yogi Hadi Ismanto, M. Busyro Mukoddas dan Rosarita Niken Widiastuti. Mereka berasal dari unsur wartawan, pimpinan perusahaan pers dan tokoh masyarakat. (AI/FDN).

 

 

 

Thursday, 08 May 2025 18:31
 

Sumber : Ant-CNN  /  Editor : Redaksi

Jakarta (Phinisinews.com) - Kuasa Usaha Kedutaan Besar Pakistan untuk Indonesia Roshan Lal menilai bahwa Indonesia dapat berperan sebagai negosiator untuk menemukan solusi damai atas konflik negaranya dengan India.

Dalam arahan pers di Jakarta, Kamis, Roshan berpendapat bahwa Indonesia dapat berperan sebagai negosiator karena memiliki hubungan yang baik dengan India dan Pakistan.

Meskipun begitu, lanjut Roshan, upaya menemukan solusi damai tersebut tetap bergantung pada bagaimana kepemimpinan Indonesia dalam melaksanakan perannya.

“Jadi, sebagai negara persaudaraan atau negara sahabat bagi India dan Pakistan, jelas Indonesia dapat memainkan peran sebagai pemimpin yang tepat,” katanya.

Dia pun menegaskan bahwa segala upaya untuk mencapai perdamaian antara India dan Pakistan disambut dengan baik karena Pakistan selalu menjadi pendukung perdamaian.

Sebelumnya, India telah melakukan serangan rudal pada Selasa malam (6/5) ke wilayah Pakistan dan Kashmir yang dikelola Pakistan.

Menurut Kedubes Pakistan, serangan tersebut menargetkan penduduk sipil di seberang perbatasan internasional di Muridke, Sialkot, dan Bahawalpur, serta di seberang Garis Kontrol (Line of Control/LoC) di Kotli dan Muzaffarabad, Azad Jammu dan Kashmir.

Pakistan mengecam keras tindakan yang dilakukan India, yang merupakan pelanggaran nyata terhadap Piagam PBB, hukum internasional, dan norma-norma yang berlaku dalam hubungan antarnegara, seperti yang dikutip dari ANTARA.

Kedubes Pakistan menyatakan bahwa Pakistan berhak memberikan respons yang sesuai pada waktu dan tempat yang akan ditentukan, sebagaimana diatur dalam Pasal 51 Piagam PBB dan sesuai dengan hukum internasional.

Eskalasi antara negara tetangga bersenjata nuklir itu terjadi menyusul serangan kelompok militan terhadap wilayah Kashmir, India, pada 22 April 2025.

India menyalahkan Pakistan atas serangan yang menewaskan 26 orang itu, dengan mengklaim ada hubungan lintas batas. Pakistan membantah bahwa mereka ada hubungan dengan pembunuhan tersebut.

Sedangkan yang dikutip dari CNN Indonesia, Kamis, serangan India ke Pakistan pada Rabu (7/5) dini hari telah menyebabkan delapan warga sipil tewas dan puluhan lainnya luka-luka.

Dalam serangan bertajuk Operasi Sindoor, India mengklaim menargetkan sembilan situs di Pakistan yang terkait kelompok-kelompok militan.

Menurut Pakistan, India meluncurkan 80 jet tempur dalam semalaman. Lima jet tempur diklaim berhasil ditembak jatuh Islamabad, beberapa di antaranya tiga Rafale buatan Prancis, satu Su-30 buatan Rusia, dan satu MiG-29 buatan Kremlin.

India sejauh ini belum berkomentar soal klaim tembak jatuh ini. Sejak beberapa waktu terakhir, India dan Pakistan tegang buntut serangan kelompok militan pada 22 April yang menewaskan 26 turis, mayoritas asal India.

India menuding Pakistan terlibat dalam serangan tersebut. Pakistan telah membantah dan mendorong penyelidikan terbuka untuk itu.

Serangan India ke Pakistan ini telah memicu kekhawatiran dunia akan potensi meletusnya perang di kawasan. Apalagi, mengingat kemampuan pertahanan udara kedua negara yang tak bisa dianggap remeh.

