Penulis : Ahmad Imron / Editor : Fred K
Paris (Phinisinews.com) – Penjaga gawang, Thibaut Courtois menjadi “Dewa kemenangan” Real Madrid setelah mengalahkan Liverpool 1-0 dan menjadi juara Liga Champion 2001-2022 di Stade de France, Paris, Minggu dini hari, setelah melewati pertandingan yang sangat ketat.
Selama 90 menit, Thibout tidak pernah lengah walau terus mengalami tekanan dengan sembilan tendangan mengarah gawangnya yang dilancarkan Tim Liverpool melalui berbagai terobosan Moh Salah dan kawan kawan, namun tidak satupun membuahkan gol.
Berhasil melewati tekanan yang sangat ketat itu sehingga gelar pemain terbaik di pertandingan Final Liga Champions 2021-2022 layak disematkan kepada Thibaut Courtois. Sebab kiper berdarah Belgia itu berhasil menjaga gawangnya tanpa kebobolan, meski terus ditekan sepanjang laga dengan berbagai penyelamatan spaktakular.
Pemantauan melalui siaran langsung televisi, Thibaut Courtois telah melakukan sembilan kali penyelematan saat pertandingan tersebut. Catatan itu jadi rekor terbanyak sejak Liga Champions 2003-2004, dari semua kiper dalam satu pertandingan.
Tidak berlebihan bila banyak pengamat professional dan pencinta bola menilai Thibout adalah “Dewa Kemenangan” bagi Real Madrid dalam menjuarai Liga Champion yang ke 14 kalinya tersebut, tanpa mengecilkan arti tim secara keseluruhan, mengingat penampilan Thibout yang begitu sempurna mengatasi tekanan bertubi-tubi dari Tim Liverpool.
Menurut berbagai pengamat, laga final ini sangat menghibur, Kerjasama tim Liverpool yang sangat apik yang terus menekan, namun kerja efisien dan efektif serta kebentungan Tim Real Madrid membuat Tim Carlo Ancelotti keluar sebagai juara.
Namun Liverpool di bawah asuhan Jurgen Klopp tetap dapat kembali ke Inggris dengan dada tegak dan kehormatan yang tinggi setelah menyajikan pertarungan di final yang sangat ketat, namun belum beruntung membawa pulang Pila Liga Champion.
Gol semata wayang kemenangan Los Blancos Real Madrid dicetak Vinicius Junior di menit ke-59. Winger asal Brasil itu muncul dari belakang untuk menyambut umpan silang mendatar Frederico Valvende.
Catatan tentang winger produktif ini terurai bahwa sejak Liga Champions 2008-2009, belum ada lagi pemain asal Amerika Selatan saat berusia 21 tahun, yang bisa seproduktif Lionel Messi. Namun, catatan itu berhasil dilanjutkan oleh Vinicius Junior.
Pemain berkebangsaan Brasil itu sukses mencetak total 10 gol dan assist (4 gol plus 6 assist). Catatan itu jadi yang terbanyak kedua setelah Lionel Messi. Ketika itu eks penyerang Barcelona tersebut berhasil memasok total sembilan gol dan lima assist, atau sudah berkontribusi menyumbang 14 gol plus assist.
Keberhasilan Real Madrid kalahkan Liverpool, menurut pemantauan Pers, tidak terlepas dari taktik jitu Carlo Ancelotti. Pelatih berkebangsaan Italia itu, diketahui menjadi pelatih tersukses di kancah Liga Champions.
Sampai sejauh ini, Carlo Ancelotti sudah berhasil memenangi empat trofi Liga Champion. Dua di antaranya diraih bersama AC Milan (2002-2003 dan 2006-2007). Sedangnkan dua lainnya ketika menukangi Real Madrid (2013-2014 dan 2021-2022).
Dominasi Real Madrid seakan belum terkalahkan. Gelar juara Liga Champions dini hari (29/5) sangat istimewa karena tim besutan Carlo Ancelotti berhasil merengkuh gelar ke-14 selama berkiprah di kompetisi tertinggi benua Eropa.
Selain itu, catatan juara Real Madrid dalam satu dekade terakhir ini pun mentereng. Los Blancos (julukan Real Madrid) sukses merengkuh lima gelar (termasuk musim ini) dalam kurun waktu 10 tahun terakhir. (AI/FK).