Evaluasi Tim Detektor, Yang Kurang Dibenahi

Walikota Makassar, Moh Ramdhan Pomanto bersama Wakilnya, Fatmawati Rusdi memimpin Rakor Evaluasi Kinerja Tim Detektor Covid-19 secara virtual (Foto : Humas Pemkot Makassar). Walikota Makassar, Moh Ramdhan Pomanto bersama Wakilnya, Fatmawati Rusdi memimpin Rakor Evaluasi Kinerja Tim Detektor Covid-19 secara virtual (Foto : Humas Pemkot Makassar).
 

Penulis : Fred K  /  Editor : Fyan AK

Makassar (Phinisinews.com) – Pemerintah Kota Makassar melakukan evaluasi cepat terhadap kinerja Tim Detektor Covid-19 dari Satgas Makassar Recover, sekaligus  akan membenahi semua kekurangan.

Evaluasi dari kinerja Tim Detektor yang baru terjun lapangan 10 Juli 2021 akibat banyaknya tanggapan pro dan kontra warga masyarakat terhadap kinerja Tim tersebut, sehingga Walikota Makassar, Moh Ramdhan Pomanto dan Wakil Walikota Makassar,  Fatmawati Rusdi melakukan rapat koordinasi (Rakor) secara virtual melalui zoom meeting di Makassar, awal pekan ini.

Pemantauan Pers melihat, sejak diturunkannya Tim Detektor (10/7), sejumlah komentar datang dari berbagai kalangan masyarakat. Pro-kontra mewarnai pelaksanaan penerapan dan cara kerja Tim Detektor untuk program Makassar Recover ini.

Sejak tiga hari terakhir, media sosial terus melakukan tanggapan terhadap kinerja Tim Detektor disertai bukti foto kerja mereka, sehingga terjadi pro-kontra, bukan hanya warga Kota Makassar, kalangan dokter, namun juga dokter yang berdomisili di Jakarta ikut menanggapai perdebatan terhadap kinerja tersebut.

Saat bekerja, Tim Detektor yang merupakan satu dari tiga tim Satuan Tugas (Satgas) Makasar Recover menuai cukup banyak kritik di media sosial yang diserta bukti foto.

Beberapa relawan Tim Detektor diketahui tidak disiplin terhadap SOP yang ditetapkan yakni ada yang sering melepas masker dan sarung tangan saat melakukan tracing dengan cara pemeriksaan suhu tubuh, saturasi oksigen, pengukuran denyut nadi, hingga tekanan darah dari rumah ke rumah (door to door), tidak ketat menerapkan sosial distancing dengan mengendarai motor bergonceng tiga menggunakan pakaian APD (alat pelindung diri) dan lainnya.

Masyarakat cukup kritis terhadap pelayanan tersebut, dan selalu menanyakan surat tugas Tim Detektor, hasil Swab atau PCR terakhir serta kartu vaksin untuk melindungi keluarganya dari virus korona, mengingat Tim melakukan layanan dari rumah ke rumah yang mungkin saja menjadi pembawa virus tersebut.

Untuk menjawab kecemasan dan kekhawatiran warga terhadap hadirnya Tim Detektor yang mengunjungi masyarakat, Walikota bersama wakilnya meminta laporan dari Lurah, Camat, Master Covid dan para Kepala Puskesmas yang bersentuhan langsung dengan Tim Detektor Satgas Makassar Recover (satuan tugas pemulihan Kota Makassar dari Pandemi Covid-19).

Pertemuan secara zoom yang dilakukan dari Kediaman pribadi Walikota Ramdhan  Pomanto, ditemukan berbagai persoalan yang masih harus diperbaiki dalam penerapan kerja tim Detektor di lapangan.

Walikota bersama wakilnya secara tegas meminta agar semua pihak yang terlibat bersungguh-sungguh berjuang menyelamatkan warga Makassar.

“Ini panggilan kemanusiaan. Jangan ada provokator. Harusnya semua pihak saling mendukung. Apa yang kurang segera dibenahi. Kritikan dan masukan warga di tampung dan lakukan perbaikan. Wajar jika ada kritikan terhadap kinerja Tim Detektor, tetapi bukan berarti harus diam dan tidak berbuat apa-apa,” ujar Walikota.

