Saturday, 08 May 2021 18:02
 

Penulis : Ahmad Imron  /  Editor : Fred Kuen

Makassar (Phinisinews.com) – Ketua Umum Yayasan Olahraga Sulawesi Selatan (YOSS), Ir H.A. Karim Beso, M.Si mengatakan, YOSS tetap menjadi Pengelola Stadion Gelora Andi Mattalatta - Mattoangin Makassar.

Penetapan itu berdasarkan Putusan Pengadilan Tata Usaha Negara Makassar melalui Surat Keterangan Berkekuatan Hukum Tetap (Incrach) Nomor : W4-TUN 1/04/01.06/III/2021 tanggal  22 Maret 2021.

Hal itu dikemukakan Karim Beso yang didampingi Ketua Pembina YOSS, A Ilham Mattalatta bersama kuasa hukumnya, Hasan, saat diskusi terbuka tentang Stadion Gelora Andi Mattalatta Mattoangin Makassar bersama Forum Pimpinan Redaksi Sulawesi Selatan (LFPR Sulsel) yang dipimpin ketuanya, Fredrich Kuen, M.Si serta dihadiri puluhan Pimpinan Redaksi media pers, di Kampung Popsa Makassar, Sabtu malam.

Diskusi dilakukan karena desakan publik yang mempertanyakan kelanjutan nasib Stadion Gelora Andi Mattalatta - Mattoangin yang saat ini sudah rata dengan tanah, namun tidak ada progres tentang kelanjutan pembangunannya.

“Kami mensyukuri, penetapan PTUN Makassar itu, sebab kini menjadi jelas bagi publik olahraga serta dunia sepakbola di Sulsel bahwa pengelola stadion yang memiliki sejarah panjang dan sudah pernah digunakan untuk event sepak bola internasional yang menjadi kebanggaan rakyat Sulsel itu tetap dikelola oleh YOSS,” ujarnya.

Saat ini, lanjutnya, kami masih melakukan perlawanan hukum terhadap sertifikat Hak Pakai yang dipegang Pemprov Sulsel terhadap lahan stadion yang luasnya menghampiri delapan hektare, mengingat banyak kejanggalan terhadap penerbitan sertifikat tersebut.

Menurut Ilham Mattalatta, banyak kesepakatan telah diabaikan oleh Pemprov Sulsel seperti kesepakatan renovasi stadion, namun kenyataannya stadion diratakan dengan tanah dengan janji pembangunan baru stadion pola multiyears.

Selain itu, kesepakatan yang dilakukan di DPRD Provinsi Sulsel yang ditandatangani ketuanya saat itu H. Muh Roem, SH, M.Si, pada 17 Mei 2019 yakni Pemprov Sulsel dengan YOSS diharapkan melakukan kerjasama pengelolaan dengan model membentuk tim dari Pemprov Sulsel  dan YOSS, namun hingga kini juga diabaikan.

Point lainnya yang juga diabaikan yakni Bila Pemprov Sulsel tetap ingin mengambil alih lahan/aset tersebut, maka harus ada ganti rugi kepada YOSS, ujarnya.

Menurut Ilham, hingga saat ini, belum ada tekad yang kuat dari Pemprov untuk membangun kembali Stadion tersebut. Padahal kalau tekad kuat disertai target event, maka pasti ada jalannya untuk membangun kembali stadion kebanggaan rakyat Sulsel tersebut.

Ilham mengenang Bapaknya, Andi Mattalatta yang membangun stadion tersebut tanpa menggunakan uang pemerintah/negara, melainkan melalui berbagai upaya serta dana pribadi, sehingga Sulsel secara nasional dikenal sebagai lumbung atlet berprestasi saat itu, sebab Sulsel memiliki pusat latihan untuk berbagai cabang olahraga yakni Stadion Mattoangin.

Ilham menduga banyak terjadi pembohongan publik melalui penyebaran informasi  tentang tender pembangunan stadion, rencana pembangunan, analisis dampak lingkungan (amdal) dan lainnya hingga penyebaran gambar stadion baru sehingga menjadi pembenaran untuk meratakan stadion yang ada, padahal kenyataannya saat ini, perencanaan tidak jelas, penganggaran juga tidak jelas, namun faktanya stadion tersebut sudah rata dengan tanah, yang seharusnya masih bisa digunakan untuk persiapan (TC) atlet Sulsel ikut PON Papua.

YOSS berharap ada progres percepatan pembangunan Stadion atau minimal ada solusi lain agar secepatnya stadion tersebut dibangun. Kasian saat ini berbagai persiapan atlet untuk TC menghadapi PON tidak memiliki sarana dan prasarana latihan, ujarnya. (AI/FK).