Menurut laman FlightGlobal, Pakistan memiliki jet Chengdu J-10C buatan China, sebuah pesawat tempur yang diyakini setara dengan versi canggih Lockheed Martin F-16. Jet ini dilengkapi radar array elektronik aktif dan kokpit yang lebih baik dibandingkan dengan varian J-10 sebelumnya.

Jet buatan Negeri Tirai Bambu ini juga dilengkapi berbagai macam senjata termasuk PL-15. PL-15 adalah rudal udara-ke-udara jarak jauh (BVRAAM) buatan Tiongkok yang dilaporkan memiliki jangkauan hingga 108-162nm (200-300km).

Apabila jangkauan ini benar, artinya PL-15 lebih unggul dari BVRAAM India seperti MBDA Meteor Rafale atau R-77 dan Astra Mk-1.

Armada Pakistan sendiri diyakini mengandalkan 138 unit Chengdu/Pakistan Aeronautical Complex JF-17 dalam pertahanan negara itu. JF-17 dipersenjatai dengan empat BVRAAM PL-15. Armada tempur Pakistan lainnya yaitu F-16A/C, F-7 Chengdu, serta Mirage III/5.

Secara keseluruhan, persenjataan Angkatan Udara Pakistan mencakup 328 unit pesawat tempur, 90 unit pesawat penyerang, 565 unit pesawat latih, 27 unit pesawat misi khusus, 4 unit tanker, 64 pesawat angkut, 373 unit helikopter, dan 57 unit helikopter serang.

India, sementara itu, memiliki lebih banyak persenjataan dari Pakistan, yang bahkan nyaris dua kali lipat dari negara tetangganya. Namun, kualitas senjata-senjata itu dipertanyakan sebab beberapa persenjataan seperti Rafale kerap bermasalah, utamanya terkait suku cadang.

Menurut laporan situs militer Global Fire Power, Angkatan Udara India memiliki 513 pesawat tempur, 130 helikopter serang, 270 pesawat angkut, 351 pesawat latih, 74 pesawat misi khusus, 6 tanker, 899 helikopter, dan 80 unit helikopter serang.

Aset menonjol milik India di antaranya Su-30MKI (272 unit), Rafale (36 unit), Dassault Mirage 2000H/I (44 unit), RAC MiG-29 (65 unit), MiG-21 Bison (36 unit), dan Hindustan Aeronautics Tejas Mk1 (31 unit). (Ant-CNN/Phired).

Thursday, 27 February 2025 16:03

Penulis : Mitha Kuen  /  Editor : Fred K

Bogor, Jawa Barat (Phinisinews.com) – Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Indonesia bekerjasama dengan Google menggelar “Training of the Trainer Artificial Intelligence” (AI - kecerdasan buatan) untuk akademisi dalam literasi media dan misinformasi.

Pelatihan untuk pelatih (ToT) AI,  berlangsung di Kota Bogor, Jawa Barat,  selama tiga hari (26-28 Februari 2025), diikuti 25 orang dosen dari 25 Perguruan Tinggi di Indonesia dan dibuka oleh Ketua AJI Indonesia, Nany Afrida, di Bogor, Rabu.

Trainer AJI, Prof Dr.rer.soc Masduki, M.Si, MA dari Universitas Islam Indonesia (UII) Jogyakarta mengatakan, tidak hanya wartawan yang perlu memiliki skill (ketrampilan) beradaptasi terhadap kemajuan AI, tetapi akademisi juga harus mampu menguasainya, karena ke depannya, akademisi akan menularkan skill tersebut kepada sesama dosen maupun mahasiswa.

Selain menguasai AI sebagai alat literasi digital yang akan membantu akademisi dalam kinerjanya sehari-hari, AI juga diperkenalkan  sebagai tools (alat) yang dapat membantu melakukan verifikasi terhadap kekeliruan informasi (misinformasi) yang dapat menyebabkan berita hoaks.

Di sini, AJI Indonesia bekerjasama dengan Google mengumpulkan para akademisi agar dapat membantu mengurangi penyebaran berita hoaks dengan cara melatih akademisi cara menganalisis kebenaran berita dengan menggunakan tools AI, baik menggunakan Google image reverse serta tools lainnya.

