Penulis : Fred K / Editor : Mitha MK
Makassar (Phinisinews.com) – Pemerintah Kota Makassar terus melakukan inovasi dalam menangani Pandemi Covid-19, setelah terbentuk Satuan Tugas Makassar Recover untuk pemulihan Kota Makassar, kini disiapkan Isolasi Terapung menggunakan kapal laut.
“Alhamdulillah saya baru saja dihubungi Menhub, usulan kami memakai kapal laut, sebagai tempat isolasi terapung Covid-19 dengan kapasitas 900 tempat tidur dikabulkan,” kata Walikota Makassar, Moh Ramdhan Pomanto di Makassar, Senin.
Isolasi terapung merupakan salah satu pilihan, bila terjadi lonjakan Pandemi Covid-19. Namun berbagai upaya terus dilakukan untuk pengendalian, pencegahan penyebaran serta penyembuhan pasien terpapar Covid-19 di Kota Makassar.
Untuk merealisasikan rencana Isolasi terapung, Walikota akan melakukan pembahasan lebih lanjut bersama otoritas pelabuhan, baik itu mengenai sistem sirkulasi udara menggunakan HEPA filter yang mampu mengurangi risiko penularan Covid-19 melalui aerosol serta dokter pelabuhan dan juga sistem asupan gizi pasien.
Dia juga menjelaskan bahwa saat ini Kantor Balai Kota Makassar ditutup sementara, dan seluruh ruangan disterilkan melalui penyemprotan disinfektan serta karyawan bekerja dari rumah (work from home – WFH) setelah terdeteksi 24 karyawan terpapar virus Covid-19.
Selain itu, Pemkot telah membentuk Satuan Tugas (Satgas) Makassar Recover yang bertujuan untuk memulihkan Kota Makassar dan warganya agar terbebas dari Pandemi Covid-19 yang terdiri dari tiga tim yang bekerja secara terpadu yakni Tim Raika, Tim Covid Hunter, serta Tim Detektor.
Tim Raika yaitu tim pengurai kerumunan yang menjalankan tugas siang dan malam, yang memantau kerumunan orang di tempat keramaian, termasuk di Mall, tempat wisata, cafe, restoran, warkop, tempat hiburan malam dan lainnya.
Tim Covid Hunter adalah tim yang akan memburu dan mencari tahu siapa saja warga yang suspek hingga terkonfirmasi Covid-19 di Kota Makassar dengan tugas khusus bertujuan menekan penyebaran Covid-19 di kota ini serta tugas umum melakukan Tracing (menelusuri), Testing (pengujian) dan Treatment (pengobatan/pemulihan).
Tiap tim dari Satgas Covid Hunter ini terdiri dari masing masing dua dokter, perawat, Satpol PP dan Polisi serta satu orang dari unsur TNI di 153 kelurahan di penjuru Kota Makassar. Selain itu disiapkan juga 17 unit mobil ambulans Covid Hunter.
Di mobil itu ada antigennya, ada suplemennya yang akan diberikan kepada orang-orang yang suspek maupun orang yang berkontak erat degan suspek.
Sedangkan Tim Detektor juga melakukan tracing, pemeriksaan suhu tubuh, saturasi oksigen, denyut nadi, hingga tekanan darah warga masyarakat yang dilakukan dari rumah ke rumah (door to door) untuk melakukan pendektesian dini virus korona yang melibatkan 15.306 personil, terdiri dari 10.000 orang relawan, 5.000 orang tenaga kesehatan (Nakes) dan 306 dokter yang bertugas di 153 Kelurahan dan melakukan tracing di 5.000 RT.
Selain tim dan upaya terpadu tersebut, Walikota tetap berharap agar masyarakat umum tetap patuh secara ketat melaksanakan protokol kesehatan, dengan wajib memakai masker di semua aktivitas, sesering mungkin mencuci tangan dengan sabun di air mengalir atau menggunakan hand sanitizer serta tetap menjaga jarak dan menghindari kerumunan. (FK/MMK).
Penulis : Fred K / Editor : Mitha MK
Makassar (Phinisinews.com) – Walikota Makassar, Moh Ramdhan Pomanto menyatakan akan melakukan evaluasi menyeluruh terhadap kinerja Satgas Makasar Recover, maupun aparat camat, lurah, RW, RT sebagai pendukung bila pelayanan penanganan Covid-19 yang diberikan belum maksimal.
