Penulis : Jusran Daeng Mangitung
Jakarta - Phinisinews, Tari Pabbitte Passapu Kajang Kabupaten Bulukumba turut mengisi acara Pertemuan Nasional Program Peduli dan Pidato Kebudayaan yang diadakan oleh Lembaga Kajian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (LAKPESDAM) Pengurus Besar Nahdatul Ulama (PBNU) di Hotel Kartika Chandra Jln. Gatot Subroto Jakarta Pusat pada 7/11/2016.
LAKPESDAM NU Cabang Bulukumba sebagai salah satu lembaga yang ingin mengembangkan Budaya Kearifan Lokal Kawasan Adat Ammatoa Kajang memperkenalkan salah satu kesenian khas daerah tersebut yaitu Tari Pabbitte Passapu yang dibawakan oleh Sanggar Seni Budaya Turiolo Kajang (SSBTK).
Pabbitte Passapu yang menggambarkan kisah persabungan ayam antara Sawerigading dan putranya sendiri Ilagaligo yang dikemas dalam bentuk tarian di mana penutup kepala (Passapu) di adu sebagai simbol pengganti ayam.
Tarian ini juga memperlihatkan beberapa penari yang saling tikam hingga terjadilah pertumpahan darah.
“Yang terpenting dari tarian ini adalah etos Budaya Bugis-Makassar dan Kajang itu sendiri yang dikenal dengan istilah ‘Siri’ yakni nilai-nilai kehormatan, harga diri, serta rasa malu yang tertanam kuat dalam diri Komunitas Adat Kajang Le’leng Ammatoa yang harus dipertahankan bila perlu dengan pertumpahan darah," ungkap Rahmat Koordinator penari.
Nur A’la’, Ketua LAKPESDAM NU Cabang Bulukumba berharap kedepannya kearifan lokal masyarakat Adat Kajang khusunya kesenian bisa semakin berkembang dengan adanya lembaga pengembangan yang berada di bawah naungan NU ini.
“saya berharap kesenian Kajang semakin dikembangkan, kami akan terus memberikan intervensi untuk itu,” tuturnya.*** Mitha K.