Penulis : Fred Kuen / Editor : Mitha K
Makassar (Phinisinews.com) – Penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Regional Mamminasata merupakan upaya pemenuhan kebutuhan air bersih bagi masyarakat Kota Makassar, Kabupaten Gowa, Maros dan Kabupaten Takalar di Sulawesi Selatan.
Penandatanganan MoU itu dilakukan Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel), Prof HM Nurdin Abdullah bersama empat kepala daerah (Makassar, Gowa, Maros, Takalar), PDAM, Kepala Balai Pompengan, dan pihak lainnya di Makassar, pekan ini.
“Kalau kita bicara soal air, belum terpenuhi sepenuhnya, apalagi kalau kita bicara Takalar, Gowa, Maros. Nah hari ini kita mulai hidupkan kembali rencana kita sejak tahun 2011 yang terhenti, karena ada komunikasi yang tidak nyambung,” ungkap Gubernur Nurdin.
“Ini wujud kolaborasi serta sinergi dan seluruh bupati terkait hadir menandatangani nota kesepahaman itu,” ujarnya.
Adapun anggaran kolaborasinya terdiri dari pemerintah pusat Rp473 miliar yang bersumber dari APBN. Sedangkan pemerintah Provinsi Sulsel menyediakan Rp196 miliar dari APBD. Dengan demikian, total anggaran keseluruhan sebesar Rp669 miliar.
“Bayangkan saja kalau SPAM Regional Mamminasata ini selesai. Empat kabupaten kota akan selesai menyangkut air bersih, karena air baku kita banyak anggaran juga. Pemerintah kabupaten kota yang akan membangun jaringan ke rumah-rumah,” jelasnya.
Kadis Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUTR) Sulsel, Prof Rudy Jamaluddin, menjelaskan, SPAM Regional Mamminasata ini akan ditempatkan di Somba Opu Makassar, dan penyusunan amdalnya sudah selesai.
“Penyusunan Amdal sudah selesai, 45 ribu meter bujur sangkar telah diserahkan kepada Pemprov Sulsel. DED di Kementerian sudah siap dan akan dilanjutkan dengan perampungan 2021, pelelangan konstruksi kuartal IV 2021, pembangunan akan dilakukan 2022,” ucapnya.
Seluruh kegiatan saat penandatangan MoU dilakukan dengan penerapan Protokol Kesehatan ketat, memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan dengan sabun di air mengalir. (FK/R-HMS/MK).
Penulis : Fred Kuen / Editor : Mitha K
Makassar (Phinisinews.com) - Dharma Wanita Persatuan (DWP) Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel) menyerahkan bantuan logistik untuk korban bencana gempa bumi di Mamuju dan Majene, Sulawesi Barat, Senin.
Bantuan berupa kebutuhan pokok dan penunjang lainnya tersebut diserahkan secara simbolis oleh Ketua DWP Provinsi Sulsel Sri Rejeki Hayat, kepada Pabandya Binsiaplat Koopsau II, Letkol Pas Radjo di Pangkalan TNI Angkatan Udara (Lanud) Sultan Hasanuddin, Kabupaten Maros. Nantinya, bantuan tersebut akan diantarkan kepada pengungsi korban gempa di Sulbar.
Sri Rejeki Hayat menyampaikan, pemberian bantuan ini sebagai bentuk kepedulian DWP Provinsi Sulsel kepada masyarakat yang terdampak bencana gempa di Sulbar.
“Kami merasa terpanggil sebagai bagian dari masyarakat dan bangsa Indonesia atas apa yang menimpa saudara kita di sana, karena duka yang mereka alami adalah duka bagi kita semua,” ucapnya.
Seluruh bantuan yang terkumpul tidak lepas dari partisipasi aktif seluruh elemen DWP Provinsi Sulsel dalam melakukan penggalangan bantuan.