Masduki menekankan bahwa teknologi AI sudah sangat disukai oleh mahasiswa maupun dosen, namun etika masih dalam proses untuk dijadikan aturan.

Sampai saat ini, etika penggunaan AI, baik di dunia akademisi (kampus) maupun jurnalis belum ada. Hingga kini, seluruh organisasi, baik organisasi wartawan maupun akademisi masih mengkaji kira-kira sejauh mana etika yang diperlukan untuk membatasi penggunaan AI yang salah pada teknologi yang perkembangannya semakin pesat ini.

Trainer AJI lainnya, Agni dari Kantor Berita BBC memberikan materi pelatihan, i bagaimana skill AI harus dikuasai, baik dalam membuat berita maupun mengecek kebenaran fakta sebuah berita.

Dua pemateri pelatihan itu memberikan skill terkait AI dan Fact Checker (pemeriksa fakta), satu lagi pemateri dari AJI yakni Adi, tidak ketinggalan untuk menyempurnakan perhelatan tersebut dengan memberikan materi terkait keamanan penggunaan data diri.

"Semakin banyak tools yang anda gunakan maka semakin banyak pula akses yang memberi peluang data anda dicuri, bahkan di hack (retas), lalu bagaimana mengatasinya,?" ucapnya.

Menurut Adi, menggunakan akun berbeda dengan akun pribadi adalah salah satu cara mengantisipasi keamanan data diri anda agar tidak dicuri.

Tiga hari pelatihan untuk pelatih, bukan hanya pemateri yang memberikan pengalaman berharga,  namun 25 orang dosen dari 25 perguruan tinggi di Indonesia pun ikut berbagi studi kasus yang terjadi di daerah masing-masing agar mendapatkan solusi terkait AI.

Ke-25 dosen peserta pelatihan untuk pelatih AI itu, tersaring dari 130 orang akademisi dari seluruh perguruan tinggi di Indonesia yang berminat mengikuti ToT AI.

Dosen peserta ToT itu adalah, 1. Nurliah (Samarinda), 2. Riza Darma Putra (Jakarta), 3. Lisa Esti Puji Hartanti (Banten), 4. Nurhana Marantika (Madiun), 5. Dea Varanida (Pontianak), 6. Vito Frasetya (Bandar Lampung), 7. Ayu Adriyani (Padang), 8. Citra Buana Halil (Ternate), 9. Rinaldi (Padang), 10. Nurliya Ni'matul Rohmah (Mataram), 11. Novi Kurnia (Jogyakarta).

Selain itu, 12. Indri Rachmawati (Bandung), 13. Ruth Rismanta Silalahi (Depok), 14. Mitha Mayestika Kuen (Makassar), 15. Fatma Dian Pratiwi (Jogyakarta), 16. Farida Nurfalah (Cirebon), 17. Samantha Elisabeth Claudya (Semarang), 18. Muhammad Ikhwan (Jakarta), 19. Rahma Yani (Polewali Mandar), 20. Makhfudi (Manado), 21. Khabibur Rohman (Surabaya), 22. Karerek (Palembang), 23. Abdillah SAS (Maros), 24. Fauziah Muslimah (Depok), 25. Oni Dwi Arianto (Surabaya). (MK/FK).

Tuesday, 06 May 2025 11:16

Penulis : Andin K /  Editor : Miku K

Makassar (Phinisinews.com) - Universitas Indonesia Timur (UIT) bekerjasama dengan Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Indonesia melakukan pelatihan Artificial Intelligence ( AI - kecerdasan buatan) dan Fact Checking  untuk dosen UIT Makassar.

Pelatihan sehari (one day training) di Grand Imawan Hotel Makassar, Selasa (6/5), menampilkan Trainer Tunggal, Alumni Training of Trainer AI Generatif AJI - Google, Mitha Mayestika Kuen, S.IP, M.IKom, diikuti khusus dosen Ilmu Komunikasi, FISIPOL UIT Makassar.