“Kami responsif dan akan melakukan evaluasi cepat terhadap kinerja dan mekanisme kerja satuan tugas yang kami bentuk untuk mempercepat pemulihah Makassar dari Pandemi Covid-19,” katanya di Makassar, Senin.
Pemantauan Pers selama dua hari pertama turun lapangan (9-10/7), Tim Detektor yang merupakan satu dari tiga tim Satuan Tugas (Satgas) Makasar Recover menuai banyak kritik di media sosial yang diserta bukti foto.
Beberapa relawan Tim Detektor diketahui tidak disiplin terhadap SOP yang ditetapkan yakni ada yang sering melepas masker dan koas tangan saat melakukan tracing dengan cara pemeriksaan suhu tubuh, saturasi oksigen, denyut nadi, hingga tekanan darah dari rumah ke rumah (door to door), mengendarai motor bergonceng tiga menggunakan pakaian APD (alat pelindung diri) dan lainnya.
Masyarakat cukup kritis terhadap pelayanan tersebut, dan selalu menanyakan surat tugas tim detektor, hasil swab atau PCR terakhir serta kartu vaksin untuk melindungi keluarganya dari virus korona, mengingat Tim melakukan layanan dari rumah ke rumah yang mungkin saja membawa virus tersebut.
Jadi, sebelum Tim Detektor bekerja, biasanya mereka harus menjawab pertanyaan masyarakat dulu. Setelah warga yakin, barulah tracing (menelusuri) dilakukan.
Walikota mengakui pihaknya sejak hari pertama juga turun langsung ke lorong tempat para tim detektor bekerja untuk memastikan tidak kekurangan satu apapun dan berjalan lancar.
Dari pantauannya di dua kecamatan, yakni Kecamatan Mariso dan Ujung Pandang. Kecamatan Mariso masih ditemukan kekacauan dalam pelaksanaan tugas tim detektor.
Banyak warga yang tidak tahu akan ada pendataan pemeriksaan kesehatan gratis. Lalu tim detektornya kasian tidak sesuai urutan rumah yang dia periksa. Dari ujung lorong ke ujung lorong lain, lalu kembali lagi ke tengah. Ini menyiksa tim detektor.
Hal itu terjadi karena kurangnya dukungan pihak camat dan lurah tentang program ini. Dan Walikota menyatakan tidak akan mentolerir tindakan tersebut.
“Jadi, ternyata camat dan lurah yang kurang responsif terhadap program ini. Hari ini saya maafkan. Tetapi kalau hari hari selanjutnya masih begini, saya tidak segan-segan mengganti. Saya butuh orang yang kerja, bukan ogah-ogahan dengan warganya,” ujar Ramdhan.
Lain lagi di kecamatan Ujung Pandang sekitar Jalan Lompobattang, Rapih, Tim Detektor dan dukungan camat dan warga terlihat terorganisir dengan baik.
“Alhamdulillah di kecamatan ini terlihat beda. Kelihatan mana yang memang mengedukasi dan menginfokan warganya jika ada program pemerintah pendataan pemeriksaan kesehatan gratis demi menekan penyebaran covid 19,” ucapnya.
Tim Detektor melibatkan 15.306 personil, terdiri dari 10.000 orang relawan, 5.000 orang tenaga kesehatan (Nakes) dan 306 dokter yang bertugas di 153 Kelurahan dan melakukan tracing di 5.000 RT.
Pemkot Makassar secara terpadu memantau pelaksanaan PPKM skala mikro serta penerapan protokol kesehatan secara ketat melalui Satuan Tugas Makassar Recover dengan penerapan disiplin tinggi.
Satgas Makassar Recover yakni Tim Raika, Tim Covid Hunter, Tim Detektor dengan tugas masing masing.
Tim Raika yaitu tim pengurai kerumunan yang menjalankan tugasnya siang dan malam, yang memantau kerumunan orang di tempat keramaian, termasuk di Mall, tempat wisata dan lainnya, sedangkan malam hari, terutama di tempat hiburan malam.
Tim Covid Hunter adalah tim yang akan memburu dan mencari tahu siapa saja warga yang suspek hingga terkonfirmasi Covid-19 di Kota Makassar dengan tugas khusus bertujuan menekan penyebaran Covid-19 di kota ini serta tugas umum melakukan Tracing, Testing dan Treatment.
