Saturday, 21 September 2024 05:29
 

Penulis : Mitha MK    /   Editor : Fyan AK

Makassar (Phinisinews.com) – Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) Pers Indonesia lisensi Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) melalui Asesor Kompetensi Pers, Fredrich Kuen, M.Si, di Makassar, Sabtu, menyerahkan Sertifikat Kompetensi Wartawan kepada dosen pengampuh ilmu jurnalistik yang dinyatakan kompeten kepada dua (2) dosen Universitas Muhammadiyah Bone.

Kedua dosen tersebut adalah Wakil Rektor I Bidang Akademik, Dr Muh Safar, S.Pd, M.Pd, C.Ed dan Ketua Program Studi Bahasa, Andi Srimularahmah, S.Pd, M.Pd Universitas Muhammadiyah Bone, Sulawesi Selatan, setelah sebelumnya menyelesaikan pelatihan dan praktek berbasis kompetensi berdurasi 32 jam, “Competency-Based Journalism Training for Editors” serta mengikuti Uji Kompetensi Sertifikasi Kompetensi Wartawan (SKW) lisensi BNSP.

Pelatihan berbasis kompetensi dilakukan oleh Lembaga Pendidikan dan Pelatihan Phinisi Pers Multimedia Training Center (P2MTC) Makassar, Jalan Metro Tanjung Bunga, Ruko Mall GTC GA.9 No.7 Makassar (contact Admin 0815 3332 2118) dengan materi latih, “Understand as a gatekeepers, Planning and coverage +praktek, Editing news+praktek, Editing and weighting+praktek, Editing photo+praktek, Layout on rublic+praktek, KEJ+praktek, serta Exercise editorial discration.”

Sedangkan Uji Kompetensi Wartawan Madya dilakukan melalui metode observasi dengan portofolio pendukung karya tulis penelitian Jurnal Sinta 3 (tiga) dilakukan di Tempat Uji Kompetensi (TUK) Yayasan Pers Multimedia Phinisi Kuensyam (Y-PMPK) LSP PI Lisensi BNSP dengan Alamat yang sama dengan P2MTC Makassar.

Ketika dicegat wartawan,  Asesor Kompetensi Pers, Fredrich menyatakan pihaknya menyambut positif bahwa Sertifikasi Kompetensi Wartawan (SKW) lisensi lembaga sertifikasi negara BNSP bukan hanya diminati wartawan secara umum, tetapi juga oleh berbagai kalangan yang terkait dengan dunia jurnalistik serta pengajar ilmu ilmu jurnalstik.

Dia merinci, untuk dosen pengampuh ilmu jurnalistik yang ingin mengikuti SKW lisensi BNSP harus memenuhi persyaratan, seperti harus terlebih dahulu mengikuti pelatihan berbasis kompetensi sesuai level kompetensi yang diinginkan serta didukung pertofolio karya tulis penelitian untuk wartawan muda Jurnal Sinta 4, Wartawan Madya Jurnal Sinta 3 dan Wartawan Utama Jurnal Sinta 2 atau Jurnal Internasional Scopus.

Tujuannya, untuk menyeimbangkan pengetahuan teori dan praktek jurnalis untuk semua level bagi dosen pengampuh ilmu jurnalistik, sehingga para pengampuh kompeten dan professional dalam penerapan ilmunya kepada mahasiswa.

Wakil Rektor Universitas Muhammadiyah Bone, Dr Muh Safar dalam testimoninya mengatakan, pihak universitasnya menganjurkan untuk semua dosen melengkapi diri dengan sertifikasi  kompetensi untuk mata kuliah apapun yang memungkinkan dan khusus untuk kompetensi wartawan diarahkan untuk dosen pengampuh ilmu jurnalistik dan ilmu bahasa.

Tujuannya agar pengajaran dilakukan secara kompeten dan professional untuk menghasilkan luaran berkualitas tinggi. (MMK/FAK).

Saturday, 14 September 2024 05:16
 

Oleh : Sizuka *

Jakarta (Phinisinews.com) - Merupakan media elektronik tertua di dunia, radio pada masanya pernah menjadi media primer yang efektif dalam membangun propaganda di sebagian besar negara. Di Indonesia, proklamasi kemerdekaan untuk pertama kalinya disiarkan melalui Radio Hoso Kyoku oleh Joesoef Ronodipoero yang dapat didengar ke seluruh dunia.

Kemudian, Bung Tomo juga menggunakan radio untuk mengobarkan semangat perjuangan melawan sekutu pada Oktober--November 1945 di Surabaya.

Radio pada masa kini mungkin tak lagi menjadi media penyiaran unggulan di tengah gempuran teknologi komunikasi, tetapi radio tergolong media tangguh yang mampu bertahan eksis sampai hari ini. Dalam beradaptasi mengikuti perkembangan zaman stasiun radio pun terpaksa harus ikut hadir ke berbagai platform demi menjaganya tetap ada di antara audiens yang bertebaran di jagat digital.

Padahal, siaran radio secara tradisional seperti halnya membaca buku fisik, lebih banyak menawarkan manfaat kesehatan mental bagi para pendengarnya. Berbeda ketika siaran radio dinikmati melalui gawai, platform digital, dan dalam jaringan internet, maka fungsi terapinya akan berkurang bahkan hilang karena audiens radio dalam waktu bersamaan terpapar layar gawai dan terperangkap dalam aktivitas online yang berpotensi menimbulkan adiksi.

