Masa Pandemi, Website Institusi Harus Dikelola Profesional

Direktur Eksekutif P2MTC, Fredrich Kuen, MSi menyerahkan sertifikat Journalism Private Training kepada Ketua Kelompok Tim Humas RSUP Dr Wahidin Sudirohusodo Makassar, Aulia Yamin, SKM, M.Kes. (Foto : Pipink). Direktur Eksekutif P2MTC, Fredrich Kuen, MSi menyerahkan sertifikat Journalism Private Training kepada Ketua Kelompok Tim Humas RSUP Dr Wahidin Sudirohusodo Makassar, Aulia Yamin, SKM, M.Kes. (Foto : Pipink).
 

Penulis : Ahmad Imron  /  Editor : Mitha K

Makassar (Phinisinews.com) - Di masa Pandemi Covid-19 sekarang ini akan sangat ideal bila website institusi pemerintah dan swasta yang berisi informasi kegiatannya  dikelola secara profesional.

Sebab, Website tersebut menjadi sumber berita bagi media pers karena wartawannya belum leluasa bergerak di lapangan untuk memantau perkembangan peristiwa atau kegiatan di institusi yang ada, sedangkan di sisi lain, masyarakat membutuhkan berita atau informasi faktual yang beragam dari berbagai sumber.

Hal itu dikemukakan Direktur Eksekutif yang juga instruktur Phinisi Pers Multimedia Training Center (P2MTC), Fredrich Kuen, MSi menjawab wartawan usai pelatihan "Journalism Private Training" (Cara Cepat Menjadi Wartawan Profesional Multi Talenta) di Kampus P2MTC Mall Tanjung Bunga Makassar, Jumat.

Pelatihan 16 jam tersebut diikuti kelompok Tim Humas Rumah Sakit Umum Provinsi  (RSUP) Dr Wahidin Sudirohusodo Makassar dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat, menggunakan masker, menjaga jarak serta mencuci tangan dengan sabun di air mengalir dan seluruh peserta mengantongi small hand sanitazer spray (penyemprot anti septik kecil) yang dapat digunakan setiap saat sesuai kebutuhan.

Work from home (WFH) serta keterbatasan gerak bukan menjadi halangan bagi wartawan untuk memperoleh berita bagus, asal didukung pengelolaan website institusi secara profesional.

Berita dari kegiatan institusi selama penulisannya baik, terstruktur didukung foto dan video menarik, maka produk konten berita di website itu dapat diambil oleh wartawan, lalu dilengkapi melalui wawancara telpon, sehingga menjadi bahan layak siar sebagai berita utuh.

Itu dimungkinkan sebab institusi yang memiliki website yang mempublikasikan kegiatannya memang bagian dari penyediaan informasi bagi masyarakat sebagai bagian dari public servicenya.

Untuk itu, menurut Fredrich yang juga penguji kompetensi wartawan, Humas maupun pengelola website tersebut harus multi talenta, harus terampil membuat berita sesuai kaidah jurnalistik, mampu membuat foto dan video berita berbasis fotografi untuk mendukung konten berita yang dibuat.

Cara itu bukan semata mata untuk memanjakan atau mempermudah kerja wartawan, melainkan itu adalah bagian dari public service secara lengkap agar masyarakat mengetahui kegiatan maupun kinerja dari suatu institusi dari konten berita kegiatan yang diproduksi, sekaligus menjadi bagian dari promosi dan pencitraan untuk mendekatkan institusi tersebut dengan masyarakat luas.

Keadaan itu menjadikan institusi pemilik website yang memiliki konten berita harus mempekerjakan tenaga profesional pengelola atau mendidik tim humas menjadi pengelola profesional yang paham kerja jurnalistik dari produksi berita, kecepatan hinga akurasi fakta.

Melalui website yang dikenal luas, maka kegiatan penyebaran press release dari suatu institusi secara bertahap akan tergantikan dengan konten berita, ujar Fedrich yang juga penulis buku Jurnalisme dan Humanisme..

Sekretaris Eksekutif P2MTC, Mitha Mayestika SIP, M.Ikom mengatakan P2MTC menyediakan berbagai program paket pelatihan jurnalistik, public relation, citizen journalism, fotografi, foto promosi produk (Instagramable), video journalist, micro teaching, public speaking, agenda setting dan pencitraan, dengan instruktur profesional dan ahli.

Program paket pelatihan tersebut berdurasi 16 jam, 20 jam dan 40 jam, baik untuk umum, institusi maupun personal (kelompok dalam jumlah kecil, minimal enam orang/kelompok) dan penyelenggaraannya dapat dilakukan di kampus P2MTC di Makassar maupun di tempat peminat pelatihan di seluruh Indonesia.

Penawaran paket pelatihan dalam jumlah peserta yang sedikit (private training) banyak diminati oleh institusi karena pola ini adalah pola penyesuaian dengan situasi pandemi Covid-19 yang masih berlangsung, ujar Mitha yang juga Dosen Komunikasi di salah satu Perguruan Tinggi di Makassar. (AI/MK).

Read 1247 times
Rate this item
(0 votes)
Published in Nasional
Login to post comments

Galleries

 
  Penulis : Redaksi  /  Editor : Fred Daeng Narang Bulukumba, Sulsel (Phinisinews.com) – Masyarakat adat...
  Penulis : Fred Daeng Narang  /  Editor : Mitha K Makassar (Phinisinews.com) – Kawasan Wisata Terpadu Gowa...
  Penulis : Andi Mahrus Andis.   Makassar (Phinisinews.com) - Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Provinsi Sulawesi...
  Penulis : Redaktur Medan (Phinisinews.com) - Ketua Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) Pers Indonesia, Hence...

Get connected with Us