Walikota Makassar, Moh Ramdhan Pomanto menghentikan program isolasi apung menggunakan kapal Pelni KM Umsini di Makassar, karena BOR (Bed Occupancy Rate) keterisian tempat tidur sudah sangat rendah 2,5 persen. (Foto : Humas Pemkot Makassar). Walikota Makassar, Moh Ramdhan Pomanto menghentikan program isolasi apung menggunakan kapal Pelni KM Umsini di Makassar, karena BOR (Bed Occupancy Rate) keterisian tempat tidur sudah sangat rendah 2,5 persen. (Foto : Humas Pemkot Makassar).
 

Penulis : Fred K  /  Editor : Mitha MK

Makassar (Phinisinews.com) – Pemerintah Kota Makassar secara resmi menghentikan program isolasi apung  menggunakan Kapal Pelni KM Umsini bagi penderita terpapar covid-19 di Kota Makassar yang selama ini ditempatkan di perairan sekitar Pantai Losari.

“Alhamdulillah kita akhiri program isolasi apung menggunakan kapal Pelni, karena BOR (Bed Occupancy Rate) keterisian tempat tidur sudah sangat rendah untuk seluruh Kota Makassar yakni hanya delapan (8) persen. Di kapal ini BOR nya 2,5 persen. Sehingga sudah selayaknya dinilai bahwa program isolasi terpadu itu berhasil,” kata Walikota Makassar, Moh Ramdhan Pomanto di Makassar, Selasa..

Keberhasilan itu karena tingkat isian kapal (BOR) oleh penderita terpapar covid-19 sudah sangat sedikit dari kapasitas 1.000 pasien.

Jumlah pasien covid isolasi terpadu (isolasi apung) menggunakan kapal KM Umsini selama dua bulan beroperasi sebanyak 275 orang .

“Alhamdulillah semua sembuh. Terakhir masih ada delapan orang pasien, namun  hari ini semua sudah pulang dan sembuh,” ucapnya.

Salah satu pasien terpapar yang dirawat di isolasi apung tersebut, Putri mengucapkan terima kasih kepada Wali Kota Makassar atas fasilitas luar biasa selama ia menjalani isolasi.

“Terima kasih banyak Pak Wali. Saya dan teman-teman yang pernah isolasi di kapal ini sangat senang. Fasilitasnya luar biasa. Vitamin dan makanannya terjaga, sehingga saya hanya enam hari dirawat sudah sembuh,” ungkapnya.

Walikota berharap tidak ada lagi kapal isolasi terpadu. “Ini bukan sekedar program tapi ini sebuah sejarah yang membuat mata dunia melirik ke Kota Makassar dan menjadikannya contoh. Tetapi jangan lengah, tetap patuhi protokol kesehatan,” ujarnya.

Prokes tetap dilakukan ketat yakni harus tetap menggunakan masker dan double masker untuk semua aktivitas, menjaga jarak dan menghindari kerumunan di ruang publik serta tetap terus mencuci tangan menggunakan sabun di air mengalir sebelum dan setelah melakukan aktivitas, dimanapun itu.

Untuk penanganan selanjutnya, Pemkot akan mengevaluasi setiap bulan serta akan mengantisipasi jika ada lonjakan terpapar covid-19 secara tiba-tiba.

Salah satunya dengan menggencarkan vaksinasi massal di Kota Makassar pada setiap kelurahan yang termasuk dalam program sistem sapu jagad 100 vaksin untuk satu RT per hari 100 persen. (FK/PR/MMK).

Read 903 times
Rate this item
(0 votes)
Published in Nasional
Login to post comments

Galleries

 
  Penulis : Redaksi  /  Editor : Fred Daeng Narang Bulukumba, Sulsel (Phinisinews.com) – Masyarakat adat...
  Penulis : Fred Daeng Narang  /  Editor : Mitha K Makassar (Phinisinews.com) – Kawasan Wisata Terpadu Gowa...
  Penulis : Andi Mahrus Andis.   Makassar (Phinisinews.com) - Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Provinsi Sulawesi...
  Penulis : Redaktur Medan (Phinisinews.com) - Ketua Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) Pers Indonesia, Hence...

Get connected with Us