Makassar Recover, Menuntaskan Covid-19 Secara Terpadu

Aktivitas vaksinasi massal bagi masyarakat di salah satu aula utama pusat perbelanjaan (mall) di Makassar. (Foto : Fred). Aktivitas vaksinasi massal bagi masyarakat di salah satu aula utama pusat perbelanjaan (mall) di Makassar. (Foto : Fred).
 

Oleh : Fredrich Kuen

Makassar (Phinisinews.com) – Makassar Recover menjadi langkah cerdas (smart) Pemerintah Kota Makassar melawan, mengendalikan, memutus mata rantai penyebaran hingga memusnahkan virus Covid-19 agar kota ini kembali pulih dari Pandemi Covid-19.

Selain menggerakkan semua potensi yang dimiliki, baik sarana dan prasarana, kebijaksanaan Makassar Recover juga melibatkan masyarakat secara umum yang terus bergerak dengan intensitas tinggi setiap hari, baik vaksinasi massal, membubarkan dan menguraikan kerumunan masyarakat, penyemprotan disinfektan, membudayakan protokol kesehatan dan berbagai cara lainnya.

Di saat Jakarta dan beberapa provinsi di Pulau Jawa perkembangan covid-19  meningkat dan cenderung mengkhawatirkan, maka situasi di Kota Makassar sangat berbeda, terjadi penurunan penyebaran Covid-19 serta dinyatakan sebagai Zona Hijau.

Penyebaran virus corona sudah lebih ditekan dengan berbagai upaya, ini terlihat dari  Rt Kota Makassar saat ini semakin menurun di angka 0,7 persen dari sebelumnya mendekati angka 1. 

Menurut Walikota Makassar, Moh Ramdhan Pomanto untuk program Makassar Recover ada tiga tim yang kini sedang bertugas yakni Satgas Raika yaitu tim pengurai kerumunan, Satgas Covid Hunter dan Satgas Detektor.

Satgas Raika menjalankan tugasnya siang dan malam, yang memantau kerumunan orang di tempat keramaian, termasuk di Mall, tempat wisata dan lainnya, sedangkan malam hari, terutama di tempat hiburan malam.

Satgas Covid Hunter adalah tim yang  akan memburu dan mencari tahu siapa saja warga yang suspek hingga terkonfirmasi Covid-19 di Kota Makassar dengan tugas khusus bertujuan menekan penyebaran Covid-19 di kota ini serta tugas umum melakukan  Tracing, Testing dan Treatment.

Tiap tim dari Satgas Covid Hunter ini terdiri dari masing masing dua dokter, perawat, satpol PP dan polisi serta satu orang dari unsur TNI  di 153 kelurahan di penjuru Kota Makassar. Selain itu disiapkan juga 17 unit mobil ambulans Covid Hunter.

"Di mobil itu ada antigennya, ada suplemennya yang akan diberikan kepada orang-orang yang suspek maupun orang yang berkontak erat degan suspek," ujarnya.

Sedangkan Satgas Detektor terdiri dari ribuan relawan dan tenaga kesehatan yang dilibatkan dalam penanganan pencegahan penyebaran covid-19 di Kota Makassar. Perekrutan relawan nakes yang termasuk dalam bagian imunitas kesehatan, melibatkan dokter yang tergabung dalam Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dan tenaga perawat dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI).

Tim relawan detektor dan nakes terjun langsung ke rumah warga. Melakukan screening dan pengumpulan data terkait penyebaran Covid-19 di Makassar.

"Proses screening atau pengumpulan data umum, akan dipilah mana OTG (orang tanpa gejala) dan mana orang terpapar Covid-19," ucapnya. 

Selain itu, terus dilakukan vaksinasi massal memanfaatkan fasilitas ruangan luas milik pemerintah maupun swasta hingga memanfaatkan main hall (aula utama) mall (pusat perbelanjaan), melakukan penyemprotan disinfektan oleh petugas pemadam kebakaran untuk semua sekolah sebagai persiapan sekolah tatap muka. 

Untuk menghindari klaster baru pada pembelajaran tatap muka, dilakukan penyemprotan disinfektan pada 400 sekolah  agar gedung sekolah siap digunakan oleh siswa dan para guru yang dilakukan oleh petugas pemadam kebakaran. 

Sekretaris Dinas Pendidikan Sulsel, Hery Sumiharto mengatakan, telah dilakukan berbagai persiapan seperti uji coba di tiga Sekolah Menengah Atas (SMA) di Makassar  sebagai persiapan untuk menggelar pembelajaran secara tatap muka pada tahun ajaran baru, Juli 2021.