Akan tetapi apa lacur, perkembangan teknologi memaksa semua jenis media bermigrasi ke platform digital tanpa terkecuali media berbasis audio seperti radio maupun media tulis.

Pakar komunikasi dari Universitas Hasanuddin Makassar, Mitha Mayestika Kuen, M.I.Kom berpandangan bahwa radio tidak lenyap karena mampu beradaptasi dengan teknologi modern.

Sudah semestinya radio melakukan transformasi digital untuk menyesuaikan dengan tuntutan pendengar era kekinian, termasuk menjadi wadah informasi yang menampilkan visual secara langsung dan beradaptasi dengan perubahan zaman.

“Untuk tetap relevan, radio harus beroperasi di multiplatform kekinian seperti podcast dan media sosial sehingga dapat meningkatkan pencapaian target audiens dan mengembangkan kemampuan para penyiar,” kata Mitha.

Di antara gemerlap media layar kaca dan pesona media sosial, radio tetap memperoleh tempat tersendiri di hati para pendengar setia, karena berbagai kelebihannya dalam membangun kedekatan emosional dengan audiens.

Karena output siaran radio bersifat auditif  sehingga membangun imajinasi. Radio dapat menciptakan theatre of mind dengan menggunakan kata-kata yang memvisualisasikan apa yang disampaikan  sehingga pendengar dapat terbuai perasaannya saat mendengarkan (misalnya) drama radio.

Radio juga memiliki sifat partisipasif karena terdapat hubungan emosional antara pendengar dan penyiar. Hubungan interaktif antara penyiar dan pendengar yang sangat mudah dilakukan, membuat pendengar merasa dekat dengan penyiar.

Apalagi radio tidak menuntut kemampuan membaca atau melihat, melainkan sekadar kemampuan mendengar.

Hal demikian membuat radio lebih akrab dan hangat dalam membuat rasa kedekatan antara penyiar dan pendengar, menurut kandidat doktor Ilmu Komunikasi Unhas itu.
 

Fungsi terapi


Bagi pendengar, siaran radio yang dinikmati secara klasik yakni dari perangkat pesawat radio dapat memberi manfaat bagi kesejahteraan dan kesehatan mental. Mengapa mesti dari perangkat khusus radio? Karena mendengarkan radio sambil terhubung dengan internet malah berisiko mengganggu kesehatan mental, termasuk terkena sindrom Fomo.

Bila mendengarkan radio dari gawai yang terhubung internet, sangat besar kemungkinan audiens juga membuka media sosial, yang cenderung menyeret warganet untuk terus berselancar di media maya.

Ketika menatap layar, otot mata juga dipaksa bekerja lebih keras karena menyesuaikan dengan cahaya layar yang berpendar-pendar. Maka mendengarkan siaran radio dari perangkat khusus, seperti halnya membaca buku fisik, lebih sehat.

Ilmuwan Psikologi dari Universitas Diponegoro (Undip) Semarang, Jawa Tengah, Aldani Putri Wijayanti, S. PSi. M.Sc., mengemukakan bahwa sebenarnya ketika mendengarkan--apa pun-- itu termasuk proses mental. Pendengaran melibatkan mekanisme otak yang kompleks dalam memproses suara, termasuk ucapan, musik, dan bunyi.

Mendengarkan radio, utamanya program interaktif, atau musik yang diputar secara acak -- berbeda dengan daftar putar yang bisa kita atur seperti di layanan musik digital-- khususnya unsur refleksi emosi yang positif lewat lirik atau nada yang kita bisa terhubung dan menyukainya, karena ada kegirangan oleh sebab baru mendengarnya atau tidak sengaja mendengarnya.

“Ini menjelaskan kenapa kalau ada yang punya distress psikologis dan random memutar radio itu bawaannya bisa lebih enteng,” kata Alda.

Musik yang diperdengarkan secara acak juga memberikan stimulasi kognitif yang beragam, membantu otak tetap fleksibel dan terbuka terhadap pengalaman baru.

Program radio yang interaktif, memungkinkan pendengar merasa terhubung, tidak seperti menonton televisi atau layanan streaming film yang satu arah. Keterhubungan dan saling interaksi seperti kirim-kirim salam lewat radio dapat mengurangi perasaan kesepian dan meningkatkan kesejahteraan emosional (emotional wellbeing).

Menurut dosen Fakultas Psikologi Undip itu, keterlibatan aktif dalam program, seperti mengirim pesan atau berpartisipasi dalam diskusi, merangsang otak untuk berinteraksi sosial dan membangun empati.

"Journal of Happiness Studies" mengungkap, mendengarkan musik termasuk dari program radio bisa membuat hidup lebih puas dan bahagia.

Selama pandemi COVID-19 lalu, studi dari BBC Sounds bersama Universitas Sussex juga mengungkap bahwa mendengarkan radio membuat seseorang merasa tidak sendirian dan tetap merasa normal di tengah situasi yang serba tidak pasti.

Radio jadi teman setia yang membantu seseorang tetap waras dan bahagia, ujar pengurus Ikatan Psikologi Klinis – HIMPSI Jawa Tengah itu.

Sementara bagi penyiar, siaran radio memberi banyak tantangan. Karena bagaimana mengemas informasi atau acara secara menarik hanya dengan modal suara atau audio, itu membutuhkan keterampilan yang kompleks.

