Prof Hafied : Jurnalis Perlu Diajak Menyebarluaskan Hasil Riset

Guru Besar Ilmu Komunikasi Unhas, Prof Dr Hafied Cangara :Jurnalis perlu diajak menyebarluaskan hasil-hasil riset agar hasil penelitian lebih memasyarakat. Guru Besar Ilmu Komunikasi Unhas, Prof Dr Hafied Cangara :Jurnalis perlu diajak menyebarluaskan hasil-hasil riset agar hasil penelitian lebih memasyarakat.
 

Penulis : Mitha MK  /  Editor : Fred K

Makassar (Phinisinews.com) – Guru Besar Ilmu Komunikasi  Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar, Prof Dr Hafied Cangara mengatakan, jurnalis perlu diajak menyebarluaskan hasil-hasil riset sehingga hasil penelitian lebih memasyarakat.

Sebab, selama ini dosen dan peneliti menulis untuk memenuhi tuntutan publikasi, karena itu metodologi dan bahasanya, serta terget sasarannya memang bukan untuk pasar pengguna, melainkan untuk masyarakat ilmiah.

Hal itu dikatakan Prof Hafied, ketika bersama Rektor IPB, Dirjen  Distiristek dan beberapa narasumber lain menjadi pembicara pada Webinar “Kolaborasi MBKM Dalam Pengembangan Riset, Inovasi dan Teknologi di era Disrupsi “ melalui zoom, Senin.

Menurut dia, para dosen dan peneliti sudah terbiasa dengan format laporan yang sudah terstandar secara ilmiah menggunakan bahasa sains. Para industriawan kehilangan komunikasi dengan peneliti (missing link) serta para pengguna tidak memahami hasil riset.

Sedangkan masyarakat pengguna memerlukan bahasa dan petunjuk praktis yang lebih sederhana, mudah dimengerti serta mudah diaplikasi, sehingga jurnalis perlu diajak menyebarluaskan hasil riset tersebut dengan bahasa wartawan yang lugas.

Di sisi lain, sebagian besar jurnalis lebih berorientasi pada informasi terkini, aktual, cepat dan menarik serta mungkin kurang tertarik terhadap hal-hal yang berkaitan dengan riset karena faktor kurang memahami, tidak diajak dan lainnya.

“Sangat langka jurnalis tertarik menulis tentang hasil-hasil riset,” ujar Prof Hafied. Padahal, lanjutnya, hasil riset berkaitan dengan peningkatan kesejahteraan masyarakat yang notebene meningkatkan pertumbuhan ekonomi nasional.

Dia menguraikan, saat ini ada ribuan hasil penelitian yang dilakukan oleh Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Perguruan Tinggi dan Puslitbang Kementerian dan Badan Pemerintah yang tidak bisa dipasarkan.

Padahal, hasil-hasil riset tersebut harusnya bisa diaplikasikan, ditindaklanjuti dan dimanfaatkan oleh dunia usaha, dunia industri serta pemangku kepentingan lainnya dari hulu sampai hilir.

Berarti selama ini ada kesenjangan antara peneliti, industri, jurnalis dan pengguna, ucapnya, sehingga kesenjangan ini harus dijembatani atau dikomunikasikan melalui peran jurnalis.

Prof Hafied mencontohkan saat dirinya menjabat Ketua LPPM Unhas, dan meminta kepada seorang teman jurnalis mewawancarai peneliti untuk mengenalkan bibit jagung unggul dan lampu energi sinar matahari.

Hasilnya, beberapa petani datang dari pedalaman dan minta difasilitasi untuk bertemu dengan para penelitinya agar hasil penelitian itu bisa dimanfaatkan.

Untuk itu, menurut dia, diperlukan unit-unit atau direktorat difusi inovasi di setiap lembaga riset yang tidak hanya terampil mengkomunikasikan, tetapi juga mampu memahami apa yang dikomunikasikan.

Para peneliti tidak boleh hanya fokus pada publikasi ilmiah, tetapi juga mengenalkan hasil risetnya kepada publik melalui digital media yang sudah tersedia dan lebih mudah, bahkan gratis.

Untuk itu, menurut Prof Hafied, “Science Communication” sudah waktunya disosialisasikan dan diaplikasikan pada semua sektor riset untuk mendorong Indonesia masuk 10 negara besar tahun 2035. (MMK/FK).

Read 855 times
Rate this item
(1 Vote)
Published in Nasional
Login to post comments

Galleries

 
  Penulis : Redaksi  /  Editor : Fred Daeng Narang Bulukumba, Sulsel (Phinisinews.com) – Masyarakat adat...
  Penulis : Fred Daeng Narang  /  Editor : Mitha K Makassar (Phinisinews.com) – Kawasan Wisata Terpadu Gowa...
  Penulis : Andi Mahrus Andis.   Makassar (Phinisinews.com) - Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Provinsi Sulawesi...
  Penulis : Redaktur Medan (Phinisinews.com) - Ketua Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) Pers Indonesia, Hence...

Get connected with Us