Penulis : Ahmad Imron / Editor : Fred K
Makassar (Phinisinews.com) - Salah satu fokus intervensi pendampingan yang dilakukan Tim Pendamping Gizi “Aksi Stop Stunting” Pemerintah Provonsi Sulawesi Selatan (Sulsel) adalah melakukan pemberian tablet tambah darah (TTD) secara rutin bagi remaja putri.
Hadirnya inovasi aksi stop stunting (kurang gizi) ini diinisiasi Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman sebagai upaya membangun investasi bagi sumber daya manusia (SDM) yang handal di provinsi ini, kata Gubernur Andi Sudirman Sulaiman melalui rilis Humas, di Makassar, Senin.
Dalam upaya intervensi penurunan stunting tahun 2022 ini dilakukan pada 10 daerah lokus di setiap daerah pada 24 kabupaten/kota dengan 240 Tenaga Pendamping Gizi Desa.
“Tim pendamping gizi Aksi Stop Stunting melakukan rutinitas setiap Jumat, untuk gerakan minum tablet tambah darah bagi remaja putri di 24 Kabupate/Kota se Sulsel. Hal itu juga sebagai upaya menggalakkan Gerakan Bersama Remaja Sulsel Sehat,” ujar Gubernur.
Kegiatan aksi stop stunting, bukan hanya fokus pada balita, namun juga pendampingan untuk remaja putri dengan cara mengkonsumsi tablet merah bagi remaja putri, untuk mengatasi dan mencegah anemia (kurang darah).
“Jadi kegiatan tenaga pendamping gizi, berupa memeriksa tumbuh kembang balita, sosialisasi terhadap keluarga, dan kesehatan terhadap remaja putri serta dilakukan pemantauan konsumsi tablet tambah darah bagi remaja putri,” ucapnya.
Langkah ini juga sebagai upaya Pemprov Sulsel dalam mendorong pengningkatan sumber daya manusia yang andal menuju generasi emas, sejalan dengan program prioritas Presiden Jokowi.
Dia mengharapkan, adanya program pemberian tablet tambah darah pada remaja putri ini dapat menurunkan gejala anemia pada remaja putri sehingga mereka dapat memiliki kesehatan yang optimal menjelang kehamilan di kemudian hari, sekaligus menurunkan angka kematian ibu dan anak serta mencegah stunting.
Mengacu pada Hasil Studi Status Gizi Indonesia (SSGI) tahun 2021 mencatat prevalensi balita stunting di Sulsel memiliki Prevalensi Stunting (27.4%).
Angka ini mengalami penurunan dari sebelumnya 30,6% (SSGBI, 2019). Sedangkan jika berdasarkan dari data ePPGBM (Elektronik Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat), hingga Agustus 2021, angka stunting di Sulsel mencapai 9,08 persen. (AI/FK).
Penulis : Ahmad Imron / Editor : Mitha MK
Makassar (Phinisinews.com) – Praktisi Pers, Fredrich Kuen Daeng Narang, MSi terpilih secara aklamasi menjadi Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat (DPP) Jurnalis Milenial Bersatu Indonesia (JMBI).
Sembilan orang pendiri lembaga tersebut sepakat memilih Fredrich untuk memimpin wartawan umum, wartawan dari kelompok LSM dan wartawan kelompok Pengacara Muda yang tergabung dalam wadah organisasi wartawan JMBI dengan Akta Pendirian No. 14 dan AHU - 0004629.AH.01.04 tahun 2022 di Makassar, Sabtu.
Kesepakatan aklamasi itu dilakukan dalam satu paket Kepengurusan DPP JMBI Periode 2022-2027 dengan Nomor : 001/Kesepakatan/Y-JMBI/VI/2022 yakni Ketua Umum Fredrich, S.Sos, MSi (Jurnalist), Sekretaris Umum, Ardianto, SH (Jurnalist/Lawyer) dan Bendahara Umum, Risman, S.Si, MSi (Jurnalis/NGO).
Senioritas, pengalaman dan jabatan di organisasi Pers serta perusahaan media meyakinkan sembilan orang pendiri percaya bahwa Fredrich mampu mengembangkan, membina dan mengayomi rekan rekan pers yang multi taskin dari segi profesi yakni wartawan umum, wartawan yang juga LSM serta wartawan yang juga pengacara muda, ujar salah seorang pendiri, Ardianto.