Tak heran bila radio menjadi semacam tempat penggemblengan para broadcaster. Banyak jebolan radio yang sukses berkarier di media penyiaran lain atau dunia hiburan. Nama seperti Indy Barends, Indra Bekty, Deddy Mahendra Desta, Nycta Gina, serta Sarah Sechan hanyalah beberapa dari deretan nama penyiar radio yang memiliki karier cemerlang di layar kaca.

Nostalgia di udara

Membentang sejarah kemunculan radio, kiranya dapat dimulai tahun 1895 ketika seorang penemu Italia Guglielmo Marconi untuk pertama kalinya membuat transmisi suara radio. Adapun perkembangan siaran radio di tanah air dimulai pada 16 Juni 1925 oleh Batavia Radio Vereniging (BRV) di Batavia atau Jakarta.

Media radio konon setia membersamai derap perjuangan anak bangsa dalam menyebarkan informasi penting terkait pergerakan termasuk propaganda dalam menyulut semangat perlawanan terhadap penjajah.

Hingga kehadiran Jepang pada Maret 1942, yang membubarkan radio-radio swasta karena menyadari bahaya propaganda yang disebarkan melalui radio. Jepang pun menerapkan siaran secara terpusat lewat pendirian Pusat Jawatan Radio (Hoso Kanri Kyoku), meski pada akhirnya radio itulah yang “dibajak” untuk mengabarkan proklamasi kemerdekaan RI ke seantero dunia.

Sementara R.A. Darja, yang saat itu menjadi pimpinan siaran Radio Hoso Kyoku, mengucapkan kalimat ikonik, “Di sini Bandung, siaran Radio Republik Indonesia”. Dari situlah cikal bakal lahirnya RRI menggantikan Radio Hoso Kyoku, yang pada 11 September dirayakan sebagai Hari Radio Nasional.

Radio sebagai media lintas zaman pernah menjadi favorit masyarakat kebanyakan dan tetap diminati hingga kini sebagai media hiburan yang mudah dinikmati karena kepraktisan untuk mengaksesnya. Selain hiburan musik, program sandiwara radio di kisaran dekade ‘60–‘80an berjaya mengisi ruang udara Indonesia.

Anda yang termasuk Generasi X kemungkinan besar memiliki nostalgia tatkala bersama anggota keluarga atau teman-teman sebaya mengerumuni pesawat radio untuk menyimak cerita sandiwara seraya angan mengawang-awang membayangkan para pelakon beraksi.

Padahal anda hanya dikelabui oleh permainan efek suara, tetapi derap langkah kuda, bunyi persilangan bilah pedang, derit pintu, atau suara desah angin begitu terasa nyata. Para pendengar pun dibuai dalam gelombang imajinasi selama mengikuti jalan cerita seperti “Saur Sepuh”, “Tutur Tinular”, atau “Mahkota Mayangkara” dan lainnya.

Keesokan harinya, Anda bakal berkumpul lagi seperti biasa karena penyiar menjanjikan episode selanjutnya akan diputar pada hari berikutnya dan jam yang sama. Menikmati sandiwara radio pada zaman itu sungguh membutuhkan kesabaran karena episode demi episode harus ditunggu dan tidak dapat diputar ulang layaknya layanan serial audio on demand yang dapat diputar kapan saja kita mau. Namun justru di situlah letak sensasinya.

Maka nikmatilah siaran radio secara tradisional demi memperoleh manfaat optimal bagi kesejahteraan mental. (Artikel ini dikutip dari ANTARANEWS.COM yang disiarkan 12.09.2024. 10.58 WIB / Redaktur). Link : https://www.antaranews.com/berita/4327411/sehat-dan-berjaya-bersama-media-massa-tertua-di-dunia

Catatan : Sizuka adalah Redaktur Lifestyle ANTARA (Kantor Berita Indonesia).

Tuesday, 06 August 2024 14:02
 

Penulis : Uci S  /  Editor : Fred Daeng Narang

Malino, Gowa, Sulsel (Phinisinews.com) -  Dansecata Rindam XIV/Hasanuddin,  Letkol Inf Faizal Amin, S.IP, mengatakan, pengetahuan membela negara tidak selamanya  harus dengan berperang atau angkat senjata, tetapi dengan mengisi kegiatan-kegiatan positif guna membangun Bangsa.

Salah satunya, belajar dengan giat untuk meraih cita-cita setinggi langit, menanamkan nilai-nilai kebangsaan, dan itu sangat diperlukan, agar nantinya anak didik dapat mengingat jasa-jasa para pahlawan dalam merebut kemerdekaan yang sekarang dapat kita rasakan bersama saat ini.

Hal itu dikatakan Dansecata Faizal Amin dihadapan puluhan murid SD Impress Tassalla, Kecamatan Tinggimoncong, Kabupaten Gowa, Provinsi Sulawesi Selatan, sekitar 76 kilometer dari Makassar, Selasa.

Kunjungan ke salah satu SD di daerah wisata ketinggian itu dilakukan Faizal usai menutup kegiatan akhir Sekolah Calon Tamtama (SECATA) Rindam XIV / Hasanuddin di Malino, yang melaksanakan kegiatan latihan berganda sebagai bahan mengakhiri pendidikan selama  tiga setengah bulan.

