Penulis : Fred K / Editor : Mitha MK
Makassar (Phinisinews.com) – Walikota Makassar, Moh Ramdhan Pomanto menyatakan akan melakukan evaluasi menyeluruh terhadap kinerja Satgas Makasar Recover, maupun aparat camat, lurah, RW, RT sebagai pendukung bila pelayanan penanganan Covid-19 yang diberikan belum maksimal.
“Kami responsif dan akan melakukan evaluasi cepat terhadap kinerja dan mekanisme kerja satuan tugas yang kami bentuk untuk mempercepat pemulihah Makassar dari Pandemi Covid-19,” katanya di Makassar, Senin.
Pemantauan Pers selama dua hari pertama turun lapangan (9-10/7), Tim Detektor yang merupakan satu dari tiga tim Satuan Tugas (Satgas) Makasar Recover menuai banyak kritik di media sosial yang diserta bukti foto.
Beberapa relawan Tim Detektor diketahui tidak disiplin terhadap SOP yang ditetapkan yakni ada yang sering melepas masker dan koas tangan saat melakukan tracing dengan cara pemeriksaan suhu tubuh, saturasi oksigen, denyut nadi, hingga tekanan darah dari rumah ke rumah (door to door), mengendarai motor bergonceng tiga menggunakan pakaian APD (alat pelindung diri) dan lainnya.
Masyarakat cukup kritis terhadap pelayanan tersebut, dan selalu menanyakan surat tugas tim detektor, hasil swab atau PCR terakhir serta kartu vaksin untuk melindungi keluarganya dari virus korona, mengingat Tim melakukan layanan dari rumah ke rumah yang mungkin saja membawa virus tersebut.
Jadi, sebelum Tim Detektor bekerja, biasanya mereka harus menjawab pertanyaan masyarakat dulu. Setelah warga yakin, barulah tracing (menelusuri) dilakukan.
Walikota mengakui pihaknya sejak hari pertama juga turun langsung ke lorong tempat para tim detektor bekerja untuk memastikan tidak kekurangan satu apapun dan berjalan lancar.
Dari pantauannya di dua kecamatan, yakni Kecamatan Mariso dan Ujung Pandang. Kecamatan Mariso masih ditemukan kekacauan dalam pelaksanaan tugas tim detektor.
Banyak warga yang tidak tahu akan ada pendataan pemeriksaan kesehatan gratis. Lalu tim detektornya kasian tidak sesuai urutan rumah yang dia periksa. Dari ujung lorong ke ujung lorong lain, lalu kembali lagi ke tengah. Ini menyiksa tim detektor.
Hal itu terjadi karena kurangnya dukungan pihak camat dan lurah tentang program ini. Dan Walikota menyatakan tidak akan mentolerir tindakan tersebut.
“Jadi, ternyata camat dan lurah yang kurang responsif terhadap program ini. Hari ini saya maafkan. Tetapi kalau hari hari selanjutnya masih begini, saya tidak segan-segan mengganti. Saya butuh orang yang kerja, bukan ogah-ogahan dengan warganya,” ujar Ramdhan.
Lain lagi di kecamatan Ujung Pandang sekitar Jalan Lompobattang, Rapih, Tim Detektor dan dukungan camat dan warga terlihat terorganisir dengan baik.
“Alhamdulillah di kecamatan ini terlihat beda. Kelihatan mana yang memang mengedukasi dan menginfokan warganya jika ada program pemerintah pendataan pemeriksaan kesehatan gratis demi menekan penyebaran covid 19,” ucapnya.
Tim Detektor melibatkan 15.306 personil, terdiri dari 10.000 orang relawan, 5.000 orang tenaga kesehatan (Nakes) dan 306 dokter yang bertugas di 153 Kelurahan dan melakukan tracing di 5.000 RT.
Pemkot Makassar secara terpadu memantau pelaksanaan PPKM skala mikro serta penerapan protokol kesehatan secara ketat melalui Satuan Tugas Makassar Recover dengan penerapan disiplin tinggi.
Satgas Makassar Recover yakni Tim Raika, Tim Covid Hunter, Tim Detektor dengan tugas masing masing.
Tim Raika yaitu tim pengurai kerumunan yang menjalankan tugasnya siang dan malam, yang memantau kerumunan orang di tempat keramaian, termasuk di Mall, tempat wisata dan lainnya, sedangkan malam hari, terutama di tempat hiburan malam.
Tim Covid Hunter adalah tim yang akan memburu dan mencari tahu siapa saja warga yang suspek hingga terkonfirmasi Covid-19 di Kota Makassar dengan tugas khusus bertujuan menekan penyebaran Covid-19 di kota ini serta tugas umum melakukan Tracing, Testing dan Treatment.
Tiap tim dari Satgas Covid Hunter ini terdiri dari masing masing dua dokter, perawat, satpol PP dan polisi serta satu orang dari unsur TNI di 153 kelurahan di penjuru Kota Makassar. Selain itu disiapkan juga 17 unit mobil ambulans Covid Hunter.
Di mobil itu ada antigennya, ada suplemennya yang akan diberikan kepada orang-orang yang suspek maupun orang yang berkontak erat degan suspek.
Masyarakat umum diharapkan tetap patuh secara ketat melaksanakan protokol kesehatan, dengan wajib memakai masker di semua aktivitas, sesering mungkin mencuci tangan dengan sabun di air mengalir atau menggunakan hand sanitizer serta tetap menjaga jarak dan menghindari kerumunan. (FK/MMK).