Menghadang Covid-19 Dari Desa Featured

Kabupaten Luwu Utara, Sulawesi Selatan, menghadang Covid-19 dari desa menuju pemulihan pandemi covid-19. Gambar Bupati Indah Putri Indriani menjangkau hingga desa terpencil. (Foto : Dok Humas Pemkab Lutra). Kabupaten Luwu Utara, Sulawesi Selatan, menghadang Covid-19 dari desa menuju pemulihan pandemi covid-19. Gambar Bupati Indah Putri Indriani menjangkau hingga desa terpencil. (Foto : Dok Humas Pemkab Lutra).
 

Oleh : Fredrich Kuen

Luwu Utara, Sulsel (Phinisinews.com) – “Lain ladang lain belalang, lain lubuk lain ikannya.” Lain daerah, lain pula cara penanganan Pandemi Covid-19 nya, tetapi tujuannya sama, membasmi atau minimal menghentikan penyebaran Covid-19 tersebut.

Seperti itulah yang dilakukan Pemerintah Kabupaten Luwu Utara (Lutra), Provinsi Sulawesi Selatan yang berjarak 532 kilometer dari Makassar (ibukota Provinsi Sulsel) yang tidak takut berbeda dalam pola penanganan Covid-19 dengan daerah lain, yang penting tujuan yang ingin dicapai berhasil yakni membebaskan daerah tersebut dari Pandemi Covid-19.

“Saat ini, semua posko covid-19 di seluruh desa dan kelurahan diaktifkan secara penuh untuk menghadang, menghentikan penyebaran, sekaligus tidak memberi peluang terbentuknya klaster baru covid-19 yang sudah sangat melandai dan cenderung hilang dari daerah tersebut,” kata Bupati Luwu Utara, Indah Putri Indriani, pekan ini di Masamba, Lutra.

Dia menguraikan, menghadang covid-19 di desa dilakukan karena di desa dan kelurahan tingkat imunisasi masih rendah, sehingga Kepala Desa dan Lurah harus bekerja efektif mendata warganya yang belum diimunisasi dan segera melaksanakan imunisasi di puskesmas terdekat, melaporkan kepada aparat terkait agar segera dikirim tim imunisasi covid-19 ke desa dan kelurahan yang membutuhkan.

Ini penting, lanjutnya, agar segera tercipta kekebalan kelompok (herd immunity). Selain itu, posko covid-19 Desa juga harus menghadang virus tersebut terutama menjelang libur Natal dan tahun baru.

Desa dan kelurahan efektif mendata, masyarakat mudik libur, melakukan deteksi testing, imunisasi, isolasi dan langkah lain untuk menghadang covid-19 masuk kembali ke Luwu Utara dari daerah lain,

Namun, yang terus diserukan, selain percepatan imunisasi adalah pelaksanaan protokol kesehatan secara ketat di semua aktivitas masyarakat yakni tetap menggunakan masker atau double masker di semua kegiatan, menjaga jarak dan menghindari kerumunan, terus membiasakan diri mencuci tangan dengan sabun di air mengalir untuk setiap kegiatan dimanapun itu dilakukan, ujarnya.

Artinya, jika suntik vaksin covid-19 sulit menjangkau secara keseluruhan masyarakat sesuai target, maka untuk mencegah penularan covid-19, protokol kesehatan harus tetap dilaksanakan dengan disiplin tinggi serta pengawasan ketat.

Hal itu juga berlaku pada sekolah tatap muka terbatas yang saat ini sedang berlangsung, ucapnya.

Saat ini, kasus konfirmasi positif covid-19 di Kabupaten Luwu Utara, cenderung melandai, namun Pemkab tidak ingin lengah dan tidak mau kecolongan terhadap potensi kasus melonjak.

Wakil Bupati Luwu Utara, Suaib Mansur mengatakan, pandemi covid-19 belum selesai dan untuk menyelesaikannya harus ada kemauan kuat dari semua pihak untuk bersama sama mengakhiri.

Caranya, membantu pemerintah mengakselerasi serta memasifkan program vaksinasi, ikut terlibat dan masyarakat mau divaksinasi serta secara ketat tetap melaksanakan protokol kesehatan, katanya.

