Penulis : Ahmad Imron
Editor : Mitha MK
Makassar (Phinisinews.com) - Kepala TVRI Stasiun Sulawesi Selatan, Drs Sifak MSi mengatakan, dalam era konvergensi saat ini, TVRI Stasiun Sulsel terbuka untuk melakukan kerjasama kemitraan, baik program maupun konten.
TVRI Sulsel menyambut positif penawaran kerjasama dengan Lembaga Komunitas Media Siber Indonesia (LKSMI) dan Lembaga Forum Pimpinan Redaksi (LFPR) Sulsel, baik itu program talkshow, berita dan lainnya.
Hal itu dikemukakan Sifak yang didampingi Kepala Bidang Program Nurdiah, Kepala Bidang Pemberitaan Lucky Sapacua dan Kepala Bidang Teknik, saat menerima audensi empat
Pimpinan LKMSI dan LFPR Sulsel, Jabal Noor SE, Fredrich Kuen MSi, Drs Syarifuddin Lakku MM dan Ihsan Djirong SE, MM, di Makassar, Selasa.
"Mari kita duduk bersama untuk membicarakan kerjasama ini agar nyambung antara kebijaksanaan program dan pemberitaan TVRI dengan program kreatif LKMSI dan LFPR untuk kemajuan Sulsel dan kondusifitas daerah," ujar Sifak.
Ketua LKMSI, Jabal Noor mengatakan lembaga yang kami dirikan adalah wadah bagi perusahaan media pers online untuk saling bersinergi, termasuk dengan TVRI terutama untuk diskusi topik menarik yang sedang terjadi di Sulsel maupun tingkat nasional.
"LKMSI dan LFPR akan bersinergi dengan cara menjalin kerjasama program maupun konten," ujarnya.
Ketua LFPR Sulsel, Fredrich Kuen menjelaskan, saat ini informasi yang beredar ibarat tsunami yang begitu deras, jumlah wartawan dan perusahaan online bertambah jadi puluhan ribu, sistem kerja praktis, banyak berita langsung diteruskan tanpa melakukan selektifitas pilah dan pilih secara ketat, situasi ini harus cepat dikendalikan oleh banyak pihak.
"Kami tidak ingin pers tanpa sadar ikut meneruskan berita hoaks karena faktor ketidaktahuan, kurang cermat, alasan kecepatan dan lainnya yang beresiko hukum sehingga berbagai cara pembinaan tidak langsung akan dilakukan mengingat keterbatasan Dewan Pers untuk menjangkau pers di tingkat akar rumput," ujarnya.
Sebagai wadah yang menghimpun para pimpinan redaksi maka secara tetap dilakukan saling sharing, berbagi ilmu dan pengetahuan, melakukan coaching clinic berita, manajerial, pemasaran, etika maupun tentang UU Pers.
Tujuannya agar mempercepat pembinaan ke wartawan sebab pembinaan akan dilakukan oleh Pemrednya langsung untuk peningkatan kualitas SDM jurnalisnya.
"Ini kami nilai sebagai salah satu cara pembinaan efektif bagi teman jurnalis di lapangan yang masih minim pemahaman mekanisme kerja jurnalistik," ucapnya.
TVRI akan menjadi salah satu saluran dalam pembahasan topik kekinian bagi perkembangan daerah serta turut membantu kondusifitas daerah melalui topik dan pemberitaan yang sejuk, ujarnya. (AI/MMK).