Di sekolah SD itu, Dansecata memberikan tambahan ilmu Pengetahuan, cinta tanah air serta menyanyikan lagu Kebangsaan Indonesia Raya dan lagu kebangsaan lainnya

Melalui pembekalan seperti ini pula, lanjutnya, TNI AD berkeinginan menciptakan dan membentuk generasi muda tangguh yang menjadi harapan dan tumpuan masa depan bangsa, serta sebagai patriot pembela Tanah Air yang rela berkorban jiwa dan raga tanpa pamrih.

Kepala Sekolah SD Inpres Tassalla, Mardiana, S.Pd mengucapkan terima kasih atas kunjungan Dansecata Rindam XIV/Hasanuddin yang dapat menghasilkan kerja sama yang baik, serta mengajar wawasan kebangsaan kepada anak didik.

“Mereka sekarang mulai mengerti arti dari bela negara dengan memulai dari dasar kedisiplinan, baik diri sendiri, di sekolah maupun di lingkungan tempat tinggal masing masing,” ujarnya. (US/FDN).

Sunday, 28 July 2024 12:04
 

Penulis : Fred Daeng Narang  /  Editor : Mitha MK

Bekasi, Jawa Barat (Phinisinews.com) – Master Asesor BNSP, Sunyoto mengatakan, dalam sistem nasional sertifikasi profesi terdapat tiga pilar utama yaitu industri, lembaga pelatihan dan lembaga sertifikasi.

Industri melakukan berdasarkan KKNI, SKKNI, SKKK dan SKKI, dan Lembaga pelatihan melalui pelatihan berbasis kompetensi (CBT – Competency Based Training) serta lembaga sertifikasi melalui sertifikasi kompetensi (CBA – Competency Based Assessment) yang dilakukan Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP).

Hal itu dikemukakan, Master Asesor, Sunyoto saat Pelaksanaan “Recognition Current Competency (RCC)  for Assessors BNSP” yang diselenggarakan LSP LAS , 27-28 Juli 2024, di Hotel Aston Imperial Bekasi, Jawa Barat, Minggu, diikuti 11 Asesor dari enam LSP (Lembaga Sertifikasi Profesi) yakni LSP Telematika, LSP LAS, LSP Pers Indonesia, LSP SKPI, LSP INNAS, dan LSP Media Informatika.

Dia menguraikan, CBT adalah pelatihan yang memberikan peserta pengetahuan (knowledge), ketrampilan (skill) dan sikap kerja (attitude) yang dibutuhkan untuk mendemonstrasikan kompetensi dalam hubungannya dengan kompetensi industri yang sudah ditentukan dan ditetapkan.

CBA adalah pengumpulan bukti dan membuat keputusan sejauhmana seseorang dapat mendemonstrasikan pekerjaannya sesuai standar kompetnsi. Sedangkan Kompetensi adalah kemampuan kerja tiap ndividu yang mencakup aspek ketrampilan, pengetahuan dan sikap kerja yang sesuai dengan standar yang ditetapkan.

Untuk dimensi kompetensinya, lanjut Sunyoto , ada lima, terurai yakni melaksanakan tugas individu (task skill), mengelola sejumlah tugas yang berbeda dalam satu pekerjaan (task management skill), kemampuan merespon dan mengelola ketidakteraturan dan masalah masalah dalam pekerjaan rutin (contingency management skill).

Selain itu, kemampuan menyesuaikan dengan tanggungjawab dan harapan lingkungan kerja (job role / environment skill) serta kemampuan beradaptasi dengan lingkungan maupun alat baru (transfer skill).

RCC selama dua hari berlangsung sangat dinamis dan seluruh asesor peserta dinyatakan kompeten, sehingga secara otomatis terjadi perpanjangan masa berlaku sertifikat kompetensi sebagai Asesor untuk melakukan assessment (sertifikasi kompetensi) kepada asesi. (FDN/MMK).

Thursday, 25 July 2024 15:08

 

Penulis : Mitha MK  /  Editor : Fred Daeng Narang

Makassar (Phinisinews.com) -  Performa Artis Penyanyi Mahalini, Disc Jockey Monic dan FJ Ray, menjadi bagian daya tarik perhelatan kegiatan internasional F8 Makassar yang terpusat di Anjungan Pantai Losari,  yang diadakan setiap tahun dan terus mengalami peningkatan kemeriahan. F8 Makassar ini merupakan Top 10 dalam Karisma Event Nusantara (KEN) 2024. Dan untuk tahun 2024 terlihat semakin meriah ditandai dengan semakin banyak kegiatan yang diselenggarakan dengan mendatangkan artis yang sedang popular, Mahalini, DJ Monic dan DJ Ray dari Bali.

Menteri Parekraf, Sandiaga Uno juga hadir dan didampingi tuan rumah Walikota Makassar Danny Pomanto yang sebelum pembukaan acara dimeriahkan juga dengan atraksi pesawat tempur melakukan berbagai manuver di udara Kota Makassar.

Artis penyanyi Mahalini langsung menjadi pusat daya tarik pengunjung, kegiatan yang dilaksanakan selama lima hari sejak tanggal 24 hingga 28 Juli 2024 ini juga menampilkan DJ Ray  dari Bali sebagai opening fireworks  (pembukaa kembang api) tepat pada Ceremony F8 Makassar.