Tiap tim dari Satgas Covid Hunter ini terdiri dari masing masing dua dokter, perawat, satpol PP dan polisi serta satu orang dari unsur TNI di 153 kelurahan di penjuru Kota Makassar. Selain itu disiapkan juga 17 unit mobil ambulans Covid Hunter.
Di mobil itu ada antigennya, ada suplemennya yang akan diberikan kepada orang-orang yang suspek maupun orang yang berkontak erat degan suspek.
Masyarakat umum diharapkan tetap patuh secara ketat melaksanakan protokol kesehatan, dengan wajib memakai masker di semua aktivitas, sesering mungkin mencuci tangan dengan sabun di air mengalir atau menggunakan hand sanitizer serta tetap menjaga jarak dan menghindari kerumunan. (FK/MMK).
Penulis : Fred Kuen / Editor : Fyan AK
Palopo, Sulsel (Phinisinews.com) – Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan melalui Tim Penggerak PKK tetap menangani dan memberi prioritas penanganan masalahan stunting dan gizi buruk di masa Pandemi Covid-19 sekarang ini.
Stunting adalah kondisi ketika seorang anak gagal berkembang akibat kurang gizi kronis sejak dalam kandungan, sehingga penting pengasupan yang bisa dilakukan pada masa 1.000 hari pertama kehidupan untuk mencegah stunting.
Pemantauan Pers akhir pekan ini, pemberian bantuan untuk penanganan stunting dan gizi buruk, terutama karena dampak Pandemi Covid-19 mendapat perhatian serius dari Pemprov Sulsel melalui Tim Penggerak PKK.
Pelaksana Tugas Ketua Tim Penggerak PKK Sulsel, Naoemi Octarina, menyerahkan bantuan penanganan stunting dan penanganan gizi senilai Rp150 juta, kepada Ketua Tim Penggerak PKK Kota Palopo, Utia Sari Judas.
Bantuan diserahkan pada acara Silaturahim Tim Penggerak PKK Sulsel bersama pengurus Tim Penggerak PKK Kota Palopo, di Auditorium Rujab Walikota Palopo, yang disaksikan Plt Gubernur Sulsel, Andi Sudirman Sulaiman.
Naoemi Octarina mengingatkan untuk tetap waspada dengan kondisi pandemi Covid-19, serta tidak mengabaikan protokol kesehatan yakni senantiasa menggunkan masker di semua aktivitas, sering sering mencuci tangan menggunakan sabun di air mengalir atau menggunakan hand sanitizer, serta tetap menjaga jarak dan menghindari kerumunan dalam berkegiatan.
“Kehadiran PKK sebagai wujud komitmen dan untuk bersinergi dalam melakukan pemberdayaan kepada masyarakat sekalipun dalam kondisi sulit pandemi Covid-19 ini. Salah satunya dalam penanganan stunting,” ujarnya.
Bantuan ini adalah sebagai bentuk upaya pencegahan dan penanganan stunting di Kota Palopo.
Dia berharap dana ini mampu untuk melakukan langkah penanganan yang bisa dimanfaatkan untuk lebih efektif programnya dalam melakukan sosialisasi, edukasi mencegah stunting dengan memberikan pemahaman pentingnya pengasupan yang bisa dilakukan pada masa seribu hari pertama kehidupan.
Dibutuhkan persamaan visi misi dalam penanganan stunting dan harus bersinergi, berjalan sama-sama, ada tim ahli dari Pemprov bersama PKK untuk saling monitoring upaya pencegahan dan penanganan stunting.
Naoemi juga berharap, agar adanya sinergi dalam melakukan 10 program pokok PKK yang bisa bermanfaat untuk masyarakat banyak.
Utia Sari Judas berharap dengan arahan Plt Gubernur Sulsel dan Plt Ketua TP PKK Sulsel, bisa memberikan ilmu dan masukan tentang penanganan stunting.
Tahun 2020 bantuan anggaran dari Provinsi Sulsel senilai Rp100 juta, memberikan intervensi kepada 129 kasus stunting yang tidak tercover dalam Dinas Kesehatan Palopo.
Usai penyerahan bantuan, kegiatan dilanjutkan dengan Sosialisasi Kelembagaan 10 Program Pokok PKK oleh pengurus PKK Sulsel yakni Penghayatan dan Pengamalan Pancasila, Gotong Royong, Pangan, Sandang, Perumahan dan Tata Laksana, Rumah Tangga, Pendidikan dan Ketrampilan, Kesehatan, Pengembangan Kehidupan Berkoperasi, Kelestarian Lingkungan Hidup dan Perencanaan Sehat. (FK/FAK).
