Buku “Lorong Waktu” Menandai Pertemun Wartawan Glamur

Penyerahan Buku “Lorong Waktu” dari Penulis, Dr H. Dahlan Abubakar kepada salah seorang Pemilik Fajar Grup, H Syamsu Nur disaksikan Ketua Wartawan Glamur, Iwan Azis serta peserta pertemuan Silaturahmi. (Foto : Dok Wartawan Glamur). Penyerahan Buku “Lorong Waktu” dari Penulis, Dr H. Dahlan Abubakar kepada salah seorang Pemilik Fajar Grup, H Syamsu Nur disaksikan Ketua Wartawan Glamur, Iwan Azis serta peserta pertemuan Silaturahmi. (Foto : Dok Wartawan Glamur).
 

Penulis : Ahmad Imron  /  Editor : Fred Kuen 

Makassar (Phinisinews.com) – Penyerahan Buku “Lorong Waktu” oleh penulisnya, wartawan senior Dr HM Dahlan Abubakar kepada wartawan senior lainnya yang juga merupakan salah seorang pemilik media Fajar Grup, H Syamsu Nur menandai pertemuan wartawan Golongan Lanjur Umur (Glamur II).

Buku lorong waktu setebal 596 halaman merupakan otobiografi pengalaman jurnalistik Dahlan Abubakar yang juga dosen di Perguruan Tinggi Negeri dan Swasta, selama lebih 40 tahun, sejak reporter, Wartawan, Redaktur, Pimred Harian Pedoman Rakyat, penulis buku produktif, hingga pengakuan masyarakat sebagai salah seorang Tokoh Pers Nasional yang ada di Sulawesi Selatan.

Penyerahan Buku tersebut dilakukan di Lantai 19 Graha Pena Fajar Grup di Makassar, akhir pekan ini, pada acara yang diinisiasi Syamsu Nur yang juga mantan Ketua PWI Sulsel, untuk bertemu dengan puluhan wartawan golongan lanjut umur (Glamur) yang rata rata sudah berumur di atas 60 tahun.

Pertemuan Silaturahmi dengan nuansa nostalgia, berlangsung penuh keakraban dan saling bertukar cerita.

Syamsu Nur memotivasi dengan menceritakan pengalaman saat mengikuti pertemuan wartawan senior di China yang menghadirkan beberapa wartawan wartawan muda dan terkenal.

Para wartawan muda tersebut sangat menghargai wartawan seniornya yang telah memberi contoh yang baik serta melakukan pembinaan kepada juniornya.

Sedangkan salah seorang wartawan senior yang sudah duduk di kursi roda dengan mata berkaca-kaca juga menyatakan terima kasih terhadap para wartawan muda yang menghargai seniornya yang sebagian sudah sepuh.

Pertemuan itu, menurut Syamsu Nur membuktikan bahwa tidak ada perpecahan di kalangan wartawan, sekalipun berbeda waktu dan masa pengabdian kepada masyarakat, sehingga di Sulsel diharapkan wartawan Glamur juga bisa menjadi perekat solidaritas pers lintas masa.

Menurut salah seorang wartawati senior, Nurhayana, biasanya perpecahan di organisasi pers dimulai saat pemilihan ketua. Padahal tiap pemilihan harus ada yang menang dan ada yang kalah, sehingga tidak perlu terjadi perpecahan, yang menang biasanya hanya kelompoknya diakomodir dalam kepengurusan, sedangkan kelompok lain disingkirkan.

“Inilah cikal bakal perpecahan di kalangan wartawan selama ini, sehingga di Wartawan Glamur ini, tidak perlu ada pemilhan. Yang ada penunjukan dan kesepakatan saja, agar semua tetap solid dan harmonis,” ujarnya.

Ketua Wartawan Glamur II, Iwan Azis mengatakan, Wartawan Glamur merupakan wadah silaturahmi pada wartawan lanjut umur. Di sini tidak ada rivalitas, tidak ada kepentingan politik dan yang ada hanya solidaritas dan silaturahmi, saling ketemu dan bernostalgia, sekaligus untuk saling memantau keadaan rekan secara kekeluargaan.

Pertemuan silaturahmi bisa diselenggarakan oleh inisiasi wartawan Glamur tertentu atau saling memberi info di grup WA Wartawan Glamur untuk sewaktu waktu yang memiliki kesempatan bisa kumpul di warung kopi tertentu.

Wartawan Glamur di Sulsel, hampir semua masih beraktifitas secara individu, ada yang pemilik dan pengelola pesantren, lembaga Pelatihan Jurnalistik dan Kehumasan, Penguji Kompetensi wartawan (Asesor Pers), Dosen, Penulis Buku, Pemilik Media cetak atau online, Pimred dan lainnya sambil merawat cucu cucu. (JMK-SP/PNC).

Read 673 times
Rate this item
(0 votes)
Published in Dokter News
Login to post comments
Switch mode views:
  • Font size:
  • Decrease
  • Reset
  • Increase