Menurut dia, Fredrich adalah wartawan utama yang juga pemegang dua sertifikat penguji kompetensi wartawan dari Dewan Pers (DP) dan dari Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) serta sudah 35 tahun lebih menekuni profesi wartawan dan kaya pengalaman liputan nasional dan internasional.
Pengalaman organisasi pernah menjadi Wakil Ketua Bidang Pendidikan PWI Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), Wakil Ketua Bidang Investigasi, Pembelaan Wartawan dan Pemantauan Pemilu (Mapilu) PWI Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) dan Wakil Ketua Bidang Kesra PWI Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel) serta Ketua Forum Pemimpin Redaksi (Pimred) Sulsel.
Sedangkan karir wartawan profesional adalah pernah menjadi Kepala Kantor Berita Antara Biro Kupang (NTT) dan Timor Timur, Kepala Antara Biro Kendari (Sultra), Kepala Biro Utama Perum LKBN ANTARA Provinsi Sulawesi Selatan dan Provinsi Sulawesi Barat serta General Manager (GM) Perum LKBN Antara di Jakarta dan saat ini, Direktur Eksekutif Lembaga Pelatihan Jurnalistik dan Kehumasan Phinisi Pers Multimedia Training Center (P2MTC) yang rutin melakukan pelatihan setiap bulan di seluruh tanah air.
Menurut Fredrich, Tahun 2022 - 2023 JMBI Fokus pelatihan, pembinaan dan pembelaan wartawan serta membentuk Dewan Pengurus Daerah (DPD) di 34 provinsi dan belum mengutamakan sertifikat kompetensi sebab JMBI masih memprioritaskan kerja kompeten dan profesional, melalui beberapa pelatihan yang terencana secara matang dan tepat sasaran agar kerja efektif serta terhindar dari delik pers (masalah hukum yang timbul dari dampak pemberitaan).
Pelatihan yang akan digelar yakni pelatihan dasar jurnalistik multitaskin 16 jam, pelatihan intensif wartawan profesional selama tiga bulan, pelatihan khusus indepth reporting dan investigasi reporting, pelatihan bagi pengacara muda cara tepat melakukan pembelaan pada kasus delik pers (Pers dan Paralegal), pelatihan manajerial pengelolaan media pers misi dan komersial.
Semua pelatihan dilakukan gratis bekerjasama dengan lembaga pelatihan pers dan kehumassn profesional "Phinisi Pers Multimedia Training Center" (P2MTC) serta dalam waktu dekat mendirikan Lembaga Bantuan Hukum (LBH) JMBI untuk melakukan pembelaan kepada anggota JMBI dan rekan wartawan non JMBI yang dinilai layak untuk dibela pada kasus delik pers.
Jenjang level di organisasi akan disandang anggota setelah melalui pelatihan berjenjang dengan tujuan agar kerja jurnalistik dilakukan secara kompeten dan profesional untuk publik serta mampu memilih maupun memilah pemberitaan agar tidak terjadi konflik kepentingan (conflict of interest), ujarnya.
Pendiri lainnya, Risman mengatakan, Program Kerja Utama JMBI selain pelatihan, pembinaan dan pembelaan melalui LBH JMBI, DPP juga akan mendorong kemandirian anggota melalui bisnis media.
Setelah satu tahun ke depan (2023), terutama bila DPD JMBI di seluruh Indonesia sudah terbentuk, maka JMBI akan melakukan dua langkah strategi untuk melegalkan kompetensi wartawannya dengan cara mencoba menjadi konstituen Dewan Pers atau bergabung dengan Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP).
Bila disetujui, maka berlanjut TOT untuk Penguji Kompetensi yang wartawannya terlebih dahulu sudah dipersiapkan JMBI untuk menjadi penyelenggara Sertifikasi atau Uji Kompetensi Wartawan (UKW) sesuai persyaratan yang berlaku lalu melakukan UKW maupun SKW sendiri.
Beberapa LSM besar yang sudah memiliki nama bagus, siap mendukung pendanaannya dari salah satu dari dua pilihan strategis yang dilakukan JMBI, ujar Risman tanpa menyebut nama beberapa LSM tersebut.