Penulis : Fred Kuen / Editor : Fyan AK
Makassar (Phinisinews.com) – Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan terus melakukan pelayanan vaksinasi secara massif kepada masyarakat dengan memanfaatkan area fasilitas umum maupun aula utama kantor untuk memberikan pelayanan maksimal.
Pemantauan Pers di beberapa wilayah di Sulsel, Sabtu, melihat, hampir tiap hari disediakan tempat layanan vaksinasi dan data dari Dinas Kesehatan Provinsi Sulsel per akhir Juni 2021, perkembangan vaksinasi Covid-19 mencapai angka 780.766 orang atau 51,82 persen dari total target 1.506.638 orang sasaran vaksinasi.
Plt Gubernur Sulsel, Andi Sudirman Sulaiman mengapresiasi seluruh pihak terkait, mulai dari tenaga kesehatan serta aparat TNI dan Polri, yang bersama membantu pelaksanaan vaksinasi ini serta dukungan dan antusiasme masyarakat Sulsel yang responsif dalam vaksinasi ini.
“Ini merupakan salah satu upaya pemerintah dalam menangani masalah Pandemi Covid-19 di Provinsi Sulsel,” ujarnya..
Vaksinasi Covid-19 bertujuan untuk menciptakan kekebalan kelompok (herd immunity) agar masyarakat menjadi lebih produktif dalam menjalankan aktivitas kesehariannya, serta menjadi salah satu langkah pemerintah dalam menekan angka penyebaran virus corona.
Sasaran vaksinasi terutama untuk tenaga kesehatan dan pelayanan publik, dan itu sudah “on the track” (sesuai alur) . Saat ini perlu penguatan vaksinasi bagi lansia dan masyarakat umum.
Berdasarkan pencapaian vaksinasi akhir Juni 2021, Pemprov terus kejar target bersama. Utamanya vaksinasi bagi para lansia yang saat ini telah divaksin 71.293 atau baru 9,46 persen dari target sasaran.
Langkah yang dilakukan dalam pengendalian Covid-19 di Sulsel, diantaranya penguatan pengawasan di posko PPKM di desa/kelurahan, melaksanakan pemeriksaan kembali kedatangan penumpang di bandara dan pelabuhan dengan cara random menggunakan swab antigen serta mengimbau masyarakat untuk membatasi perjalanan menuju wilayah (provinsi/ Kab/ kota) yang tergolong zona merah.
“Yang terpenting bagaimana untuk tetap memperhatikan protokol kesehatan yang ketat yakni wajib menggunakan masker di semua aktivitas, sering mencuci tangan menggunakan sabun di air mengalir atau memakai hand sanitizer dimanapun berada serta terus menjaga jarak dan menghindari kerumunan, menjaga imun dengan makanan dan minuman yang bergizi, serta senantiasa berdoa agar diberi keselamatan dan kesehatan dalam menjalani aktivitas,” ucapnya.
Selain upaya penanganan pandemi Covid-19, Pemprov juga berharap, sistem perekonomian tetap bisa berjalan dalam upaya pemulihan ekonomi dengan tetap mengikuti protokol kesehatan yang ketat. (FK/FAK).
Penulis : Fred Kuen / Editor : Fyan AK
Makassar (Phinisinews.com) – Tim Detektor Covid-19 yang merupakan bagian dari Satuan Tugas Makassar Recover dalam penanganan Pandemi Covid-19, mulai hari ini, Sabtu (10/7) bergerak serentak dan terpadu mencegah penyebaran virus covid di Kota Makassar.
Pemantauan Pers melihat bahwa program strategis penanganan Covid-19 dengan cara bersama-sama melindungi warga Kota Makassar dari penyebaran virus Covid-19, melibatkan 15.306 personil, terdiri dari 10.000 orang relawan, 5.000 orang tenaga kesehatan (Nakes) dan 306 dokter yang bertugas di 153 Kelurahan.
Langkah strategis tersebut dilakukan karena grafik penderita terpapar Covid-19 di Kota Makassar grafiknya cenderung kembali meningkat.
Tim Detektor saat ini turun ke masyarakat dan diharapkan mampu mendeteksi warga yang dicurigai terpapar Covid-19.
Uji klinis dilakukan tim secara langsung di lapangan dengan cara mengecek tekanan darah dan juga suhu tubuh. Warga yang suhu tubuhnya di atas 37 derajat Celcius akan dilakukan pemeriksaan lanjutan.