Tuesday, 16 March 2021 14:49
 

Penulis : Ahmad Imron  /  Editor : Fred Kuen

Makassar (Phinisinews.com) – Sekalipun masa Pandemi Covid-19 masih berlangsung, namun tidak mengurangi kreativitas Ilmu Komunikasi (IKOM) Universitas Indonesia Timur (UIT) Makassar untuk menggelar Pameran Fotografi Virtual “Daily Fotografi”.

Ketua Program Studi Ilmu Komunikasi UIT, Fyan Andinasari Kuen, S.IP, M.Ikom di Makassar, Selasa, mengatakan, ini pameran fotografi virtual pertama yang diselenggarakan Perguruan Tinggi di seluruh wilayah Kawasan Timur Indonesia pada masa Pandemi Covid-19 yang masih berlangsung.

Tema pameran “Membingkai keseharian dalam sebuah potret” yang menampilkan puluhan foto dari mahasiswa semester satu (1) dan semester tujuh (7) UIT, yang akan berlangsung 20 Maret 2021 jam 13.00 Wita hingga selesai, di Galery Pameran Fotografi Virtual FISIP UIT by zoom.

Menurut Fyan Andinasari, Pandemi Covid-19 tidak menghambat kreativitas dosen di UIT untuk berkarya secara maksimal, sebab pameran ini bertujuan untuk memotivasi kreativitas mahasiswa dalam berkarya serta meningkatkan kepercayaan dirinya terhadap tugas praktek yang diberikan.

Dia menguraikan, semua foto yang dipamerkan adalah hasil praktek mahasiswa yang mengikuti  mata kuliah dasar umum yakni Dasar-Dasar Fotografi (semester 1) Program Studi Ilmu Komunikasi, Prodi Administrasi Negara dan Prodi Ilmu Pemerintahan serta mata kuliah Fotografi Jurnalistik (semester 7) spesifik Prodi Ilmu Komunikasi.

Menurut Pengampu mata kuliah Dasar-dasar Fotografi dan Fotografi Jurnalistik IKOM UIT, Mitha Mayestika Kuen, S.IP, M.Ikom, pameran ini untuk mengapresiasi karya foto mahasiswa, sekaligus membuktikan bahwa sejak semester satu mahasiswa sudah bisa memiliki basic skill (keahlian dasar) dan pada semester 7 (tujuh) sudah spesifik. Pameran Fotografi Virtual tersebut, lanjutnya, terbuka untuk umum (AI/FK).

Saturday, 13 March 2021 10:51
 

Penulis : Ahmad Imron   /   Editor : Fred Kuen            

Makassar (Phinisinews.com) – Ketua Lembaga Forum Pimpinan Redaksi Sulawesi Selatan (FPRS), Fredrich Kuen, M.Si mengatakan Pimpinan Redaksi (Pimred) media pers memiliki andil besar ikut mewujudkan kerja idealis dan profesional wartawan di lapangan.

Sebab, unsur pimpinan pada perusahaan media pers, terutama Pimred memiliki andil besar dalam pembinaan wartawannya, baik melalui pembinaan teknis jurnalistik, wajib patuh terhadap Kode Etik dan Kode Perilaku wartawan serta UU tentang Pers (UU No.40/1999) maupun pembinaan dalam bentuk kebijaksanaan pemberitaan di medianya, di samping memberikan pelatihan.

Hal itu disampaikan Fredrich yang juga Direktur Eksekutif Phinisi Pers Multimedia Tradining Center (Lembaga Pelatihan Jurnalistik P2MTC) saat pertemuan berkala bersama puluhan pimpinan media pers di Popeye Coffee Makassar, Sabtu.

Selain itu, Organisasi Pers juga memiliki fungsi pembinaan, pelatihan dan perlindungan bagi wartawan saat wartawan menghadapi permasalah hukum akibat pemberitaan (Delik Pers). Sedangkan Dewan Pers hanyalah lembaga pengawas yang mengeluarkan Rekomendasi penyelesaian kasus hukum yang berkaitan dengan pers melalui pengkajian sesuai aturan dengan rekomendasi penyelesaian kasus melalui UU No.40 tahun 1999 atau menggunakan hukum umum (KUHP, ITE dan lainnya).

Fredrich juga mengingakan, kewajiban pertama media adalah berbadan hukum, PT, Yayasan atau Koperasi, artinya perusahaan media harus memiliki akte penderian dari notaris serta nomor AHU dari Dirjen AHU Kementerian Hukum dan HAM RI.

Bila sudah berbadan hukum legal, maka kerjasama dengan pemerintah dan pihak lain dapat dilakukan secara legal, sebab syarat utama terpenuhi sehingga harus dihilangkan pemahaman salah bahwa  hanya media terverifikasi di Dewan Pers yang bisa melaksanakan kerjasama dengan Pihak Pemerintah di daerah.

