Penulis : Fred Kuen / Editor : Mitha K
Makassar (Phinisinews.com) - Gubernur Provinsi Sulawesi Selatan, Prof HM Nurdin Abdullah menyatakan, digitalisasi menjadi solusi di masa pandemi Covid-19 untuk meminimalisasi kontak langsung saat bertransaksi melalui aplikasi mobile banking dengan barcode (QRIS).
Selain pencegahan di masa pandemi Covid-19 melalui sosial distancing (jaga jarak), sistem digital ini juga mempermudah sistem pembayaran dan yang paling penting mempercepat proses tanpa harus ke bank, kata Gubernur Nurdin Abdullah saat Pengukuhan Tim Percepatan dan Perluasan Digitalisasi Daerah (TP2DD), di Makassar, Selasa.
“Kita apresiasi inovasi dari BI, hari ini kita bisa melihat TP2DD apa manfaat dari ini, salah satu upaya pencegahan di masa pandemi, sistem pembayaran, keduanya mempercepat proses tanpa ke bank,” jelasnya.
Meskipun baru lima kabupaten kota, seperti Kota Makassar, Kota Parepare, Kabupaten Barru, Maros dan Gowa, kedepannya diharapkan bisa menyusul 21 daerah lainnya di Sulsel melakukan digitalisasi transaksi.
“Kita mulai dari yang kecil dulu, tidak bisa langsung besar. Kita akan jadikan lima daerah ini sebagai pionir. Dan kita berharap semua daerah nanti bisa melakukan digitalisasi dalam sistem pembayaran,” ucap Gubernur.
Digitalisasi ini diharapkan akan membantu pemerintah dalam mengantisipasi kebocoran keuangan, mulai dari lima daerah ini.
Kepala Perwakilan BI Sulsel, Bambang Kusmiaso mengakui, sinergitas Pemprov Sulsel berhasil menggenjot pertumbuhan ekonomi tertinggi secara nasional dan juga memberikan kontribusi besar untuk ekonomi nasional.
Provinsi yang cukup jauh dari ibu kota negara ini (Sulsel) selalu tercatat sebagai provinsi yang memberikan kontribusi pertumbuhan ekonomi tertinggi di Indonesia, ucapnya tanpa merinci angka
Menurut Bambang, penyumbang ekonomi tertinggi di masa pandemi Covid-19 di Sulsel adalah sektor informasi dan komunikasi sebesar 12 persen, dalam hal ini penggunaan internet.
Menurut dia, kolaborasi antara Pemprov Sulsel dengan Bank Sulselbar dalam mendorong transaksi secara digital melalui pembayaran gaji non tunai, pembayaran uang perjalanan sudah non tunai, dan hampir semua dilakukan secara digital.
Secara nasional, Sulsel masuk urutan ke tujuh tahun 2020 penggunaan digitalisasi. Kedepannya, BI targetkan menjadi terdepan dalam melakukan transaksi secara digital.
“Dengan sistem digitalisasi di pemerintahan, akan mendorong pertumbuhan ekonomi baik di Sulsel maupun secara nasional. Semoga Sulsel selalu di depan,” ucapnya.
Selain perubahan perilaku, dalam transaksi digital ini, protokol kesehatan dilakukan secara ketat yakni jaga jarak yang secara otomatis dilakukan, membudayakan memakai masker saat beraktivitas serta mencuci tangan dengan sabun di air mengalir pada setiap kesempatan. (FK/R-HMS/MK).