Penulis : Mitha MK / Editor : Ahmad I
Makassar (Phinisinews.com) – Direktur Eksekutif Phinisi Pers Multimedia Training Center (P2MTC), Fredrich Kuen, MSi mengatakan, peran Humas institusi Pemerintah, BUMN dan swasta, selama masa Pandemi, sangat strategis dan penting bagi penyebaran informasi, sekaligus meringankan kerja wartawan.
Pers (wartawan) sangat terbantu oleh release (penyebaran) berita yang dilakukan Humas (hubungan masyarakat) kepada media pers atau secara berkesinambungan Humas mengisi website nya dengan berita dari kegiatan kekinian yang dilakukan institusinya dengan teknik penulisan “press claar” (berita sempurna) yang dapat dikutip oleh wartawan, lalu disiarkan ke media mereka.
Hal itu dikatakan Fredrich saat menjadi instruktur pelatihan pada “Temu Humas di Wilayah Regional 4 PT Pelabuhan Indonesia (Persero) secara Hybrid”, yang diikuti puluhan humas dari Pelabuhan se Indonesia Timur secara offline (luring – tatap muka) dan online (daring – zoom) yang dipandu dari Kantor Pusat Pelindo Regional 4 di Makassar, Selasa.
Sebanyak empat pejabat Pelindo Regional 4, aktif menyaksikan pertemuan tersebut masing masing dua orang secara daring dan luring yakni Group Head Sekper, Ali Mulyono, Departement Head Komunikasi Korporasi, Fajar Setyono, Division Head Pelayanan SDM dan Umum, Basri Alam serta Departement Head Hukum dan Humas, Erisanty.
Instruktur tunggal dari pihak eksternal, Fredrich yang juga instruktur nasional dan penguji kompetensi wartawan serta mantan General Manager (GM) Perum LKBN ANTARA itu menguraikan secara komprehensif dibarengi praktek pola kekinian 15 menit paham dalam “Teknik Menulis Release ‘Press Claar’ Menarik” yang diikuti secara antusias karena terukur melalui praktek praktis yang dilakukan semua peserta.
Menurut dia, teman-teman wartawan akan sangat terbantu bila dalam era Pandemi Covid-19 ini disaat ruang gerak mereka terbatas dan sulit menemui secara langsung narasumber berita, para humas atau public relation (PR) menyajikan press release yang sempurna (press claar). Kalau diibaratkan makanan, maka press claar adalah makanan siap saji.
Press claar artinya, release yang diberikan kepada pers harus menarik, terstruktur, didukung data, dilengkapi foto dan video, sehingga wartawan atau media yang menerima release atau ingin mengutip berita di website perusahaan swasta, pemerintah dan BUMN, dapat langsung memasang berita tersebut di medianya tanpa harus melakukan “rewrite” (penulisan ulang) karena semuanya sudah sesuai kaidah dengan teknik penulisan “pers style” (gaya wartawan) profesional.
Untuk melakukan cara tersebut, maka Humas harus mengasah ketrampilan menulis release berita menggunakan pola yang dapat diterima oleh semua media, baik cetak, portal berita online maupun media elektronik (televisi dan radio). Pola itu ada pada penulisan berita “inverted pyramid” (piramida terbalik).
Dia menguraikan, pada pola inverted pyramid, judul dan lead (teras berita) harus sangat menarik (eye catching) dengan penggunaan kata dan jumlah kata yang dibatasi, sebab judul dan teras berita harus mencerminkan inti atau bagian terpenting dari sudut pandang Humas, dari suatu peristiwa atau kegiatan yang dibuatkan release berita serta dalam tiga Alinea pertama sudah menjawab rumus dasar pembuatan berita 5W+H (what, where, who, why dan how).
Melalui penulisan release berita press claar dibarengi human approuch (sentuhan komunikasi yang baik) maka terjalin hubungan harmonis serta simbiose mutualisme (saling membutuhkan/memanfaatkan) antara humas dan wartawan (pers), ujarnya. (MMK/AI).