Untuk pembinaan wartawan, bila Perusahaan pers tidak berkesempatan dan Organisasi pers sangat langka melakukan pelatihan jurnalistik, maka pihak Pimred dapat mengirim wartawannya untuk mengikuti pelatihan di lembaga pelatihan jurnalistik yang ada sesuai ketrampilan yang diinginkan, begitupun terhadap pra uji komptensi wartawan bila wartawan tersebut akan mengikuti UKW, ujar Fredrich yang juga Penguji Kompetensi Wartawan.

Menurut dia yang juga mantan GM Perum LKBN ANTARA, Forum Pimred Sulsel adalah forumnya para Pimred di Sulsel secara lintas organisasi. Jadi yang dibawa adalah Bendera Perusahaan Pers secara setara, sekaligus menghilangkan sekat organisasi.

Forum ini terbuka untuk para Pimred di Sulsel dan sudah memiliki legalitas hukum yakni Akta Pendirian Lembaga “Forum Pimpinan Redaksi Sulawesi Selatan”, Nomor : 15 Tahun 2019 dari Notaris Febert Ricardo Pinontoan, SH serta terdaftar di Kesbangpol melalui Keputusan Menteri Dalam Negeri Republik     Indonesia, Surat Keterangan Terdaftar Nomor : 2400-00-00/569/X/2019,  tanggal 07 Oktober 2019.

Forum Pimred menjadi ajang sharing pengetahuan, manajemen pers, membudayakan kerja profesional, memerangi berita hoax serta menghindari kriminalisasi pers, rutin melakukan coaching clinic pers tingkat Pimred, Diskusi topik kekinian.

Di samping itu, Pimred sebagai penggerak kerja wartawannya harus tetap berpihak kepada fakta kebenaran serta tetap melakukan kontrol sosial secara konstruktif dan solutif, ujarnya. (AI/FK)

Friday, 26 February 2021 13:06
 

Penulis : Ahmad Imron   /   Editor : Fred Kuen

Makassar (Phinisinews.com) – Kunjungan Ketua Satuan Tugas (Satgas) PON XX-2021 Sulawesi Selatan untuk PON Papua, Abdul Hayat ke atlet yang sedang berlatih di Fitnes Center KONI Sulsel dapat  meningkatkan motivasi dan semangat para atlet menghadapi perhelatan olahraga empat tahunan di Papua, Oktober 2021.

“Kunjungan Abdul Hayat yang juga Setda Provinsi Sulsel secara psikologis akan memotivasi dan menyemangati para atlet dalam berlatih,” kata Ketua Bidang Pembinaan Prestasi KONI Sulsel,  Prof Dr Andi Ihsan, M.Kes, AIFO, yang juga Bidang Pembinaan Prestasi dan Monev Satgas PON XX saat Ketua Satgas PON XX- 2021 Papua mengunjungi atlet di Makassar, Jumat, sesuai release dari Humas KONI Sulsel..

Abdul Hayat mengatakan, setelah meninjau para atlet yang sedang berlatih menilai adanya soliditas yang tinggi dari para atlet dan juga tim Satgas yang terdiri atas Pemprov Sulsel, KONI Sulsel, dan Dispora Sulsel.

“Soliditas ini sangat tinggi dalam mencapai hal-hal yang menjadi tujuan semula. Jika antara pelatih atlet, dan pengurus sudah solid, tinggal berdoa dan menjaga kesehatan dengan baik saat memasuki arena pertandingan,” kata Abdul Hayat di depan para wartawan.

Ketika berbicara di depan para atlet yang sedang berlatih, dia menekankan pentingnya menjaga kesehatan, karena tanpa itu semua rencana dan program kita tidak akan bisa tercapai.

Pada PON XX-2021 Papua, para atlet akan menghadapi kondisi yang tidak tidak terprediksi. Jangan sampai pada saat kita latihan sudah menunjukkan hasil maksimal, namun menjelang pertandingan tiba-tiba ada yang terkonfirmasi dan sebagainya.

“Saya yakin masalah kesehatan berkaitan dengan Covid-19 ini bisa saya jamin karena para atlet masih muda-muda dan mampu menjaga lesehatan. Pastikan pada posisi puncak para atlet dalam kondisi baik,“ harap Abdul Hayat. 

Dia mengatakan, kehadirannya di tengah para atlet adalah guna melihat langsung mereka berlatih.

“Silahkan berlatih sambil mencari inovasi yang strategis seperti apa langkah-langkah untuk mencapai juara,” ucapnya.