Ribuan personil tim detektor ini mengunjungi warga secara “door to door” di semua RT se-Kota Makassar agar dapat memantau langsung keadaan masyarakat. Masing-masing dua orang Tim Detektor akan memantau di 5.000 RT di dampingi oleh tenaga kesehatan.
Sehari sebelumnya, Walikota Makassar, Moh Ramdhan Pemanto melakukan pertemuan virtual dengan seluruh Tim Satgas Covid-19 Makassar Recover dan meminta kesigapan tim untuk bergerak serentak dan terpadu untuk melindungi warga kota dari penularan virus covid.
“Ini adalah panggilan kemanusiaan. Saya harap semuanya total dalam bekerja. Tim detektor akan turun mendeteksi warga. Persiapkan dengan matang semua keperluan di lapangan dan pastikan memahami tupoksi masing-masing,” ujar Waikota.
Selain itu, dia juga meminta konsistensi para Camat dan Lurah serta Kepala Puskesmas se-Kota Makassar dalam mendukung turunnya tim detektor ke masyarakat.
Seluruh Tim Satgas Makassar Recover, terutama Tim Detektor yang hari ini dan beberapa hari ke depan terjun langsung ke masyarakat, maupun masyarakat umum diharapkan tetap patuh secara ketat melaksanakan protokol kesehatan, dengan wajib memakai masker di semua aktivitas, sesering mungkin mencuci tangan dengan sabun di air mengalir atau menggunakan hand sanitizer serta tetap menjaga jaran dan menghindari kerumunan. (FK/FAK).
Penulis : Fred Kuen / Editor : Mitha K
Makassar (Phinisinews.com) – Kantor Walikota Makassar yang terletak di jalan Jend Ahmad Yani No.2 Makassar, saat ini hingga tangal 15 Juli 2021 ditutup, baik fisik maupun aktivtas di area kantor.
Pemantauan pers di Makadssar, Jumat, penutupan sementara dilakukan Walikota Makassar, Moh Ramdhan Pomanto karena di lingkungan kerjanya sebanyak 24 pegawai Pemerintah Kota Makassar terkonfirmasi positif Covid-19.
Pegawai pemerintah yang bekerja di Balai Kota selanjutnya memberlakukan kerja dari rumah atau work from home (WFH) berdasarkan surat edaran yang ditandatangani Walikota Makassar No: 060/415/ORG/VII/2021.
Walikota mengatakan, pihaknya melakukan “lock down” atau penutupan sementara kantor Balaikota setelah menerima laporan ada 24 pegawai Pemkot terpapar Covid 19.
Selain itu, seorang pegawai di kantor Dinas Pertanian dan Perikanan (DP2) yang terkonfirmasi terpapar Covid 19 telah meninggal dunia.
Untuk itu, lanjutnya, pihaknya telah memerintahkan tim khusus untuk melakukan tracing terhadap kontak erat. Hal ini dilakukan guna mengetahui asal mula dan apakah masih ada yang terpapar Covid 19 di lingkungan Pemkot.
Saat ini Kantor Balaikota Makassar sudah disemprot dengan cairan desinfektan untuk mencegah agar penyebaran virus corona tidak meluas.
“Saya sudah perintahkan Covid Hunter melakukan tracing terhadap kontak erat yang terpapar sambil melakukan penyemprotan disinfektan,” ujar Walikota Ramdhan.
Pemkot Makassar secara terpadu memantau pelaksanaan PPKM skala mikro serta penerapan protokol kesehatan secara ketat melalui Satuan Tugas Makassar Recover dengan penerapan disiplin tinggi.
Satgas Makassar Recover yakni Tim Raika, Tim Covid Hunter, Tim Detektor dengan tugas masing masing.
Tim Raika yaitu tim pengurai kerumunan yang menjalankan tugasnya siang dan malam, yang memantau kerumunan orang di tempat keramaian, termasuk di Mall, tempat wisata dan lainnya, sedangkan malam hari, terutama di tempat hiburan malam.
Tim Covid Hunter adalah tim yang akan memburu dan mencari tahu siapa saja warga yang suspek hingga terkonfirmasi Covid-19 di Kota Makassar dengan tugas khusus bertujuan menekan penyebaran Covid-19 di kota ini serta tugas umum melakukan Tracing, Testing dan Treatment.
