Penulis : Fred Kuen / Editor : Mitha K
Makassar (Phinisinews.com) – Kantor Walikota Makassar yang terletak di jalan Jend Ahmad Yani No.2 Makassar, saat ini hingga tangal 15 Juli 2021 ditutup, baik fisik maupun aktivtas di area kantor.
Pemantauan pers di Makadssar, Jumat, penutupan sementara dilakukan Walikota Makassar, Moh Ramdhan Pomanto karena di lingkungan kerjanya sebanyak 24 pegawai Pemerintah Kota Makassar terkonfirmasi positif Covid-19.
Pegawai pemerintah yang bekerja di Balai Kota selanjutnya memberlakukan kerja dari rumah atau work from home (WFH) berdasarkan surat edaran yang ditandatangani Walikota Makassar No: 060/415/ORG/VII/2021.
Walikota mengatakan, pihaknya melakukan “lock down” atau penutupan sementara kantor Balaikota setelah menerima laporan ada 24 pegawai Pemkot terpapar Covid 19.
Selain itu, seorang pegawai di kantor Dinas Pertanian dan Perikanan (DP2) yang terkonfirmasi terpapar Covid 19 telah meninggal dunia.
Untuk itu, lanjutnya, pihaknya telah memerintahkan tim khusus untuk melakukan tracing terhadap kontak erat. Hal ini dilakukan guna mengetahui asal mula dan apakah masih ada yang terpapar Covid 19 di lingkungan Pemkot.
Saat ini Kantor Balaikota Makassar sudah disemprot dengan cairan desinfektan untuk mencegah agar penyebaran virus corona tidak meluas.
“Saya sudah perintahkan Covid Hunter melakukan tracing terhadap kontak erat yang terpapar sambil melakukan penyemprotan disinfektan,” ujar Walikota Ramdhan.
Pemkot Makassar secara terpadu memantau pelaksanaan PPKM skala mikro serta penerapan protokol kesehatan secara ketat melalui Satuan Tugas Makassar Recover dengan penerapan disiplin tinggi.
Satgas Makassar Recover yakni Tim Raika, Tim Covid Hunter, Tim Detektor dengan tugas masing masing.
Tim Raika yaitu tim pengurai kerumunan yang menjalankan tugasnya siang dan malam, yang memantau kerumunan orang di tempat keramaian, termasuk di Mall, tempat wisata dan lainnya, sedangkan malam hari, terutama di tempat hiburan malam.
Tim Covid Hunter adalah tim yang akan memburu dan mencari tahu siapa saja warga yang suspek hingga terkonfirmasi Covid-19 di Kota Makassar dengan tugas khusus bertujuan menekan penyebaran Covid-19 di kota ini serta tugas umum melakukan Tracing, Testing dan Treatment.
Tiap tim dari Satgas Covid Hunter ini terdiri dari masing masing dua dokter, perawat, satpol PP dan polisi serta satu orang dari unsur TNI di 153 kelurahan di penjuru Kota Makassar. Selain itu disiapkan juga 17 unit mobil ambulans Covid Hunter.
"Di mobil itu ada antigennya, ada suplemennya yang akan diberikan kepada orang-orang yang suspek maupun orang yang berkontak erat degan suspek," ujarnya.
Sedangkan Tim Detektor terdiri dari ribuan relawan dan tenaga kesehatan yang dilibatkan dalam penanganan pencegahan penyebaran covid-19 di Kota Makassar. Perekrutan relawan nakes yang termasuk dalam bagian imunitas kesehatan, melibatkan dokter yang tergabung dalam Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dan tenaga perawat dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI).
Tim relawan detektor dan nakes terjun langsung ke rumah warga. Melakukan screening dan pengumpulan data terkait penyebaran Covid-19 di Makassar.
"Proses screening atau pengumpulan data umum, akan dipilah mana OTG (orang tanpa gejala) dan mana orang terpapar Covid-19," ucapnya.
Selain itu, kegiatan vaksinasi juga terus dilakukan untuk masyarakat umum memanfaatkan berbagai fasilitas umum yang mampu menampung masyarakat dalam jumlah banyak, termasuk memanfaatkan aula utama mall untuk kegiatan vaksinasi dengan penerapan aturan yang ketat sehingga berlangsung tertib dan sesuai prokes. (FK/MK).