Ketua Satgas Sulsel berjanji akan sering berinteraksi  mempersiapkan kontingen PON Sulsel ke Papua. Dia mengharapkan jika ada hal-hal yang hendak disampaikan agar dilakukan dengan baik, sehingga “tidak ada dusta di antara kita”.

“Ini supaya enak,” ujarnya.

Komite Pengawas Satgas PON XII-2021 Sulsel, Moh Roem yang mendampingi Ketua Satgas bersama anggota Komite Pengawas lainnya,  Ariady Arsal menjelaskan, pihaknya akan mencari waktu  Gubernur Sulse, Prof HM Nurdin Abdullah untuk meresmikan kontingen PON XX-2021 Sulsel yang defintif.

“Nanti pada bulan Maret atau April kita akan agendakan seluruh atlet akan divaksinasi,” ujar mantan Ketua DPRD Sulsel tersebut yang kini termasuk salah seorang anggota Tim Gubernur untuk Percepatan Pembangunan (TGUPP) Sulsel.  .

Dalam kunjunfgan tersebut, Ketua Satgas didampingi Komite Pengawas Satgas, Wakil Ketua Musakkir (KONI Sulsel) dan  Andi Arwin Azis (Kadispora Sulsel), Sekretaris Ad`dien (KONI Sulsel),  Wakil Sekretaris, Muhlis (Dispora Sulsel), Bidang Prestasi & Monev  Andi Ihsan (KONI Sulsel, Koord.), Syamsuddin Umar (KONI Sulsel), dan Aswan Ali (Dispora Sulsel).

Ketua Satgas mengadakan pertemuan terbatas dengan para anggota Satgas. Usai pertemuan, Abdul Hayat meninjau Poliklinik KONI Sulsel dan ruang rapat di lantai 2 Gedung KONI Sulsel. 

 Bidang Humas, Protokol & Acara Satgas PON XX-2021 Sulsel  Dr M. Dahlan Abubakar, M.Hum (KONI Sulsel), yang didampingi  Jabal Nur (Dispora Sulsel) menjelaskan, kunjungan perdana Ketua Satgas PON XX-2021 Sulsel menyuntik semangat para atlet yang sudah melaksanakan latihan secara desentralisasi sejak beberapa bulan lalu.

“Ketua Satgas lebih dari satu jam meninjau latihan para atlet,” ucap Dahlan. (AI/PR/FK).

Sunday, 21 February 2021 14:49
 

Penulis : Mitha  /  Editor : Fred

Makassar (Phinisinews.com) – Pelatihan jurnalistik dengan materi dan praktek lengkap serta pengajar berpengalaman, dilaksanakan secara private ternyata ada di Makassar, Sulawesi Selatan dan telah siap menghasilkan wartawan profesional multitalenta.

Kekaguman itu dikemukakan seorang Copywriter dari Banjarbaru, Kalimantan Selatan, Nurul Iftitah di Makassar, Minggu, setelah mengikuti pelatihan Private Journalism Training (cara cepat menjadi wartawan profesional multitalenta) selama 16 jam (20-21 Februari 2021) yang dilaksanakan Phinisi Pers Multimedia Training Center (P2MTC) Kampus Ruko Mall GTC Tanjung Bunga Makassar.

“Saya sudah beberapa kali mengikuti pelatihan jurnalistik, namun di P2MTC, paling lengkap materi dan prakteknya yang diajarkan dengan cara sederhana dan mudah dilakukan selama praktek, sekaligus dalam tiga keahlian yakni teknik menulis berita Inverted Pyramid (piramida terbalik), Foto Jurnalistik berbasis fotografi dan Videonews juga berbasis fotografi dengan perbandingan 30 persen teori dan 70 persen praktek,” katanya.

Selain itu, pengajarnya sangat profesional, senior dengan puluhan tahun pengalaman jurnalistik nasional dan internasional, serta dipadukan dengan pengajar muda yang sangat kreatif dan mengikuti perkembangan jurnalistik serta teknologi informasi komunikasi terkini, sekaligus mereka adalah penulis buku jurnalistik.

Kemampuan yang dimiliki mampu mewujudkan satu wartawan dengan tiga kemampuan sekaligus yakni mampu menulis berita dengan baik, mampu menghasilkan angle foto jurnalistik yang baik dengan banyak teknik pengambilan gambar, serta mampu menghasilkan gambar videonews tidak goyang dengan sudut pengambilan gambar menarik.

Tiga ketrampilan itu saat ini sudah menjadi kebutuhan standar bagi tiap wartawan profesional untuk semua media, baik itu online, media cetak maupun televisi, ujarnya.

Peserta lainnya, seorang Desain Grafis (Info grafis), Ahmad Misbakhul Munir mengatakan, pelatihan ini sangat menyenangkan secara ketrampilan dan secara keilmuan ini sangat memuaskan, di samping itu bebas tekanan.