Saat dikonfirmasi kepada Ketum JMBI kenapa ke depannya JMBI ingin menguji sendiri untuk SKW dan UKW, menurut Fredrich karena pelatihan berjenjang yang dilakukan terlebih dahulu, salah satu tujuannya untuk mendapatkan calon penguji terbaik yang memenuhi persyaratan yakni pendidikan formal minimal S1, harus Pimred di medianya atau wartawan senior, sehingga kualitas penguji sama baiknya dengan luaran hasil uji kompetensi terhadap wartawan dan dapat dipertanggungjawabkan kinerja lapangannya.
Menjawab pers tentang langkah tidak lazim menggabungkan wartawan, pengacara dan Lembaga Swadaya Masyarakat dalam wadah organisasi wartawan, menurut dia, siapa saja boleh membuat media dan kantor berita. Jadi tidak ada larangan, sehingga LSM, Pengacara, Politisi, Pengusaha dan lainnya boleh memiliki media selama mampu dan memenuhi syarat.
JMBI menjadi wadah agar siapapun dapat menjalankan profesi jurnalistik selama mereka melakukan pekerjaan kewartawanannya untuk publik secara kompeten dan profesional serta mampu menghindari konflik kepentingan karena memiliki lebih dari satu profesi. Sehingga wadah ini memperkuat program Pendidikan jurnalistik, pembinaan dan pembelaan wartawan serta kemandirian.
Untuk itu, bagi anggota JMBI ditanamkan sistem kerja “publist your news to the public competently and professionally” (publikasikan berita anda kepada publik secara kompeten dan profesioanl”, ujarnya. (AI/MK).
Penulis : Solihin / Editor : Ahmad Imron
Tasikmalaya, Jawa Barat (Phinisinews.com) - Hari Lanjut Usia Nasional (HLUN) Ke-26, Minggu (29/5) dipusatkan di Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat dan Kementerian Sosial Republik Indonesia menggelar kegiatan yang sama serentak di 39 Kecamatan.
Tema HLUN 2022, "Lansia Sehat, Indonesia Kuat" serta Kementerian Sosial RI memberikan penghargaan atas semangat, serta peran penting para lanjut usia Indonesia menpertahankan kemerdekaan, mengisi pembangunan dan memajukan Bangsa.
Khusus kegiatan HLUN di Kecamatan Rajapolah dilaksanakan di halaman Kantor Desa Tanjungpura.
Menurut Kepala Sentra Wirajaya Makassar, Syaiful Samad, yang ditugaskan pihak Kementerian Sosial, nilai yang disalurkan Kemensos di Kecamatan Rajapolah sebesar Rp664,34 juta lebih.
Dia merinci, bantuan tersebut terdiri dari bantuan Asistensi Rehabilitasi Sosial (Atensi) sebanyak Rp284,34 juta lebih kepada 251 Penerima Manfaat .
"Ada dua Paket Perlengkapan Kamar dan Dapur bagi dua KPM Penerima Program Renovasi Rumah Tidak Layak Huni (RTLH), 34 Paket Sembako, 218 Paket Nutrisi, Obat-obatan dan Sandang, 26 Kursi Roda, 19 Alat Bantu Pendengaran, enam Kacamata, 14 Tongkat dan satu unit Walker Roda,” ujarnya.
Selain itu, bantuan Keserasian Sosial sebanyak Rp150 juta (1 Desa), Bantuan Kearifan Lokal sebanyak Rp50 juta (1 Kelompok) dan Bantuan Renovasi RTLH sebanyak Rp180 juta kepada sembilan KPM.
Terkait bantuan ini, Plt. Camat Rajapolah, Ida Farida mengucapkan banyak terima kasih kepada Kementerian Sosial yang telah menyalurkan bantuan yang sangat besar dan perhatiannya kepada para lansia yang ada di wilayahnya.
"Atas nama masyarakat dan pemerintah Kecamatan Rajapolah, kami mengucapkan terimakasih atas bantuan Kementerian Sosial kepada warga kami. Bantuan ini akan menambah semangat patriotisme dan kecintaan kami kepada NKRI," ucapnya.
