Budayawan dan Ulama Perlu “Sharing” Pengetahuan

Rapat Koordinasi Pencegahan Pelanggaran Pemilu Bersama Stakeholder, Bawaslu, Tokoh Ulama dan Budayawan Sulsel. (Foto : Dok Bawaslu Sulsel). Rapat Koordinasi Pencegahan Pelanggaran Pemilu Bersama Stakeholder, Bawaslu, Tokoh Ulama dan Budayawan Sulsel. (Foto : Dok Bawaslu Sulsel).
 

Penulis : Andi Mahrus Andis.  

Makassar (Phinisinews.com) - Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Provinsi Sulawesi Selatan membuka forum koordinasi tentang Pencegahan Pelanggaran Kampanye Pemilu, di Makassar, Sabtu. Stakeholder yang hadir dalam rapat itu, selain tokoh agama juga budayawan dan pegiat budaya, antara lain Prof Andi Halilintar Latief, Ahmadi Haruna dan Fred Kuen Daeng Narang.

Pertemuan tersebut dipimpin Anggota Bawaslu Sulsel, Drs Saiful Jihad, M.Ag serta dihadiri Ketua  Bawaslu Sulsel, Mardiana Rusli, SE, M.I.Kom.

Saya (Andi Mahrus Andis) pun ikut hadir dan mendapat kesempatan untuk berbicara. Saya katakan, forum hari ini cukup membahagiakan kami, khususnya bagi pemikir dan pegiat budaya.

Pertemuan "sanding" antara budayawan dengan ulama, baru pertama kali dilakukan. Biasanya, jika para ulama bertemu, tidak pernah dilibatkan budayawan. Akibatnya, kadang terjadi miskomunikasi pemikiran syar'iyah  dalam hal memahami budaya. Bahkan, ulama tidak segan-segan mengeluarkan fatwa "abu-abu" terhadap satu tradisi budaya masyarakat berdasarkan hasil tafsir sepihak.

Tanpa perkiraan sebelumnya, rupanya pernyataan saya itu mendapat aplaus dari peserta forum. Ahmadi Haruna, aktor teater dan penulis yang duduk di samping saya, berbisik, "Betul. Budayawan dan Ulama harus bersatu. Perlu saling berkoordinasi (sharing pengetahuan) untuk memadukan pemahaman agama dan budaya terhadap fenomena sosial yang terjadi di lingkungannya".

Kepada Petugas Bawaslu, saya menitip pesan, antara lain, agar segera menyusun strategi kampanye Pemilu 2024 dengan pendekatan budaya dan agama. Selain itu, nilai-nilai kearifan lokal Bugis-Makassar, seperti 'sipakatau' (saling memanusiakan) dan 'siamasei' (saling menyayangi) antarsesama pendukung calon, perlu dijadikan referensi dalam pelaksanaan kegiatan kampanye.

Budayawan dan ulama, setidaknya, diberikan peluang untuk mendampingi Bawaslu dalam kegiatan sosialisasi kebijakan dan pengawasan kampanye, serta imbauan agar seluruh masyarakat ikut menyukseskan terwujudnya kampanye damai serta pemilihan umum yang aman dan tertib, hendaklah terus digalakkan, baik melalui media sosial (cetak dan internet) maupun risalah khotbah di tempat-tempat peribadatan.

Semoga Bawaslu, Budayawan dan Ulama dapat menjadi mitra yang padu untuk menjalankan tugas-tugas mulia pada proses pesta demokrasi 2024. (Editor : Fred Kuen Daeng Narang).

Read 820 times
Rate this item
(0 votes)
Published in Nasional
Login to post comments

Galleries

 
  Penulis : Fred Daeng Narang  /  Editor : Mitha MK Bekasi, Jawa Barat (Phinisinews.com) – Master Asesor BNSP,...
  Penulis : Mitha MK / Editor : Fyan AK     Pulau Kodingareng, Makassar (Phinisinews.com) - Rektor Universitas...
  Penulis : Fred Daeng Narang  /  Editor : Mitha K Makassar (Phinisinews.com) – Sebanyak 120 kantong darah...
  Penulis : Redaksi  /  Editor : Fred Daeng Narang Bulukumba, Sulsel (Phinisinews.com) – Masyarakat adat...

Get connected with Us