Penulis : Fred Kuen / Editor : Mitha K
Makassar, 9/11 (Phinisinews.com) – Resesi Ekonomi yang melanda dunia saat ini akibat Pandemi Covid-19 juga sudah menyentuh Indonesia dan Provinsi Sulawesi Selatan, namun Sulsel dengan basis Pertanian tetap optimistis ekonominya akan tetap tumbuh positif lebih cepat dibandingkan daerah lain.
Untuk Sulsel, pertumbuhan ekonomi Q-to-Q triwulan III terhadap triwulan II itu tumbuh 8,18 persen. Jika dibandingkan angka nasional 5,05 persen, maka kecepatan pemulihan ekonomi di triwulan III di provinsi ini jauh lebih cepat dibandingkan secara rata-rata nasional.
Gubernur Sulsel, Prof HM Nurdin Abdullah, di Makassar, Senin, optimistis bahwa pada Triwulan IV, pertumbuhan ekonomi Sulsel di kisaran 1 hingga 2,5 persen secara year on year.
Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan bahwa Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia pada kuartal III-2020 minus 3,49 persen year on year. Sehingga Indonesia secara resmi masuk dalam resesi. Ekonomi Indonesia pada kuartal II 2020 juga terkontraksi.
Secara kuartal, ekonomi tumbuh 5,05 persen, secara kumulatif masih terkontraksi 2,03 persen. Pada kuartal II pertumbuhan ekonomi terkontraksi 5,32 persen.
Beberapa dampak yang mungkin terjadi setelah Indonesia masuk resesi diantaranya akan terjadi penurunan pendapatan kelompok menengah bawah secara signifikan.
Namun, ekonomi Sulsel terus mencatatkan pertumbuhan signifikan meski di tengah Pandemi Covid-19. Walaupun, Sulsel oleh BPS telah diumumkan resmi menjadi salah satu daerah yang mengalami resesi.
“Saya meyakini kalau progres kita seperti ini, pertumbuhan ekonomi kita di kuartal ke empat dan akan kita capai Insyaallah pada tahun depan, pertumbuhan kita plus 2,5 persen,” kata Gubernur.
Hal ini dapat dicapai, sebutnya, jika tidak ada hal-hal luar biasa terjadi di luar kewajaran. Dari 34 provinsi di Indonesia, 32 diantaranya mengalami pertumbuhan negatif pada triwulan III 2020. Ekonomi Sulsel pada triwulan III 2020 tumbuh kontraksi sebesar 1,08 persen.
Di tengah upaya melindungi kesehatan masyarakat di tengah pandemi Covid-19 dan pemulihan ekonomi yang dilakukan, ekonomi Sulsel terus dapat tumbuh.
Gubernur yakin Sulsel dapat melewati masa resesi ini, bahkan bisa memberikan kontribusi pertumbuhan ekonomi yang positif bagi Indonesia. Meski resesi, pemulihan ekonomi dan perekonomian sudah mulai terlihat.
“Saya sampaikan berkali-kali bahwa Sulsel itu dari krisis ke krisis punya daya tahan tersendiri. Kenapa, karena kita di sektor pangan. Oleh karena itu, saya ingatkan pada kita semua. Sulsel ini harus memberikan kontribusi pada pertumbuhan ekonomi nasional,” ucapnya.
Ia optimistis, masa ini bisa dilalui Sulsel, berkaca dari berbagai pengalaman krisis di masa lalu dengan kekuatan yang dimiliki di sektor pertanian.
“Saya kira kita tidak usah pesimistis, kita optimistis, bukan hanya Sulsel dan Indonesia. Semua negara mengalami kontraksi yang cukup kuat, makanya kita bersyukur sebagai negara agraris. Karena tidak ada satupun manusia di dunia yang menunda makan dan Sulsel adalah daerah produsen, sehingga pemulihan dari resesi ini akan berlangsung cepat serta tumbuh positif secara signifikan, Ujarnya.
Untuk mencapai pertumbuhan ekonomi positif di tengah Pandemi Covid-19 ini, Sulsel tetap menjaga kesehatan warganya dan secara ketat melaksanakan protokol kesehatan pada setiap kegiatan dengan memakai masker, menjaga jarak, serta mencuci tangan memakai sabun di air mengalir. (FK/R-HMS/MK)