Kepala Desa Tanjungpura, Ujang Hartono mengungkapkan kesiapan Desanya untuk mensukseskan kegiatan hari lansia dengan Senam Lansia, Pemeriksaan Kesehatan Gratis, Perekaman e-KTP, Peresmian Taman Lansia dan Posyandu Lansia. (Sol/AI).
Penulis : Ahmad Imron / Editor : Fred K
Paris (Phinisinews.com) – Penjaga gawang, Thibaut Courtois menjadi “Dewa kemenangan” Real Madrid setelah mengalahkan Liverpool 1-0 dan menjadi juara Liga Champion 2001-2022 di Stade de France, Paris, Minggu dini hari, setelah melewati pertandingan yang sangat ketat.
Selama 90 menit, Thibout tidak pernah lengah walau terus mengalami tekanan dengan sembilan tendangan mengarah gawangnya yang dilancarkan Tim Liverpool melalui berbagai terobosan Moh Salah dan kawan kawan, namun tidak satupun membuahkan gol.
Berhasil melewati tekanan yang sangat ketat itu sehingga gelar pemain terbaik di pertandingan Final Liga Champions 2021-2022 layak disematkan kepada Thibaut Courtois. Sebab kiper berdarah Belgia itu berhasil menjaga gawangnya tanpa kebobolan, meski terus ditekan sepanjang laga dengan berbagai penyelamatan spaktakular.
Pemantauan melalui siaran langsung televisi, Thibaut Courtois telah melakukan sembilan kali penyelematan saat pertandingan tersebut. Catatan itu jadi rekor terbanyak sejak Liga Champions 2003-2004, dari semua kiper dalam satu pertandingan.
Tidak berlebihan bila banyak pengamat professional dan pencinta bola menilai Thibout adalah “Dewa Kemenangan” bagi Real Madrid dalam menjuarai Liga Champion yang ke 14 kalinya tersebut, tanpa mengecilkan arti tim secara keseluruhan, mengingat penampilan Thibout yang begitu sempurna mengatasi tekanan bertubi-tubi dari Tim Liverpool.
Menurut berbagai pengamat, laga final ini sangat menghibur, Kerjasama tim Liverpool yang sangat apik yang terus menekan, namun kerja efisien dan efektif serta kebentungan Tim Real Madrid membuat Tim Carlo Ancelotti keluar sebagai juara.
Namun Liverpool di bawah asuhan Jurgen Klopp tetap dapat kembali ke Inggris dengan dada tegak dan kehormatan yang tinggi setelah menyajikan pertarungan di final yang sangat ketat, namun belum beruntung membawa pulang Pila Liga Champion.
Gol semata wayang kemenangan Los Blancos Real Madrid dicetak Vinicius Junior di menit ke-59. Winger asal Brasil itu muncul dari belakang untuk menyambut umpan silang mendatar Frederico Valvende.
Catatan tentang winger produktif ini terurai bahwa sejak Liga Champions 2008-2009, belum ada lagi pemain asal Amerika Selatan saat berusia 21 tahun, yang bisa seproduktif Lionel Messi. Namun, catatan itu berhasil dilanjutkan oleh Vinicius Junior.
Pemain berkebangsaan Brasil itu sukses mencetak total 10 gol dan assist (4 gol plus 6 assist). Catatan itu jadi yang terbanyak kedua setelah Lionel Messi. Ketika itu eks penyerang Barcelona tersebut berhasil memasok total sembilan gol dan lima assist, atau sudah berkontribusi menyumbang 14 gol plus assist.
Keberhasilan Real Madrid kalahkan Liverpool, menurut pemantauan Pers, tidak terlepas dari taktik jitu Carlo Ancelotti. Pelatih berkebangsaan Italia itu, diketahui menjadi pelatih tersukses di kancah Liga Champions.
Sampai sejauh ini, Carlo Ancelotti sudah berhasil memenangi empat trofi Liga Champion. Dua di antaranya diraih bersama AC Milan (2002-2003 dan 2006-2007). Sedangnkan dua lainnya ketika menukangi Real Madrid (2013-2014 dan 2021-2022).
Dominasi Real Madrid seakan belum terkalahkan. Gelar juara Liga Champions dini hari (29/5) sangat istimewa karena tim besutan Carlo Ancelotti berhasil merengkuh gelar ke-14 selama berkiprah di kompetisi tertinggi benua Eropa.