“Kami mendapat ilmu teoritis maupun praktek dari pelatih yang mumpuni, rasanya 16 jam sangat kurang untuk pelatihan semacam ini,” ujarnya.

Sedangkan Citizen Journalism yang biasa menulis di Kompassiana, Moeh Zainal Khairul mengatakan, tidak ada kata tepat untuk pelatihan ini kecuali “luar biasa” sebab teori dan praktek disajikan dengan pola 15 menit paham, sangat mudah dan sangat profesional dan saya pribadi bersyukur dapat berlatih di P2MTC ini.

Ketika dikonfirmasi, Direktur Eksekutif P2MTC, Fredrich Kuen, S.Sos, M.Si mengatakan, P2MTC melakukan pelatihan sesuai kebutuhan bagi tiap wartawan profesional di era milenial sekarang ini yakni menulis berita secara baik dan benar, membuat foto berita berbasis fotografi yang menarik serta membuat videonews yang baik.

Artinya, saat ini kebutuhan ketrampilan bagi tiap wartawan profesional adalah tiga keahlian tersebut yakni pandai menulis berita yang baik, membuat fotonews berbasis fotografi dan membuat videonews yang baik.

Selama Pandemi Covid-19, pelatihan kami lakukan dengan sistem private yakni dari 100 persen kapasitas ruangan, kami hanya isi 30 persen dengan jenis pelatihan, Private Journalism Training, Private Citizen Journalism Training, Private Public Relation Training, Private Micro Teaching Training, Private Leadership (general) Training, Private Leadership (Press) Training dan Pelatihan Pra-UKW (uji kompetensi wartawan). Tiap pelatihan berlangsung 16 jam. (MK/FK)

Sunday, 21 February 2021 07:51
 

Penulis : Fyan   Editor : Fred

Makassar (Phinisinews.com) – Trainer Utama Phinisi Pers Multimedia Training Center (P2MTC), Mitha Mayestika Kuen, S.IP, M.Ikom mengatakan, jangan pernah menghilangkan atau mengedit fakta gambar pada liputan jurnalistik, baik itu foto maupun video hanya karena alasan artistik.

“Jangan lakukan editing gambar untuk fakta jurnalis yang terekam dalam foto maupun videonews,” kata Mitha pada pelatihan jurnalistik (Journalism Private Training) “cara cepat menjadi wartawan profesional multitalenta” yang diselenggarakan P2MTC di kampusnya, Ruko Mall GTC Tanjung Bunga, Makassar, 20-21 Februari 2021, Minggu, diikuti kalangan Citizen Journalism, Copy Writer dan Desain Grafis.

Menurut dia, yang boleh dilakukan adalah mem-blur (mengaburkan) menggunakan fasilitas yang terdapat pada smartphone.

Gambar foto maupun video adalah sejuta kata, biarkan fakta gambar berbicara, kecuali itu melanggar kode etik serta tidak edukatif seperti sadistis, pornografi, iklan rokok dan lainnya, maka sebagian gambar tersebut harus di kaburkan (blur).

Manfaatkan telepon gengang pintar (smartphone - hp) anda untuk menciptakan karya jurnalistik kekinian sesuai perkembangan teknologi informasi dan komunikasi sekarang ini.

“Jangan hanya HP nya yang pintar, melainkan pemegang/pemilik smartphone itu juga harus pintar menggunakan teknologi maupun aplikasi yang ada di dalamnya untuk membuat karya terbaik, baik dalam konteks jurnalistik maupun saat mengisi konten media sosial (medsos), “ kata Mitha yang juga penulis Buku Kewartawan di Era Milenial.

Menurut dia, tidak sulit membuat video berita menggunakan smartphone dengan teknik dasar angle close up (jarak dekat), medium (menengah) dan longshot (jarak jauh) dengan sistem pengambilan gambat cut to cut dilengkapi narasi menggunakan rumus berita 5W+1H..

Cara ini, selain unuk produk jurnalistik praktis juga bisa jadi “surga” bagi pemain medsos di instagram dengan gambar bergerak kuliner, pariwisata dan lainnya. Dan semua bisa dibuat dengan hasil menarik, kata Mitha yang juga Dosen Komunikasi Universitas Indonesia Timur Makassar.

Direktur Eksekutif P2MTC, Fredrich Kuen, S.Sos, M.Si menjawab Pers usai pelatihan tersebut mengatakan, perkembangan teknologi komunikasi dapat mempermudah kerja jurnalistik dan wartawan kekinian dituntut menjadi multitalenta.