Saat uji coba, murid-murid di tiga sekolah itu harus menjalani pemeriksaan Swab Antigen Covid-19 dan akan dituntaskan untuk seluruhnya 197.800 anak didik dengan tujuan untuk memastikan mereka tidak terpapar Covid-19.

Selain murid, lanjutnya, guru-guru di tiga sekolah itu juga harus divaksin sebelum mengajar di dalam kelas. Dan Walikota mengklaim selutuh guru diKota Makassar sudah divaksinasi 100 persen..

Dukungan masyarakat terhadap langkah terpadu Pemkot Makassar memulihkan kota ini dari Pandemi Covid-19 bukan hanya partisipasi langsung, melainkan juga melalui bantuan peralatan.  

Store Manager PT Ace Hardware Cabang Perintis, Firman mengatakan, saat ini kami serahkan 200 lembar baju hazmat ke Wali Kota Makassar yang merupakan donasi kelima kalinya. Total donasi ini sebenarnya ada 350 lembar dan kami sebar juga ke Puskesmas serta rumah sakit yang ada di Makassar.

“Alhamdulillah bantuan ini sangat bermanfaat dan akan kami gunakan untuk tim saat bertugas dan juga akan kami berikan pada tenaga medis yang kekurangan APD (alat pelindung diri),” ujar Walikota.

Menurut Walikota Ramdhan, pihaknya akan menindak tegas pelanggar protokol kesehatan secara sengaja, apalagi berulang. 

“Aturannya jelas, ada perpanjangan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM), ada program Makassar Recover menyiapkan tiga Satuan Tugas agar Makassar kembali pulih tanpa Covid-19,” ujarnya.

Pusat Perbelanjaan, obyek wisata, tempat hiburan malam (pub, kafe dan lainnya) menjadi sasaran Satgas Raika (Pengurai Keramaian) untuk memantau, menguraikan, membubarkan hingga tindakan sanksi lanjutan seperti pembekuan izin operasional sementara.

Dia mengakui ada pub dan sejumlah kafe terancam pembekuan izin, karena terbukti  membandel dan beberapa kali melanggar protokol kesehatan serta jam buka di masa pembatasan kegiatan masyarakat.

Pembekuan izin tempat hiburan hingga batas waktu yang belum ditentukan. Hal ini pun menjadi bukti bahwa Pemkot Makassar serius dalam penerapan PPKM di kota  ini. 

"Pembekuan ini dilakukan hingga mereka bisa meyakinkan pemerintah kota untuk bisa kembali menegakkan protokol kesehatan Covid-19," ucap Walikota tanpa merinci.

Saat ini, Kementerian Kesehatan RI menetapkan Provinsi Sulawesi Selatan secara keseluruhan  sebagai wilayah zona hijau hasil asesmen situasi epidemologi Pandemi Covid-19 nasional.

Hal itu berdasarkan data Kementerian Kesehatan RI melalui asesmen Situasi Pandemi Covid-19 yang direkomendasikan WHO (organisasi kesehatan dunia), yaitu epidemologi, kesehatan masyarakat, dan fasilitas kesehatan.

Asesmen situasi per tanggal 19 Juni 2021 ini menyebutkan, satu provinsi dengan zona merah, 24 provinsi zona orange, dan 9 provinsi zona hijau. Salah satunya Sulsel yang masuk dalam 9 provinsi zona hijau.

Menanggapi hal itu, Plt Gubernur Sulsel, Andi Sudirman Sulaiman bersyukur Sulsel bisa menjadi salah satu provinsi yang masih aman dalam penanganan Covid-19 atau zona hijau.

Mari pertahankan zona hijau itu, lanjutnya, dengan membudayakan protokol kesehatan secara ketat, yakni wajib menggunakan masker untuk seluruh aktivitas warga kota, menghindari kerumunan sekaligus menjaga jarak untuk semua kegiatan serta terus membudayakan mencuci tangan dengan sabun di air mengalir atau menggunakan hand sanitizer untuk semua kegiatan. (Editor : Fyan K).

Read 1300 times
Rate this item
(0 votes)
Published in Feature
Login to post comments

Galleries

 
  Penulis : Fred Daeng Narang  /  Editor : Mitha MK Bekasi, Jawa Barat (Phinisinews.com) – Master Asesor BNSP,...
  Penulis : Mitha MK / Editor : Fyan AK     Pulau Kodingareng, Makassar (Phinisinews.com) - Rektor Universitas...
  Penulis : Fred Daeng Narang  /  Editor : Mitha K Makassar (Phinisinews.com) – Sebanyak 120 kantong darah...
  Penulis : Redaksi  /  Editor : Fred Daeng Narang Bulukumba, Sulsel (Phinisinews.com) – Masyarakat adat...

Get connected with Us