Selain itu, catatan juara Real Madrid dalam satu dekade terakhir ini pun mentereng. Los Blancos (julukan Real Madrid) sukses merengkuh lima gelar (termasuk musim ini) dalam kurun waktu 10 tahun terakhir. (AI/FK).
Penulis : Fred K / Editor : Ahmad Imron
Takalar, Sulsel (Phinisinews.com) – Rektor Universitas Kebangsaan Malaysia (UKM), Prof Dato Ts Dr Mohd Ekhwan Hj Toriman memperoleh gelar adat Kebangsawanan dari Kerajaan Sanrobone, Karaeng (Raja Adat) Sanrobone, Dr Ir Alil Malombasi Daeng Nyengka, MT, di Balla Lompoa (Istana) Sanrobone, Takalar, Sulawesi Selatan, Minggu.
Saat penganugerahan gelar adat kebangsawanan di Batu Palantikan Sanrobone dalam prosesi adat sakral ditandai penyematan songko (kopiah) biring bulaeng, memberikan/memasukkan ke pinggang badik pusaka serta pemberian nama gelar adat kebangsawanan “I Mangasakki Daeng Nyorong” oleh Karaeng Sanrobone kepada Rektor UKM yang saat itu didamping Rektor Universitas Muslim Indonesia (UMI) Makassar, Prof Dr H Basri Modding, SE, MSi.
Sebelumnya, dua rektor dan rombongannya tersebut disambut dengan atraksi pencak silat diiringi tambuhan gendang bertalu-talu serta angaru (semacam janji setia) di pelataran Balla Lompoa Sanrobone, sekitar 45 kilometer arah selatan Makassar.
Rektor UKM, Dato Ts Mohd Ekhwan Toriman mengatakan, pemberian gelar adat kebangsawanan ini merupakan anugerah yang besar dan insya Allah saya terima amanah ini untuk meneruskan hubungan silaturrahmi dan Kerjasama yang utuh antara Malaysia dan Makassar serta diantara dua universditas yakni Universitas Kebangsaan Malaysia dan Universitas Muslim Indonesia Makassar.
Rektor UMI, Basri Modding mengharapkan Rektor UKM bukan hanya kuat mendorong terjalinnya kerjasama, melainkan juga kuat mendorong kemajuan peradaban kedua kerajaan Sanrobone dengan kerajaan kerajaan di Malaysia begitupun terhadap Kerjasama UKM Malaysia dan UMI Makassar.
Kerajaan Sanrobone didirikan oleh Karaeng Panca Belong yang dikenal dengan sebutan Karaeng Cambelong sesuai catatam Lontara Patturioloanga ri Sanrobone. Kerajaan Sanrobone dahulu adalah Kerajaan Palili (Pengikut Kerajaan Gowa).
Sejarah mencatat, Kerajaan Sanrobone merupakan yang pertama memeluk agama Islam di Sulsel yakni tahun 1510, sedangkan Kerajaan Gowa tahun 1605. Sanrobone dikenal sebagai tempat guru spiritual (Anrong Guru Mokking) para raja raja zaman dahulu. (FK/AI).
Penulis : Fred K / Editor : Ahmad Imron
Makassar (Phinisinews.com) – Ketua Umum Dewan Ekonomi Indonesia Timur (DEIT), Annar Salahuddin Sampetoding selalu mengingatkan anggota DEIT bahwa pengusaha harus bisa berkolaborasi menghadapi dunia usaha dan tantangannya yang terus berubah dengan cepat.
Untuk itu, pengusaha harus selalu berpikir inovatif untuk sesuatu yang baru dan jangan menunggu takdir, melainkan harus cerdas dan berani menjemput takdir, ujar Annar Salahuddin Sampetoding yang biasa disapa Annar di Makassar, Minggu.
Berdasarkan pengalaman, pengusaha harus peka terhadap perkembangan yang ada dan menjawab tantangan dengan berkolaborasi agar tetap eksis dan tidak hanya menjadi penonton di daerah/negeri sendiri,
Sebab, lanjutnya, pengusaha bukan hanya mencari peluang usaha, namun juga harus mampu menciptakan peluang tersebut. Bagi mereka yang belum mampu melakukan itu, maka harus diupayakan agar bisa melakukan hal tersebut, karena kalau yang kategori usaha biasa saja, semua orang pasti mampu mengerjakan.