“Mungkin nilainya tidak seberapa, tetapi kami berharap apa yang diberikan ini dapat sedikit meringankan beban saudara-saudara kita yang tertimpa musibah. Kami juga mendoakan agar kondisi di sana dapat berangsur pulih seperti sedia kala,” ujarnya. (FK/R-HMS/MK).
Penulis : Rifan / Editor : Fred Kuen
Makassar (Phinisinews.com) - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Makassar menggelar rapat pleno terbuka penetapan Mohammad Ramdhan Dhani Pomanto - Fatmawati Rusdi sebagai Walikota dan Wakil Walikota Makassar terpilih periode 2021-2025 di Makassar, Sabtu.
Penetapan sesuai Surat Keputusan (SK) KPU Makassar Nomor 020/PL.02.7-Kpt/7371/KPU-Kot/I/2021 tentang penetapan pasangan calon Walikota dan Wakil Walikota Makassar.
Ketua KPU Makassar, M Farid Wajdi merinci perolehan suara Mohammad Ramdhan Pomanto dan Fatmawati Rusdi, nomer urut 1 sebanyak 218.908 suara atau 41,3 persen dari total suara sah.
Walikota dan Wakil Walikota Makassar terpilih Ramdhan Pomanto dan Fatmawati Rusdi menyatakan telah menyiapkan program 100 hari kerja kepemimpinannya.
Ada tiga program yang akan diprioritaskan pasca pelantikannya nanti yakni penanganan Covid-19, Bencana serta Pelayanan Publik.
"insyaallah, kita akan akan membentuk pola-pola yang berbeda dalam penanganan covid-19. Kedua kita akan meresetting pemerintahan kembali untuk menimbulkan kepercayaan masyarakat yang lebih baik lagi. Ketiga publik servisis yang keluhannya kita dapat saat berdua kampanye, kita akan segera benahi," ujar Ramdhan Pomanto.
Ketiga program ini hadir untuk menjawab kesulitan masyarakat, sebab ini kesulitan masyarakat yang paling dominan maka kami akan kosentrasi, jelasnya.
Pleno dilaksanakan dengan protokol kesehatan ketat, pakai masker, menjaga jarak serta mencuci tangan dengan sabun pada air mengalir. (Rif/FK).
Penulis : Fred Kuen / Editor : Mitha K
Makassar (Phinisinews.com) - Gubernur Provinsi Sulawesi Selatan, Prof HM Nurdin Abdullah menargetkan Maret 2021 semua Tenaga Kesehatan (Nakes) di Sulsel sudah selesai divaksin.
Untuk mencapai target itu, tiap hari akan divaksin sebanyak 300 orang nakes, kata Gubernur Nurdin Abdullah di Makassar, Sabtu.
Saat ini, lanjutnya, Dinas Kesehatan Sulsel terus berkoordinasi dengan Kementerian Kesehatan mengenai beberapa hambatan di lapangan.
“Kita upayakan agar sesuai dengan rencana itu. Oleh karenanya, kita intensif melakukan komunikasi dengan Kementerian Kesehatan, terutama menyangkut aplikasi, mudah-mudahan bisa berjalan lancar,” jelasnya.
Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Sulsel, di lapangan memang ada kendala mengenai aplikasi. Olehnya itu, Dinkes Sulsel terus berupaya menyelesaikan hambatan-hambatan tersebut.
“Memang aplikasi yang menjadi hambatan, tetapi kita sudah komunikasikan dengan Kementerian Kesehatan dan juga ada diskresi dari Kadis Kesehatan Provinsi agar bisa selesai tepat waktu,” ucapnya.
Efektivitas vaksin Sinovac sendiri, kata Gubernur, akan berjalan dengan baik karena sejauh ini hampir semua sudah disiapkan data klinisnya, khususnya untuk Nakes.
“Aman, Insyaallah kita sudah mempersiapkan dengan baik semuanya, termasuk data kilinis nakes kita,” ujarnya.