Jadi seorang wartawan saat ini harus memiliki kemampuan menulis berita, membuat foto berita dan membuat video berita dalam satu liputan, terutama bagi media online yang memiliki fasilitas penyiaran langsung tiga item itu. Berbeda dengan masa lalu, tiap orang wartawan hanya memiliki satu ketrampilan yakni pembuat berita adalah wartawan, pembuat foto berita adalah fotografer dan pembuat gambar video berita adalah kameraman.

Menyinggung ramainya kasus hukum yang menimpa wartawan di belahan nusantara, menurut Fredrich yang juga penulis Buku Jurnalisme dan Humanisme, pers harus berani melakukan otokritik terhadap dirinya.

Perusahaan Media Pers harus berani bertanya sejauhmana melaksanakan tanggungjawab pembinaan dan edukasi terhadap sumber daya manusia (SDM) yang dilakukan untuk membuat wartawannya profesional.

Selain itu, sejauhmana organisasi pers yang jumlahnya cukup banyak melakukan pembinaan dan edukasi bagi anggotanya untuk menjadi wartawan profesional dan tampil melakukan pembelaan serta advokasi bila anggatanya mengalami delik pers.

Perusahaan Media dan organisasi pers adalah pihak yang bertanggungjawab terhadap pembinaan dan edukasi untuk menjadikan wartawan profesional, bukan Dewan Pers.

Selama ini, dalam berbagai kasus hukum menyangkut pers dan produk berita, Dewan Pers hanya Tim Penilai dan tukang semprit yang ujung ujungnya hanya mengeluarkan rekomendasi penyelesaian menggunakan aturan hukum Pers atau Aturan Hukum Umum.

“Tidak perlu saling tuding banyaknya kasus hukum yang berkaitan dengan pers dan berita, melainkan mari bersama melakukan pembenahan, sebab ini adalah wajah kita, wajah pers nasiona,” ujar Fredrich yang juga pemegang sertifikat Penguji Kompetensi Wartawan.

Kalau Perusahaan media yang membuat media online hanya karena kemudahan reformasi dan organisasi wartawan yang belum mampu melakukan pembinaan dan edukasi secara maksimal bagi wartawan dan anggotanya, maka silahkan menggunakan lembaga pelatihan jurnalistik profesional untuk mempercepat pembinaan dan edukasi untuk menjadikan pekerja pers sebagai wartawan profesional, ujarnya. (FA/FK)

Sunday, 31 January 2021 03:29
 

Oleh : Fredrich Kuen *

Makassar (Phinisinews.com) – Sorak gembira, wajah berseri dan sujud syukur merupakan wajah-wajah warga masyarakat di beberapa daerah pedalaman kabupaten di Provinsi Sulawesi Selatan yang selalu tampak saat daerahnya berhasil bebas dari keterisolasian infrastruktur jalan.

Dahulu hanya membayangkan kesejahteraan melalui koneksitas daerah produsen ke daerah pemasaran serta akses tembus kepariwisataan, maka kini secara bertahap semua menjadi kenyataan.

Sebab, Pemerintah Provinsi Sulsel, sekalipun di tengah keterbatasan gerak karena Pandemi Covid-19 yang masih berlangsung, namun tetap merealisasikan program membuka akses infrastruktur jalan di beberapa daerah terisolir di kabupaten.

Pembangunan akses jalan bagi masyarakat merupakan salah satu program prioritas Pemprov Sulsel untuk menjamin konektivitas, utamanya daerah terisolir di seluruh kabupaten kota, sekaligus sebagai pemenuhan hak masyarakat atas akses jalan yang memadai.

“Ini adalah program unggulan ‘Sulsel Terkoneksi’ yang fokus membuka akses jalan untuk daerah-daerah terisolasi dengan tujuan agar dapat meningkatkan taraf ekonomi masyarakat, kata Gubernur Sulsel Prof Nurdin Abdullah.

Itu dimungkinkan karena wilayah yang menjadi zona penyekat antara daerah produsen dengan daerah pemasaran berhasil diterabas seberat apapun kondisinya.

Prioritas Sulsel terkoneksi adalah daerah kantong produksi Pertanian, Perkebunan, Pariwisata dan lainnya. Untuk daerah pariwisata seperti Kabupaten Selayar, Bulukumba, Tana Toraja dan Toraja Utara, serta daerah lainnya, Sedangkan Pertanian/perkebunan seperti Kabupaten Luwu Utara (Lutra), Sinjai dan kabupaten lainnya.

Awal pekan ini Gubernur meresmikan untuk masyarakat Kabupaten Kepulauan Selayar ruas pekerjaan jalan Tanabau – Ngapaloka – Pattumbukung, sepanjang 3,50 kilometer dengan lebar 5,60 meter.