Prinsipnya, pengusaha harus berpikir “one step ahead” (satu langkah ke depan) dan “mindset” (pola pikir) harus dijadikan “habit” (kebiasaan), ujarnya.
Untuk itu, dia mengharapkan DEIT Sulawesi Selatan menjadi barometer dan “role model” (panutan) untuk DEIT Provinsi lainnya di Indonesia Timur agar pengusaha di Indonesia Timur dapat menangkap peluang dengan cara berkolaborasi untuk ikut mensejahterakan masyarakat di wilayahnya,
“Jadi yang dibutuhkan adalah action (tindakan) dari ide dan terobosan terbaik, sekalipun itu ‘out of the box’ (di luar kelaziman) serta hindari hanya sekedar wacana sebab yang dibutuhkan adalah tindakan nyata dari gerbong besar DEIT bergerak maju untuk mensejahterakan anggota dan masyarakat wilayah Timur Indonesia,” ujar Annar memotivasi. (FK/AI).
Penulis : Sol D Ling / Editor : Fred K
Bandung (Phinisinews.com) – Pertemuan Saudagar Bugis-Makassar (PSBM) yang digelar setiap tahun usai Idul Fitri, konsepnya tidak hanya menghasilkan “deal deal bisnis” tetapi yang penting adalah suasana yang terasa adanya "perekatan hati".antara saudagar satu dengan yang lain.
Hal itu terjadi karena Pertemuan yang sudah berlangsung 22 kali atau 22 tahun secara berturut turut itu diikuti oleh berbagai level generasi, mulai dari generasi sebelum “baby boomer generation” sampai pada generasi Z, ujar Direktur Utama BRINS (BRI Insurance), Fankar Umran di Bandung, Kamis, usai mengikuti PSBM XXII di Makassar, 14-15 Mei 2022.
Fankar yang juga profesional di bidang perbankan dan finansial management ini menegaskan, kedekatan hati adalah modal utama untuk hubungan jangka panjang yang saling mamahami kelebihan dan kekurangan.
Menurut dia, pertemuan saudagar, antar pengusaha dan semacamnya secara nasional sebenarnya adalah hal biasa. Tetapi Pertemuan Saudagar Bugis-Makassar ini adalah sesuatu yang sangat jauh berbeda, sebab di sini ada Perekatan hati, inspirasi, motivasi untuk maju bersama lintas generasi.
Dia mencontohkan inspirasi dan motivasi yang disampaikan oleh Wakil Presiden RI ke-10 dan 12, HM Jusuf Kalla akan selalu bergaung di sanubari para Saudagar yang hadir, membaca berita, atau melihat rekaman videonya.
Saat itu, JK membawa hadirin ke masa lalu, merasakan atmosfir bisnis zaman 4.0, dan memberi gambaran prospek bisnis masa depan.
Sebab Jusuf Kalla bercerita kepada "anak anak" nya secara runtut dan teratur. mengupas tuntas sepak terjang Saudagar Bugis-Makassar tempo doeloe lengkap dengan nama, alamat perusahaan,bidang usaha dan pendirinya serta kejayaan yang diraih.
Melihat kejayaan saudagar masa lalu dengan segala kelebihan dan kekurangannya, merupakan pengalaman yang sangat baik bagi lintas generasi agar usaha yang ditekuni bisa bertahan dalam banyak lapisan generasi, sebab sejak dini mereka sudah terbiasa dilibatkan dari generasi ke generasi. (SDL/FK).
Penulis : Fred K / Editor : Ahmad I
Makassar (Phinisinews.com) - Pameran Temporer "Jejak Pangeran Diponegoro" di Museum Kota Makassar, dalam dua hari ini ramai pengunjung untuk mengetahui jejak sejarah Pahlawan Nasional Diponegoro dari Selarong hingga Sulawesi.
Pengunjung terbanyak dari kalangan siswa, mahasiswa, keluarga pejuang, peminat budaya dan masyarakat umum, dan pameran berlangsung 18-22 Mei 2022, demikian pemantauan Pers di Museum Kota Makassar, Kamis.