Disc Jockey (DJ) adalah orang yang memainkan rekaman musik untuk penonton, biasanya dalam suasana live seperti klub, pesta, atau festival. Dentuman musik yang dimainkan semakin terasa enak didengar ketika di mix atau digabungkan oleh orang yang tepat dan mahir dengan keahlian meramu musik tersebut salah satu Dj termuda berusia 23 tahun yang menjadi kunci perhelatan kembang api sebagai tanda opening F8 Makassar adalah DJ Ray dari Bali yang menampilkan keahliannya sebagai pioner dengan membawakan musik indobalts.

Indobalt dalam konteks musik DJ merujuk pada genre musik yang menggabungkan elemen-elemen dari musik tradisional Indonesia dengan gaya musik elektronik, khususnya dalam bentuk DJ set atau pertunjukan.Istilah ini sering kali mencakup penggunaan alat musik tradisional, melodi, dan ritme khas Indonesia yang dipadukan dengan teknik DJ modern dan produksi musik elektronik.DJ yang mengusung genre indobalt biasanya menciptakan suasana yang unik dan menarik, dengan memadukan suara-suara yang familiar (yang fasih di telinga) dari budaya lokal dengan inovasi musik kontemporer.

Hal ini tidak hanya memberikan pengalaman mendengarkan yang baru, tetapi juga memperkenalkan dan merayakan kekayaan budaya Indonesia dalam konteks musik global.

Selain di kegiatan F8 2024, DJ Ray  juga ikut memeriahkan F8 Makassar  tahun lalu, sebelumnya tampil di GBK (Glora Bung Karno) Jakarta yang juga merupakan event besar, dua tahun setengah  DJ Ray menjadi salah satu DJ termuda yang sudah melanglang buana ke berbagai event memainkan music dengan harapan dapat mengasah skill dan memperkenalkan skill nya ke mancanegara. (MMK/FDN)

 

 

 

Wednesday, 24 July 2024 11:42
 

Penulis : Mitha MK  /  Editor : Fred K

Makassar (Phinisinews.com) – Astra FIF Group tampil beda di pembukaan penyelenggaraan kegiatan internasional F8 Makassar, di Kawasan Pantai Losari Makassar, Rabu malam, yang dihadiri Menparekraf, Sandiaga Uno dan dihibur penyanyi Mahalini, yang didahului atraksi akrobatik pesawat tempur di udara Makassar.

Penampilan beda itu terjadi sebelum puncak pembukaan F8, saung (booth) Astra FIF Group membagi bagikan hadiah di tengah kemeriahan yang diciptakan melalui alunan lagu seorang penyanyi yang diiringi elekton tunggal. Saat lagu Rungkat dan Ikan dalam kolam dikumandangkan, serentak penonton dari empat panggung yang tersediaa bergeser merapat focus joget di saung FIF.

Hampir satu jam sebelum acara resmi dimulai, perhatian masyarakat banyak tercurah ke saung Astra dan setelah panggung utama menampilkan DJ Monic dan panggung lainnya menampilkan DJ Ray sebelum Mahalini tampil, penonton barulah bergeser pada panggung utama.

Ribuan penonton memadati Pantai Losari Makassar, walaupun untuk masuk harus menggunakan tiket berbayar, terutama untuk tempat Mahalini manggung.

Kepala Cabang FIF Makassar, Amir AR Mattola menguraikan,  PT Federal International Finance (FIF Group) yang merupakan anak perusahaan PT Astra International Tbk dan bagian dari Astra Financial meneruskan komitmennya dalam mendukung kebangkitan ekonomi kreatif masyarakat Indonesia.

Tahun ini, untuk kedua kalinya FIF Group kembali membuka booth FIFGROUP Jelajah Kota di salah satu event terbesar di Indonesia Timur, yaitu F8 Makassar, dari tanggal 24 hingga 28 Juli 2024. Kegiatan F8 sendiri merupakan Top 10 dalam Karisma Event Nusantara (KEN) 2024, sebuah gagasan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif atau Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf atau Baparekraf), yang berlokasi di Anjungan Pantai Losari, Makassar.

Dengan mengusung tagline “FIF Group Satu Solusi untuk Semua Kebutuhan Pembiayaan”, FIF Group, yang juga bersama-sama dengan Astra Financial menjadi sponsor utama Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI), berkomitmen untuk membawa kehidupan yang lebih baik untuk masyarakat sesuai misi perseroan.

Kepala Cabang FIF Group Makassar, Amir AR Mattola, saat itu meresmikan pembukaan booth FIF Group Jelajah Kota Makassar didampingi oleh jajaran manajemen  Area Makassar.

“Pihaknya berkomitmen terus memberikan pelayanan yang terbaik bagi masyarakat dengan terus mengembangkan layanan yang mudah diakses, terjangkau, aman, dan cepat, serta dapat memenuhi semua kebutuhan pembiayaan masyarakat,” ucap Amir.

“Merupakan suatu kebanggaan karena Makassar kembali menjadi kota pertama pelaksanaan program FIF Group Jelajah Kota tahun 2024,” ujarnya, yang dilanjutkan dengan prosesi mengembangkan layar kapal Phinisi sebagai tanda resmi dibukanya booth  FIF Group Jelajah Kota Makassar.

Saung FIF Jelajah Kota di event F8 ini akan hadir selama lima, 24-28 Juli 2024. Dan menargetkan kunjungan sebanyak 600 pengunjung per harinya dengan total target 3.000 pengunjung dari event yang akan dimeriahkan juga dengan berbagai ragam acara yang menarik.

