Gubernur Sulsel Panen Udang Windu Saat Pandemi

Gubernur Sulsel dan Bupati Pinrang Panen Udang Windu ramah lingkungan kualitas premium untuk ekspor di Kab Pinrang, Sulsel. (Foto : Humas Pemprov Sulsel) Gubernur Sulsel dan Bupati Pinrang Panen Udang Windu ramah lingkungan kualitas premium untuk ekspor di Kab Pinrang, Sulsel. (Foto : Humas Pemprov Sulsel)
 

Penulis : Fred Kuen  /  Editor : Mitha K.

Pinrang, Sulsel, 17/11 (Phinisinews.com) - Gubernur Provinsi Sulawesi Selatan, Prof HM Nurdin Abdullah melakukan panen udang windu (udang sitto) di tengah Pandemi Covid-19 di Kabupaten Pinrang, Sulsel, dengan tetap menjalankan protokol kesehatan.

Panen udang windu ramah lingkungan kualitas premium untuk ekspor ini dilakukan di kawasan budidaya udang ramah lingkungan di Desa Waetuoe, Kelurahan Lanrisang, Kecamatan Lanrisang, Kabupaten Pinrang, Sulsel, Selasa.

“Saya kira kewajiban kita untuk terus menjaga keunggulan komoditi ekspor ini, Pinrang adalah salah satu kabupaten yang sejak dahulu sampai sekarang sebagai penghasil udang windu. Satu hal yang kita jaga, jangan sampai petani  meninggalkan budidaya udang sitto dan beralih ke jenis vaname. Kita tahu vaname ini sumbernya dari mana, sementara itu sitto dari nenek moyang kita sudah mengembangkannya,” ujar Gubernur.

Nurdin menyebutkan Sulsel memiliki pengelaman dalam pengembangan udang windu ini terhadap peningkatan kesejateraan masyarakat.

“Kadang petambak di Sulsel dalam setahun bisa 2-3 kali umroh. Satu kali panen bisa menaikkan satu keluarga umroh, haji dan sebagainya,” ucapnya.

Masuknya udang jenis vaname memiliki dampak yang besar, tetapi tidak signifikan pada peningkatan kesejahteraan petani tambak.

“Kita agak ragu karena begitu besar pengaruh vaname, tetapi tidak signifikan pada peningkatan kesejahteraan. Oleh karena itu vaname tetap jalan dengan skala bisnis besar, jenis udang windu harus tetap kita dorong sebagai pertambakan tradisional,” jelasnya.

Yang menjadi perhatian, lanjut Gubernur Nurdin adalah dukungan pada investasi prosesing udang windu yang dari hari ke hari cenderung terus turun.

“Bahan baku yang masuk ke prosesing banyak berasal dari luar Sulsel,” ujarnya.

Untuk itu, Pemprov bersama Pemda terus berupaya mendorong minat petambak untuk mengembalikan budidaya udang windu. Gubernur Nurdin meyakini udang windu adalah komoditi unggul Sulsel, dan kejayaannya seperti puluhan tahun lalu bisa kembali dengan cara menghadirkan benur yang berkualitas, menjaga kualitas air serta menghadirkan teknologi budidaya tambak.

Bupati Kabupaten Pinrang, Irwan Hamid menyebutkan bahwa udang windu adalah komoditas unggulan, di samping komoditi rumput laut. Sedangkan beras adalah komoditas penyangga ketahanan pangan nasional yang dapat dimanfaatkan untuk peningkatan kesejahteraan dan upaya pemulihan ekonomi di tengah Pandemi Covid-19 serta disaat keadaan sedang stabil..

“Bapak Gubernur sekarang berada di salah satu sentra pengembangan udang windu di Kabupaten Pinrang yang disebut Kawasan Budidaya Udang Windu Ramah Lingkungan,” jelasnya.

Di Pinrang terdapat luas areal tambak 15.026,20 hektare, khusus di Kecamatan Lanrisang luasnya 1.588,33 hektare yang meliputi dua blok pengembangan, yakni blok Lanrisang 523,23 hektare dan blok Waetuoe seluas 1.065,15 hektare.

“Kawasan ini memproduksi udang windu jenis echo-shrimp atau ramah lingkungan dengan kualitas premium yang diekspor ke Jepang,” ujarnya, serta melanjutkan bahwa saat ini juga sedang dalam proses sertifikasi untuk diekspor ke Eropa dan Amerika Serikat.

Selama kegiatan panen udang windu tersebut Gubernur, Bupati serta pejabat lainnya maupun petambak, semuanya secara ketat menjalankan protokol kesehatan yakni mengunakan masker, menjaga jarak serta mencuci tangan dengan sabun di air mengalir. (FK/R-HMS/MK).

Read 1391 times
Rate this item
(0 votes)
Published in Nasional
Login to post comments

Galleries

 
  Penulis : Fred Daeng Narang  /  Editor : Mitha MK Bekasi, Jawa Barat (Phinisinews.com) – Master Asesor BNSP,...
  Penulis : Mitha MK / Editor : Fyan AK     Pulau Kodingareng, Makassar (Phinisinews.com) - Rektor Universitas...
  Penulis : Fred Daeng Narang  /  Editor : Mitha K Makassar (Phinisinews.com) – Sebanyak 120 kantong darah...
  Penulis : Redaksi  /  Editor : Fred Daeng Narang Bulukumba, Sulsel (Phinisinews.com) – Masyarakat adat...

Get connected with Us