Wagub : Protapkes Untuk Sekolah Tatap Muka

Wagub Provinsi Sulsel, Andi Sudirman Sulaiman mensyaratkan protapkes diperketat untuk belajar tatap muka langsung di daerah zona hijau dan daerah lain yang memungkinkan di Sulsel. (Foto : Humas Pemprov Sulsel). Wagub Provinsi Sulsel, Andi Sudirman Sulaiman mensyaratkan protapkes diperketat untuk belajar tatap muka langsung di daerah zona hijau dan daerah lain yang memungkinkan di Sulsel. (Foto : Humas Pemprov Sulsel).
 

Penulis : Fred Kuen  /  Editor : Ahmad Imron

Makassar (Phinisinews.com) -  Wakil Gubernur Provinsi Sulawesi Selatan, Andi Sudirman Sulaiman mengatakan, masa belajar di rumah masih diberlakukan di Sulsel selama Pandemi Covid-19, namun dua Kabupaten Zona hijau sudah membuka ruang kelas belajar secara tatap muka dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat.

Baru dua kabupaten di Sulsel yang berstatus zona hijau, dan sudah mengizinkan siswa dan guru membuka ruang kelas, yakni Kabupaten Tana Toraja dan Toraja Utara. Beberapa sekolah pun sudah membuka sekolah tatap muka langsung di daerah itu.

Jika nanti sekolah tatap muka langsung diberlakukan, Wagub Sudirman di Makassar, akhir pekan lalu, meminta agar protokol kesehatan harus diperketat.

“Alhamdulillah, sejak ditetapkannya Sulawesi Selatan keluar dari zona merah Covid-19, beberapa wilayah positif rate-nya sudah rendah (melandai),” ujarnya.

Dia mengakui, selama belajar daring, beberapa kendala dirasakan oleh orang tua siswa. Mulai dari akses internet, serta gadget atau komputer. Bahkan tidak jarang pula orang tua siswa sulit untuk mendampingi anaknya dalam belajar dari rumah.

“Perlu pertimbangan basis zona wilayah. Sulsel tidak bisa disama ratakan dengan daerah lainnya, karena kita memiliki geografis yang beragam, seperti wilayah terpencil,” ujarnya.

Indikator saat sekolah sudah layak menerapkan belajar secara langsung, lanjutnya, perlu melihat dengan sistem bottom up. Dalam sekolah secara tatap muka langsung, harus melakukan dengan beberapa pertimbangan.

Pengusulan dari bawah. Ketika sekolah, orang tua siswa atau wali siswa setuju dan berkoordinasi dengan Gugus Tugas Covid-19 Kabupaten. Serta harus turun ke bawah untuk melakukan verifikasi, termasuk melihat fasilitas protokol kesehatannya seperti tempat cuci tangannya, penggunaan masker serta pengaturan jarak.

Jika sekolah memenuhi syarat secara kondisi dan situasi di lapangan dan selama pandemi positif rate-nya rendah, bisa menjadi pertimbangan sekolah dibuka dan belajar tatap muka langsung serta kita akan buat SOP-nya, kata Wagub.

Beberapa sekolah pun sudah mulai menerapkan tatap muka langsung. Seperti di Kabupaten Toraja Utara dan Tana Toraja, melihat positif ratenya sudah mulai melandai. Beberapa sekolah vokasi pun sudah menerapkan belajar dengan tetap langsung.

“Sudah ada beberapa sekolah yang sudah buka. Seperti sekolah vokasi misalnya Kehutanan/Peternakan. Tidak mungkin kita mengharapkan mereka belajar di rumah ketika vokasi mengharuskan belajar praktek lapangan lebih banyak. Jadi mereka harus turun ke lapangan, tetapi tentu harus dengan protokol kesehatan yang ketat, pakai masker, jaga jarak dan mencuci tangan dengan sabun di air mengalir,” ujarnya.

Wagub setuju jika ada pembukaan sekolah terbatas dengan tatap muka langsung. Dengan mempertimbangkan bagi pelajar yang mulai paham pentingnya mengikuti protokol kesehatan dalam pandemi Covid-19 ini, seperti pelajar SMP/sederajat dan SMA/sederajat.

“Saya pikir ini sesuatu hal yang tidak ada persoalan, ketika kita sudah membolehkan shalat berjamaah di masjid dengan protokol kesehatan, kenapa kita tidak boleh menerapkan sekolah di wilayah yang positif rate-nya rendah. Tentu harus ada verifikasi ketat dan pengawasan yang ketat serta ada fasilitas pelayanan kesehatan. Kita berharap adanya semi homeschooling dengan melakukan sistem hari ini masuk, besok tidak. Komitmen orang tua untuk memastikan selama transit sekolah, rumah ketat penjagaan, serta SOP memenuhi matrix persyaratan,” ucapnya. (FK/R-HMS/AI).

Read 1468 times
Rate this item
(0 votes)
Published in Citizen Journalism
Login to post comments

Galleries

 
  Penulis : Fred Daeng Narang  /  Editor : Mitha MK Bekasi, Jawa Barat (Phinisinews.com) – Master Asesor BNSP,...
  Penulis : Mitha MK / Editor : Fyan AK     Pulau Kodingareng, Makassar (Phinisinews.com) - Rektor Universitas...
  Penulis : Fred Daeng Narang  /  Editor : Mitha K Makassar (Phinisinews.com) – Sebanyak 120 kantong darah...
  Penulis : Redaksi  /  Editor : Fred Daeng Narang Bulukumba, Sulsel (Phinisinews.com) – Masyarakat adat...

Get connected with Us