Dengan mengusung jargon Satu Solusi Untuk Semua Kebutuhan Pembiayaan, FIF Group hadir dengan lima layanan yaitu FIFASTRA yang merupakan pembiayaan sepeda motor Honda, SPEKTRA yang menyediakan pembiayaan gadget, elektronik, dan perabot rumah tangga, dan DANASTRA yang menawarkan pembiayaan multiguna.

Selain itu, ada FINATRA yang menyediakan pembiayaan produktif untuk usaha mikro, serta AMITRA yang merupakan pembiayaan porsi Haji, paket Umroh, dan pembiayaan produk syariah lainnya. Masyarakat Makassar yang berpartisipasi akan disuguhi dengan beragam kemudahan dan keuntungan melalui program promo spesial yang hanya didapatkan di dalam kegiatan ini.

Program promo yang dihadirkan FIFASTRA pada acara kali ini adalah program potongan tenor sampai dengan lima bulan khusus untuk seri Scoopy, Genio, dan Beat serta dapatkan DP = Angsuran.

Kemudian dari SPEKTRA, terdapat promo DP mulai dari nol persen, hadiah langsung dan free admin. Lalu ada dari DANASTRA, yaitu potongan angsuran Rp720 ribu serta hadiah langsung.

Selanjutnya dari FINATRA yang memberikan promo potongan angsuran s/d Rp3,6 juta. Dan yang terakhir adalah promo dari AMITRA, yaitu potongan angsuran sampai Rp1,5 juta untuk pembiayaan paket Umrah dan potongan admin Rp500 ribu untuk porsi Haji.

Kegiatan booth FIFGroup Jelajah Kota juga turut dimeriahkan dengan berbagai permainan seru untuk seluruh masyarakat Makassar. Promo dan kegiatan menarik tersebut diharapkan dapat menambah kemeriahan FIFGROUP Jelajah Kota Makassar di event F8 tersebut.

Marketing Direktur FIF Group, Daniel Hartono mengatakan, hadirnya booth FIFGROUP Jelajah Kota Makassar adalah upaya perseroan dalam mendorong optimisme pertumbuhan perekonomian Indonesia melalui peningkatan daya beli masyarakat. (MMK/FK).

Saturday, 06 July 2024 15:34
 

Penulis : Fred Daeng Narang  /  Editor : Hasfrin

Makassar (Phinisinews.com) – Pemerintah Daerah Kabupaten Maros,  berhasil meraih dua anegerah budaya paling “prestisius” tahun 2024, menyisihkan 24 Kabupaten/kota di Provinsi Sulawesi Selatan, yaitu Anugerah Budaya La’lang Sipue Award 2024 sebagai Pemda Kabupaten/Kota terbaik pelestarian budaya serta terbaik penggunaan Tongkosila/Timpalaja se Sulsel.

Peraih anugerah budaya lainnya yakni untuk UMKM terbaik produsen Sarung Sutera adalah Sutera Production Muh Khudri dari Kabupaten Wajo, menyusul, Produsen Songko Guru Biring Bulaeng terbaik UMKM Sahtul SM dari Kabupaten Takalar, lalu Film Etnik terbaik berjudul “Anak Karaeng” dengan sutradara Amin Dg Sila dari Sanggar Atraksi Kabupaten Takalar. Lembaga/Komunitas Adat Terbaik perawat budaya adalah Karaeng Loe Accera Kalompoang dari Kabupaten Gowa dan Sanggar seni paling aktif adalah Sanggar Seni Attujua dari Kabupaten Takalar.

Seluruh pemenang terbaik pada Anugerah Budaya tersebut menerima Trophy, Piagam Penghargaan dan Pin Penyelenggara Anugerah Budaya dari La’lang Sipue Foundation yang diserahkan oleh Tim 9 La’lang Sipue Award 2024, dalam acara budaya di Situs Sejarah dan Budaya di Baruga Benteng Somba Opu Makassar, Sabtu malam.

Sebelum penyerahan Anugerah Budaya, Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah XIX (BPK XIX) bekerjasama dengan La’Lang Sipue Faundation menyerahkan “Piagam Kemuliaan” kepada Tim 9 La’lang Sipue Award sebagai Tim Verifikator nominasi peserta Anugerah Budaya Sulsel 2024.

Penyelenggaran, penilaian, hingga penetapan dan penyerahan trophy peraih Anugerah Budaya La’lang Sipue Award 2024 dilakukan secara Independent dan Mandiri. Tidak ada ruang sambutan untuk pemerintah daerah, kecuali negara yang diwakili BPK XIX. Semua penyerahan trophy kepada pemenang dilakukan oleh Tim 9 secara bergilir.

Catatan menarik Tim 9 terhadap Pemda Kabupaten Maros, Pemda Maros Sangat transparan sejak alokasi anggaran kebudayaan hingga penyalurannya, serta hasil yang dilakukan juga sangat terukur.

Negara melalui Kepala Balai Pelestarian Kebudayaan XIX yang diwakili Verifikatornya, Aulia Rahman, S.Pd, MM menilai, anugerah budaya Sulsel ini, sangat tepat dan penting untuk menggerakkan industri kebudayaan, pelestarian, pengembangan dan merawat budaya.

“Kami sangat mengapresiasi kegiatan Anugerah Budaya La’lang Sipue Award yang dapat menjadi tolak ukur apa yang sudah dikerjakan selama ini oleh siapapun di bidang budaya,” ujarnya.