Tiap tim dari Satgas Covid Hunter ini terdiri dari masing masing dua dokter, perawat, satpol PP dan polisi serta satu orang dari unsur TNI di 153 kelurahan di penjuru Kota Makassar. Selain itu disiapkan juga 17 unit mobil ambulans Covid Hunter.
"Di mobil itu ada antigennya, ada suplemennya yang akan diberikan kepada orang-orang yang suspek maupun orang yang berkontak erat degan suspek," ujarnya.
Sedangkan Tim Detektor terdiri dari ribuan relawan dan tenaga kesehatan yang dilibatkan dalam penanganan pencegahan penyebaran covid-19 di Kota Makassar. Perekrutan relawan nakes yang termasuk dalam bagian imunitas kesehatan, melibatkan dokter yang tergabung dalam Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dan tenaga perawat dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI).
Tim relawan detektor dan nakes terjun langsung ke rumah warga. Melakukan screening dan pengumpulan data terkait penyebaran Covid-19 di Makassar.
"Proses screening atau pengumpulan data umum, akan dipilah mana OTG (orang tanpa gejala) dan mana orang terpapar Covid-19," ucapnya.
Selain itu, kegiatan vaksinasi juga terus dilakukan untuk masyarakat umum memanfaatkan berbagai fasilitas umum yang mampu menampung masyarakat dalam jumlah banyak, termasuk memanfaatkan aula utama mall untuk kegiatan vaksinasi dengan penerapan aturan yang ketat sehingga berlangsung tertib dan sesuai prokes. (FK/MK).
Penulis : Fred Kuen / Editor : Mitha K
Makassar (Phinisinews.com) – Pelaksanaan perpanjangan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Skala Mikro di Makassar hingga saat ini tetap berlangsuyng tertib.
PPKM berlaku di pusat perbelanjaan atau mall mall di Kota Makassar dan hanya diizinkan beroperasi sampai pukul 17.00 Wita. Aturan tersebut berlaku selama 14 hari, sejak tanggal 6 hingga 20 Juli 2021, demikian pemantauan lapangan di Makassar, Jumat.
Kebijakan ini juga berlaku untuk kegiatan makan minum di tempat umum, baik itu warung makan, rumah makan, kafe, pedagang kaki lima, dan lapak jajanan di semua lokasi dalam wilayah Kota Makassar.
Khusus kegiatan pada pusat perbelanjaan, mall dan pusat perdagangan pembatasan kapasitas pengunjung hanya 25 persen dengan tetap menerapkan protokol kesehatan ekstra ketat.
PPKM tertuang dalam Surat Edaran Wali Kota Makassar Nomor: 443.01/334/S.Edar/Kesbangpol/VII/2021 tentang Perpanjangan Pembatasan Kegiatan Masyarakat di masa Pandemi Covid-19 di Kota Makassar.
Edaran yang dikeluarkan pada 6 Juli 2021 tersebut ditandatangani Wali Kota Makassar, Moh Ramdhan Pomanto.
Saat pemantauan di beberapa mall di Makassar, terlihat protokol kesehatan dilaksanakan dengan ketat, sejak masuk pintu mall, suhu tubuh dideteksi, pengunjung dan petugas tenant menggunakan masker selama beraktivitas, mencuci tangan dengan sabun di air mengalir yang disediakan di pintu masuk mall, tetap menjaga jarak selama berada di mall serta pengunjung dibatasi maksimal 25 persen dengan cara petugas melakukan penghitungan deteksi di pintu masuk mall.
Sedangkan di pasar tradisional, secara sadar masyarakat juga tetap menggunakan masker, menjaga jarak serta menghindari kerumunan serta sering menyemprotkan hand sanitizer ke tangannya.
Walikota Makassar, Moh Ramdhan Pomanto mengatakan, pihaknya secara terpadu memantau pelaksanaan PPKM skala mikro serta penerapan protokol kesehatan secara ketat melalui Satuan Tugas Makassar Recover dengan penerapan disiplin tinggi.
Satgas Makassar Recover yakni Tim Raika, Tim Covid Hunter, Tim Detektor dengan tugas masing masing.
Tim Raika yaitu tim pengurai kerumunan yang menjalankan tugasnya siang dan malam, yang memantau kerumunan orang di tempat keramaian, termasuk di Mall, tempat wisata dan lainnya, sedangkan malam hari, terutama di tempat hiburan malam.