Gubernur juga mengingatkan agar walaupun proses vaksinisasi terus berjalan, masyarakat harus tetap menjalankan protokol kesehatan secara ketat dengan terus menggunakan masker, menjaga jarak serta mencuci tangan dengan sabun di air mengalir untuk pencegahan penularan Covid-19. (FK/R-HMS/MK).
Penulis : Rifan / Editor : Fred KuenI
Makassar (Phinisinews.com) - Pejabat Walikota Makassar, Prof Rudi Jamaluddin meninjau korban dampak banjir di Blok 8, Kecamatan Mangala, Kelurahan Manggala, Kota Makassar, Sulawesi Selatan.
“Kita harus mensyukuri karena kali ini banjir lebih sedikit dibanding banjir yang terjadi pada Desember 2020. Dan masyarakat pasti menginginkan kehadiran pemerintah untuk membantu mengatasi banjir rutin ini,” ujar Rudi di lokasi banjir Makassar, Kamis.
Saat peninjau dampak banjir itu, pejabat walikota maupun masarakat tetap melaksanakan protokol kesehatan yang ketat dengan memakai masker, menjaga jarak serta mencuci tangan di air mengalir yang ada di tempat tersebut.
Pemkot pasti berupaya mencari solusi dalam mengatasi dan mengantisipasi serta mencari solusi untuk mengantisipasi banjir lebih besar ke depannya.
Rudi saat itu juga menginstruksikan kepada Dinas PU, Camat Manggala dan dinas terkait untuk melahirkan solusi yang konprehensif untuk menangani banjir, terutama pada daerah yang rentan banjir.
Selain itu, keselamatan warga jadi prioritas. Antisipasinya adalah menyediakan titik-titik pengunsian yang mampu menampung warga yang berpotensi terdampak banjir akibat hujan deras di masa mendatang.
Di samping itu, kesehatan perlu diedukasi kepada warga bahwa protokol kesehatan dimana pun dan pada kondisi apa pun penting untuk menjaga kita semua.
Untuk jangka panjang, lanjutnya, kita harapkan ada solusi tehnis yang sifatnya bisa meredam bencana banjir ini.
"Berdasarkan survei awal, ada kantong-kantong air agak rendah, sehingga belum dapat mengalir ke luar ke arah nipa-nipa dan itu sudah tumpah ke sini, sehingga kini diupayakan agar tumpahan itu tidak mengarah ke pemukiman warga.
Semua itu perlu dikaji kembali oleh Dinas PU serta melibatkan tim ahli agar menghadirkan solusi konprehensif agar warga terhindar dari banjir rutin, ucapnya. (Rif/FK).
Penulis : Rifan / Editor : Fred Kuen
Makassar (Phinisinews.com) - Gubernur Provinsi Sulawesi Selatan, Prof HM Nurdin Abdullah meninjau pengungsi akibat gempa Sulawesi Barat (Mamuju, Majene) di Makassar yang ditempatkan di Gedung Tempat Penitipan Anak Dinas Sosial Kota Makassar, UPT Inang Matutu.
"Jadi Pemprov Sulsel hadir untuk menangani seluruh saudara-saudara kita yang hijrah dari Sulbar ke Makassar akibat gempa bumi," ujar Gubernur Nurdin di Makassar, Kamis.
Pengungsi asal Sulbar yang ada di Makassar dan terdata di DinasSosial setempat serta berada dalam penampungan sebanyak 107 Jiwa, dari 25 KK, terdiri dari 59 orang Laki-laki dan 48 perempuan, mesing-masing 14 anak balita, 14 anak-anak, 18 remaja, 61 orang dewasa.
Saat kunjungan tersebut semuanya menerapkan protokol kesehatan yang ketat yakni memakai masker, menjaga jarak serta mencuci tangan dengan sabun di air mengalir di tempat tersebut.
