Penulis : Yusril Syam / Editor : Ahmad Imron
Makassar (Phinisinews.com) - Pokja III TP (Tim Penggerak) PKK Kota Makassar menggelar Pelatihan Membatik Kain Lontara. Giat ini digelar selama sehari sejak pagi hingga sore hari di Baruga Anging Mammiri, Makassar, akhir pekan ini.
Pemerintah Kota Makassar sejak periode awal Wali Kota Makassar Moh Ramdhan Pomanto diketahui telah menginisiasi pengembangan dan penggunaan motif batik lontara yang diharapkan jadi khas Makassar.
Mendukung hal itu, Tahun ini Pokja III TP PKK Kota Makassar kembali memberikan pelatihan membatik. Mulai dari cara melukis, mencampur warna, hingga merebus kain.
Sebanyak 40 peserta mengikuti pelatihan, terdiri dari pengurus Pokja III TP PKK Kota Makassar dan IRT dari tiap kecamatan.
Ketua TP PKK Kota Makassar Indira Yusuf Ismail hadir dan membuka secara resmi pelatihan tersebut. Dalam sambutannya Indira menuturkan pelatihan ini sebagai pembekalan keterampilan membatik.
Sehingga dirinya berharap, lewat pelatihan ini dapat melahirkan berbagai keunikan batik khas Makassar. Terutama huruf lontara yang khas dan dianggap menjadi salah satu aksara yang mendunia.
“Lontara kita harapkan bisa jadi ikon, karena Kota Makassar kita punya lontara. Kita berharap dari sini triggernya nanti batik lontara mendunia, karena kata lontara itu sangat mendunia,” ujarnya.
Indira menyemangati para peserta latihan yang hadir. Dia menekankan pentingnya kreativitas untuk mengangkat ikon unik Makassar kedalam batik.
“Semua yang mengikuti program ini harus sungguh-sungguh. Di sini harus kita ciptakan kreatif kita mulai dari pemilihan warnanya hingga desainnya,” ucapnya.
Sekretaris TP PKK Kota Makassar Iin Yusuf Majid merincikan, program ini merupakan pelatihan lanjutan dari sosialisasi membatik 2022 lalu. Tahun ini peserta pelatihan diarahkan untuk mengimplementasikan ilmu yang didapatkannya ke dalam bentuk karya.
“Tahun ini langsung mengaplikasikan pengetahuan yang didapatkan dari pelatihan materi tahun lalu. Selanjutnya mereka yang hadir hari ini nantinya menjadi narasumber di kegiatan membatik Pokja III di kecamatan masing-masing,” jelasnya.
Selain itu, pelatihan membatik juga sebagai upaya mendorong kemandirian ekonomi warga lewat kreativitas para IRT dengan memproduksi kain batik celup maupun batik tulisan tangan.
“Kita berharap 15 kecamatan yang ikut pelatihan ini bisa maksimal mengajarkan apa yang mereka peroleh ke kecamatan masing-masing, sehingga mampu menciptakan dampak pendapatan ekonomi keluarga,” jelasnya.
Iin berharap lewat giat ini lorong PKK dapat menumbuhkan komunitas yang menyenangi kain batik serta dapat memproduksi kain batik lontara maupun batik khas Makassar secara mandiri.
“Outputnya, batik lontara dari setiap kecamatan kita harap ada, tercipta ikon kecamatan khas masing-masing,” harapnya.
Adapun pelatihan membatik ini menghadirkan instruktur dari TP PKK Provinsi yakni Sekretaris PKK Sulsel, Zulfitriany Dwiyanti Mustaka. Kegiatan turut dirangkaikan dengan penyerahan alat membatik kepada seluruh peserta dari 15 kecamatan. (YS/AI).