Aulia mengingatkan kepada semua pelaku budaya bahwa pihaknya BPK XIX menyediakan dana Rp.20 juta untuk setiap proposal yang masuk dan lolos verifikator untuk kegiatan kebudayaan. Ini banyak peminatnya, lebih 100 proposal sudah masuk.

Namun, karena mungkin belum mengetahui, Aulia mengingatkan bahwa negara menyediakan dana yang besar untuk kebudayaan dengan jumlah triliunan rupiah, namun belum banyak yang memanfaatkan. Alurnya melalui “Dana Indonesiana”. Untuk Sulsel, baru 12 proposal yang masuk ke dana Indonesiana, namun hasil verifikatornya, dia mengakui tidak mengetahui, apakah ada yang lolos atau tidak.

Dia mengajak pelaku budaya untuk mencoba pembiayaan budaya tersebut agar kebudayaan Sulsel, lebih berkembang.

Dari situs itjen.kemdikbud.go.id menyebutkan, dana Indonesiana disediakan untuk mendukung perkembangan dan prestasi para budayawan serta menyalurkan ekspresi mereka. Kebijakan pemerintah mempermudah akses. Pengajuan proposal tidak hanya mencakup ide-ide, gagasan dan inovasi baru, tetapi juga permintaan fasilitas yang diperlukan. Tidak hanya diperuntukkan bagi kegiatan budaya dan komunitas budaya tetapi juga untuk kegiatan yang lama terhenti atau tertunda dan dapat diaktifkan kembali.

Aulia menyebutkan ada syarat yang harus dipenuhi untuk memperoleh dana dari Dana Indonesiana, yakni 10 syarat dapat dikerjakan di rumah dan dua syarat lainnya hanya keterangan domisili dari kelurahan dan rekomendasi dari dinas kebudayaan. “Sangat mudah,” ujarnya.

Direktur La’lang Sipue Foundation yang juga Ketua Panitia Anugerah Budaya La’lang Sipue Award, Rheza Abdillah Hamim Daeng Makkio mengatajkan, anugerah budaya kali ini merupakan penyelenggaraan tahun kedua sebagai bentuk refleksi terhadap nilai-nilai filosofi serta makna yang ada di dalam anugerah budaya Sulsel ini.

La’lang Sipue adalah semacam payung yang terbuat dari daun Lontara (Borassus Flabellifer) dan pada zaman awal awal Kerajaan Gowa, La’lang Sipue diperuntukkan untuk penobatan Somba (Raja) sebelum Salokoa ada (mahkota emas dan batu mulia), yang menjadi syarat penting dalam kegiatan itu. Keberadaan La’lang ini juga sebagai symbol kebesaran dan kekuasaan Gowa di masa lalu, yang menurut sejarah terdapat sekitar 70 kerajaan besar dan kecil bernaung di bawah La’lang Sipue Payung Kebesaran Kerajaan Gowa.

Khusus penghargaan Piagam Kemuliaan yang diserahkan kepada Tim 9 Anugerah Budaya Sulawesi Selatan La’lang Sipue Award 2024  yang terdiri para ahli di bidangnya dengan latar budaya yang kuat, yakni 1. Drs Andi Baso Hamid dengan gelar adat Sultan Idris Petta Lawa Arung Matuju yang juga Ketua Lembaga Adat Kerajaan Bone, 2. Drs HM Hatta Hamzah, MM Karaeng Gajang dengan Gelar adat Karaeng Borisallo yang juga Dewan Hadat Tinggi Kerajaan Gowa serta Penasehat Komunitas Passerreanta Monta Bassi Sulsel.

Selain itu, 3. Hj Andi Willi Petta Lenna dengan Gelar adat Andi Dace Petta Sali PuangTa Arung Kasuarrang III, juga Ketua KKKBMS Sulsel, 4. Andi Haeruddin, SH, Gelar adat  Lembaga Adat Arung Tung Barru yang juga Founder Museum La Sameggu Barru, 5. HM Junus Andi Rivai Karaeng Mile, S.Sos, SH dengan Gelar adat I Mannarima Daeng Mammile, Karaeng anak Moncong, 6. Fredrich Kuen Daeng Narang, M.Si dari Kakaraengan Kindang Bulukumba yang juga Jurnalis Senior, Founder Yayasan Pers Multimedia Phinisi Kuensyam, Asesor Pers BNSP, Direktur Lembaga Pelatihan Jurnalistik dan Humas P2MTC.

Di samping itu, 7. Dr Ir Thomas Raya Tandasau, MM Pemangku adat Kapuangan Balusu Toraja yang juga Ketua Kerukunan Keluarga Balusu-Saddang, 8. Kamsiruddin, SE, SH, MH CPCLE, CPA, CPM, CMI, CPHM, CPArb, CPLI, dengan gelar adat Daeng Liwang yang juga Advokat dan Ketua Ferari Kota Makassar serta 9. Ir Hamin Mustafa Daeng Nyanrang, Dipl.Eng dengan Gelar adat Gallarang Tonasa, Tumilalang Salangka dan Dewan Hadat Tinggi Bate Tujua Kerajaan Sanrobone yang juga Ketua DPW Mapan Raya Sulsel, Founder Badan Musyawarah Adat (BMA) Sulsel serta Founder La’lang Sipue Foundation. (FDN/Has).