Pameran dibagi menjadi empat bagian. Bagian pertama menampilkan biografi Pangeran Diponegoro dan Perang Jawa. Bagian Kedua mengangkat sumber-sumber tradisional sejarah Pangeran Diponegoro dan Perang Jawa (Babad Diponegoro dan beberapa babad lainnya).
Bagian ketiga menyajikan Pangeran Diponegoro sebagai Pahlawan berikut respon kontemporer terhadap gelar tersebut, dan bagian keempat menyuguhkan beberapa buku terkait sejarah Pangeran Diponegoro dan Perang Jawa di mana sebagian buku dapat dibaca di tempat.
Pameran dilaksanakan atas kolaborasi Dinas Kebudayaan Daerah Istimewa Yogyakarta, Museum Diponegoro, Museum Sonobudoyo Yogyakarta dan Koleksi buku-buku Ketua Umum Patra Padi / Paguyuban Trah Pangeran Diponegoro) Yogyakarta, Raden Rahadi Saptata Abra, S.Si, MBA, bertempat di Museum Kota Makassar.
Berbagai benda sejarah yang berkaitan dengan Pahlawan Pangeran Diponegoro yang wafat dan di makamkan di Makassar dibawa dari Yogyakarta ke Makassar untuk dipamerkan.
Benda sejarah itu antara lain, wayang, batik, buku, lukisan serta berbagai benda lain milik dua museum di Yogyakarta.
Benda benda sejarah itu disertai oleh arkeolog dan kurator pameran dari Yogyakarta.
Dalam pameran tersebut juga dirilis hubungan Yogyakarta dalam hal ini Kerajaan Mataram dengan Kerajaan di Sulawesi Selatan hingga Pangeran Diponegoro wafat di Makassar.
Diuraikan, berawal dari seorang bangsawan Bugis-Makassar, I Manggaleng Karaeng Daeng Naba (Daeng Naba), putra dari I Manninori J Karetojeng, romantika sejarah Mataram dengan Bugis-Makassar terjalin pada masa Sri Susuhunan Amangkurat I, Raja ke-4 Mataram (1646-1677).
Sebagai informasi, Daeng Naba adalah salah satu sosok yang berperan penting membantu Mataram dalam meredam perlawanan Trunajaya (1670-1679). Atas jasanya, Daeng Naba dinikahkan dengan Putri Tumenggung Sontoyuda II, diberikan tanah perdikan di Mlati, Sleman, Yogyakarta serta dipercaya untuk memimpin pasukan kavaleri berjumlah 2.500 orang yang sebagian besar terdiri dari laskar Bugis-Makassar.
Kelak dikemudian hari, dari pernikahan campuran ini, lahir seorang Pahlawan Nasional bernama Mas Ngabehi Wahidin Soedirohoesodo, seorang tokoh pergerakan nasional di Hindia Belanda.
Memori kolektif sejarah antara Mataram dengan Bugis-Makassar, sampai dengan saat ini terus berjalan membentuk ikatan batin dan persaudaraan yang kuat antara Yogyakarta dan Sulawesi Selatan.
Sebagai bagian dari upaya memperkokoh dan merawat memori kolektif sejarah antara Yogyakarta dengan Sulsel, untuk menyemarakkan Hari Kebudayaan Kota Makassar yang ke-4 dan Hari Museum Internasional, Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta melalui Kundha Kabudayan (Dinas Kebudayaan) DIY bersinergi dengan Pemerintah Daerah Kota Makassar melalui Dinas Kebudayaan Kota Makassar serta Museum Kota Makassar, menyelenggarakan pameran “Jejak Pangeran Diponegoro, Sulawesi (dari Selarong hingga Sulawesi)” di Museum Kota Makassar.
Tujuan pameran untuk mendekatkan masyarakat Makassar kepada figur Pahlawan Nasional Pangeran Diponegoro yang makamnya berada di Kota Makassar.
Saat pembukaan pameran, Ketua Paguyuban Trah Pangeran Diponegoro / IKAPADI Sulsel, RM Syaiful Diponegoro menyematkan Pin IKAPADI Sulsel kepada Kepala Dinas Kebudayaan Yogyakarta, Dian Lakshmi Pratiwi, SS, MA, atas terselenggaranya Pameran Diponegoro di Kota Makassar. (FK/AI).