Gubernur mengatakan, hari pertama Gempa dia langsung ke Sulbar, di Mamuju dalam rangka diskusi dengan Bupati dan Gubernur Sulbar agar masyarakat mau mengungsi ke Sulsel dan Pemprov Sulsel akan menyiapkan fasilitas yang dibutuhkan.
Pemerintah juga pastikan akan mengirimkan dua kapal angkatan laut yang bermuatan logistik dan dari laporan yang ia terima akan ada kurang lebih 30 orang tenaga medis dan semuanya ahli bedah yang siap beroperasi.
"Jadi yang darurat dulu kita berikan, dua kapal angkatan laut kita penuhi dengan logistik dan tenaga medis yang ahli bedah kurang lebih 30 dokter yang siap operasi dan kita akan tangani dengan baik, insyaallah," kata Nurdin.
Selain itu, dia menyampaikan Pemerintah Provinsi akan menyiapkan pesawat untuk mereka agar bisa juga kembali ke Surabaya dan Solo.
"Jadi kalau mereka bisa kembali ke kampung ketemu keluarga, mungkin traumanya cepat terobati," ucapnya
Bila masih ada pengungsi yang akan datang ke Makassar maka gedung UPT Inang Matutu ini akan digunakan secara maksimal.
Sedangkan bila ada yang mau menjemput dari pihak keluarga mereka, ia harus mengikuti syarat yang berlaku yakni harus swab dulu, agar kita pastikam bahwa mereka kembali ke kampung halaman dengan kondisi sehat," ujar Gubernur. (Rif/FK).
Penulis : Rifan / Editor : Fred Kuen
Makassar (Phinisinews.com) – Manajemen Phinisi Hospitality di Hotel Claro Makassar (bintang lima), senin, menyelenggarakan Doa Bersama Lintas Agama untuk korban dan keluarga korban bencana musibah kecelakaan pesawat Sriwijaya Air SJ-182 dan Gempa Bumi Mamuju dan Majene, Sulawesi Barat.
Doa secara agama Islam dipimpin Ustadz H. Arifuddin Lewa, secara agama Kristen oleh Pendeta Fritz R Bakker, secara agama Katholik oleh Pastor Junarto Timbang Pr, secara agama Budha oleh Bhante Saving dan secara agama Hindu dipimpin oleh Pinandita I Wayang Netra, S.Sos, S.Ag.
Acara tersebut dihadiri tokoh agama dan tokoh masyarakat, District Manager Sriwijaya Air Fredy J De Hart, keluarga korban sriwijaya Air serta keluarga korban bencana Gempa Bumi Sulbar yang ada di Makassar.
Doa bersama lintas agama ini menerapkan protokol kesehatan secara ketat yakni semua peserta, pelaksana, penyelenggara acara serta wartawan memakai masker, menjaga jarak serta mencuci tangan dengan sabun di air mengalir pada fasilitas yang tersedia di hotel tersebut dan konsumsi juga diberikan dalam bentuk meax box di pintu keluar.
CEO Phinisi Hospitality, Anggiat Sinaga mengatakan, doa lintas agama ini sebagai bentuk simpati dan empati untuk korban dan ditujukan kepada keluarga korban agar diberi ketabahan dan kesabaran atas musibah yang di alami.
“Belum habis air mata dan duka yang terjadi akibat kecelakaan pesawat Sriwijaya Air SJ-182, kini terjadi lagi bencana gempa bumi, banjir dan longsor di berbagai wilayah di Indonesia,” ujarnya.
Peristiwa-peristiwa yang terjadi saat ini menggambarkan bahwa tidak ada manusia superior di mata Tuhan.
"Melawan covid-19 tidak ada yang kuat, melawan gempa dan bencana lainnya tidak ada yang kuat," ucapnya
Dia berharap, keluarga korban kecelakaan pesawat maupun keluarga korban bencana gempa bumi di Mamuju dan Majene, Sulbar, tetap kuat menghadapi cobaan yang terjadi.
