Doa Bersama Lintas Agama Untuk Korban Bencana

Doa bersama Lintas Agama untuk korban dan keluarga korban kecelakaan Pesawat Sriwijaya Air SJ-182 dan Gempa Bumi Mamuju & Majene, Sulbar. (Foto : Rifan). Doa bersama Lintas Agama untuk korban dan keluarga korban kecelakaan Pesawat Sriwijaya Air SJ-182 dan Gempa Bumi Mamuju & Majene, Sulbar. (Foto : Rifan).
 

Penulis : Rifan  /  Editor : Fred Kuen

Makassar (Phinisinews.com) – Manajemen Phinisi Hospitality di Hotel Claro Makassar (bintang lima), senin, menyelenggarakan Doa Bersama Lintas Agama untuk korban dan keluarga korban bencana musibah kecelakaan pesawat Sriwijaya Air SJ-182 dan Gempa Bumi Mamuju dan Majene, Sulawesi Barat.

Doa secara agama Islam dipimpin Ustadz H. Arifuddin Lewa, secara agama Kristen oleh Pendeta Fritz R Bakker, secara agama Katholik oleh Pastor Junarto Timbang Pr, secara agama Budha oleh Bhante Saving dan secara agama Hindu dipimpin oleh Pinandita I Wayang Netra, S.Sos,  S.Ag.

Acara tersebut dihadiri tokoh agama dan tokoh masyarakat, District Manager Sriwijaya Air Fredy J De Hart, keluarga korban sriwijaya Air serta keluarga korban bencana Gempa Bumi Sulbar yang ada di Makassar.

Doa bersama lintas agama ini menerapkan protokol kesehatan secara ketat yakni semua peserta, pelaksana, penyelenggara acara serta wartawan memakai masker, menjaga jarak serta mencuci tangan dengan sabun di air mengalir pada fasilitas yang tersedia di hotel tersebut dan konsumsi juga diberikan dalam bentuk meax box di pintu keluar.

CEO Phinisi Hospitality, Anggiat Sinaga mengatakan, doa lintas agama ini sebagai bentuk simpati dan empati untuk korban dan ditujukan kepada keluarga korban agar diberi ketabahan dan kesabaran atas musibah yang di alami.

“Belum habis air mata dan duka yang terjadi akibat kecelakaan pesawat Sriwijaya Air SJ-182, kini terjadi lagi bencana gempa bumi, banjir dan longsor di berbagai  wilayah di Indonesia,” ujarnya.

Peristiwa-peristiwa yang terjadi saat ini menggambarkan bahwa tidak ada manusia  superior di mata Tuhan.

"Melawan covid-19 tidak ada yang kuat, melawan gempa dan bencana lainnya tidak ada yang kuat," ucapnya

Dia berharap, keluarga korban kecelakaan pesawat maupun keluarga korban bencana gempa bumi di Mamuju dan Majene, Sulbar, tetap kuat  menghadapi cobaan yang terjadi.

District Manager Sriwijaya Air Fredy J De Hart mengatakan, musibah kecelakaan pesawat Sriwijaya Air SJ-182 ini sangat memukul kami, karena ini paling berat dan memakan banyak korban.

Seluruh manajemen beserta staf berkomitmen untuk terus melakukan pendampingan kepada keluarga korban semaksimal mungkin, ujarnya.

 

"Mohon doa dan dukungan semua pihak, agar proses evakuasi yang terus berlangsung oleh Basarnas dibantu  TNI-Polri, relawan dan banyak pihak lainnya,  diberikan kelancaran dan dimudahkan, sehingga kami dapat menangani ini dengan sebaik-baiknya,” kata Fredy. (Rif/FK).

Read 1444 times
Rate this item
(0 votes)
Published in Citizen Journalism
Login to post comments
Switch mode views:
  • Font size:
  • Decrease
  • Reset
  • Increase