Sebelumnya diresmikan 10 kilometer jalan aspal kualitas terbaik dan tahun ini juga akan dituntaskan enam kilometer sisanya untuk membuka daerah terisolir di Sinjai Barat, Kabupaten Sinjai, Sulsel ke akses pasar, sebab daerah itu merupakan daerah Perkebunan yang sangat potensial di Sulsel, kata Gubernur didamping Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Sulsel, Prof Rudy Djamaluddin,  saat meninjau dan meresmikan ruas jalan di dataran tinggi Palampang – Munte – Bontolempangan di Sinjai Barat.

Desa Bontolempangan yang berada di dataran tinggi Sinjai Barat merupakan hunian bagi sekitar 600 Kepala Keluarga (KK) yang umumnya berprofesi sebagai petani kopi dan jagung serta aneka produk pertanian lainnya yang lokasinya dikelilingi bukit yang berselimuti kabut, udara sejuk sangat terasa di Dusun Ambe, Desa Botolempangan, Sinjai Barat, tempat masyarakat menyambut iring-iringan Gubernur Sulsel. Setelah menempuh dua jam perjalanan dari pusat Kota Kabupaten Sinjai.

Penyambutan Gubernur di daerah yang selama ini terisolir itu dilakukan dengan protokol kesehatan secara ketat, pakai masker, menjaga jarak serta mencuci tangan dengan sabun di air mengalir.

“Jalan ini adalah urat nadi perekonomian dan masih ada jalan-jalan yang belum dapat dinikmati dengan baik, tentu ini akan berpengaruh pada perekonomian masyarakat. Dengan selesainya jalan 10 km, masih ada enam kilometer lagi tahun ini akan kita tuntaskan,” ujarnya.

“Kalau ini tuntas, akses jalan dari Sinjai ke Kabupaten Bulukumba jauh lebih dekat, dan beberapa konektivitas lebih baik lagi. Saya kira jalan menjadi penting sekali karena ini akan membawa produk masyarakat ke pasar,” ujar Gubernur Nurdin.

Saat menanggapi antusias petani mengembangkan talas Jepang satoimo, Gubernur Nurdin menyampaikan, tahun ini Pemprov Sulsel melalui Dinas Pertanian akan memberikan bantuan bibit talas kepada petani sebagai diversifikasi dari tanaman yang selama ini sudah dikembangkan di Sinjai.

“Kadis Pertanian Sulsel akan memasok bibit dan pupuk. Setelah mandiri baru kita lepas. Kebutuhan akan talas itu sebulan mencapai 3.000 ton, di mana 80 persen dipasok oleh China. Kita berharap bisa menggantikan China,” kata Gubernur.

Selain membantu perekonomian masyarakat, Gubernur mengatakan, bahan pangan umbi-umbian ini akan menyehatkan masyarakat.

“Di samping nilai ekonomi, makanan ini sangat sehat untuk masyarakat. Sudah ada uji laboratorium, ini kolagen tinggi dan antioksidan tinggi, dan Pemprov juga akan bantu untuk pengadaan sapi sehingga bisa mengembalikan produksi susu di Sinjai Barat,” katanya.

Kepala Dusun Bihulo, Desa Botolempangan, Hasbi menyebutkan, sejak adanya jalan ini, akses petani untuk membawa produknya ke pembeli sangat lancar sehingga meningkatkan pendapatan petani.

Dia mengatakab, lahan seluas 50 hektare dimanfaatkan petani untuk menanam kopi, dengan potensi 800 kilogram per hektare. Tahun ini,  petani juga siap mengembangkan budidaya talas Jepang satoimo.

Sebelum akses jalan di Selayar dan Sinjai itu, Gubernur juga sudah membuka daerah terisolir Seko di Kabupaten Luwu Utara yang sudah 74 tahun tidak dapat menikmati jalan bagus.

Jalur terisolasi menuju Kecamatan Seko, Luwu Utara, Sulsel, kini sudah dapat digunakan fungsional oleh warga. Jalur ini pernah viral karena ojek termahal hingga Rp 1,8 Juta

Jalur yang dulunya dikenal terjal dan berlumpur tersebut membuat akses dari Kota Masamba, Luwu Utara menuju Kecamatan Seko tidak dapat dilalui kendaraan roda empat dan hanya dilalui motor trail.

Jalur sepanjang kurang lebih 140 kilometer terus dirampungkan melalui dana APBN, APBD Provinsi Sulsel dan dana APBD Luwu Utara.

"Massifnya dukungan dari provinsi dan pusat membuat jalur itu sekarang kondisinya fungsional sampai ibu kota Kecamatan Seko," kata Bupati Luwu Utara, Indah Putri Indriani .

