Tarian Dero Cara Budaya Luwu Bersatu

  • Sunday, Nov 15 2015
  • Written by  Phinisinews

Phinisinews – Makassar, Tana luwu merupakan kawasan yang kaya akan sumber daya alam dan potensi seni budayanya.Kekayaan inilah yang kemudian menggerakkan mahasiswa tana luwu yang tergabung dalam Ipmil Raya Uin Alaudin Makassar dalam menyelenggarakan Festival Seni dan Budaya tana luwu, sabtu-minggu (14-15/11/2015).

Festival ini memamerkan beragam produk lokal dari tana luwu. Diantaranya permainan khas tana luwu, seni rupa, komunitas tana luwu,dan makanan khas tana luwu. Festival ini juga menyelenggarakan lomba mural yang berlangsung di pantai losari. Panitia juga akan mengadakan pementasan seni, Puisi, teater, lagu tana luwu, Masilla' dan tari-tarian khas tana luwu yang dilaksanaman minggu (15/11/2015).

Meskipun festival ini merupakan festival budaya yang pertama diadakan oleh Mahasiswa Luwu, tapi kegiatan ini mampu menyedot perhatian pengunjung Pantai losari dan mampu memberikan efek positif bagi mahasiswa dari Tana Luwu.

Tarian dero yang menjadi tarian penutup festival budaya ini merupakan tarian khas dari suku pamona, Luwu timur. Peserta tari saling berpegangan tangan membentuk lingkaran, bergerak, berputar mengikuti tempo musik/lagu. Gerak tari ini merupakan simbol rasa persatuan dan persahabatan, meski sebelumnya tidak saling mengenal. Biasanya dero dipentaskan malam hari, usai acara pesta pernikahan, pesta panen [Padungku] atau acara lainnya.

Tetapi, Dero juga biasa dilakukan pada acara-acara tertentu, biarpun tidak malam hari, seperti pada acara AMAN di Masamba tanggal 19 September yang lalu. "Ini tetap harus disempurnakan dan dievaluasi supaya lebih optimal lagi. Walau saat ini sebagian besar masyarakat menyatakan sudah baik dan memberikan dampak, baik itu dalam produk lokal maupun berkesenian,” ungkap Hidayatul Rahmat selaku ketua panitia.

Masyarakat kota makassar yang berkunjung ke pantai losari terlihat begitu antusias dengan tarian penutup ini, beberapa pengunjung meminta panitia untuk mengajarkan gerak tarian ini agar bisa bergabung dalam tarian."Mengingat tidak hanya menumbuh kembangkan pemahaman terhadap budaya tradisi warisan leluhur, juga sebagai peningkatan minat wisatawan untuk berkunjung ke tana luwu.

Hal itu dikatakan ketua panitia sembari menunjukan beragam pameran foto keindahan alam luwu yang dipanjang disekeliling area festival.

Penyelenggaraan ini sangat baik sebagai sarana promosi potensi etnis tana luwu kepada dunia pariwisata, membina dan meningkatkan apresiasi dan kreatifitas dalam bidang seni dan budaya, khususnya terhadap nilai nilai tradisi yang berakar pada budaya bangsa.

Hal senada juga dikatakan Ketua PB IPMIL RAYA, Adiatma, menyebutkan tatangan globalisasi membutuhkan strategi agar seni budaya di tana luwu dapat berkembang dan dikenal di mancanegara. Masyarakat luwu yang multi etnik dapat meretas kemajuan luwu bersaingan dengan kelompok etnis lainnya di luar luwu.

Festival ini juga bertujuan untuk memperkenalkan mahasiswa dari tana luwu yang mampu dan berpotensi untuk mengadakan kegiatan-kegiatan bertajuk budaya yang menjunjung nilai-nilai kearifan lokal tana luwu yang sedikit mulai merosot hilang.(Yuweni/ Mitha K)

Read 2650 times
Rate this item
(0 votes)
Published in Feature
Login to post comments
Switch mode views:
  • Font size:
  • Decrease
  • Reset
  • Increase