Jokowi Serukan Kerja Sama Intelijen Negara ASEAN

  • Saturday, Nov 21 2015
  • Written by  Phinisinews - CNN Indonesia
Presiden Joko Widodo menyerukan kerja sama kontraterorisme negara ASEAN, serta menyerukan semua pihak mematuhi hukum internasional dalam isu Laut China Selatan. (Biro Pers Cahyo) Presiden Joko Widodo menyerukan kerja sama kontraterorisme negara ASEAN, serta menyerukan semua pihak mematuhi hukum internasional dalam isu Laut China Selatan. (Biro Pers Cahyo)

Phinisinews - Malaysia, Presiden Joko Widodo menyerukan kerja sama kontraterorisme di antara negara-negara ASEAN dalam KTT ASEAN yang berlangsung di Kuala Lumpur, Malaysia, Sabtu (21/11).

Pertemuan para pemimpin negara Asia Tenggara ini memang dibayangi tragedi, sehari setelah drama penyanderaan di sebuah hotel di Mali yang menewaskan 19 orang, mayoritas merupakan warga negara asing. Sepekan sebelumnya, teror juga berlangsung di Paris, menewaskan setidaknya 129 orang.

“ASEAN perlu meningkatkan kerja sama intelijen dan melakukan kerja sama dalam memperkuat peraturan hukum,” ujar Jokowi dalam persidangan pleno KTT ASEAN ke-27, menurut pernyataan pers yang dilansir dari CNN Indonesia.

Jokowi juga meminta kerja sama yang lebih baik dalam implememtasi ASEAN Convention on Counter Terorism.

Hukum internasional di Laut China Selatan

Soal isu sensitif di Laut China Selatan, Jokowi dalam pidatonya menekankan bahwa negara ASEAN dan China harus menciptakan stabilitas dan perdamaian di kawasan. Menurutnya, negara di sekitar kawasan Laut China Selatan harus mengedepankan kerja sama.

“Saya yakin tidak ada satu pun dari kita yang menginginkan ketidakstabilan di Laut China Selatan,” ujar Jokowi.

Ia menyerukan semua negara yang terlibat dalam sengketa di Laut China Selatan untuk menghormati hukum internasional yang berlaku. Ini harus dilakukan, karena, menurutnya, China dan ASEAN memiliki kerja sama perdagangan yang erat.

“Kita telah memiliki target perdagangan dua arah sebesar USD 1 trilyun pada tahun 2020. Selain itu, investasi ditargetkan mencapai USD 150 milyar. Kata kunci saling menguntungkan perlu terus mendapatkan perhatian dalam kerjasama ini," kata Jokowi.

China, Vietnam, Filipina, Taiwan dan Brunei masing-masing mengklaim wilayah di Laut dengan nilai perdagangan US$5 triliun setiap tahunnya itu.

China telah mentransformasi tujuh wilayak koral di Kepulauan Spratly dengan membangun pulau buatan yang menurut banyak pihak bisa dipergunakan untuk keperluan militer, membuat ketegangan makin meningkat.

Read 2251 times
Rate this item
(0 votes)
Published in Internasional
Login to post comments

Galleries

 
  Penulis : Fred Daeng Narang  /  Editor : Mitha MK Bekasi, Jawa Barat (Phinisinews.com) – Master Asesor BNSP,...
  Penulis : Mitha MK / Editor : Fyan AK     Pulau Kodingareng, Makassar (Phinisinews.com) - Rektor Universitas...
  Penulis : Fred Daeng Narang  /  Editor : Mitha K Makassar (Phinisinews.com) – Sebanyak 120 kantong darah...
  Penulis : Redaksi  /  Editor : Fred Daeng Narang Bulukumba, Sulsel (Phinisinews.com) – Masyarakat adat...

Get connected with Us