Penulis : Ilham / Editor : Fred K
Makassar (Phinisinews.com) – Sekolah Budaya angkatan I di Sulawesi Selatan resmi diselenggarakan untuk mengawal agenda kebudayaan dengan kegiatan pertama pelatihan publkasi dan dokumentasi kegiatan budaya yang diikuti para pegiat budaya.
Pelatihan dibuka oleh salah seorang penggerak utama Gerakan Kedaulatan Budaya, Budayawan dan Antropolog Prof Andi Halilintar Latief di Kampus P2MTC (Phinisi Pers Multimedia Training Center) Ruko Mall GTC, Jalan Metro Tanjung Bunga, Makassar, Selasa.
Halilintar mengatakan, pelatihan “Training in publications and documentation of cultural activities” dengan trainer (pelatih) tunggal, Direktur P2MTC, Fredrich Kuen Daeng Narang, MSi, dilakukan dalam upaya memperkuat kegiatan kebudayaan yang akan berlangsung selama tahun 2025 dengan beberapa item kegiatan seperti dialog budaya tiap hari kamis sepanjang tahun 2025, revitalisasi Makam Pangeran Diponegoro di Makassar, dan revitalisasi Kota Lama Jongayya di Makassar.
Dalam pelatihan ini melibatkan komunitas masyarakat pegiat budaya dan mahasiswa dengan tujuan agar memiliki kemampuan dalam penulisan berita dan fotografi, videografi untuk kebutuhan publikasi dan dokumentasi berbagai kegiatan budaya di Sulsel.
Peserta latih diarahkan agar dapat mengawal berbagai agenda kebudayaan yang akan berlangsung sepanjang tahun, ujarnya.
Fredrich mengatakan, pelatihan ini untuk meningkatkan ketrampilan menulis berita maupun press claar (berita siap tayang) serta kemampuan fotografi serta videografi untuk mendukung publikasi budaya diberbagai platform media digital, baik media mainstream (arus utama), konvensional maupun media sosial, sekaligus mendokumentasikannya secara internal dan eksternal mengikui perkembangan teknologi kekinian.
“Menulis press clear, membuat foto (berita, feature, essay) serta video pendukung berita adalah ketrampilan sehingga bila rutin dilakukan, pasti hasilnya secara bertahap akan semakin baik,” ujarnya memotivasi peserta saat praktek. (Ilham/FK).
Catatan Redaksi : Berita ini adalah hasil praktek pelatihan dari salah seorang peserta, Ilham.