Penulis : Fred K / Editor : Ahmad Imron
Wajo, Sulsel (Phinisinews.com) – Kasus Positif pengidap covid-19 di Kabupaten Wajo, Provinsi Sulawesi Selatan, telan mencapai angka nol (zero covid-19), namun tidak selaras dengan status Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) yang naik dari level 2 ke level 3.
Naiknya status PPKM tersebut karena pertimbangan cakupan vaksinasi. Wajo bersama sejumlah daerah lain di Sulsel, capaian vaksinasinya masih tergolong rendah, demikian data terkini perkembangan Covid-19 yang terpantau di Wajo, Sulsel, Rabu.
Bupati Wajo, Amran Mahmud menyatakan pihaknya terus berupaya memutus rantai penyebaran covid-19, dengan cara memasifkan vaksinasi demi terciptanya kekebalan kelompok atau herd immunity, serta terus melakukan pengawasan ketat terhadap protokol kesehatan (prokes).
Memasifkan vaksinasi dilakukan secara seiring dengan melakukan prokes secara ketat, yakni semua aktifitas masyarakat wajib menggunakan masker, terus menjaga jarak dan menghindari kerumunan serta mencuci tangan dengan sabun di air mengalir untuk awal dan akhir berkegiatan dimanapun itu, sekaligus juga memantau hal yang sama secara ketat terhadap aktivitas belajar tatap muka terbatas yang sedang dilakukan sekarang ini.
“Sekarang ini, meskipun kasus positif covid-19 sudah nol kasus, tetapi karena cakupan vaksinasi kita masih sekitar 31 persen, jadi PPKM di Wajo naik ke level 3 yang mempersyaratkan minimal harus 40 persen dosis pertama," ucapnya tanpa merinci angka target vaksinasi.
Untuk itu, lanjutnya, saat ini pihaknya tengah memasifkan pelaksanaan vaksinasi. Target pada akhir November ini minimal 50 persen dan akhir Desember 70 persen. Ini sesuai arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Sulsel, Andi Sudirman Sulaiman dalam rapat virtual sebelumnya.
"Saya harap masyarakat mendukung untuk kesuksesan pencapaian target vaksinasi tersebut. Jangan takut divaksin, juga mumpung masih gratis. Saya minta camat untuk membantu memfasilitasi pelaksanaan vaksinasi dengan berkomunikasi dengan puskesmas," ujarnya.
Menurut dia, dampak pandemi covid-19 telah melanda secara global dan mempengaruhi tiap lini kehidupan. Selain pembatasan kegiatan masyarakat, pandemi juga menyebabkan pengurangan anggaran atau refocussing, pengembalian anggaran ke pusat untuk penanganan covid-19.
"Akibatnya, beberapa program, misalnya infrastruktur jalan yang kita sudah anggarkan begitu banyak, namun karena pandemi ini, dikembalikan sebagian anggaran itu ke pusat dan hanya memaksimalkan yang ada. Anggaran yang di-refocussing itulah yang menjadi bantuan selama covid-19 ini yang diberikan kepada masyarakat dan digunakan oleh Satgas untuk penanganan," urainya.
Dia berharap, masa pandemi segera berakhir, sehingga program-program Pemkab Wajo bisa lebih dimaksimalkan. Karena itu, salah satu cara melewati masa pandemi, yakni bagaimana meningkatkan vaksinasi, serta selalu patuh pada protokol kesehatan. (FK/Q/AI).