Penulis : Fred K / Redaktur : Fyan AK
Makassar (Phinisinews.com) – Polisi di Makassar, hingga saat ini belum menemukan sopir dan tronton DD 8704 KV dengan nomor lambung 1150 yang menabrak dari belakang Avanza DD 1147 AN di jalan Sultan Alauddin Makassar (31/1) dan nyaris menewaskan pengendaranya, wartawan senior, Fredrich Kuen bersama istri dan anaknya.
Kasus tabrak lari sudah 3x24 jam, namun sopir dan mobil besar, tronton10 ban berbobot 7,4 ton, jenis Mitsubishi Fuso berwarna coklat yang mengangkut container (petikemas) tersebut belum ditemukan.
Akibat dari tronton menabrak dari belakang mobil wartawan di arus jalan yang sedang macet sekitar depan SPBU jalan Alauddin Makassar, Pintu belakang Avanza ringsek berat, semua penumpang selamat walaupun mengalami benturan berat pada leher dan kaki dan masih berobat jalan.
Kronologis peristiwa menurut Fredrich, di Makassar, Rabu, sekitar jam 15.00 wita, dia Bersama istri dan anaknya (wartawan, PNS dan Dosen) pulang kantor dari jalan AP Pettarani melalui jalan Sultan Alauddin yang setiap hari macet menuju rumahnya di jalan Malengkeri Makassar.
Di sekitar depan SPBU jalan Sultan Alauddin di saat macet, truk tronton menabrak mobil Avanza di depannya, yang saya kendarai dan nyaris terjadi tabrakan beruntun karena benturan keras tersebut. Saya banting stir ke kiri untuk menghindari menabrak mobil lain.
Massa yang seketika berkumpul mendesak sopir turun dari mobilnya, lalu disepakati menyelesaikan atau membuat kesepakatan di Polsek Rappocini yang berjarak sekitar 200 meter dari tempat kejadian penabrakan.
Mobil yang saya kendarai masuk ke kantor Polsek Rappocini, namun truk tronton melarikan diri ke arah Sungguminasa, Kabupaten Gowa dan saat saya melaporkan kejadian, salah seorang polisi di Polsek tersebut, Suryanto melakukan pengejaran, namun sekitar 15 menit kemudian kembali dan menyatakan tidak melihat lagi mobil tronton yang sangat besar tersebut, lalu menyarankan saya melapor ke bagian laka lantas di sekitar Pasar Burung Panakukang. Lalu dalam keadaan fisik kurang stabil, kami melapor dan diterima oleh Aipda Abdul Rahman dengan nomor laporan LP/172/II/2022 dengan Penyidik Aiptu Agus Salim.
Fredrich yang juga Direktur Eksekutif Lembaga Pelatihan Jurnalistik Phinisi Pers Multimedia Training Center (P2MTC) itu merasa heran jika truk tronton besar dengan bobot 7,4 ton bersama sopirnya sulit ditemukan, lalu melakukan penelusuran investigasi sendiri dan menemukan beberapa bukti yakni pada perpanjangan STNK tercatat pemilik tronton Mitsubishi Fuso adalah Thio Kio beralamat di Jalan Kalimantan No.2, Desa Malimongan Tua, Kecamatan Wajo, Makassar.
Sedangkan di Pelabuhan Soekarno Hatta Makassar pada Terminal Peti Kemas Makassar,terurai, truk tronton DD 8704 KV dengan nomor lambung 1150 dan bobot 7.400 kilogram itu milik TP ABM Logistic Makassar, pemilik kendaraan Muh Ikbal dan tercatat melakukan pengangkutan container barang campuran dari KM Telaga Mas dengan user Ryan dan keluar dari Pelabuhan 31 Januari 2022 jam 13.30 wita dan nomor invoice 4729824.
Pada tanggal 1 Februari 2022, beberapa saksi mata melihat truk tronton tersebut sejak pagi hari berada di sekitar Makassar New Port (MnP) hingga menjelang sore hari dan tetap beraktivitas normal.
Pihaknya, ucap Fredrich yang juga Penguji Kompetensi Wartawan, berharap sopir truk tronton yang sempat di foto serta perusahaan yang mempekerjakannya agar kooperatif dan untuk Polisi penyidik, data yang terpapar dalam berita cukup lengkap, diharapkan tidak mengalami kesulitan dalam penanganan tabrak lari yang nyaris menewaskan tiga nyawa tersebut.
“Allah masih melindungi saya dan keluarga, sebab kejadian truk tronton menabrak dari belakang itu terjadi di jalan jalur macet. Seandainya kejadian berada di jalan tol, pasti lain cerita,” ujar Fredrich yang juga mantan GM Perum LKBN ANTARA.
Pihaknya berharap, Kapoltabes Makassar dapat membantu wartawan (Pers) yang nyawanya nyaris hilang akibat tabrakan yang tidak bertanggungjawab tersebut, serta berharap pihak Pelindo 4 bersikap untuk menghentikan sementara operasional tronton DD 8704 KV selama kasus tersebut bergulir. Selain itu, diharapkan pihak perusahaan pemilik Tronton untuk kooperatif ikut menyelesaikan kasus tabrak lari ini. (FK/FAK).