Penulis : Fred K / Editor : Mitha MK
Maros, Sulsel (Phinisinews.com) – Bantuan apapun yang diberikan pemerintah bagi petani maupun pelaku Industri Kecil Menengah, baik itu berbentuk pendampingan hingga bantuan alat produksi saat Pandemi covid-19 sekarang ini, akan sangat berarti untuk memulihkan perekonomian masyarakat.
Seluruh kegiatan masyarakat maupun IKM terdampak pandemi covid-19 dan sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi lokal masyarakat, kata Pendamping IKM Kopi Bentenge Khas Mallawa, Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan, Aswadi Hamid, Jumat, usai pendampingan selama tiga hari dan menerima bantuan alat produksi kopi dari Dinas Perindustrian Provinsi Sulsel untuk Sentra IKM Bentenge Mallawa.
Kegiatan ekonom dan pemasaran lokal selama Pandemi covid-19 mengalami penurunan, dan yang diutamakan saat itu adalah bertahan di tengah badai pandemi, tetap sehat dengan menerapkan protokol kesehatan secara ketat seperti terus menggunakan masker untuk semua kegiatan, membiasakan mencuci tangan dengan sabun di air mengalir dimanapun berkegiatan serta tetap menjaga jarak untuk semua aktivitas yang berpotensi terjadi kerumunan dan melaksanakan suntik vaksin agar tercipta herb community (kekebelan kelompok).
Setelah badai pandemi mereda dan level covid-19 terus turun, maka perhatian kami yakni berupaya memulihkan dan meningkatkan kembali perekonomian, baik produksi maupun pemasaran, sehingga apapun bantuan yang diberikan akan sangat berarti bagi pertumbuhan ekonomi dan peningkatan kesejahteraan, sekalipun dalam kelompok kecil seperti dukungan Pemprov Sulsel terhadap IKM.
“Alhamdulillah, terima kasih kepada bapak Plt Gubernur Sulsel atas bantuan alat olahan kopi bagi kelompok binaan yang komplit dipaketkan dengan pendampingan peningkatan SDM, melalui Dinas Perindustrian,” ucapnya.
Di tengah masa pandemi ini, lanjutnya, bantuan ini tentunya sangat berpengaruh pada tingkat perekonomian masyarakat, terlebih pada masyarakat desa penyangga kawasan hutan.
“Perhatian ini akan membantu membangkitkan gairah petani untuk mengembangkan potensi tanaman kopi yang ada di Desa Bentenge ini menjadi kopi unggulan dalam kemasan siap dipasarkan. KepedulianPemprov dapat meningkatkan nilai penting bagi IKM dan sangat bermanfaat bagi kehidupan masyarakat desa di sekitar kawasan hutan sehingga menjadi kebanggaan tersendiri dengan hadirnya branding Kopi Bentenge Khas Mallawa,” ujarnya.
Kepala Dinas Perindustrian Sulsel, Ahmadi Akil mengatakan, pendampingan dan pemberian bantuan alat produksi kopi ini sebagai dukungan untuk pelaku IKM kopi dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
“Kita berharap dengan pendampingan dan pemberian batuan peralatan, maka pelaku industri bisa memproduksi bubuk kopi dalam jumlah yang besar. Sehingga hasil produksinya bukan hanya dipasarkan di Kabupaten yang bersangkutan saja tetapi juga bisa memenuhi pasar di luar daerah itu sendiri atau pemenuhan pasar secara regional,” ucapnya.
Selain itu, lanjutnya, para pelaku industri kopi bukan hanya bisa memproduksi bubuk kopi saja. Tetapi ada produk lainnya, seperti produk kesehatan yang berbahan dasar kopi dan parfum dari kopi. Jadi produksinya bisa bervariasi.
Selain di Kabupaten Maros, pendampingan dan bantuan alat produksi ini juga akan diberikan kepada kelompok industri kopi di Kabupaten Bone dan Kabupaten Jeneponto.
Dinas Perindustrian Provinsi Sulsel saat ini terus melaksanakan kegiatan Pendampingan Pengembangan SDM Industri Diversifikasi Pengolahan Kopi yang menyentuh para pelaku wirausaha industri kecil menengah (IKM) di Kabupaten.
Kegiatan dilakukan dalam rangka pelaksanaan program perencanaan dan pembangunan industri serta upaya memberdayakan potensi lokal yang ada di Sulsel. Dan dalam pendampingan ini dilakukan kegiatan penyusunan, penerapan dan evaluasi rencana pembangunan industri serta dirangkaikan dengan penyerahan bantuan alat produksi. (FK/Q/MMK).