Oleh : Fredrich Kuen
Makassar (Phinisinews.com) – Masyarakat dan Pemerintah Provinsi serta Kabupaten/Kota di Sulawesi Selatan saat ini serentak melakukan tiga cara untuk menghentikan Pandemi Corona Virus Disease (Covid-19) di Sulsel.
Tiga cara itu adalah Vaksinasi “on the road” untuk masyarakat perkotaan seperti di Kota Makassar, vaksinasi massal untuk menjangkau hingga kelurahan di semua kabupaten dan edukasi protokol kesehatan agar dilaksanakan secara sadar dan disiplin yang tinggi oleh seluruh masyarakat.
Untuk wilayah perkotaan seperti Kota Makassar saat ini melaksanakan vaksinasi “on the road” untuk mencegah lonjakan kasus Covid-19, terutama menjelang perayaan tahun baru 2022 di kota ini.
Cara itu dilakukan karena posisi Kota Makassar akan menjadi pusat kunjungan masyarakat saat momentum perayaan tahun baru, kata Walikota Makassar, Mohammad Ramdhan Pomanto.
Untuk itu, sekarang ini dilakukan pengamanan dengan cara melakukan pemeriksaan di sejumlah ruas jalan terkait vaksinasi serta tetap terus melakukan protokol kesehatan secara ketat.
"Makassar kan sering dikunjungi orang-orang dari semua penjuru. Olehnya itu untuk memastikan imunitas tubuhnya aman, akan dilakukan pemeriksaan vaksinasi yang akan terhubung dengan sistem untuk lebih mengetahui informasi dari pengunjung tersebut," ujarnya.
Selain itu, bagi warga yang vaksinasinya belum lengkap maupun yang sama sekali belum melakukan vaksinasi. Maka akan ditindaki oleh petugas dengan cara didata dan divaksin di tempat, sebab tersedia dukungan “mobile vaksinator”, Posko Presisi dan Posko Satgas di banyak titik di daerah ini.
"Vaksinasi yang belum lengkap maupun yang belum vaksin akan terdata jelas di sistem. Karenanya titik lokasi untuk vaksinasi on the road ini akan menyasar ke sejumlah ruas jalan di Makassar," ucapnya.
Sedangkan untuk warga masyarakat yang selama ini tidak tersentuh atau kurang tersentuh karena faktor jarak, maka vaksinasi massal yang dilaksanakan akan menjangkau hingga kelurahan, sekalipun letaknya jauh atau sulit dijangkau
Vaksinasi massal yang didukung oleh semua kekuatan tenaga medis serta unsur pengamanannya menyasar 70 persen dari target keseluruhan agar herd immunity (kekebelan kelompok) dapat terwujud di semua daerah di Sulsel.
Pantauan di beberapa daerah seperti di Kabupaten Bantaeng, 135 kilometer dari Makassar (ibukota Provinsi Sulsel) kesadaran pentingnya percepatan vaksinasi tersebut terutama untuk mencapai kekebalan kelompok agar pandemi covid-19 dapat dihentikan sangat dipahami.
Selain itu, ada Instruksi Bupati Bantaeng No. 061/113/B.ORG/X/2021 tentang Penerapan sanksi administratif bagi sasaran wajib vaksin di Kabupaten Bantaeng yang tidak mengikuti vaksinasi covid-19 dan Surat Edaran Kapolres Bantaeng No. SE/13/XII/2021 Tentang Pelaksanaan Vaksinasi.
Setelah itu, terlihat di berbagai pos layanan vaksinasi, tampak masyarakat berbondong-bonding memadati lokasi vaksinasi untuk melakukan vaksin pertama maupun kedua sesuai ketentuan.
Tercatat untuk satu hari, sebanyak 6.000 dosis disediakan untuk pelaksanaan vaksinasi massal di Kabupaten Bantaeng yang dikunjungi Kapolda Sulawesi Selatan, Irjen Pol Drs Nana Sudjana, AS, MM (16/12).