Pemerintah terus mendorong percepatan vaksinasi, sehingga  semua perangkat pemerintahan termasuk camat dan lurah harus mengajak warganya atau mendata warganya untuk segera disuntik vaksin.

Proses vaksinasi dapat dilakukan di Puskesmas dan warga secara sadar atau dianjurkan untuk mendatanginya atau petugas vaksinator akan mendatangi di desa-desa untuk melakukan vaksinasi melalui koordinasi secara efektif

“Meskipun kecenderungan (trend) kasus covid-19 di Lutra terus menurun, tetapi pandemi ini belum selesai sehingga kita tidak boleh abai dan tetap harus patuh terhadap protokol kesehatan sebab kalau hanya dari pemerintah saja yang berupaya, tidak akan selesai,” ujarnya.

Suaib optimistis, melalui kebersamaan maka capaian vaksinasi di atas 50 persen segera tercapai dalam waktu dekat, mengingat antusiasme warga untuk divaksin juga semakin meningkat.

“Dengan vaksinasi di atas 50 persen kita bisa memenuhi kekebalan imunitas (herd Immunity. Jika program ini telah kita laksanakan, harapannya jangan lagi covid-19 menjadi penghalang kita untuk beraktivitas,” ucapnya

Satgas Penanganan covid-19 melalui Juru Bicaranya, Komang Krisna mengatakan, dalam dua pekan terakhir semua indikator kasus covid-19 di Lutra berada di angka  nol, namun hari ini Luwu Utara kembali kedatangan satu kasus baru di Kelurahan Kappuna, Masamba.

Dia meminta masyarakat tetap patuh protokol kesehatan. Tingkatkan kewaspadaan dengan protokol kesehatan karena pandemi covid-19 belum selesai. Selain itu, diharapkan agar semua kecamatan terus meningkatkan capaian vaksinasinya. “Tetap digenjot vaksinasi minimal 70 persen untuk mengejar herd immunity,” ucapnya.

Menurut dia, Luwu Utara sampai saat ini masih berada di level 3 PPKM. Padahal, hasil assesment internal  sebenarnya ada di level 1, namun karena tidak selaras antara penanganan, pencegahan dan penyembuhan dengan cakupan vaksinasi sehingga tetap berada di zona kuning yang seharusnya sudah berada di zona hijau.

Data resmi Pemkab Lutra, angka kasus konfirmasi positif per 100.000 penduduk per minggu di Lutra sudah ada di angka nol. Angka rawat inap di rumah sakit per 100.000 penduduk per minggu juga sudah nol. Begitu pula angka kematian per 100.000 penduduk per minggu juga sudah nol.

Angka testing, tracing dan treatment (3T) juga sudah sangat memadai. Pihaknya terus berupaya maksimal melakukan 3T untuk menjaga kasus terus melandai, sehingga Luwu Utara bisa berada pada zona hijau.

Sedangkan Data Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) Sulsel mencatat capaian vaksinasi covid-19 di Sulawesi Selatan hingga 13 November 2021 sebanyak 3.070.262 orang penerima dosis pertama atau 43,5 persen dari target 7.058.141 orang dan penerima dosis kedua sebanyak 2.012.463 orang atau 28,51 persen. (Editor : Mitha MK).

Read 1357 times
Rate this item
(0 votes)
Published in Feature
Login to post comments

Galleries

 
  Penulis : Fred Daeng Narang  /  Editor : Mitha MK Bekasi, Jawa Barat (Phinisinews.com) – Master Asesor BNSP,...
  Penulis : Mitha MK / Editor : Fyan AK     Pulau Kodingareng, Makassar (Phinisinews.com) - Rektor Universitas...
  Penulis : Fred Daeng Narang  /  Editor : Mitha K Makassar (Phinisinews.com) – Sebanyak 120 kantong darah...
  Penulis : Redaksi  /  Editor : Fred Daeng Narang Bulukumba, Sulsel (Phinisinews.com) – Masyarakat adat...

Get connected with Us