Sunday, 30 June 2024 11:26
 

Penulis : Fred Daeng Narang   /  Editor : Mitha MK

Makassar (Phinisinews.com) – Kerja kolektif Tim 9 untuk menentukan pemenang Anugerah Budaya Sulawesi Selatan, “La’lang Sipue Award 2024” berhasil diselesaikan dalam rapat pleno yang berlangsung alot karena ketatnya persaingan calon pemenang di setiap kategori yang dinilai dan diteliti.

Penyerahan Award Anugerah Budaya tahun ke-2 yang dilakukan secara  independen dan mandiri oleh para pelaku, pemerhati, pengembang dan pelestari budaya, akan dilakukan 6 Juli 2024 di situs budaya dan sejarah Benteng Somba Opu Makassar, demikian kesepakatan rapat pleno Tim 9 di Makassar, Minggu.

Dalam rapat pleno diungkap bahwa sistem penilaian dilakukan melalui pengisian pertanyaan tertulis kepada tiap kandidat secara online, setelah itu dilanjutkan peninjauan/kunjungan lapangan untuk pembuktian di seluruh wilayah di Provisi Sulawesi Selatan yang dilakukan dalam hitungan bulan, tanpa kandidat mengetahui Tim 9 mendatangi obyek  penilaian (lokasi, atraksi, produk, kegiatan, menonton langsung dan lainnya).

Tujuan dari pemberian anugerah budaya award ini sebagai upaya pelestarian, pengembangan, merawat dan memasyarakatkan nilai nilai budaya tradisional sebagai benteng ketahanan budaya masyarakat dari pengaruh masuknya budaya luar bila dirasa cenderung kurang cocok dengan masyarakat lokal.

Untuk tahun 2024, tercataat delapan kategori yang dinilai yaitu 1. Pemerintah Daerah Kabupaten/kota yang terbaik dalam pelestarian budaya di Sulsel, 2. Pemda kabupaten / kota terbaik penggunaan Tongkosila / Timpalaja se Sulsel, 3. Hotel terbaik pemanfaatan music tradisional (etnik musik), 4. Lembaga / komunitas adat terbaik perawat budaya ritus, 5. UMKM terbik produsen sarung sutra (lipa sabbe), 6. UMKM terbaik produsen  Songko Guru/Songko Biring Bulaeng/Songko Racca, 7. Film Etnik terbaik se Sulsel, dan 8. Sanggar seni paling aktif.

Sedangkan anggota Tim 9 terdiri para ahli di bidangnya dengan latar budaya yang kuat, terdiri dari sembilan orang dengan profil singkat terurai. 1. Drs Andi Baso Hamid dengan gelar adat Sultan Idris Petta Lawa Arung Matuju yang juga Ketua Lembaga Adat Kerajaan Bone, 2. Drs HM Hatta Hamzah, MM Karaeng Gajang dengan Gelar adat Karaeng Borisallo yang juga Dewan Hadat Tinggi Kerajaan Gowa serta Penasehat Komunitas Passerreanta Monta Bassi Sulsel.

Selain itu, 3. Hj Andi Willi Petta Lenna dengan Gelar adat Andi Dace Petta Sali PuangTa Arung Kasuarrang III, juga Ketua KKKBMS Sulsel, 4. Andi Haeruddin, SH, Gelar adat  Lembaga Adat Arung Tung Barru yang juga Founder Museum La Sameggu Barru, 5. HM Junus Andi Rivai Karaeng Mile, S.Sos, SH dengan Gelar adat I Mannarima Daeng Mammile, Karaeng anak Moncong, 6. Fredrich Kuen Daeng Narang, M.Si dari Kakaraengan Kindang Bulukumba yang juga Founder Yayasan Pers Multimedia Phinisi Kuensyam, Asesor Pers BNSP, Direktur Lembaga Pelatihan Jurnalistik dan Humas P2MTC.

Di samping itu, 7. Dr Ir Thomas Raya Tandasau, MM Pemangku adat Kapuangan Balusu Toraja yang juga Ketua Kerukunan Keluarga Balusu-Saddang, 8. Kamsiruddin, SE, SH, MH CPCLE, CPA, CPM, CMI, CPHM, CPArb, CPLI, dengan gelar adat Daeng Liwang yang juga Advokat dan Ketua Ferari Kota Makassar serta 9. Ir Hamin Mustafa Daeng Nyanrang, Dipl.Eng dengan Gelar adat Gallarang Tonasa, Tumilalang Salangka dan Dewan Hadat Tinggi Bate Tujua Kerajaan Sanrobone yang juga Ketua DPW Mapan Raya Sulsel, Founder Badan Musyawarah Adat (BMA) Sulsel serta Founder La’lang Sipue Foundation. (FDN/MMK).

Galleries

 
  Penulis : Fred Daeng Narang  /  Editor : Mitha MK Bekasi, Jawa Barat (Phinisinews.com) – Master Asesor BNSP,...
  Penulis : Mitha MK / Editor : Fyan AK     Pulau Kodingareng, Makassar (Phinisinews.com) - Rektor Universitas...
  Penulis : Fred Daeng Narang  /  Editor : Mitha K Makassar (Phinisinews.com) – Sebanyak 120 kantong darah...
  Penulis : Redaksi  /  Editor : Fred Daeng Narang Bulukumba, Sulsel (Phinisinews.com) – Masyarakat adat...

Get connected with Us