Wakil Walikota Makassar Fatmawati Rusdi juga meminta kerja sama semua pihak dan memperhatikan SOP dalam pelaksanaan program Makassar Recover.

“SOP Tim Detektor sudah jelas. Jajaran atas harusnya memantau dan mengevaluasi pelaksanaannya di lapangan. Besar harapan dengan adanya Tim Detektor, kita bisa meminimalisir peluang penyebaran covid-19. Jadi tolong mari bekerja bersama,” ujar Fatma..

Walaupun terjadi pro-kontra di tengah masyarakat, namun hal itu akan dijadikan bahan evaluasi dan perbaikan untuk kegiatan selanjutnya. 

Pemkot Makassar mengapresiasi seluruh masukan, saran dan kritikan untuk menjadikan program Makassar Recover menjadi lebih baik lagi ke depannya.

Sebelumnya, Pemkot telah membentuk Satuan Tugas (Satgas) Makassar Recover yang bertujuan untuk memulihkan Kota Makassar dan warganya agar terbebas dari Pandemi Covid-19 yang terdiri dari tiga tim yang bekerja secara terpadu yakni Tim Raika, Tim Covid Hunter, serta Tim Detektor.

Tim Raika yaitu tim pengurai kerumunan yang menjalankan tugas siang dan malam, yang memantau kerumunan orang di tempat keramaian, termasuk di Mall, tempat wisata, cafe, restoran, warkop, tempat hiburan malam dan lainnya.

Tim Covid Hunter adalah tim yang  akan memburu dan mencari tahu siapa saja warga yang suspek hingga terkonfirmasi Covid-19 di Kota Makassar dengan tugas khusus bertujuan menekan penyebaran Covid-19 di kota ini serta tugas umum melakukan  Tracing (menelusuri), Testing (pengujian) dan Treatment (pengobatan/pemulihan).

Tiap tim dari Satgas Covid Hunter ini terdiri dari masing masing dua dokter, perawat, Satpol PP dan Polisi serta satu orang dari unsur TNI  di 153 kelurahan di penjuru Kota Makassar. Selain itu disiapkan juga 17 unit mobil ambulans Covid Hunter.

Di mobil itu ada antigennya, ada suplemennya yang akan diberikan kepada orang-orang yang suspek maupun orang yang berkontak erat degan suspek.

Sedangkan Tim Detektor juga melakukan tracing, pemeriksaan suhu tubuh, saturasi oksigen, denyut nadi, hingga tekanan darah warga masyarakat yang dilakukan dari rumah ke rumah (door to door) untuk melakukan pendektesian dini virus korona yang  melibatkan 15.306 personil, terdiri dari 10.000 orang relawan, 5.000 orang tenaga kesehatan (Nakes) dan 306 dokter yang bertugas di 153 Kelurahan dan melakukan tracing di 5.000 RT.

Selain tim dan upaya terpadu tersebut, Walikota tetap berharap agar masyarakat umum tetap patuh secara ketat melaksanakan protokol kesehatan, dengan wajib memakai masker di semua aktivitas, sesering mungkin mencuci tangan dengan sabun di air mengalir atau menggunakan hand sanitizer serta tetap menjaga jarak dan menghindari kerumunan. (FK/FAK).

Read 1206 times
Rate this item
(0 votes)
Published in Citizen Journalism
Login to post comments

Galleries

 
  Penulis : Fred Daeng Narang  /  Editor : Mitha MK Bekasi, Jawa Barat (Phinisinews.com) – Master Asesor BNSP,...
  Penulis : Mitha MK / Editor : Fyan AK     Pulau Kodingareng, Makassar (Phinisinews.com) - Rektor Universitas...
  Penulis : Fred Daeng Narang  /  Editor : Mitha K Makassar (Phinisinews.com) – Sebanyak 120 kantong darah...
  Penulis : Redaksi  /  Editor : Fred Daeng Narang Bulukumba, Sulsel (Phinisinews.com) – Masyarakat adat...

Get connected with Us