District Manager Sriwijaya Air Fredy J De Hart mengatakan, musibah kecelakaan pesawat Sriwijaya Air SJ-182 ini sangat memukul kami, karena ini paling berat dan memakan banyak korban.
Seluruh manajemen beserta staf berkomitmen untuk terus melakukan pendampingan kepada keluarga korban semaksimal mungkin, ujarnya.
"Mohon doa dan dukungan semua pihak, agar proses evakuasi yang terus berlangsung oleh Basarnas dibantu TNI-Polri, relawan dan banyak pihak lainnya, diberikan kelancaran dan dimudahkan, sehingga kami dapat menangani ini dengan sebaik-baiknya,” kata Fredy. (Rif/FK).
Penulis : Rifan / Editor : Fred Kuen
Makassar (Phinisinews.com) – Universitas Negeri Makassar (UNM) membebaskan Uang Kuliah Tunggal (UKT) kepada mahasiswanya yang terdampak musibah bencana alam gempa bumi di Provinsi Sulawesi Barat.
Selain itu, UNM juga menyiapkan berbagai bantuan untuk korban bencana alam di Provinsi Sulbar, kata Rektor UNM, Prof Dr Husain Syam di Makassar, Minggu.
Menurut dia, UNM selalu terdepan hadir untuk unsur-unsur kemanusiaan. Siapa pun yang terdampak menjadi korban dari bencana bagi mahasiswa UNM, kami nyatakan dibebaskan dari biaya UKT.
"Iya ini adalah keputusan yang kita ambil, ini bukan politik. Tetapi ini bantuan kemanusiaan," ucapnya.
Untuk mekanisme pengajuan pembebasan UKT korban bencana alam Sulbar, lanjutnya, caranya, orang tua wali mengajukan surat permohonan pembebasan UKT dengan melampirkan dokumen seperti, foto copy bukti pembayaran UKT sebelumnya, foto copy keluarga dan KTP, surat keterangan terdampak bencana alam dari lurah dan foto lokasi kejadian, foto keluarga hingga foto rumah.
"Syaratnya seperti itu. kita ini bukan lembaga abal-abal, kami ini lembaga kredibel. Kalau salah-salah ini bisa jadi persoalan," ujarnya dan melanjutkan bahwa pembebasan UKT ini berlaku untuk Mahasiswa S1, S2, dan S3. Ini demi mahasiswa UNM yang terkena dampak.
Menurut data dari sistem informasi akademik, Mahasiswa S1, S2 dan S3 UNM yang berada di Sulbar sekitar 897 orang.
Dia juga menyampaikan bahwa UNM telah mempunyai Tim SAR, Pramuka dan juga Tim PMI yang siap diturunkan secara otomatis jika terjadi bencana alam dan saat ini satu gelombang sudah bergerak kesana.
"Kami punya tim SAR dan PMI, tanpa diperintahkan mereka otomatis sudah bergerak dan sekarang mereka sudah ada di Sulbar," ucapnya.
UNM juga menyiapkan donasi tahap pertama yang dikordinasi oleh Wakil Rektor (WR) II seperti berbagai jenis kebutuhan dasar seperti menyiapkan 500 terpal ukuran 3 x 4, susu bayi 500 pax, susu anak 500 pax, 500 karung beras ukuran 5kg, 500 popok bayi, 500 dos air mineral, 500 selimut, 500 sarung, mie instan 500 dos dan total nilainya hampir Rp200 juta.
Turut hadir mendampingi Rektor yakni, Wakil Rektor I, Prof Dr Hasnawi Haris, Wakil Rektor II, Dr Karta Jayadi, Wakil Rektor III, Dr Sukardi Wada dan Wakil Rektor IV, Dr M Ichsan Aku.
Selama keterangan pers, seluruhnya dilakukan dengan protokol kesehatan ketat yakni memakai masker baik narasumber maupun wartawan, menjaga jarak dan mencuci tangan dengan sabun di air mengalir sesuai fasilitas yang disediakan. (Rif/FK)