Dinas Kesehatan Kabupaten Bantaeng saat ini fokus vaksinasi di pedesaan dan kelurahan, ujar Kadis Kesehatan setempat, dr Andi Ihsan dan menambahkan, proses vaksinasi dalam beberapa pekan ke depan akan difokuskan di kantor desa dan kelurahan untuk mendekatkan pelayanan vaksinasi kepada masyarakat yang ada di desa.
“Ini kita lakukan agar pelayanan vaksinasi bisa lebih dekat. Tujuannya agar masyarakat makin mudah untuk vaksinasi,” ucapnya.
Pemantauan vaksinasi juga dilakukan Pelaksana Tugas Gubernur Sulsel, Andi Sudirman Sulaiman, yang memantau percepatan pelaksanaan vaksinasi di Posko PPKM Berskala Mikro, di Desa Tamalate, Kecamatan Galesong Utara, Kabupaten Takalar, 31 kilometer dari Makassar.
Di Kabupaten Takalar, vaksinasi di kelurahan dilakukan hingga di depan rumah warga seperti di Kelurahan Bontolebang, Kecamatan Galesong Utara, Kabupaten Takalar, sekitar 47 kilometer dari Makassar, ujar Lurah setempat, Irham, S.Sos .
Layanan vaksinasi serupa juga terjadi di Kabupaten Sidenreng Rappang (Sidrap) yakni serbuan vaksinasi covid-19 kepada warga masyarakat di Kelurahan Lakessi, Kabupaten Sidrap, sekitar 175 kilometer dari Makassar melibatkan pendampingan Koramil 03 Jajaran Kodim1420/Maritenggae, Babin Kantikmas Polsek Maritenggae jajaran Polres Sidrap bekerjasama Dinas Kesehatan setempat, Puskesmas Pangkajene, di kelurahan Lakessi, Kecamatan Maritenggae, Kabupaten Sidrap, Sulsel.
Selain target vaksinasi dikejar melalui vaksinasi on the road bagi masyarakat perkotaan dan vaksinasi massal hingga kelurahan, Protokol Kesehatan juga dilaksanakan secara ketat dengan kesadaran penuh oleh seluruh masyarakat yakni terus menggunakan masker di semua aktivitas, menjaga jarak dan menghindari kerumunan serta selalu mencuci tangan dengan sabun di air mengalir pada awal dan akhir kegiatan.
Pemantauan lapangan melihat, masyarakat umum, peserta vaksinasi maupun petugas vaksinator dan aparat pengamanan, seluruhnya patuh dan melaksanakan secara ketat protokol kesehatan.
Sedangkan pada beberapa tempat aktivitas umum, seperti pasar dan kawasan wisata serta pantai, masyarakat secara sadar tetap menjalankan protokol kesehatan secara ketat, sebab mereka telah diedukasi oleh pihak Dinas Kesehatan dan satgas bahwa vaksinasi dan protokol kesehatan yang ketat merupakan cara efektif mencegah atau menghentikan total penyebaran virus pandemi covid-19.
Protokol kesehatan yang dilaksanakan secara ketat adalah upaya mencegah penyebaran covid-19, sekaligus memutus mata rantai penyebarannya, kata Direktur RS Labuang Baji, Haris Nawawi.
Hingga 13 Desember 2021, capaian vaksinasi Covid-19 di Sulsel untuk dosis pertama sebanyak 3.826.533 (54,21 persen), dan dosis dua sebanyak 2.433.988 (34,48 persen).
Melalui tiga cara di atas, disertai penerapan yang ketat dan disiplin tinggi, diharapkan akhir Desember 2021 capaian vaksinasi di Sulsel 70 persen dari total sasaran, sehingga secara otomatis terbentuk herd immunity bagi warga masyarakat, sekaligus akan membangkitkan perekonomian yang selama ini lesu akibat pandemi covid-19. (Editor : Mitha MK).