Dekan Fisipol UIT, Dr Henni Zainal, M.Pd, M.Si saat membuka pelatihan mengatakan, kegiatan ini merupakan bagian dari komitmen kami untuk terus mendorong peningkatan kapasitas dan literasi digital civitas akademika,  khususnya di Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia Timur.

"Kita menyadari bahwa AI tidak hanya menjadi bagian dari kemajuan teknologi, tetapi juga telah menjadi pendorong utama dalam transformasi, khususnya pendidikan," ujarnya.

Melalui pelatihan ini, diharapkan para peserta dapat menambah pemahaman mendasar maupun lanjutan mengenai konsep dan penerapan AI, mengembangkan keterampilan praktis yang relevan dengan kebutuhan industri dan akademik, serta memperkuat kolaborasi lintas disiplin dalam riset dan inovasi berbasis AI.

Dia juga menekankan pentingnya etika dan tanggung jawab dalam penggunaan AI. Oleh karena itu, pembelajaran tentang AI harus selalu diiringi dengan nilai-nilai etis dan kemanusiaan.

"Saya berharap pelatihan semacam ini menjadi titik awal dari inisiatif-inisiatif positif lainnya di masa depan," ucapnya.

Sebelumnya, Ketua panitia yang juga Ketua Program Studi (Ka Prodi) Ilmu Komunikasi FISIPOL UIT, Fyan Andinasari Kuen, S.IP, M.IKom mengatakan, kegiatan hari ini adalah  pelatihan Artificial Intelegence dan Fact Checking untuk Akademisi Fisipol UIT.

Kegiatan ini diawali dengan Ibu Mitha Mayestika Kuen mengikuti Training of the Trainer yang diselenggarakan  Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Indonesia bekerjasama dengan Google,  di Bogor, yang diikuti 25 Universitas di Indonesian. Dari 130 pendaftar, dosen kami, Ibu Mitha terpilih menjadi salah satu dari 25 peserta yang terpilih

Hasil pelatihan tersebut, ibu Mitha diberi tanggung jawab melaksanakan pelatihan tersebut, khusus untuk Dosen Ilmu Komunikasi UIT.

Peserta kegiatan hari ini adalah semua dosen Ilmu Komunikasi Fisipol UIT dan kepanitiaan dibantu oleh mahasiswa, ujarnya.

Besar harapan kami, lanjutnya, pelatihan ini memberi banyak manfaat dalam pengaplikasian AI, baik dalam penulisan karya ilmiah serta semoga dapat juga  menambah semangat menulis dosen dosen ilmu komunikasi.

Trainer, Mitha Mayestika Kuen mengatakan, training AI and Fack Cheking for akademisi yang dilaksanakan UIT untuk Program Studi Ilmu Komunikasi ini merupakan awal untuk mengetahui seberapa banyak akademisi menggunakan serta mengimplementasikan AI dalam kehidupan sehari-hari.

Serta, lanjutnya, bagaimana dengan etika penerapannya, sudah sejauh mana akademisi mengetahui batasan penggunaan AI selama ini.

Pada pelatihan ini peserta dosen diajak untuk melakukan analisis cek fakta agar dapat mengetahui mana berita yang masuk dalam mis/disinformasi serta sejauh mana keamanan digital yang diperlukan. Karena hal ini penting untuk perkembangan pengetahuan teknologi dalam pengajaran maupun penelitian nantinya, ucap Mitha.

Pelatihan selain teori, juga langsung praktek keamanan digital, pengecekan analisis fakta, tools AI untuk penelitian Akademisi dan lainnya. (AK/MK)

Galleries

 
  Penulis : Fred K  /  Editor  : Mitha K Gowa, Sulsel (Phinisinews.com) -  Pembiayaan multiguna yang dilakukan...
Penulis : Andin K /  Editor : Miku K Makassar (Phinisinews.com) - Universitas Indonesia Timur (UIT) bekerjasama...
  Penulis : Mitha MK  /  Editor : Fyan AK Makassar (Phinisinews.com) – Ketua Asosiasi Pendidikan Tinggi Ilmu...
  Penulis : Rio & Firdaus   /  Editor : Fred K Makassar (Phinisinews.com) – Dialog budaya ke-5 di...

Get connected with Us