Pada beberapa tempat, terbukanya akses infrastruktur daerah terisolir dibanrengi pembukaan akses telekomunikasi dengan pemasangan sejumlah alat penguiat sinyal yakni Vsat (Very Small Aparture Terminal).

Gubernur juga mengingatkan bahwa pembangunan proyek kecil yang bermanfaat banyak bagi masyarakat harus terus di optimalkan seperti pembangunan rest area.

“Biar kecil program ini, tetapi bisa dinikmati dan dikerjakan secara maksimal. Untuk itu maksimalkan semua pekerjaan seperti rest area. Bayangkan kalau itu jadi, banyak usaha yang bisa berjalan,” ujarnya.

Kunci kesuksesan dalam mengelola keuangan daerah khususnya di Pemprov Sulsel ini, bagaimana kerja tim work dan kolaborasi yang baik, menjadi penentu keberhasilan program di masing-masing OPD.

“Kuncinya jangan jalan sendiri-sendiri, karena kalau jalan sendiri-sendiri, Rp60 triliun pun anggaran tidak cukup,” katanya.

Untuk itu, walau Covid-19 masih ada, namun seluruh program dipercepat serta fokus sebab APBD 2021 ini betul-betul fokus digunakan dan dinikmati oleh masyarakat. Caranya, dengan berkomunikasi dan kolaborasi bersama OPD lingkup Pemprov Sulsel, pemerintah kabupaten kota, dan pemerintah pusat, ujarnya.

Teruslah melayani dan berupaya mensejahterakan rakyat dengan program efisien namun efektif serta dapat bermanfaat optimal bagi masyarakat dalam upaya peningkatan kesejahteraan. (Editor : Mitha K)

*Penulis adalah Direktur Eksekutif Phinisi Pers Multimedia Training Center (P2MTC) dan Penulis Buku Jurnalisme dan Humanisme.

Wednesday, 27 January 2021 04:34
 

Penulis : Fred Kuen  /  Mitha K

Makassar (Phinisinews.com) - Tingkat kesembuhan pasien Corona Virus Desease 2019 (Covid-19) di Provinsi Sulawesi Selatan sebesar 89,7 persen dari jumlah total 45.919 kasus.

Berdasarakan data dari Pemprov Sulsel, adanya penambahan pasien sembuh sebanyak 510 orang, sehingga jumlah total sembuh 41.210 orang.

Ketua Konsultan Satgas Covid-19 Sulsel, Prof Ridwan Amiruddin melalui release Humas Pemprov Sulsel, di Makassar, Rabu, mengatakan penanganan Covid-19 semakin membaik, terlihat mengalami peningkatan angka kesembuhan 89,7 persen.

“Angka kesembuhan telah mengalami peningkatan dari 88 persen ke 89,7 persen. Ini indikasi yang semakin membaik, menunjukkan ketahanan layanan semakin membaik,” katanya.

Guru Besar Epidemologi FKM Unhas ini mengatakan, penanganan yang maksimal dan program penanggulangan Covid-19 Pemprov Sulsel membuat angka kematian akibat virus Corona menurun menjadi 1,6 persen, dan lebih rendah dari nasional.

“Dapat juga dilihat dari angka kematian yang semakin menurun 1,6 persen. Angka ini lebih rendah dari nasional 2,8 persen,” jelasnya.

Sementara itu, Koordinator Wisata Duta Covid-19, Husni Thamrin mengatakan, pasien Covid-19 yang menjalani karantina di program isolasi mandiri sebanyak 598 pasien.

“Pekan ini sebanyak 598 pasien karantina di Wisata Duta Covid-19 sembuh,” ujarnya.

Menurut dia, total pasien Covid-19 yang menjalani karantina sebanyak 11.395 orang, dan selesai jalani karantina sebanyak 10.442. Sebanyak 131 dirujuk ke rumah sakit dan 10.311 sembuh dan sehat.

“Jumlah peserta yang masuk menjalani karantina di Wisata Duta Covid-19 sebanyak 11.395 diantaranya 10.442 orang selesai dirawat, 131 orang dirujuk ke rumah sakit, dan dinyatakan sehat 10.311 orang,” urainya. (FK/R-HMS/MK).

Galleries

 
  Penulis : Redaksi  /  Editor : Fred Daeng Narang Bulukumba, Sulsel (Phinisinews.com) – Masyarakat adat...
  Penulis : Fred Daeng Narang  /  Editor : Mitha K Makassar (Phinisinews.com) – Kawasan Wisata Terpadu Gowa...
  Penulis : Andi Mahrus Andis.   Makassar (Phinisinews.com) - Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Provinsi Sulawesi...
  Penulis : Redaktur Medan (Phinisinews.com) - Ketua Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) Pers Indonesia, Hence...

Get connected with Us