Tim Covid Hunter adalah tim yang akan memburu dan mencari tahu siapa saja warga yang suspek hingga terkonfirmasi Covid-19 di Kota Makassar dengan tugas khusus bertujuan menekan penyebaran Covid-19 di kota ini serta tugas umum melakukan Tracing, Testing dan Treatment.
Tiap tim dari Satgas Covid Hunter ini terdiri dari masing masing dua dokter, perawat, satpol PP dan polisi serta satu orang dari unsur TNI di 153 kelurahan di penjuru Kota Makassar. Selain itu disiapkan juga 17 unit mobil ambulans Covid Hunter.
"Di mobil itu ada antigennya, ada suplemennya yang akan diberikan kepada orang-orang yang suspek maupun orang yang berkontak erat degan suspek," ujarnya.
Sedangkan Tim Detektor terdiri dari ribuan relawan dan tenaga kesehatan yang dilibatkan dalam penanganan pencegahan penyebaran covid-19 di Kota Makassar. Perekrutan relawan nakes yang termasuk dalam bagian imunitas kesehatan, melibatkan dokter yang tergabung dalam Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dan tenaga perawat dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI).
Tim relawan detektor dan nakes terjun langsung ke rumah warga. Melakukan screening dan pengumpulan data terkait penyebaran Covid-19 di Makassar.
"Proses screening atau pengumpulan data umum, akan dipilah mana OTG (orang tanpa gejala) dan mana orang terpapar Covid-19," ucapnya.
Selain itu, kegiatan vaksinasi juga terus dilakukan untuk masyarakat umum memanfaatkan berbagai fasilitas umum yang mampu menampung masyarakat dalam jumlah banyak, termasuk memanfaatkan aula utama mall untuk kegiatan vaksinasi dengan penerapan aturan yang ketat sehingga berlangsung tertib dan sesuai prokes. (FK/MK).
Makassar (Phinisinews.com) - Merujuk pada grafik lonjakan covid yang kembali meninggi di Kota Makassar, Wali Kota Makassar Moh.Ramdhan Pomanto secara tegas meminta kesadaran semua pihak untuk taat protokol kesehatan (prokes) termasuk usaha di sektor perhotelan.
Hal tersebut ditegaskannya secara berulang ulang kepada pemilik hotel di Makassar yang tergabung dalam Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Provinsi Sulawesi Selatan, di Makassar, Kamis, sesuai press release dari Pemkot Makassar.
Walikota Danny Pomanto secara tegas meminta untuk mengikuti segala aturan yang telah dikeluarkan pemerintah pusat, termasuk aturan yang ada dalam PPKM yang saat ini sedang diperpanjang masa pemberlakuannya.
“Satu kesyukuran, karena bukan PPKM darurat yang diterapkan di sini. Jadi tolong siapapun itu termasuk PHRI wajib taat prokes. Ini semua demi kebaikan kita. berjuang bersama agar bisa sehat dan selamat,” ujarnya.
Kegiatan apapun itu di area hotel harus tetap memakai masker, tetap sering mencuci tangan dengan sabun di air mengalir atau menggunakan hand sanitizer, dan menjaga jarak serta menghindari kerumunan.
Dia menegaskan PHRI harus lebih selektif dan disiplin dalam menyelenggarakan berbagai acara, baik itu pesta pernikahan maupun acara lainnya.
“Tidak ada yang bisa melarang pernikahan. Tetapi saya mohon kerja sama PHRI untuk disiplin menerapkan prokes, jika tidak maka saya tegaskan hotel anda akan dipasangi garis Makassar Recover. Kami tidak akan main-main untuk menjaga kesehatan warga Makassar,” tegasnya.
Walikota menjelaskan bahwa satgas detektor telah diresmikan dan bertugas untuk mendeteksi siapa saja yang terpapar covid.
Untuk itu, pihaknya mengingatkan agar PHRI kiranya menjadi mitra yang baik dan bersama membantu mengkampanyekan melawan penyebaran Covid-19.
Ketua PHRI Sulsel Anggiat Sinaga, meminta kebijakan pemerintah supaya dapat menjalankan bisnisnya di tengah pandemi covid-19.
“Kami sadar kondisi pandemi saat ini. Namun di bidang usaha perhotelan, tetap bisa berjalan. Olehnya itu kami meminta petunjuk dan arahan bapak Wali Kota agar kita dapat berjalan beriringan bersama,” ucapnya. (AI/PR/FK).