Penulis : Rifan / Editor : Fred Kuen
Makassar (Phinisinews.com) – Universitas Negeri Makassar (UNM) membebaskan Uang Kuliah Tunggal (UKT) kepada mahasiswanya yang terdampak musibah bencana alam gempa bumi di Provinsi Sulawesi Barat.
Selain itu, UNM juga menyiapkan berbagai bantuan untuk korban bencana alam di Provinsi Sulbar, kata Rektor UNM, Prof Dr Husain Syam di Makassar, Minggu.
Menurut dia, UNM selalu terdepan hadir untuk unsur-unsur kemanusiaan. Siapa pun yang terdampak menjadi korban dari bencana bagi mahasiswa UNM, kami nyatakan dibebaskan dari biaya UKT.
"Iya ini adalah keputusan yang kita ambil, ini bukan politik. Tetapi ini bantuan kemanusiaan," ucapnya.
Untuk mekanisme pengajuan pembebasan UKT korban bencana alam Sulbar, lanjutnya, caranya, orang tua wali mengajukan surat permohonan pembebasan UKT dengan melampirkan dokumen seperti, foto copy bukti pembayaran UKT sebelumnya, foto copy keluarga dan KTP, surat keterangan terdampak bencana alam dari lurah dan foto lokasi kejadian, foto keluarga hingga foto rumah.
"Syaratnya seperti itu. kita ini bukan lembaga abal-abal, kami ini lembaga kredibel. Kalau salah-salah ini bisa jadi persoalan," ujarnya dan melanjutkan bahwa pembebasan UKT ini berlaku untuk Mahasiswa S1, S2, dan S3. Ini demi mahasiswa UNM yang terkena dampak.
Menurut data dari sistem informasi akademik, Mahasiswa S1, S2 dan S3 UNM yang berada di Sulbar sekitar 897 orang.
Dia juga menyampaikan bahwa UNM telah mempunyai Tim SAR, Pramuka dan juga Tim PMI yang siap diturunkan secara otomatis jika terjadi bencana alam dan saat ini satu gelombang sudah bergerak kesana.
"Kami punya tim SAR dan PMI, tanpa diperintahkan mereka otomatis sudah bergerak dan sekarang mereka sudah ada di Sulbar," ucapnya.
UNM juga menyiapkan donasi tahap pertama yang dikordinasi oleh Wakil Rektor (WR) II seperti berbagai jenis kebutuhan dasar seperti menyiapkan 500 terpal ukuran 3 x 4, susu bayi 500 pax, susu anak 500 pax, 500 karung beras ukuran 5kg, 500 popok bayi, 500 dos air mineral, 500 selimut, 500 sarung, mie instan 500 dos dan total nilainya hampir Rp200 juta.
Turut hadir mendampingi Rektor yakni, Wakil Rektor I, Prof Dr Hasnawi Haris, Wakil Rektor II, Dr Karta Jayadi, Wakil Rektor III, Dr Sukardi Wada dan Wakil Rektor IV, Dr M Ichsan Aku.
Selama keterangan pers, seluruhnya dilakukan dengan protokol kesehatan ketat yakni memakai masker baik narasumber maupun wartawan, menjaga jarak dan mencuci tangan dengan sabun di air mengalir sesuai fasilitas yang disediakan. (Rif/FK)