Penulis : Ahmad Imron / Editor : Fred Kuen
Makassar (Phinisinews.com) – Ketua Umum Yayasan Olahraga Sulawesi Selatan (YOSS), Ir H.A. Karim Beso, M.Si mengatakan, YOSS tetap menjadi Pengelola Stadion Gelora Andi Mattalatta - Mattoangin Makassar.
Penetapan itu berdasarkan Putusan Pengadilan Tata Usaha Negara Makassar melalui Surat Keterangan Berkekuatan Hukum Tetap (Incrach) Nomor : W4-TUN 1/04/01.06/III/2021 tanggal 22 Maret 2021.
Hal itu dikemukakan Karim Beso yang didampingi Ketua Pembina YOSS, A Ilham Mattalatta bersama kuasa hukumnya, Hasan, saat diskusi terbuka tentang Stadion Gelora Andi Mattalatta Mattoangin Makassar bersama Forum Pimpinan Redaksi Sulawesi Selatan (LFPR Sulsel) yang dipimpin ketuanya, Fredrich Kuen, M.Si serta dihadiri puluhan Pimpinan Redaksi media pers, di Kampung Popsa Makassar, Sabtu malam.
Diskusi dilakukan karena desakan publik yang mempertanyakan kelanjutan nasib Stadion Gelora Andi Mattalatta - Mattoangin yang saat ini sudah rata dengan tanah, namun tidak ada progres tentang kelanjutan pembangunannya.
“Kami mensyukuri, penetapan PTUN Makassar itu, sebab kini menjadi jelas bagi publik olahraga serta dunia sepakbola di Sulsel bahwa pengelola stadion yang memiliki sejarah panjang dan sudah pernah digunakan untuk event sepak bola internasional yang menjadi kebanggaan rakyat Sulsel itu tetap dikelola oleh YOSS,” ujarnya.
Saat ini, lanjutnya, kami masih melakukan perlawanan hukum terhadap sertifikat Hak Pakai yang dipegang Pemprov Sulsel terhadap lahan stadion yang luasnya menghampiri delapan hektare, mengingat banyak kejanggalan terhadap penerbitan sertifikat tersebut.
Menurut Ilham Mattalatta, banyak kesepakatan telah diabaikan oleh Pemprov Sulsel seperti kesepakatan renovasi stadion, namun kenyataannya stadion diratakan dengan tanah dengan janji pembangunan baru stadion pola multiyears.
Selain itu, kesepakatan yang dilakukan di DPRD Provinsi Sulsel yang ditandatangani ketuanya saat itu H. Muh Roem, SH, M.Si, pada 17 Mei 2019 yakni Pemprov Sulsel dengan YOSS diharapkan melakukan kerjasama pengelolaan dengan model membentuk tim dari Pemprov Sulsel dan YOSS, namun hingga kini juga diabaikan.
Point lainnya yang juga diabaikan yakni Bila Pemprov Sulsel tetap ingin mengambil alih lahan/aset tersebut, maka harus ada ganti rugi kepada YOSS, ujarnya.
Menurut Ilham, hingga saat ini, belum ada tekad yang kuat dari Pemprov untuk membangun kembali Stadion tersebut. Padahal kalau tekad kuat disertai target event, maka pasti ada jalannya untuk membangun kembali stadion kebanggaan rakyat Sulsel tersebut.
Ilham mengenang Bapaknya, Andi Mattalatta yang membangun stadion tersebut tanpa menggunakan uang pemerintah/negara, melainkan melalui berbagai upaya serta dana pribadi, sehingga Sulsel secara nasional dikenal sebagai lumbung atlet berprestasi saat itu, sebab Sulsel memiliki pusat latihan untuk berbagai cabang olahraga yakni Stadion Mattoangin.
Ilham menduga banyak terjadi pembohongan publik melalui penyebaran informasi tentang tender pembangunan stadion, rencana pembangunan, analisis dampak lingkungan (amdal) dan lainnya hingga penyebaran gambar stadion baru sehingga menjadi pembenaran untuk meratakan stadion yang ada, padahal kenyataannya saat ini, perencanaan tidak jelas, penganggaran juga tidak jelas, namun faktanya stadion tersebut sudah rata dengan tanah, yang seharusnya masih bisa digunakan untuk persiapan (TC) atlet Sulsel ikut PON Papua.
YOSS berharap ada progres percepatan pembangunan Stadion atau minimal ada solusi lain agar secepatnya stadion tersebut dibangun. Kasian saat ini berbagai persiapan atlet untuk TC menghadapi PON tidak memiliki sarana dan prasarana latihan, ujarnya. (AI/FK).